Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Isolasi Bakteri Pendegradasi Mimosin Asal Rumen Sapi dan Domba yang Diberi Daun Lamtoro dan Pengaruhnya Pada Karakteristik Fermentasi In Vitro Suharti, Sri; Alwi, Windawati; Wiryawan, Komang Gede
Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan Vol 18, No 1 (2020): Sains Peternakan
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.096 KB) | DOI: 10.20961/sainspet.v18i1.33228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri pendegradasi mimosin dari cairan rumen domba dan sapi yang diberi pakan mengandung daun lamtoro dan menganalisis pengaruh inokulasi bakteri pendegradasi mimosin pada karakteristik fermentasi rumen secara in vitro. Tahap pertama adalah isolasi bakteri pendegradasi mimosin dari cairan rumen domba yang diberi pakan mengandung daun lamtoro 30% dan dari rumen sapi Bali di Sumbawa yang diberi pakan daun lamtoro 100%. Tahap kedua adalah inokulasi bakteri pendegradasi mimosin pada fermentasi in vitro dengan substrat mengandung daun lamtoro. Rancangan yang digunakan pada percobaan in vitro adalah rancangan acak kelompok pola faktorial dengan 2 faktor. Pengelompokan berdasarkan waktu pengambilan cairan rumen. Faktor pertama terdiri dari 3 taraf daun lamtoro yaitu 0, 30, dan 60% dalam ransum. Faktor kedua terdiri dari 2 inokulasi pendegradasi mimosin yaitu dengan dan tanpa inokulasi bakteri pendegradasi mimosin. Peubah yang diamati adalah populasi bakteri dan protozoa, nilai pH, konsentrasi NH3, produksi volatile fatty acid (VFA), kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Hasil penelitian ditemukan 2 isolat bakteri pendegradasi mimosin dari rumen domba dan 3 isolat rumen sapi Bali. Kelima isolat tersebut mempunyai kemiripan dengan Streptococcus sp. Hasil uji in vitro menunjukkan tidak ada interaksi antara taraf pemberian daun lamtoro dengan inokulasi bakteri pendegradasi mimosin pada fermentasi rumen. Inokulasi bakteri pendegradasi mimosin dapat meningkatkan konsentrasi NH3 dan cenderung memperbaiki produksi VFA dibandingkan dengan perlakuan tanpa inokulasi bakteri. Nilai pH, KcBK dan KcBO tidak berbeda antar perlakuan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah inokulasi bakteri pendegradasi mimosin dapat menstimulasi fermentasi rumen secara in vitro.
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) dan Tepung Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Kualitas Eksterior Telur Puyuh Alwi, Windawati; Amirullah
Jurnal Sains Peternakan Vol 12 No 01 (2024): Jurnal Sains Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v12i01.9959

Abstract

Tanaman herbal adalah tanaman yang mempunyai nilai lebih dalam pengobatan karena mengandung zat-zat bioaktif yang baik untuk tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daun mengkudu dan jintan hitam dalam meningkatkan kualitas eksterior telur puyuh. Materi yang digunakan adalah puyuh strain Autumn sebanyak 96 ekor umur puyuh 66 hari. Masing-masing terdapat 6 ekor untuk setiap unit percobaan. Metode penelitian menggunaan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu P0 (Pakan Basal), P1 : Pakan Basal + 3% Tepung Daun Mengkudu + 1% Tepung Jintan Hitam, P2 : Pakan Basal + 2% Tepung Daun Mengkudu + 2 %  Tepung Jintan Hitam, P3 : Pakan Basal + 1% Tepung Daun Mengkudu + 3 % Tepung Jintan Hitam. Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap indeks telur, bobot telur dan tebal kerabang. Kesimpulan dari peneltian ini adalah penambahan tepung daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan tepung jintan hitam (Nigella sativa) tidak terlalu mempengaruhi kualitas eksterior telur puyuh.  
Pengaruh penambahan effective microorganism 4 (EM4) dengan level yang berbeda terhadap kandungan nutrient gosse (Ceratophyllum Sp Fadly, Muhammad; Aksan, Fitriana; Harifuddin, Harifuddin; Alwi, Windawati; Mubarak, Sultan
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.912

Abstract

Penggunaan limbah perikanan sebagai bahan pakan alternatif telah dianggap sebagai solusi yang efektif dalam menghadapi masalah ketersediaan bahan baku pakan. Salah satu limbah yang memiliki potensi untuk diolah menjadi pakan ternak adalah Gosse. Namun, terdapat hambatan dalam penggunaan Gosse sebagai pakan Itik karena kandungan nutrisinya belum optimal untuk memenuhi kebutuhan gizi Itik, sehingga dilakukan fermentasi pakan untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perubahan kualitas nutrisi Gosse setelah ditambahkan dengan EM4. Penelitian ini berlangsung di Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan, dengan analisis proksimat meliputi kadar air, kadar abu, protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar yang dilakukan di laboratorium kampus tersebut. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Adapun perlakuan yang diterapkan adalah: P0 (Gosse tanpa penambahan EM4), P1 (penambahan EM4 sebanyak 5%), P2 (penambahan EM4 sebanyak 10%), dan P3 (penambahan EM4 sebanyak 15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas nutrisi terbaik untuk kadar air dan kadar lemak kasar ditemukan pada perlakuan P0 (tanpa EM4), sedangkan kadar abu terbaik diperoleh pada perlakuan P2 (penambahan EM4 10%). Untuk protein kasar dan lemak kasar, hasil optimal tercapai pada perlakuan P3 (penambahan EM4 15%), yang masih memerlukan uji lebih lanjut pada level yang lebih tinggi.
PENGARUH PEMBERIAN EM4 DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS FISIK DAN SERAT KASAR GOSSE (Ceranthophylum demersum) Mubarak Z, Sultan; Harifuddin, Harifuddin; Alwi, Windawati
Journal Gallus Gallus Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v2i1.381

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik kualitas fisik dan serat kasar dari gosse dengan penambahan EM4 pada level yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakukan P0 (tanpa pemberian EM4 atau kontrol), P1 (penambahan EM4 5%), P2 (penambahan EM4 10%), dan P3 (penambahan EM4 15%) dengan lama fermentasi selama 14 hari. Variabel yang diukur, yaitu: serat kasar, kualitas fisik berupa warna, tekstur, dan aroma. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian EM4 dengan level yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan serat kasar dan juga memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas fisik berupa tekstur, warna, dan aroma. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan EM4 15% merupakan perlakuan yang terbaik untuk menurunkan serat kasar dan terhadap kualitas fisik. Kata Kunci: Gosse (Ceranthophylum demersum), EM4, Level pemberian, Serat kasar, Kualitas Fisik
Pengaruh Suplementasi Tepung Jintan Hitam dan Tepung Daun Mengkudu terhadap Organ Reproduksi Puyuh Betina Masir, Ummul; Alwi, Windawati; Nur, Khaeriyah; Zulkarnain, Ahmad; Permatasari, Gita
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.939

Abstract

Quail (Coturnix coturnix japonica) is an egg-producing poultry species whose optimal egg production relies on reproductive health, which can be supported by adding herbal supplements to the feed. This study investigated the potential of black cumin meal (BCM) and noni leaf meal (NLM) on the reproductive quality of female quail. Ninety-six heads of quails aged 66 days were maintained for 28 days with the following treatment: T0= Basal Feed (BF); T1= BF + 1% BCM + 3% NLM; T2= BF + 2% BCM + 3% NLM; T2= BF + 2% BCM + 2% NLM; T3= BF + 3% BCM + 1% NLM. Two head quails in each unit were necropsied to observe the parameters of the study, such as: weight and length of the oviduct, oviduct presentation, reproductive organ presentation, ovary weight, number and weight of yellow follicles, and weight of white follicles. The data were analyzed using a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications. The results showed that BCM and NLM supplementation only affected the weight of the oviduct and ovary (P<0.05); otherwise, there was no effect (P>0.05). No additional protein source is responsible for this finding; instead, the antioxidant content of the supplement serves to maintain livestock health. A combination of BCM and NLM can be recommended as a feed supplement at a rate of up to 1-3%.
Kualitas Fisik Dedak Fermentasi dengan Penambahan EM4 dan Lama Penyimpanan Berbeda Alwi, Windawati; Hadrawi, Jumatriatikah; Nur, Khaeriyah; Fitriastuti, Rahma
Buletin Peternakan Tropis Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.3.1.68-74

Abstract

Kualitas fisik bahan pakan penting untuk diketahui agar dapat memperhitungkan penyimpanan serta kualitas dari bahan pakan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas fisik dedak fermentasi dengan penambahan EM4 dan lama penyimpanan berbeda. Pembuatan dedak fermentasi dilakukan dengan penambahan EM4 berbeda. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 kombinasi perlakuan. Faktor A adalah dedak dengan penambahan EM4 berbeda (P0 = dedak, P1 = dedak dengan penambahan 5 ml EM4, P2 = dedak dengan penambahan 10 ml EM4 dan faktor B adalah lama penyimpanan (0, 2 dan 3 minggu). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi (P>0,05) antara kadar EM4 dan lama penyimpanan terhadap warna, aroma dan Ph. Namun memiliki interaksi terhadap tekstur dan jamur. Kesimpulan yang diperoleh perlakuan dedak fermentasi berpengaruh terhadap warna, tekstur, bau, jamur dan pH. Sedangkan lama penyimpanan berpengaruh terhadap warna, tekstur, bau dan jamur. Dedak fermentasi lebih baik disimpan tidak lebih dari 2 minggu.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL FERMENTASI GOSSE (ceratophyllum demersum) SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF UNTUK TERNAK ITIK. Wahidah, Sri; Harifuddin, Harifuddin; Mubarak, Sultan; Fitriani, Fitriani; Alwi, Windawati
Journal Gallus Gallus Vol 3 No 3 (2025): Edisi Juli, Jurnal Gallus Gallus (2025)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya biaya pakan dalam budidaya itik petelur menjadi tantangan utama dalam efisiensi produksi, terutama pada sistem intensif. Hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah pertanian melalui fermentasi gosse untuk menekan biaya pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial penggunaan fermentasi gosse pada bahan pakan ternak itik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2024 bertempat di Kandang Unggas milik Kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan pakan: P0 (kontrol), P1 (tanpa fermentasi gosse), P2 (fermentasi gosse 10%), P3 (fermentasi gosse 15%) dan P4 (fermentasi gosse 20%), dengan total 45 ekor itik. Parameter yang diamati meliputi bobot hidup ternak itik, R/C Ratio, B/C Ratio dan IOFC. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS Ver 20 dan Microsoft Exel. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan dengan penambahan fermentasi Gosse hingga level 20% tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap bobot badan akhir itik Magelang petelur umur 24 minggu (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah P2 memberikan hasil terbaik dengan R/C ratio 1,10, B/C ratio 0,103 dan IOFC sebesar Rp511.805. Kata Kunci: Biaya Pakan, Efisiensi Usaha, Fermentasi Gosse, Itik Petelur, Kelayakan Finansial.