Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

P PENGUATAN LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KEMITRAAN : ABSTRAK, PENDAHULUAN, TUJUAN PENELITIAN, METODE PENELITIAN, HASIL DAN PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN, DAFTAR PUSTAKA. Liffi, Liffi Halimatul Izzah; Marina, Ida; Ruliyanto, Ruliyanto; Dinar, Dinar
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 25 No 02 (2022): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiseb.v25i02.17536

Abstract

  Upaya peningkatan dan penguatan lumbung pangan melalui kemitraan menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk keberlanjutan ketahanan pangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui suatu hubungan partisipasi ketahanan pangan keluarga petani dengan anggota program lumbung pangan padi, dan hubungan ketahanan pangan keluarga petani dengan kemitraan anggota program lumbung pangan padi.  Penelitian ini telah di laksanakan pada kelompok Lumbung Pangan di Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan teknik survey deskriptif. Untuk pengumpulan data yaitu menggunakan data primer yang diperoleh dengan wawancara petani, dan untuk data skunder diperoleh dari yang berkaitan dengan penelitian yaitu intansi. Uji Korelasi Kendall’s tau adalah uji yang digunakan untuk mengetahui ketahanan pangan yang menguatkan lumbung pangan terhadap keluarga petani. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara partisipasi ketahanan pangan keluarga dengan anggota kelompok pada program lumbung pangan padi memiliki hubungan yang sedang dan nyata, yaitu memperoleh nilai koefisien korelasi Kendall Tau sebesar 0,483 dan untuk nilai Sig.(2-tailed) yaitu sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Dan untuk hubungan ketahanan pangan keluarga dengan kemitraan anggota kelompok dalam program lumbung pangan padi memiliki hubungan yang sedang dan nyata, yaitu memperoleh nilai koefisien korelasi Kendall Tau sebesar 0,446 dan untuk nilai Sig.(2-tailed) yaitu sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05.
Upaya Peningkatan Ekonomi Petani Mangga Gedong Gincu melalui Pelatihan Pemasaran Digital dan Penguatan Identitas Merek (Branding) Umyati, Sri; Dinar, Dinar; Tifani, Aaz Azamudin; Zakiyyah, Siti Sofyatun
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.14596

Abstract

Mangga gedong gincu merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Majalengka. Salah satu wilayah yang menjadi sentra mangga gedong gincu di Kabupaten Majalengka adalah Kecamatan Jatitujuh. Produktivitas mangga gedong gincu di kecamatan ini cenderung stabil setiap tahunnya. Namun, petani di lokasi sentra budidaya seringkali dihadapkan dengan beberapa permasalahan klasik pada saat panen raya tiba. Banyak buah mangga yang belum dapat termanfaatkan dengan maksimal terutama untuk mangga reject. Pengolahan mangga gedong gincu saat ini masih sangat terbatas dan masih perlu inovasi pengembangan produk. Maka untuk itu, perlu dilakukan kegiatan yang dapat mengarahkan petani untuk dapat mengembangkan keterampilan pengolahan produk, kemampuan manajemen kelompok, dan keterampilan pemasaran produk guna meningkatkan ekonomi keluarga petani di lokasi tersebut. Kegiatan pengabdian kali ini diarahkan pada pemasaran produk yang berbasis digital dan penguatan identitas merek (branding). Minimnya pengetahuan masyarakat akan kedua hal tersebut mendorong tim pengabdian untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan digital marketing dan penguatan identitas merek. Jika masyarakat paham akan pentingnya kedua hal tersebut, maka ini diharapkan dapat mendorong motivasi masyarakat untuk dapat mengaplikasikannya terutama untuk bisnis pengolahan mangga gedong gincu. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahapan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi akhir. Hasil kegiatan yang dilakukan menunjukan peningkatan pengetahuan masyarakat petani akan pentingnya digital marketing dan penguatan identitas merek. Hal ini tercermin dari antusiasme masyarakat untuk mencari informasi sendiri terkait digital marketing maupun penguatan identitas produk setelah kegiatan ini dilakukan serta dimilikinya akun-akun pemasaran produk mangga gedong gincu.
Tingkat Adopsi Teknologi Pemupukan Urea Plus Karbofuran 3g (Pupk3g) pada Persemaian Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa) Dahlan, Rohib; Sulaksana, Jaka; Dinar, Dinar
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i2.19642

Abstract

This study aims to analyze the adoption rate of Urea Plus Carbofuran 3G (PUPK3G) fertilization technology in rice (Oryza sativa) seedlings and the factors that influence the adoption rate. The low adoption rate of PUPK3G and the factors that influence the adoption rate of technology can inhibit the increase in the adoption rate of technology and the factors that support and inhibit the adoption rate of technology need to be supported with the aim of increasing the adoption of PUPK3G and increasing the factors that influence the adoption rate of technology both internal and external factors. The research method used is a quantitative descriptive survey with data collection through questionnaires and interviews with farmers who use and do not use PUPK3G technology in the research area. Adoption of innovation is a process of changing behavior, both knowledge (cognitive), attitude (affective), and skills (psychomotor) in a person since they are introduced to the innovation (Rogers and Shoemaker, 1971 in Ediset, 2021) aims to increase the adoption rate according to the level of awareness, assessment, analysis, trial and adoption. The results of the study indicate that the adoption rate of PUPK3G technology is in the high category, with the indicator that influences the highest adoption rate in the aspect of the length of farming, while the lowest indicator that influences the adoption rate of technology is in the aspect of farmer education. The conclusion in the study resulted in a technology adoption rate of 62% in the high category influenced by factors that influence technology by 72% and the results of the regression coefficient positive direction of 0.785 shows a significant increase in the level of adoption of PUPK3G technology which has an impact on the implications and recommendations that PUPK3G technology needs to be widely improved to increase production and efficiency.