Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup di RS PKU Muhammadiyah Kabupaten Temanggung Sulistyo, Sulistyo; Nurmawati, Subekti; Rusdiyanto, Edi
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i3.81012

Abstract

Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Temanggung mengalami perkembangan.   Kegiatan rumah sakit menghasilkan sampah dan limbah yang berdampak negatif bagi lingkungan dan diperlukan instrumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hdup. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaannya perlu dilakukan penelitian evaluasi.   Hasil penelitian menunjukkan RS PKU Muhammadiyah melakukan kegiatan berdampak lingkungan berupa kegatan oprasional (pelayanan medis dan non medis) dan pembangunan gedung terpadu; mempunyai dokumen lingkungan hidup yang disetujui berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) serta sedang menyusun Analisis Mengenai Dampak Lijgkungan (AMDAL); mempunyai izin-izin berusaha/operasional dan izin pengelolaan lingkungan hidup; secara umum substansi konsistensi dan relevansi kualitas dokumen UKL-UPL dan DELH cukup baik dan DELH telah disusun sesuai kedudukannya serta secara administratif semua persyaratan telah dipenuhi; pemrakarsa mempunyai pemahaman terkait dokumen dan pengelolaan lingkungan hidup, ada kendala biaya dan ketersediaan sumber daya manusia; persepsi masyarakat sekitar pernah mendengar AMDAL, instansi/dinas terkait pengelolaan lingkungan, dilibatkan dalam konsultasi publik, keberdaan RS berdampak positif; persepsi instansi pengawas sangat memahami isi pokok dokumen dan pengelolaan lingkungan hidup, terlibat dalam proses dokumen, pelaksanaan pengawasan bagian sistem manajemen pengelolaan lingkungan, dan tidak mengalami kendala dalam melakukan pembinaan dan pengawasan; realisasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara umum telah dilakukan sesuai arahan, realisasi pemantauan dan pelaporan belum sesuai arahan; kualitas udara ambien tidak ada kecenderungan penurunan, kualitas air permukaan dan air tanah belum bisa dilihat kecenderungannya karena tidak dilakukan pemantauan rutin, terjadi titik kritis terhadap beberapa parameter pemantauan kualitas air limbah pada pemantauan tahun 2020 sampai semester 1 tahun 2023 sedangkan semester 2 tahuan 2023 tidak mengalami titik kritis, dan dari segi penataan semua izin-izin terkait pengelolaan lingkungan hidup telah terpenuhi.
Valuasi Ekonomi Lingkungan Dan Strategi Pengembangan Kebun Raya Lemor di Kabupaten Lombok Timur Munandar, Aris; Nurmawati, Subekti; Sodikin, Sodikin
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i1.73010

Abstract

Keberadaan Kebun Raya Lemor di Kabupaten Lombok Timur sebagai sumberdaya alam telah memberikan mafaat secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat berupa jasa lingkungan. Tingkat kunjungan wisatawan menggambarkan tingginya manfaat kebun raya tersebut kepada manusia. Angka kunjungan wisatawan mengalami peningkatan antara tahun 2016 sampai tahun 2019, menurun drastis pada tahun 2020 dan belum ada peningkatan signifikan sampai saat ini. Ukuran besar atau kecilnya jasa limgkungan Kebun Raya Lemor dapat diketahui dari nilai ekonomi lingkungannya. Penentuan nilai ekonomi suatu objek wisata dapat dilakukan dengan metode biaya perjalanan, dimana biaya perjalanan yang dihitung meliputi total biaya yang dikeluarkan oleh pengujung yaitu mulai perjalanan dari rumah, sampai di kawasan wisata hingga kembali lagi ke rumah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kebun raya lemor memiliki nilai rata-rata surplus konsumen sebesar Rp. 4.049.075 dan nilai ekonomi lingkungan sebesar Rp.195.905.822
Valuasi ekonomi lingkungan Kebun Raya Lemor Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Munandar, Aris; Nurmawati, Subekti; Sodikin, Sodikin
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 13 No. 3 (2024): e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Publisher : Konsentrasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Manusia, Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jesl.v13i3.29589

Abstract

Keberadaan Kebun Raya Lemor di Kabupaten Lombok Timur sebagai sumberdaya alam telah memberikan mafaat secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat berupa jasa lingkungan. Tingkat kunjungan wisatawan menggambarkan tingginya manfaat kebun raya tersebut kepada manusia. Angka kunjungan wisatawan mengalami peningkatan antara tahun 2016 sampai tahun 2019, menurun drastis pada tahun 2020 dan belum ada peningkatan signifikan sampai saat ini. Ukuran besar atau kecilnya jasa limgkungan Kebun Raya Lemor dapat diketahui dari nilai ekonomi lingkungannya. Penentuan nilai ekonomi suatu objek wisata dapat dilakukan dengan metode biaya perjalanan, dimana biaya perjalanan yang dihitung meliputi total biaya yang dikeluarkan oleh pengujung yaitu mulai perjalanan dari rumah, sampai di kawasan wisata hingga kembali lagi ke rumah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kebun raya lemor memiliki nilai rata-rata surplus konsumen sebesar Rp. 4.049.075 dan nilai ekonomi lingkungan sebesar Rp.195.905.822.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRAN PANTAI AMAL KOTA TARAKAN: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRAN PANTAI AMAL KOTA TARAKAN Muhammad, Muhammad; Hastuti, Yuni Puji; Nurmawati, Subekti
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 1 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.63-76

Abstract

Rumput laut Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu komoditas perikanan yang dikembangkan di Kota Tarakan khususnya di Perairan Pantai Amal Kota Tarakan sejak tahun 2009 dengan produksi yang fluktuatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan finansial budidaya rumput laut berdasarkan faktor internal dan eksternal serta menyusun strategi yang tepat untuk peningkatan produksi rumput laut di Kota Tarakan. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan pendekatan kualitatif menggunakan alat bantu kuesioner. Hasil analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) dan QSP (quantitative strategic planning) menunjukkan bahwa terdapat lima kekuatan dan lima kelemahan internal dengan nilai IFE (internal factor evaluation) 2,57, serta empat ancaman dan lima peluang eksternal dengan nilai EFE (external factor evaluation) 2,86. Berdasarkan matriks IE (internal-eksternal) usaha berada dalam fase pertumbuhan (sel V), sehingga strategi yang tepat untuk mengembangkan usaha budidaya rumput laut K. alvarezii menggunakan metode longline di Kota Tarakan melalui pemberdayaan anggota dan kelompok guna peningkatkan usaha (dengan skor 5,83), memperluas lahan budidaya (skor 5,65), dan peningkatan keterampilan teknis budidaya untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produk (skor 5,52).
Efektifitas beberapa tumbuhan air untuk meningkatkan kualitas limbah cair industri tahu pada pabrik tahu podomoro Desa Sebidai Kecamatan Sesayap Kab. Tana Tidung Esrahwati, Esrahwati; Riani, Etty; Nurmawati, Subekti
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i1.14801

Abstract

Industri tahu adalah industri yang menghasilkan  limbah  cair  yang  mengandung  senyawa  organik  dan  anorganik, sehingga  berdampak  negatif  terhadap  lingkungan  dan  masyarakat  sekitar.  Upaya  untuk  mengatasi pencemaran   akibat   limbah   dilakukan   dengan   cara   fitoremediasi   menggunakan   berbagai macam tanaman air. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis uji penurunan kadar pencemar air limbah tahu ditinjau dari parameter BOD, COD, TSS, suhu dan pH menggunakan metode fitoremediasi dengan memanfaatkan tanaman air (eceng gondok, kangkung air, dan ganggang), menganalisis perbandingan efektifitas fitoremediasi dari tiga tanaman air (eceng gondok, kangkung air dan ganggang) dalam menurunkan kadar pencemar air limbah tahu (BOD, COD ,TSS, suhu dan pH) dan menganalisis pengaruh konsentrasi limbah terhadap penurunan kadar pencemar limbah dalam meningkatkan kualitas air limbah, dengan konsentrasi limbah pada fitoremediasi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan jenis tanaman air (T) yaitu eceng gondok, ganggang, dan kangkung serta konsentrasi air limbah tahu (L).  Parameter penelitian adalah: BOD, COD, TSS, pH, dan suhu. Hasil penelitian jenis tanaman air yang memiliki efektivitas paling tinggi dalam menurukan kadar cemaran limbah (BOD, COD, dan TSS) adalah tanaman ganggang. Pada perlakuan konsentrasi limbah, diperoleh hasil bahwa semakin tinggi konsentrasi limbah tahu yang digunakan, maka efektivitas penurunan cemaran limbah akan semakin kecil.
PEMANFAATAN MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN SAINS PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK ALQUR’AN (TKQ) DARUL ULUM JABON MEKAR, PARUNG, BOGOR Nurmawati, Subekti; Kurniawati, Heny; Winarni, Inggit; Prasetyo, Budi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 5 No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v5i2.1060

Abstract

Taman kanak-kanak Alqur’an (TKQ) Darul Ulum Jabon Mekar adalah lembaga pendidikan yang berbasis pada sistem pembelajaran islami. Lembaga pendidikan tersebut telah meluluskan sebanyak 243 siswa/i dengan berbagai prestasi yang membanggakan. Namun demikian kompetensi guru dalam pengajaran sains bagi siswa usia taman kanak-kanak masih dirasa kurang dan sarana maupun prasarana yang belum memadai untuk mendukung pembelajan sains.Untuk itu perlu dilakukan kegiatan program Pengabdian kepada Masyarakat tentang pemberian materi pelatihan dan praktek kepada para guru berkaitan dengan metode pengajaran sains yang tepat bagi anak-anak TKQ Darul Ulum Jabon Mekar. Tujuan kegiatan PkM meliputi a). mengidentifikasi kebutuhan dan menyiapkan materi multimedia untuk pengajaran tentang sains; b). memberikan pelatihan, pendampingan, dan monitoring kepada para guru dalam pengajaran sains melalui pemanfaatan multimedia; dan c). melibatkan siswa dalam proses pengajaran sains sederhana yang disampaikan oleh guru dengan memanfaatkan multimedia. Metode pelaksanaan meliputi: a). persiapan; b). pelatihan; c). pendampingan; d). monitoring; dan e). evaluasi.Seluruh rangkaian kegiatan pelatihan telah dilaksanakan sehingga proses pembelajaran materi sains di ruang kelas berjalan lancar dan normal, terjadi interaksi dua arah antara para guru dan siswa/i yang dapat menciptakan suasana belajar cukup ideal.
VALUASI LINGKUNGAN BERBASIS ITCM DAN WTP WISATA EMBUNG TAMBAKBOYO, KABUPATEN SLEMAN, DIY Lupiyanto, Ribut; Nurmawati, Subekti; Sodikin, Sodikin; Hidayati, Ruti Nurul
Jurnal Pariwisata Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v10i1.14775

Abstract

ABSTRAK Embung Tambakboyo berlokasi pada kawasan strategis dan memiliki daya tarik wisata yang potensial. Permasalahannya wisata Embung Tambakboyo belum dikelola secara baik dan jelas. Valuasi ekonomi lingkungan belum pernah dilakukan untuk wisata Embung Tambakboyo. Penelitian ini penting dan menarik sebagai sumber informasi valid dan bahan rumusan kebijakan pengelolaan dan pengembangan wisata Embung Tambakboyo ke depannya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai ekonomi jasa lingkungan, menilai estimasi kesediaan untuk membayar (Willingness To Pay/WTP) terhadap jasa lingkungan, dan menyusun rekomendasi optimalisasi jasa lingkungan Kawasan Wisata Embung Tambakboyo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode biaya perjalanan individu (Individual Travel Cost Method/ITCM) dan pendekatan kesediaan untuk membayar (WTP). Hasil penelitian menunjukkan surplus konsumen per individu per kunjungan berdasarkan analisis regresi adalah Rp. 106.470 dan nilai ekonomi totalnya adalah Rp. 6.569.170.531. Surplus konsumen per individu per kunjungan berdasarkan kurva permintaan adalah Rp. 156.854 dan nilai ekonomi totalnya adalah Rp. 9.677.865.078. Hasil perhitungan WTP antara lain rata-rata WTP peningkatan kebersihan Rp. 1.273 per pengunjung, rata-rata WTP penambahan penghijauan Rp. 5.156 per pengunjung, rata-rata WTP peningkatan keindahan Rp. 10.000 per pengunjung, dan rata-rata WTP pemberlakuan retribusi Rp. 1.556 per kunjungan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa eksistensi Kawasan Wisata Embung Tambakboyo memberikan keuntungan nilai ekonomi jika dilakukan perlindungan lingkungan secara berkelanjutan melalui usaha perbaikan kualitas lingkungan dan perbaikan layanan yang diawali dengan kejelasan kelembagaan pengelola. Adapun usaha perbaikan lingkungan dapat dilakukan berbasis partisipasi pengunjung, baik langsung maupun tidak langsung. Kata kunci: valuasi lingkungan, jasa lingkungan, kualitas lingkungan, metode biaya perjalanan, kesediaan membayar   ABSTRACT  Embung Tambakboyo ecotourism located in strategic areas  and has a potential tourist attraction. The problem is that the Embung Tambakboyo ecotourism has not been managed properly and clearly. An environmental economic valuation has never been carried out for Embung Tambakboyo ecotourism. This research is important and interesting as a source of valid information and material for policy formulation for the management and development of Embung Tambakboyo ecotourism in the future. This study aims to analyze the economic value of environmental services, estimate willingness to pay of enviromental services and give recommendation to optimize environmental services. This study is a survei research conducted using the method of Individual Travel Cost Method and approach of Willingness To Pay. The results showed that consumer surplus for each person of each visit based on regression analysis is Rp. 106.470 and economic value is Rp. 6.569.170.531. Beside that, consumer surplus for each person of each visit based on demand curve is Rp. 156.854 and economic value is Rp. 9.677.865.078. The result of Willingness To Pay approach is average of Willingness To Pay for cleaning facilities is Rp. 1.273 each visitor, average of Willingness To Pay for green facilities is Rp. 5.156 each visitor, average of Willingness To Pay for public facilities in ecotourism is Rp. 10.000 each visitor and average of Willingness To Pay for retribution Rp. 1.556  each visitor.  The results of this study, it can be concluded that the existence of Embung Tambakboyo ecotourism provides great economic benefits if its sustainability continues to be maintained by quality improvement of enviroment and environmental services, that started with good performance institutional management. Furthermore, environmental quality improvement can be implement with visitors participation, directly and indirectly.  Keywords: economic valuation, environmental services, environmental quality, travel cost method, willingness to pay
Relationship between adaptation and mitigation of climate change with the climate village program (ProKlim) In Paser Regency Anshari, Syafruddin; Listyarini, Sri; Nurmawati, Subekti
Indonesian Journal of Applied Environmental Studies Vol 4, No 2 (2023): Volume 4 Number 2 October 2023
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/injast.v4i2.8957

Abstract

This study aims to understand the relationship between the Climate Village Program (ProKlim) success rate and climate change adaptation and mitigation actions in Paser Regency. The results of the analysis showed that simultaneously climate change adaptation actions had a real effect on the success rate of ProKlim in Paser Regency by 81.45% with a significance level of 0.00054 (less than α = 0.05), while climate change mitigation actions have a real effect on the success rate of ProKlim in Paser Regency by 83.66% with a significance level of 0.0052 (less than α = 0.05). Meanwhile, the relationship of adaptation actions to the success rate of the ProKlim in Paser Regency is partially influenced by the efforts of control of climate change-related diseases with a significant level of 0.0305 (less than α=0.05). Meanwhile, climate change mitigation actions, it is partially influenced by low-emission agricultural cultivation efforts with a significant level of 0.0305 (less than α=0.05). Thus,  the efforts to achieve the success of ProKlim cannot be done partially but must be carried out comprehensively because the impact of climate change has been felt in all aspects so it is necessary to apply all variables of climate change adaptation and mitigation sustainably.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan tingkat keberhasilan Program Desa Iklim (ProKlim) dengan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Paser. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan aksi adaptasi perubahan iklim berpengaruh nyata terhadap tingkat keberhasilan ProKlim di Kabupaten Paser sebesar 81,45% dengan tingkat signifikansi 0,00054 (kurang dari α = 0,05), sedangkan aksi mitigasi perubahan iklim mempunyai pengaruh nyata terhadap keberhasilan ProKlim di Kabupaten Paser. berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan ProKlim di Kabupaten Paser sebesar 83,66% dengan tingkat signifikansi 0,0052 (kurang dari α = 0,05). Sedangkan hubungan tindakan adaptasi terhadap tingkat keberhasilan ProKlim di Kabupaten Paser sebagian dipengaruhi oleh upaya pengendalian penyakit terkait perubahan iklim dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0305 (kurang dari α=0,05). Sedangkan tindakan mitigasi perubahan iklim, sebagian dipengaruhi oleh upaya budidaya pertanian rendah emisi dengan tingkat signifikan sebesar 0,0305 (kurang dari α=0,05). Dengan demikian, upaya untuk mencapai keberhasilan ProKlim tidak dapat dilakukan secara parsial melainkan harus dilakukan secara komprehensif karena dampak perubahan iklim sudah terasa di seluruh aspek sehingga perlu diterapkannya seluruh variabel adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
Implementasi Ekoefisiensi Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Rumah Sakit Daerah Nganjuk Effendi, Fenri Nur; Warlina, Lina; Nurmawati, Subekti
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.76469

Abstract

Rumah Sakit Daerah Nganjuk dalam menjalankan fungsi utamanya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berupaya menerapkan eko-efisiensi pada kinerja manajemen dan operasional untuk mengimplementasikan rumah sakit ramah lingkungan (green hospital). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis upaya eko-efisiensi yang dilakukan untuk mengimplementasikan rumah sakit ramah lingkungan (green hospital). Metode penelitian adalah deskriptif observasional dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) serta observasi langsung ke lapangan. Variabel penelitian adalah implementasi eko-efisiensi rumah sakit ramah lingkungan (green hospital). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) RSD Nganjuk belum dapat dilakukan sepenuhnya karena terdapat kriteria operasional yang belum dapat dilakukan. Upaya implementasi rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) RSD Nganjuk berdasarkan analisis menggunakan metode AHP yang paling penting dilakukan adalah pada kriteria penggunaan bahan dan material yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sedangkan alternatif yang dilakukan adalah dengan membuat regulasi atau peraturan yang berwawasan eko-efisiensi dan ramah lingkungan. Kesimpulan penelitian adalah bahwa implementasi rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) di RSD Nganjuk belum dapat dilakukan dengan sepenuhnya karena terdapat beberapa kriteria operasional yang merupakan persyaratan wajib tidak dapat dipenuhi dengan baik.  Kata Kunci: Implementasi Eko-efisiensi,   Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital)
Efisiensi Penurunan Parameter BOD, TSS, Minyak dan Lemak pada Limbah Greywater dengan Ecotech Garden Menggunakan Tanaman Melati Air (Echinodorus Palaefolius) Irawan, Bambang; Hamzah, A. Hadian Pratama; Nurmawati, Subekti
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 24, No 3 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v24i3.5493

Abstract

This study aims to analyze the efficiency of reducing BOD, TSS, oil and fat parameters in graywater waste, explaining the optimal residence time and percentage of plant cover needed in graywater waste treatment, designing a graywater waste treatment design model with Ecotech Garden using water jasmine plants (Echinodorus palaefolius) on a household scale. This research was conducted using a Randomized Complete Block Design conducted as many as 3 (three) replications. Factor 1 (treatment) measured is the residence time of 0.5 days, 1 day, 2 days, 3 days and factor 2 (group) is the percentage of plant cover which is 0%, 40%, and 80 Based on the research that has been done, the results show that the efficiency of reducing BOD levels ranges from 74.92% to 81.40%, TSS ranges from 96.02% to 97.59%, oil and fat ranges from 94.35% to 97.36%. The optimum residence time and percentage of plant cover is a residence time of 1 day in the reactor basin with a plant cover percentage of 40% with a BOD reduction efficiency of 81.40%. The Ecotech Garden design with a residence time of 1 day obtained dimensions of length 1.6 m width 1 m depth 0.70 m with a percentage of cover 40% obtained the number of water jasmine plants (Echinodorus palaefolius) as many as 15 plants so that this design can be applied in the home yard.