Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Pengaruh Karagenan dari Rumput Laut Kappaphycus alvarezii terhadap kesegaran Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Febrianti, Arlin Anugerah; Nofreeana, Andri; Armando, Eric
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 18, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Politeknik - Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v18i2.959

Abstract

Ikan gurami dengan nama latin Osphronemus gouramy merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kandungan air yang cukup tinggi pada ikan menjadi penyebab terjadinya penurunan mutu dan kesegaran ikan karena mudah membusuk. Upaya menghindari pembusukan atau kemunduran mutu pada ikan biasanya dilakukan dengan cara pendinginan, namun terdapat keterbatasan yaitu umur simpan daging relatif pendek. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perendaman karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii, serta mengetahui dosis karagenan yang optimal untuk digunakan dalam mempertahankan kesegaran ikan gurami. Metode yang digunakan antara lain uji nilai organoleptik, uji Total Volatile Base Nitrogen (TVB-N), dan uji Angka Lempeng Total (ALT) yang disimpan selama 0, 3, dan 6 hari pada suhu 4oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karagenan berpengaruh sangat nyataterhadap nilai organoleptik dan  TVB-N,  namun tidak berpengaruh terhadap uji ALT. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis karagenan yang optimal untuk mempertahankan kesegaran ikan gurami adalah 500 ppm.AbstractGourami fish with the latin name Osphronemus gouramy is a freshwater fish that has high economic value. Fish has a fairly high water content so that the quality and freshness of the fish decreases because it rots easily. Efforts to avoid spoilage or deterioration in quality of fish are usually done by refrigeration, however refrigeration still has limitations, namely the relatively short shelf life of the meat. The aim of this research is to determine the effect of soaking Kappaphycus alvarezii seaweed carrageenan extract, as well as determine the optimal dose of extract to be used to maintain the freshness of Gourami Fish. The methods used include organoleptic value tests, Total Volatile Base Nitrogen (TVB-N) test, and Total Plate Count (TPC) test which are stored for 0, 3, and 6 days at 4oC. The results showed that carrageenan extract had a very significant effect on organoleptic value and TVB-N, but had no effect on TPC test. Based on the result of this research, it can be concluded that the optimal dose of carrageenan to maintain the freshness of gourami fish is 500 ppm.
Evaluasi Potensi Jenis Caulerpa sebagai Agen Antidiabetik dan Sediaan Fortifikasi dalam Pangan Apriasih, Hipit Putri; Nofreeana, Andri; Armando, Eric
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 18, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Politeknik - Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v18i2.935

Abstract

adinya penyakit diabetes mellitus (DM). DM dapat diobati dengan obat tradisional dari tumbuhan yang mengandung senyawa antidiabetik seperti flavonoid. Flavonoid tersebut berperan dalam menghambat kerja aktivitas enzim α-glikosidase. Apabila aktivitas enzim α-glikosidase terhambat maka peningkatan kadar glukosa darah juga akan terhambat. Senyawa flavonoid ada pada beberapa jenis Caulerpa sp. seperti C. serrulata, C. racemosa, dan C. lentillifera. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antidiabetik pada tepung C. serrulata, C. racemosa, dan C. lentillifera. Pada penelitian ini tepung Caulerpa disubstitusikan dalam mie dan diujikan pada tikus. Parameter yang diujikan antara lain kadar glukosa darah, berat badan dan indeks glikemik. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 Faktorial dengan Faktor 1 adalah jenis Caulerpa dan Faktor 2 adalah besar dosis. Data kadar glukosa yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf signifikan 5% dan apabila perlakuan terhadap variabel yang diamati menunjukkan perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) sedangkan analisis indeks glikemik ditentukan dengan membandingkan luas area di bawah kurva (Area Under Curve atau AUC) mie Caulerpa dan glukosa. Hasil analisis kadar glukosa darah menunjukkan perlakuan yang diberi tepung Caulerpa mengalami penurunan kadar glukosa darah pada tikus. Hasil terbaik penurunan kadar glukosa ditunjukkan pada perlakuan C1D2 (C. serrulata dosis 15%) dengan penurunan sebesar 44,58%. Perbedaan jenis Caulerpa tidak menunjukkan adanya beda nyata, sedangkan pada perlakuan dosis menunjukkan adanya beda nyata. Hasil analisis berat badan tikus menunjukkan adanya rata-rata mengalami penurunan. Sedangkan pada hasil uji indeks glikemik, nilai IG terkecil bernilai 37,9 pada pelakuan C3D1 (C. lentillifera dosis 10%). AbstractFood is a factor that can increase blood glucose levels or cause diabetes mellitus (DM). DM can be treated with traditional medicines from plants that contain anti-diabetic compounds such as flavonoids. These flavonoids play a role in inhibiting the activity of the α-glycosidase enzyme so that they can inhibit the increase in blood glucose levels.. Flavonoid compounds exist in several types of Caulerpa sp. such as C. serrulata, C. racemosa, and C. lentillifera. The purpose of this study was to determine the antidiabetic potential of C. serrulata, C. racemosa, and C. lentillifera flour. In this study Caulerpa flour was substituted in noodles and tested on rats. Parameters tested included blood glucose levels, body weight and glycemic index. The method used was a 2-factorial completely randomized design (CRD) with factor 1 being Caulerpa type and factor 2 being dose size. The glucose level data obtained was analyzed statistically using variance (ANOVA) with a significance level of 5% and if the treatment of the observed variables showed differences then it was continued with the Duncan's Multiple Range Test (DMRT) while the glycemic index analysis was determined by comparing the area under curve (Area Under Curve or AUC) Caulerpa noodles and glucose. The results of the analysis of blood glucose levels showed that the treatment that was given Caulerpa flour experienced a decrease in blood glucose levels in rats. The best results for reducing glucose levels were shown in the C1D2 treatment (C. serrulata dose of 15%) with a decrease of 44.58%. The different types of Caulerpa did not show a significant difference, while the dose treatment showed a significant difference. The results of the analysis of the rats' body weight showed that the average had decreased. Whereas in the glycemic index test results, the smallest GI value was 37.9 in the C3D1 treatment (C. lentillifera dose of 10%).