Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh spektrum cahaya dan giberelin terhadap perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata L.) Isbatullah, Muhammad; Sukmawaty, Eka; Masriany, Masriany; Meriem, Selis
Teknosains Vol 18 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v18i3.45735

Abstract

Germination is an important initial process for seed-bearing plants. Several special treatments are carried out to break dormancy and stimulate seed germination. The aim of this study is to determine the effect of visible light spectrum and gibberellin hormone (GA3) on initiating the germination of mung beans. This research uses an experimental method with a completely randomized design (CRD) on mung bean plants (Vigna radiata L.). The results of the study showed that the single factor of red light influenced the growth of radicles and plumules of seedlings, while the single factor of GA3 at a concentration of 75 ppm affected the length of radicles. The combination of red light treatment and 75 ppm GA3 showed the best results for radicle elongation at the 12-hour observation time. The results obtained in this study can be used as a reference to improve the efficiency of mung bean germination.
GIBERELIN (GA3) MENDUKUNG KETAHANAN KECAMBAH PADI VARIETAS PULU MANDOTI EMAS TERHADAP CEKAMAN SALINITAS Meriem, Selis; Armita, Devi; Ridha, Ariati A.; Masriany, Masriany
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.5665

Abstract

Perluasan lahan yang terdampak salinitas saat ini menghambat ekstensifikasi budidaya pertanian khususnya padi sebagai makanan pokok Indonesia. Untuk mencegah dampak kerusakan akibat cekaman salinitas, penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh giberelin (GA3) terhadap karakter morfologi kecambah padi (Oryza sativa L.) varietas lokal Pulu Mandoti Emas (PME). Penelitian ini menggunakan tiga taraf perlakuan yaitu giberelin (0, 8, 16, dan 24 ppm), lama perendaman (12 dan 24 jam), dan NaCl (0, 1000 ppm, dan 2000 ppm). Perkecambahan dilakukan menggunakan metode UKDD (Uji Kertas Digulung Didirikan). Pengamatan karakter morfologi diukur pada 14 HST. Hasil uji menunjukkan adanya pengaruh tunggal faktor GA3 dan NaCl yang signifikan. Perlakuan dengan pemberian 8 ppm GA3 meningkatkan panjang akar dan daun. 16 ppm GA3 tunggal meningkatkan berat tajuk dan berat total. 24 ppm GA3 menunjukkan berat akar dan rasio A/T tertinggi. Cekaman NaCl hanya menurunkan panjang daun kecambah. Akan tetapi panjang akar, berat tajuk, rasio A/T dan berat total tertinggi ditunjukkan pada perlakuan salinitas. Faktor perlakuan menunjukkan adanya interaksi yang nyata terhadap parameter pengamatan. Penambahan GA3 dalam kondisi cekaman NaCl pada berbagai konsentrasi membuktikan adanya peningkatan pertumbuhan panjang akar, panjang daun, berat akar, berat tajuk, rasio A/T, dan berat total yang lebih baik. Penambahan GA3 sangat penting diaplikasikan sebagai regulator pertumbuhan kecambah padi dalam kondisi cekaman salin.
Diversifikasi dan karakterisasi mie dan nori berbasis rumput laut Kamilah, Nur Adnin; Kasmiati, Kasmiati; Meriem, Selis
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 4 No 3 (2024): September-Desember
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v4i3.53338

Abstract

Indonesia memegang peranan penting dalam produksi rumput laut dunia yang digunakan dalam pembuatan karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan rumput laut Eucheuma cottoni terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna mie, serta mengevaluasi proporsi berat campuran Ulva lactuca dan E. cottonii yang terbaik dalam pembuatan nori. Pengolahan mie berbasis E. cottonii dimulai dari pencucian dan perendaman, penghalusan, pencampuran, pembuatan adonan, pemipihan, pencetakan, perebusan, pengemasan serta dilanjutkan dengan uji organoleptik. Pengolahan nori dimulai dari proses preparasi rumput laut, penghalusan, pemasakan, pencetakan, dan pengeringan. Hasil menunjukkan bahwa campuran 200 g E. cottonii dan 300 g terigu dengan rasio 40%:60% menghasilkan kualitas adonan mie kering yang terbaik. Penambahan E. cottonii menghasilkan kualitas mie yang sama dengan perlakuan kontrol (tanpa E. cottonii) yaitu rasa hambar, tidak beraroma, tekstur kenyal, dan berwarna pucat putih. Komposisi nori yang terbaik dihasilkan dari campuran 7 gram E. cottonii dan 28 gram U. lactuca, dengan karakteristik nori berwarna hijau tua, tekstur menyatu, tidak rapuh, dan ketebalan yang ideal. Penelitian ini menyajikan formulasi terbaik dalam pembuatan mie dan nori yang dapat diaplikasikan untuk pengembangan produk olahan rumput laut.
Studi Awal Rhodobryum spp. di Sumatera dan Jawa (Koleksi Herbarium Bogoriense) Lestari, Ria Windi Lestari; Ginting, Nurmaini; Meriem, Selis
Journal of Biotropical Research and Nature Technology Vol. 2 No. 1 (2023): Borneo
Publisher : Prodi Biologi FMIPA Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/borneo.v2i1.9016

Abstract

Documentation results of the collection bryophyte in Indonesia that exist in Bogoriense Herbarium is neglected. One of the collections is Rhodobryum tribe from Sumatera and Java. The Rhodobryum is easy to recognize by rosette leaf orientation looks like a rose flower. This genus was observed based on the bryophyte specimens collected in Bogoriense Herbarium. The results were obtained six Rhodobryum species, four of which are previously identification i.e. Rhodobryum russulum, R. giganteum, R.roseum, and R.ontariense. While two of the six unidentification yet i.e. Rhodobryum sp1, and Rhodobryum sp2 that have different characters with four species other.
Volatile Profiling of Root-Shoot and Fruits of Capsicum frutescens var. Salo Dua from Enrekang, Indonesia Nur, Fatmawati; Meriem, Selis
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 10, No 2 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v10i2.10003

Abstract

Capsicum frutescens var. Salo Dua is a local variety cultivated in Enrekang Regency, South Sulawesi. It has unique traits of color transition during fruit ripening and extended post-harvest shelf life. However, the metabolite profiling in this potential variety has not been explored. This was an initial study that aimed to profile the volatile compounds in the root-shoot parts (as vegetative) and in the ripe fruits of Salo Dua variety. The instrument of Gas Chromatography coupled with Mass Spectrometry (GC-MS) was used to separate and characterize the volatile compounds. Our study revealed a higher number of forty-two volatiles in the ripe fruits compared to the twenty-eight volatiles in the shoot-root parts. The five major compositions of the chemical class in ripe fruits were characterized by the formation of alcohols (26%) followed by esters (19%), alkaloids (10%), fatty acids (10%), and ketones (7%). While the abundant volatiles in the root-shoot parts were shown by the presence of esters (29%), alcohols (21%), fatty acids (18%), alkaloids (11%), and heterocyclic (7%). There were nineteen volatiles that only emitted in the ripe fruits. Of which, capsaicin and dihydrocapsaicin were detected in the ripe fruits with an average relative area of 1% and 0.51%, subsequently.
Identifikasi morfologi penyakit tanaman cabai (Capsicum sp.) yang disebabkan oleh patogen dan serangan hama lingkup kampus UIN Alauddin Makassar Inaya, Nur; Meriem, Selis; Masriany, Masriany
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 2 No 1 (2022): Januari-April
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.899 KB) | DOI: 10.24252/filogeni.v2i1.27092

Abstract

Cabai merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena mempunyai nilai pemasaran yang tinggi dari segi konsumsi dan ekonomi. Di Indonesia, cabai menjadi salah satu komoditi sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, dan setiap hari kebutuhan masyarakat akan cabai terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, produksi cabai di Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan cabai nasional. Salah satu penyebab menurunnya produksi cabai di Indonesia adalah adanya gangguan penyakit dan serangan hama yang menyerang tanaman saat penyemaian sampai panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter morfologi penyakit pada tanaman cabai (Capsicum sp.) lingkup kampus UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2021 – 06 Januari 2022 dengan menggunakan metode deskriptif (descriptive research) yaitu mengamati secara langsung bentuk morfologi penyakit pada tanaman cabai yang disebabkan oleh patogen dan serangan hama. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan studi hasil penelitian. Adapun jenis penyakit yang diduga menyerang tanaman cabai yaitu bercak daun Cercospora, busuk buah antraknosa dan serangan hama Thrips.
Pembuatan sediaan gel dari ekstrak melon (Cucumis melo L. “Gama Melon Parfum”) di Laboratorium Farmasi Universitas Gadjah Mada Nurdilfa, Nurdilfa; Meriem, Selis; Sulaiman, ‪Teuku Nanda Saifullah; Yusuf, Adib Fakhruddin; Daryono, Budi Setiadi
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 4 No 1 (2024): Januari-April
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v4i1.34887

Abstract

Kosmetika bahan alam saat ini menjadi penggunaan yang sangat esensial misalnya penggunaan Gama Melon Parfum sebagai bahan baku pembuatan gel, karena penggunaan tumbuhan sebagai bahan dasar kosmetika memiliki bahan baku yang aman untuk digunakan dan memiliki efek samping yang lebih kecil. Gama Melon Parfum merupakan melon yang saat ini dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada yang dapat dijadikan sebagai bahan baku kosmetik alami karena memiliki metabolit sekunder berupa flavonoid, saponin, terpenoid dan cucurbitacin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan gel dari ekstrak Gama Melon Parfum. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental, yang terdiri atas pembuatan ekstrak melon melalui metode dekokta (pemanasan) dan pembuatan gel. Adapun hasil yang didapatkan yaitu sediaan gel dengan banyak gelembung udara di dalamnya disebabkan karena proses pengadukan yang terlalu cepat dan banyaknya udara yang masuk pada saat pembuatan sediaan gel. Hal ini menunjukkan proses pembuatan gel harus diperhatikan agar mendapatkan sediaan gel yang sesuai.
Pengaruh pemberian plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dari akar bambu terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu (Solanum melongena L.) Tasya, Tasya; Meriem, Selis; Alimuddin, Alimuddin
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 3 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v3i2.34902

Abstract

Budidaya tanaman terung ungu (Solanum melongena L.) yang kurang intensif dan faktor degradasi tanah menjadi penyebab menurunnya hasil produksi tanaman. Oleh karena itu, diperlukan budidaya yang lebih intensif dan usaha yang lebih ramah lingkungan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman terung yaitu dengan menggunakan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). PGPR mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian PGPR dari akar bambu terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu (Solanum melongena L.). Studi ini dilaksanakan di Balai Benih Tanaman Hortikultura. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 4 taraf perlakuan dosis PGPR yaitu 0 mL/L, 10mL/L, 20 mL/L, dan 30 mL/L yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian PGPR tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi dan jumlah daun. Hal ini disebabkan karena durasi pengamatan yang terlalu singkat sehingga pengamatan perlu dilanjutkan hingga masa panen untuk melihat pengaruh PGPR di setiap fase pertumbuhan terung ungu.
Volatile Profiling of Root-Shoot and Fruits of Capsicum frutescens var. Salo Dua from Enrekang, Indonesia Nur, Fatmawati; Meriem, Selis
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 10, No 2 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v10i2.10003

Abstract

Capsicum frutescens var. Salo Dua is a local variety cultivated in Enrekang Regency, South Sulawesi. It has unique traits of color transition during fruit ripening and extended post-harvest shelf life. However, the metabolite profiling in this potential variety has not been explored. This was an initial study that aimed to profile the volatile compounds in the root-shoot parts (as vegetative) and in the ripe fruits of Salo Dua variety. The instrument of Gas Chromatography coupled with Mass Spectrometry (GC-MS) was used to separate and characterize the volatile compounds. Our study revealed a higher number of forty-two volatiles in the ripe fruits compared to the twenty-eight volatiles in the shoot-root parts. The five major compositions of the chemical class in ripe fruits were characterized by the formation of alcohols (26%) followed by esters (19%), alkaloids (10%), fatty acids (10%), and ketones (7%). While the abundant volatiles in the root-shoot parts were shown by the presence of esters (29%), alcohols (21%), fatty acids (18%), alkaloids (11%), and heterocyclic (7%). There were nineteen volatiles that only emitted in the ripe fruits. Of which, capsaicin and dihydrocapsaicin were detected in the ripe fruits with an average relative area of 1% and 0.51%, subsequently.
MITIGASI CEKAMAN KADMIUM (Cd) PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.): PENDEKATAN FISIOLOGI DAN MOLEKULER Meriem, Selis
Berita Biologi Vol 22 No 1 (2023): Berita Biologi
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/beritabiologi.2023.807

Abstract

Kontaminasi kadmium (Cd) pada lahan pertanian dan budidaya padi sangatlah mempengaruhi produksi tanaman dan juga kesehatan manusia. Akumulasi Cd dalam jaringan padi menimbulkan peningkatan spesies oksigen reaktif yang menyebabkan kerusakan aktivitas metabolisme sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Jika keberadaan Cd yang tinggi tidak dapat direduksi selama fase pertumbuhan padi, penyerapan dan translokasi Cd ke bagian tajuk akan menyebabkan akumulasi Cd yang tinggi dalam bulir padi. Review ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembahasan komprehensif mengenai respon fisiologis tanaman padi dari kultivar yang berbeda terhadap cekaman Cd, variasi praktik mitigasi untuk mengurangi toksisitas Cd, dan mekanisme toleransi melalui ekspresi gen yang ter-upregulasi. Lebih lanjut, strategi untuk mengurangi penyerapan Cd dan mengatasi stres oksidatif juga ditekankan dalam tulisan ini. Pemberian bahan amandemen dalam bentuk unsur kimia, biochar dan remediasi berbantu mikroba, fitohormon, maupun asam organik dapat diaplikasikan sebagai bentuk dari strategi remediasi Cd. Melalui hal tersebut, Cd dapat direduksi dalam bentuk kelat untuk dapat diimobilisasi, distabilkan, diekstraksi di permukaan akar, atau disimpan dalam sel akar. Selain itu, studi ini juga membahas beberapa overekspresi gen yang responsif terhadap Cd pada kultivar padi yang toleran. Upaya dalam meningkatkan ketahanan tanaman padi yang mampu membatasi serapan Cd dan mengurangi akumulasi Cd dalam bulir padi sangat penting mendapat perhatian serius demi menjaga keamanan pangan dan kesehatan manusia.