Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE INCREASE IN BODY WEIGHT, SMALL INTESTINE LENGTH, AND FEED CONVERSION RATIO (FCR) OF BROILER CHICKENS GIVEN HEAT STRESS AND BANANA BLOSSOM PEEL EXTRACT (Musa paradisiaca) Agustina, Agustina; We Tenri Gading, Besse Mahbuba; Sukoco, Hendro; Cahyani, Annisa Putri; Pranatasari, Dewi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 18, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v18i4.41424

Abstract

This study aims to determine the increased of body weight, small intestine length, and food conversion ratio (FCR) of broiler chickens given heat stress and banana blossom peel extract (Musa paradisiaca). This study was an experimental study using a completely randomized design (CRD) consisting of five treatments. The experimental animals used in this study were female broiler chickens of the Cobb strain, 2 weeks old and weighing between 350-400 g, totaling 25 chickens. Chickens in P0 were not exposed to heat stress and banana blossom peel extract, while the chicken in P1, P2, P3, and P4 were exposed to heat stress and administered with 0.0, 500, 1000, 1500 mg/L banana blossom peel extract, respectively. The temperature in the heated cage accumulated slowly starting at 10:00 WIB and was maintained stable at 331 C for five hours. Banana blossom peel extract was given by dissolving it in drinking water for two hours (at 10:00) before the temperature in the cage reached 331 C. The data obtained were processed using the Kruskal-Wallis and continued with the Mann-Whitney Test. The results showed that there was a significant difference between treatments P1 and P4 on body weight gain and small intestine length (P0.05). Meanwhile, for the FCR value, only the P4 group met the standard, which was 1.57. Giving banana blossom peel extract at a dose of 1500 mg/L has been able to increase body weight, small intestine length, and decrease the FCR value in broiler chickens experiencing heat stress with a temperatu re of 331 C for 5 hours with a duration of 20 days.
Perkembangan Embrio Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) Dengan In-Ovo Feeding Menggunakan L-Arginin Pranatasari, Dewi; Zakariya, Abu Zaenal
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 25 No. 2 (2024): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2024.025.02.2

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan embrio ayam KUB dengan in-ovo feeding menggunakan L-Arginin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2023 di CV Sanjaya Desa Trasan, Kecamatan Bandongan dan di Laboratorium Unggas dan Aneka Ternak, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima pengulangan dengan per kelompok perlakuan lima butir telur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA). Apabila perlakuan memperlihatkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s multiple range test (DMRT).  Penelitian ini menggunakan 300 butir telur fertil ayam KUB dengan perlakuan injeksi L-Arginin yaitu P0- sebagai kontrol negatif (tanpa injeksi), P0+ sebagai kontrol positif (injeksi NaCl Fisiologis 0,9%), P1 pemberian L-Arginin 1,5% (1,5 gram per 100 ml NaCl Fisiologis 0,9%), P2 pemberian L-Arginin 2% (2 gram per 100 ml NaCl Fisiologis 0,9%), dan P3 pemberian L- Arginin 2,5% (2,5 gram per 100 ml NaCl Fisiologis 0,9%). Injeksi dilakukan pada hari ke 10 inkubasi dengan diinjeksi 0,5 ml larutan in-ovo feeding.  Variabel dalam penelitian ini adalah penyusutan bobot telur, bobot embrio, panjang sayap, panjang kaki, dan lingkar dada. Penelitian ini memberikan hasil yang signifikan (P<0,05) terhadap bobot embrio tetapi tidak signifikan (P>0,05) pada penyusutan bobot telur, panjang sayap, panjang kaki, dan lingkar dada. Kesimpulan dalam penelitian adalah injeksi L-Arginin sebanyak 2,5% dapat meningkatkan bobot embrio.
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih Dan Bawang Merah Terhadap Kualitas Makroskopis Sperma Ayam Bangkok Wardhani, Anggi Widya Kusuma; Widiarso, Budi Purwo; Pranatasari, Dewi
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2024): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i2.1263

Abstract

             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih dan bawang merah terhadap kualitas makroskopis sperma pada ayam Bangkok. Penelitian ini menggunakan sebanyak 20 ekor pejantan ayam Bangkok dengan umur 1,5 tahun dan dilakukan selama 60 hari di Canary Farm, Kabupaten Boyolali. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 tanpa pemberian ekstrak bawang putih dan bawang merah, P1 pemberian ekstrak bawang putih dan bawang merah 1,5 ml, P2 pemberian ekstrak bawang putih dan bawang merah 2,5 ml, P3 pemberian ekstrak bawang putih dan bawang merah 3,5 ml. Pembuatan ekstrak bawang putih dan bawang merah dilakukan dengan metode maserasi. Variabel penelitian meliputi volume, pH, dan konsistensi sperma. Data volume dan pH yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila perlakukan berbeda nyata maka diuji langut menggunakan uji Duncan Multiple Range (DMRT). Data konsistensi sperma diuji menggunakan analisis Kruskal Wallis, apabila berbeda nyata maka akan dilakukan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ekstrak bawang putih dan bawang merah berbeda nyata (P<0,05) terhadap variabel volume dan konsistensi sperma, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap variabel pH sperma. Pemberian ekstrak bawang putih dan bawang merah sebanyak 3,5 ml dapat meningkatkan volume dan konsistensi sperma dan dapat mempertahankan pH sperma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak bawang putih dan bawang merah dapat digunakan sebagai salah satu suplemen alami yang dapat diberikan pada ayam Bangkok untuk meningkatkan kualitas sperma dalam program inseminasi buatan.           
Pengaruh Lama Thawing Straw Sapi Friesian Holstein (FH) Terhadap Keberhasilan Inseminasi Buatan Nurfaizah, Annisa; Nurdayati, Nurdayati; Pranatasari, Dewi
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 6 No. 1 (2024): April
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v6i1.1197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama thawing straw yang berbeda terhadap keberhasilan IB pada ternak sapi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah straw pejantan sapi Friesian Holstein atau FH, N2 cair, air, DEEA Gestdect, Test Kit Pregna Drop. Penelitian menggunakan metode observasi menggunakan ternak sapi FH sebanyak 18 ekor. Penggunaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu P0 (45 detik), P1 (30 detik) dan P2 (15 detik) menggunakan suhu air 37°C. Dilakukan percobaan sebanyak 18 kali dengan 6 kali pengulangan untuk setiap percobaan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kebuntingan, Non-return Rate (NRR), Conception Rate (CR) dan Service per Conception (S/C). Analisis data kebuntingan, NRR, CR dan S/C menggunakan Cochran’s Q test dengan uji lanjut Pairwise Comparisons related samples. Hasil penelitian menunjukkan persentase kebuntingan, NRR, CR dan S/C secara berurutan pada P0 yaitu 1.17±0.408, 17%, 17% dan 1.83±0.41. Pada P1 yaitu 1.50±0.548, 50%, 50% dan 1.50±0.55. Hasil P2 yaitu 1.83±0.408, 100%, 83% dan 1.16±0.41. Kesimpulan penelitian adalah IB menggunakan lama thawing 15 detik dapat memberikan peningkatan yang terbaik dibandingkan menggunakan lama thawing 45 dan 30 detik dengan suhu 37°C.
PENGARUH SUPLEMENTASI SODIUM SELENITE DAN VITAMIN E TERHADAP PERFORMANS ESTRUS PADA DOMBA TEXEL Salsadava, Nova Asrul; Daryatmo, Joko; Pranatasari, Dewi; Andanawari, Suci; Zulfikhar, Rosa; Akbarrizki, Muzizat; Sukoco, Hendro; Cahyani, Annisa Putri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3785

Abstract

This study aims to determine the effect of sodium selenite and vitamin E on estrus signs, estrous cycles and the percentage of pregnancies. The study used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and each treatment consisted of 6 replications, data analysis used the (ANOVA) test with Duncan's advanced test for parametric data, while for non-parametric data using the Kruskall Wallis test with Mann Whitney's advanced test U Test and descriptive test. This study used 18 female Texel sheep with an average age of 2 years. The treatment consisted of: P0 (without treatment/as control, P1 (Sodium selenite 5ml), P2 (Sodium selenite 5ml and vitamin E 400IU). The variables observed included signs of heat, estrus cycle and pregnancy percentage. The results showed the treatment of administration sodium selenite 5ml and vitamin E 400IU that the variables of lust signs include vaginal temperature 39.45 ± 0.28 C˚, vulvar color 2.66 ± 0.51, and estrus cycle 17.75 ± 75 showed significant results (P<0 .05) and the percentage of pregnancy showed a yield of 83.33%. Based on the results of the study it can be concluded that 5ml Sodium Selenite and 400IU vitamin E can affect signs of heat, estrus cycle and pregnancy percentage.Keywoords: Texel Sheep, Pregnancy Percentage, Sodium Selenite, Signs of Estrus and Vitamin E                                                                       INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Sodium selenite dan vitamin E terhadap tanda birahi, siklus estrus dan persentase kebuntingan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan, analisis data menggunakan (ANOVA) Test dengan uji lanjut Duncan untuk data parametrik, sedangkan untuk data non-parametrik menggunakan uji Kruskall Wallis Test dengan uji lanjut Mann Whitney U Test dan uji deskriptif. Penelitian ini menggunakan ternak domba Texel betina umur rata-rata 2 tahun sebanyak 18 ekor. Perlakuan terdiri atas : P0 (tanpa perlakuan/ selaku kontrol, P1 (Sodium selenite 5ml), P2 (Sodium selenite 5ml dan vitamin E 400IU). Variabel yang diamati meliputi tanda birahi, siklus estrus dan persentase kebuntingan. Hasil menunjukkan pada perlakuan pada pemberian Sodium selenite 5ml dan vitamin E 400IU bahwa pada variabel tanda birahi meliputi suhu vagina 39,45 ± 0,28 C˚, warna vulva 2,66 ± 0,51, dan siklus estrus 17,75 ± 75 menunjukkan hasil yang signifikan (P<0,05) dan pada presentase kebuntingan menunjukkan hasil 83,33%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sodium selenite 5ml dan vitamin E 400IU dapat berpengaruh terhadap tanda birahi, siklus estrus dan persentase kebuntingan Kata kunci: Domba Texel, Presentase Kebuntingan, Sodium Selenite, Tanda Birahi dan Vitamin E
Pengaruh Infusa Biji Buah Pinang (Areca catechu) terhadap Tingkat Mortalitas Haemonchus Contortus pada Kambing Kacang Mubarokah, Wida Wahidah; Makmun, Lutfan; Purwono, Edi; Cahyani, Annisa Putri; Pranatasari, Dewi; Akbarrizki, Muzizat; Awaludin, Aan
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2025): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v22i1.1375

Abstract

Haemonchus contortus is the most pathogenic blood-sucking gastrointestinal nematode worm found in the abomasum of small ruminants, especially in goats and sheep. Haemonchus contortus has been identified as a significant problem in ruminants because it causes economic losses. The purpose of this study was to determine the effect of areca nut seed infusion (IBP) on the mortality rate of Haemoncus contortus. This study was divided into 9 groups, each group containing 10 Haemoncus contortus worms. Group I was treated with IBP 2.5%; group II was treated with IBP 5%; group III was treated with IBP 7.5%; group IV was treated with IBP 10%; group V was treated with IBP 12.5%; group VI was treated with IBP 15%; group VII was treated with IBP 17.5%, group VIII as a negative control (0.9% NaCl) and group IX as a positive control (Albendazole). Mortality of Haemonchus contortus was recorded every hour until the mortality of the worms was 100%. Data analysis with ANOVA, to determine the differences in the effects of different treatments, analysis of variance and significant differences (P <0.01) were carried out, followed by further testing by the Duncan method (Duncan Multiple Range Test). The results of this study indicate that IBP significantly affects the mortality rate of Haemonchus contortus at various concentrations. In this study, the best concentration to kill 100% Haemonchus contortus for 4 hours was IBP concentrations of 12.5% 15% and 17.5%