Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Studi Preferensi Konsep Integrasi Angkutan Feeder Suroboyo Bus Rute Purabaya-Rajawali dengan Metode Conjoint Biyan Shandy Paramayudha; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.47704

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi di Kota Surabaya adalah kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya telah mengembangkan dan merencanakan Suroboyo Bus beserta jaringan feeder untuk mendukungnya. Upaya tersebut berpotensi untuk menjawab permasalahan yang ada apabila didukung dengan penerapan konsep integrasi angkutan umum. Konsep integrasi tersebut dapat diterapkan kepada Suroboyo Bus dan layanan feeder, di mana feeder tersebut merupakan feeder yang berbasis terminal. Untuk menciptakan konsep integrasi antara Suroboyo Bus yang optimal, diperlukan studi preferensi masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk menggali preferensi masyarakat tersebut dengan menggunakan metode Conjoint. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memlilih konsep integrasi yang meliputi desain stasiun/titik transfer yang mempermudah perpindahan ke angkutan umum, fasilitas pejalan kaki dengan prioritas kenyamanan, jaringan yang terhubung ke seluruh angkutan, penyediaan informasi rute secara elektronik, penyediaan informasi jadwal secara non-elektronik, pemberian identitas angkutan dengan dua pembeda tariff yang terintegrasi dengan Suroboyo Bus, keamaanan yang ditunjang dengan CCTV, kenyamanan yang ditunjang dari fasilitas di dalam angkutan, serta waktu tunggu maksimal 26 menit. Selain itu, penerapan konsep integrasi disarankan untuk memiliki prioritas dalam aspek desain stasiun/titik transfer, penyediaan informasi rute, dan waktu tungu.
Pola Pergerakan Komuting Sidoarjo-Surabaya Teddy Kurniawan Bahar; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.51206

Abstract

Kota Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan tentunya telah dikenal sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi di Jawa Timur. Semakin bertambahnya jumlah populasi penduduk dan lahan yang semakin berkurang menyebabkan sulitnya mencari tempat tinggal yang layak bagi penduduk yang bekerja di Surabaya. Fenomena urbanisasi menuju kawasan pinggiran perkotaan pun mulai terjadi, salah satu yang terdampak ialah Kabupaten Sidoarjo. Adanya ketidakcocokan tempat tinggal dan tempat bekerja mengindikasikan adanya spatial mismatch yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo. Indikasi ini akan berdampak pada pola pergerakan komuting antara Sidoarjo menuju Surabaya. Penelitian ini akan mencari pola pergerakan komuting yang terjadi dan hubungan antara masing-masing variabel terhadap satu sama lain. Tahap analisis melalui dua tahap. Tahap pertama akan mendeskripsikan pergerakan yang terjadi dari Sidoarjo menuju Surabaya terkait tujuan perjalanan, jarak tempuh, waktu tempuh, biaya perjalanan dan moda kendaraan menggunakan analisis deskriptif. Tahap ketiga ialah menganalisa hubungan yang ada pada tiap variabel pergerakan komuting melalui analisis korelasi Pearson dan Crosstab. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 25 kecamatan di Kota Surabaya yang menjadi tujuan bekerja pelaku komuting dari Sidoarjo. Untuk nilai jarak tempuh tertinggi berasal dari Kecamatan Sukodono, waktu tempuh tertinggi dari Kecamatan Taman, biaya perjalanan tertinggi dari Kecamatan Sedati dan moda kendaraan didominasi oleh pengguna sepeda motor. Nilai jarak tempuh berkorelasi secara positif dengan waktu tempuh dan biaya perjalanan. Sedangkan moda kendaraan hanya memiliki hubungan dengan biaya perjalanan.
Kajian Preferensi Angkutan Umum di Kota Kediri dengan Pendekatan IPA (Importance Performance Analysis) Dyah Ayu Retnoningtyas; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55453

Abstract

Angkutan umum merupakan bagian dari insfrastruktur transportasi yang berfungsi sebagai alat penunjang pergerakan orang maupun barang. Lyn A merupakan salah satu angkutan umum Kota Kediri dengan rute terpanjang dan melalui beberapa daerah strategis seperti kawasan perdagangan dan jasa, pendidikan, serta pemerintahan, namun nilai load factor untuk angkutan ini masih di bawah standar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan penggunaan kendaraan pribadi membuat kondisi jalan semakin padat, serta kondisi pelayanan angkutan umum membuat minat masyarakat Kota Kediri terhadap angkutan ini menurun.Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, meningkatkan minat penggunaan angkutan umum, serta mencapai pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan maka diperlukan penelitian mengenai preferensi pengguna terhadap kinerja angkutan umum. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 pengguna angkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis yang menggunakan preferensi pengguna untuk menilai kinerja pelayanan angkutan umum. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran prioritas untuk ditingkatkan adalah waktu tunggu, keteraturan, dan ketersediaan moda. Selain itu terdapat faktor-faktor pelayanan yang perlu dipertahankan kinerjanya antara lain keamanan, keselamatan, kenyamanan, kenyamanan, ketepatam waktu, informasi, dan keterjangkauan tarif.
Arahan Jenis Kegiatan Berdasarkan Tingkat Pelayanan Jalan di Koridor Jalan Trunojoyo, Kabupaten Pamekasan Sahriyal Okta Panca Sakti; Sardjito Sardjito; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55769

Abstract

Koridor Jalan Trunojoyo terletak di Kawasan Perkotaan Kabupaten Pamekasan dan merupakan salah satu koridor yang sedang mengalami perubahan guna lahan kearah kegiatan perdagangan dan jasa. Hal tersebut akan berpotensi menimbulkan dampak pada pertambahan jumlah lalu lintas pada Jalan Trunojoyo, dan dengan kapasitas jalan yang tetap, maka akan terjadi penurunan pelayanan jalan serta kinerja Jalan Trunojoyo. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan jenis kegiatan berdasarkan tingkat pelayanan jalan di Koridor Jalan Trunojoyo, Kabupaten Pamekasan. Berdasarkan hasil pengaruh bangkitan lalu lintas kegiatan terhadap intensitas pelayanan jalan pada segmen 1 memiliki nilai sebesar 0,83 yang melebihi nilai intensitas pelayanan jalan ideal (0,8) dan dari hasil perhitungan simulasi justru melebihi nilai intensitas pelayanan jalan pada kondisi eksisting (0,83). Dari hasil tersebut, sangat sulit untuk lahan/bangunan kosong dan perumahan dapat dirubah dan dikembangkan menjadi kegiatan perdagangan dan jasa yang diizinkan. Sedangkan hasil pengaruh bangkitan lalu lintas kegiatan terhadap intensitas pelayanan jalan pada segmen 2 memiliki nilai sebesar 0,69 dan segmen 3 sebesar 0,53. Kedua segmen tersebut memiliki hasil perhitungan simulasi yang masih dibawah intensitas pelayanan jalan ideal (0,8), sehingga lahan/bangunan kosong dan perumahan pada kedua segmen tersebut masih dapat dirubah dan dikembangkan menjadi kegiatan perdagangan dan jasa yang diizinkan seperti pertokoan, pertokoan lokal, dan bisnis/jasa lainnya.
Evaluasi Park and Ride Mayjen Sungkono Sebagai Fasilitas Perpindahan Moda di Kota Surabaya Fitria Alifia Rosa Asnawi; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.67593

Abstract

Salah satu strategi RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi adalah pembangunan dan pengembangan prasarana perpindahan moda/park and ride (PnR). PnR Mayjen Sungkono diselenggarakan untuk mengatasi parkir on-street dan kemacetan di Jalan Mayjen Sungkono. Dalam penyelenggaraannya, penggunaan PnR Mayjen Sungkono masih belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya pengguna kendaraan pribadi (97,9%) dibandingkan dengan kendaraan umum (1%) di Jalan Mayjen Sungkono. Oleh karena itu, studi mengenai evaluasi PnR Mayjen Sungkono sebagai fasilitas intermodal perlu dilakukan. Metode analisis yang digunakan adalah metode Delphi untuk mengetahui kriteria-kriteria yang sesuai bagi PnR Mayjen Sungkono sebagai fasilitas intermodal. Selanjutnya metode analisis Skoring digunakan untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian PnR Mayjen Sungkono sebagai fasilitas alih moda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua puluh kriteria yang menjadi dasar evaluasi PnR Mayjen Sungkono sebagai fasilitas intermoda. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat tujuh kriteria yang telah sesuai, sepuluh kriteria yang termasuk cukup sesuai, dan tiga kriteria yang tidak sesuai. Secara keseluruhan, PnR Mayjen Sungkono menunjukkan kesesuaian pada kriteria yang berkaitan dengan aspek lokasi dan atribut fasilitas.
Pengaruh Skenario Congestion Pricing terhadap Peluang Pengalihan Moda di Kota Surabaya I Dewa Ayu Agung Gitasari; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.74040

Abstract

Surabaya merupakan pusat bisnis dan komersial, sehingga Permintaan pergerakan di Kota Surabaya sangat tinggi akibatnya sering terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu. Salah satu upaya pemerintah untuk menangani masalah ini adalah membangun transportasi umum massal Suroboyo Bus. Rencana penerapan congestion pricing diharapkan mampu berfungsi sebagai faktor pendorong pengguna jalan untuk berpindah moda ke angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis probabilitas perpindahan moda kendaraan pribadi ke angkutan umum Suroboyo Bus akibat penerapan congestion pricing di Jalan Raya Darmo, Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Basuki Rahmat. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis binomial logit selisih dengan pendekatan stated preference berdasarkan selisih biaya perjalanan dan selisih waktu perjalanan. Hasil studi menunjukkan bahwa pengguna kendaraan roda dua lebih mementingkan penghematan biaya, sedangkan pengguna kendaraan roda empat lebih mementingkan penghematan waktu untuk berpeluang mengalihkan penggunaan modanya ke angkutan umum Suroboyo Bus.
Analisis Preferensi Pengguna terhadap Penggunaan Bus City Tour Jakarta Pasca Pandemi Covid-19 Dengan Metode IPA Carissa Dian Shakila; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.75853

Abstract

Bus tingkat wisata City Tour Jakarta merupakan salah satu strategi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung sektor pariwisata. Bus tersebut tidak hanya menjadi moda angkutan umum khusus wisata, tetapi juga menjadi atraksi wisata melalui pelayanan tur berkeliling kota Jakarta. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pengoperasian Bus City Tour Jakarta terlihat sepi peminat. Kurang optimalnya kinerja beberapa atribut pelayanan Bus City Tour Jakarta dan masa adaptasi baru masa pandemi Covid-19 merupakan faktor penyebab terjadinya penurunan jumlah pengguna Bus City Tour Jakarta dari tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji preferensi pengguna bus terhadap penggunaan Bus City Tour Jakarta pada masa pasca pandemi Covid-19. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Metode analisis yang digunakan dalam studi penelitian ini adalah Importance Performance Analysis (IPA) untuk membandingkan preferensi pengguna bus terhadap tingkat kinerja dan kepentingan atribut pelayanan Bus City Tour Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 atribut pelayanan Bus City Tour Jakarta yang memiliki tingkat kinerja yang rendah namun memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Prioritas atribut yang berkaitan dengan aspek kesehatan untuk merespon pandemi Covid-19 adalah ketersediaan hand sanitizer, pengguna bus saling menjaga jarak aman, peran petugas dalam menghimbau penumpang untuk menjaga jarak dan penggunaan disinfektan pada bus secara berkala.
Kajian Optimalisasi Rute Trayek Angkutan Umum Pedesaan di WP Ploso Kabupaten Jombang Dessy Anggraini Luckytasari Sutoyo; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.78250

Abstract

Kabupaten Jombang semakin tahun semakin meningkat tak terkecuali di Wilayah Perencanaan (WP) Ploso. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan pembangunan beberapa kawasan di Wilayah Perencanaan (WP) Ploso. Tingginya tingkat pembangunan berdampak pada kebutuhan akan fasilitas transportasi. Secara eksisting, trayek angkutan umum pedesaan yang melayani Wilayah Perencanaan (WP) Ploso belum mencakup keseluruhan wilayah WP, selain itu beberapa trayek sudah tidak beroperasi karena tingginya penggunaan kendaraan pribadi, sehingga menyebabkan beberapa wilayah belum terakomodasi oleh sarana transportasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji rute angkutan umum pedesaan yang sesuai dengan kebutuhan perjalanan masyarakat WP Ploso. Metode analisis yang digunakan pada studi ini adalah analisis statistik deskriptif dan MAT (Matriks Asal-Tujuan), AHP (Analytical Hierarcy Process), dan penentuan rute terbaik dengan software Tranetsim (Transport Network Simulator). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-fsktor penentu rute angkutan pedesaan meliputi penggunaan lahan, permintaan perjalanan, dan karakteristik jaringan jalan. Hasil analisis perumusan rute angkutan umum pedesaan menunjukkan bahwa terdapat 7 rute treyek optimal angkutan umum pedesaan di WP Ploso Kabupaten Jombang.
Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan di Kecamatan Bulak Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Nimas Asriningputri; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.33116

Abstract

Kecamatan Bulak memiliki potensi sumber daya perikanan yang menjadi sektor basis dan lapangan usaha yang berkembang melalui subsektor perikanan. Namun potensi ini belum dapat dikembangkan secara optimal karena terdapat permasalahan dimana masyarakat pelaku usaha belum memanfaatkan keberadaan bangunan pusat pemasaran dan bangunan tempat pengolahan produk karena adanya perbedaan persepsi antar stakeholder yang disebabkan oleh pendekatan yang kurang melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan hingga penyediaan infrastruktur pendukung pengolahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan merumuskan strategi prioritas pengembangan industri pengolahan hasil perikanan berbasis pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Bulak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah statistik deskriptif, analisis konten, IFAS EFAS, dan analisis SWOT. Terdapat lima strategi prioritas pengembangan meningkatkan nilai jual produk melalui pemberian label pada kemasan produk kerupuk serta ikan asin dan pemberian kemasan vacuum pada produk ikan asap, menerapkan sistem penyortiran bahan baku dan pemasaran hasil produk secara terpusat di SIB, memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran hasil produk olahan, memperluas jangkauan pemasaran melalui kegiatan pameran dan pengadaan kemitraan dengan toko oleh-oleh khas Surabaya, dan meningkatkan kerjasama pemerintah dan pelaku usaha terkait pengembangan kualitas tenaga kerja dalam pengolahan produk dan pengelolaan modal.
The Correlation between Residential Density and Greenhouse Gas Emissions in Surabaya City Rulli Pratiwi Setiawan; Ema Umilia; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
The Indonesian Journal of Planning and Development Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.59 KB) | DOI: 10.14710/ijpd.1.1.29-34

Abstract

Population growth is happening in cities, including Surabaya as the second largest metropolitan region in Indonesia. The population growth has an impact to the residential density, whereas residential is usually the largest part of land use in urban areas. In urabaya, residential use covers more than 60% of the total area. The intensive use of residential area has impacts on the environment. One significant issue is the consumption of energy that produces greenhouse gas emissions. This study is aimed at explaining the relationships between residential density and greenhouse gas emissions in Surabaya City, Indonesia. The residential density will be divided into three categories, i.e. low, medium and high density. The category of density is taken from the Identification Report of Surabaya Spatial Plan. The results of this study indicate that there are significant differences in the electrical energy consumption for the household sector in each residential density. These differences are mainly influenced by variables such as car ownership, ventilation system, the use of electrical power, cooking fuel and the way to use the home appliances. The highest total energy consumption per month exists in high density type. Although the average smallest energy consumption per household exists in medium density, the total energy consumption in medium density is much greater than that in the low density because the number of households in medium density is greater. The final result shows that the correlation between the total production of GHG emissions (CO2) and density has a direct or positive relationship, which means that the greater the density, the higher the production rate of GHG emissions (CO2).