Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Kriptografi Rsa Pada Aplikasi File Transfer Client-Server Based Muhammad Arief; Fitriyani Fitriyani; Nurul Ikhsan
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi membuat kemudahan dalam berkomunikasi. Kemudahan ini juga membuat mudahnya tersebar data-data privat seseorang. Dibutuhkan suatu pengamanan data. Algoritma RSA merupakan algoritma kriptografi yang memiliki tingkat keamanan tinggi. Kunci RSA dengan panjang 1024 bit dapat memakan waktu ratusan tahun untuk dibobol jika menggunakan metode brute force. Dalam penelitian ini, enkripsi RSA pada file akan diimplementasikan dalam sebuah aplikasi FTP client. Saat proses upload, file akan dienkripsi sehingga file tersebut tidak bisa dibaca sembarang orang. Hanya yang memiliki kunci yang dapat membacanya. Dengan ini dihasilkan mekanisme berbagi file yang lebih aman walaupun menggunakan sebuah jaringan publik. Dari beberapa percobaan, dihasilkan bahwa algoritma RSA dapat digunakan untuk enkripsi dan dekripsi sebuah file untuk meningkatkan keamanan pada suatu jaringan publik. Namun dikarenakan penggunaan JVM yang terbatas, ukuran file yang dapat dienkripsi juga terbatas. Kata Kunci : Kriptografi, RSA, FTP
Simulasi Iringan Kendaraan Menggunakan Metode Optimal Velocity Model (OVM) Abdulloh Azzam; Mahmud Imrona; Nurul Ikhsan
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan partikel dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam sautu lintasan disebut Simulasi Dinamika Molekul (SDM). Hal ini disebut juga sebagai perpindahan molekul yang dapat digambarkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari dapat diterapkan pada Car Following Model (CFM). Car Following Model juga dapat dijelaskan sebagai perubahan yang terjadi antara car follower dengan car leader untuk mendapatkan jarak aman berkendara. Metode yang digunakan adalah Optimal Velocity Model (OVM) merupakan model waktu kontinu yang mempunyai fungsi percepatan agar dapat mengetahui perubahan posisi dan kecepatan rata-rata kendaraan dengan menggambarkan sebuah grafik trayektori. Kesimpulan Optimal Velocity Model adalah salah satu metode lalu lintas pada iringan kendaraan khususnya mobil untuk mengetahui perubahan posisi dan perubahan kecepatan terhadap waktu iterasi agar mendapatkan kecepatan optimal pada mobil. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dapat mengetahui perubahan posisi mobil, kecepatan mobil, pada saat kondisi lancar kecepatan rata-rata mobil mulai stabil pada iterasi ke-3 sedangkan pada kondisi padat mobil pada iterasi ke-5 dan akurasi yang diperoleh peneliti dari garfik trayektori adalah 88,88%. Dengan dibuatnya model iringan kendaraan diharapkan dapat membantu untuk mengurangi permasalahan lalu lintas di negeri ini. Kata kunci : Car Follower, Car Leader, Car Following Model, Optimal Velocity Model, Trajektori, Equilibrium
Kriptanalisis Dengan Metode Brute Force Pada Graphics Processing Unit Rafiqa Humaira; Fitriyani Fitriyani; Nurul Ikhsan
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kriptografi adalah seni dan ilmu untuk menjaga kemananan pesan. Selain kriptografi berkembang pula kriptanalisis, kriptanalisis adalah ilmu atau seni untuk memecahkan plaintext kriptografi. Metode yang paling sederhana dan mudah dalam melakukan kriptanalisis adalah Brute Force attack. Brute Force adalah metode yang mencoba semua kemungkinan yang ada untuk memecahkan plaintext. Pengujian dalam penelitan ini menggunakan kriptografi RC4. Panjang plaintext dan panjang key yang digunakan 1 s/d 6 karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin panjang plaintext semakin lama waktu yang diperlukan untuk menemukan plaintext sedangkan panjang key tidak berpengaruh terlalu besar dalam memecahkan plaintext. GPU lebih unggul dari CPU saat panjang plaintext lebih dari 3 karakter, dengan persentase 23.11% pada saat 6 karakter panjang plaintext. Kata kunci : Brute force, CPU, GPU, RC4
Simulasi Jarak Aman Berkendara Berbasis Molecular Dynamic Fikri Auzi Al Haq; Nurul Ikhsan; Fitriyani Fitriyani
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simulasi jarak aman berkendara dapat direpresentasikan dengan banyak metode. Proses simulasi yang sering digunakan dalam simulasi jarak aman adalah pendekatan linear yang efektif untuk menggambarkan masalah jarak dan waktu. model linear sering digunakan dalam kasus jarak aman antar kendaraan yang masih bisa diamati satuannya. Karena dapat menggambarkan hubungan antar kendaraan dalam dunia nyata. Pendekatan jarak aman berkendara juga dapat digambarkan menggunakan molecular dynamic serta menggambarkan keadaan antar kendaraan dengan menggunakan persamaan persamaan Newtonian II. Hal ini didasari karena pendekatan simulasi menggunakan molecular dynamic dapat menggambarkan simulasi model linear dengan mengimplementasikan kondisi-kondisi berdasarkan sifat dasar dari sebuah molekul. Hubungan antar kendaraan beserta jarak amannya diibaratkan dua molekul yang saling berinterkasi. Kedua pendekatan tersebut dapat diimplementasikan untuk menyimulasikan jarak aman antar kendaraan dengan jumlah yang terbatas. Pada tugas akhir ini hasil yang didapat dari simulasi jarak aman berbasis molecular dynamic ini berupa jarak antar kendaraan baik terhadap waktu ataupun kecepatan. Hasil simulasi diuji terhadap data hasil observasi dari kasus nyata dengan hasil akurasi terbaik 35,98%. Kata kunci : Simulasi, Model, Molecular dynamic,jarak aman,waktu,linear.
Rendering Animasi Pada Lingkungan Komputasi Kinerja Tinggi Yogi Nugraha; Fitriyani Fitriyani; Nurul Ikhsan
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Render adalah proses perubahan sebuah scene objek yang berbentuk vektor menjadi pixel untuk ditampilkan menjadi file gambar atau video. Untuk merender objek yang memiliki kompleksitas yang tinggi akan memerlukan waktu proses yang lama. Oleh karena itu, render dapat dilakukan secara paralel untuk mempersingkat waktu proses rendering. Proses rendering secara paralel dilakukan pada lingkungan komputasi kinerja tinggi, yaitu pada cluster dan Graphics Processing Unit (GPU). Pada cluster terdapat banyak komputer yang terhubung pada jaringan yang dapat mengerjakan proses render secara bersamaan sehingga waktu prosesnya lebih singkat, dan pada GPU proses render dilakukan pada framebuffer GPU yang memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan default buffer pada RAM yang dapat mempercepat proses render. Pengujian pada network render dilakukan dengan blender menggunakan file blender dolphin dengan 1 dan 10 objek untuk dirender dengan jumlah frame kelipatan 100 dari 100 hingga 1000 dan kelipatan 1000 dari 1000 hingga 10000. Hasil menunjukkan waktu render meningkat sesuai dengan bertambahnya jumlah frame, dan apabila render dilakukan dengan lebih banyak prosesor, maka waktu prosesnya membutuhkan waktu yang lebih singkat. Pengujian GPU dilakukan dengan menggunakan OpenGL pada objek dolphin yang sama yang sudah diekspor menjadi file .obj yang didalamnya terdapat koordinat vertex dan polygon untuk kemudian dibaca dan dirender menjadi sebuah objek dolphin. Hasil menunjukkan pada OpenGL GPU waktu proses render lebih singkat dan objek hasil rendernya terlihat lebih halus dan memiliki proporsi warna yang lebih baik dibandingkan pada OpenGL standar, karena pada OpenGL GPU terdapat proses tambahan yaitu shading dan texturing. Kata Kunci : Render, cluster, paralel, blender, OpenGL.
Perbandingan Algoritma Velocity Verlet Dengan Algoritma Beeman Pada Simulasi Molecular Dynamics Muchlis Insani; Fitriyani Fitriyani; Nurul Ikhsan
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simulasi merupakan suatu teknik yang berfungsi untuk merepresentasikan sebuah masalah atau keadaan yang ingin dianalisis. Pada umumnya simulasi dilakukan untuk kondisi-kondisi yang terlalu mahal atau tidak mungkin dilakukan melalui eksperimen. Salah satunya adalah simulasi Molecular Dynamics (MD). MD merupakan simulasi yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berbasis hukum fisika dalam kehidupan sehari-hari, seperti gerak partikel, molekul atau protein. Selain itu bisa juga digunakan untuk memprediksi karakteristik zat padat, sampai prediksi lalu lintas. Untuk melakukan simulasi MD dibutuhkan algoritma yang memberikan tingkat akurasi dan efesiensi yang tinggi. Algoritma Velocity Verlet dan algoritma Beeman digunakan untuk mencari kecepatan dan posisi partikel terhadap waktu. Pada tugas akhir ini, kedua algoritma tersebut digunakan untuk melakukan simulasi MD. Parameter input yang digunakan sebesar 32, 108, 256 dan 500. Dengan suhu 0°K, 84,4°K dan 91,8°K. Selama program dijalankan parameter hasil yang akan dicatat berupa Radial Distribution Function (RDF), Mean Square Displacement (MSD) dan suhu aktual. Hasil dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya [1]. Setelah keluaran yang dihasilkan benar hitung waktu komputasi. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa algoritma Beeman membutuhkan waktu komputasi yang lebih besar dibandingkan dengan algoritma Velocity Verlet pada keadaan jumlah molekul sebesar 500, 856, 1372, 4000 dan 5324. Kata kunci : velocity verlet, beeman, molecular dynamics.
Kriptanalisis Md5 Dengan Menggunakan Pendekatan Komputasi Kinerja Tinggi Rizky Alfiansyah; Fitriyani Fitriyani; Nurul Ikhsan
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak MD5 merupakan sebuah algoritma kriptografi hash function yang banyak digunakan sebagai digital signature dari sebuah file atau sebagai enkripsi password dalam database. Salah satu teknik kriptanalisis yang bisa diterapkan untuk menembus enkripsi MD5 adalah exhaustive key search. Kebutuhan performa komputasi tingkat tinggi dari teknik ini akan diatasi dengan penggunaan dua buah GPU kelas high-end (NVIDIA & AMD), dengan kriptanalisis yang diimplementasikan secara paralel dengan menggunakan bahasa CUDA dan OpenCL. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 1 s/d 9 digit random string yang berdasar dari 65 macam karakter. Hasil pengujian menunjukkan sebuah high-end GPU memiliki batas kemampuan kriptanalisis hingga 8 s/d 9 digit random string, dengan waktu kriptanalisis terlama mencapai lebih dari 1 minggu. Sedangkan untuk perbandingan performansi, OpenCL pada GPU AMD menghasilkan performa terbaik jika dibandingkan dengan CUDA & OpenCL pada GPU NVIDIA. Kata kunci : MD5, Kriptanalisis, CUDA, OpenCL, GPU.
Pencarian Bahan Magnet Kuat Dua Dimensi Menggunakan Support Vector Machine Muchamad Fajar Alif; Nurul Ikhsan
eProceedings of Engineering Vol 8, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penemuan dan desain material baru merupakan tujuan utama dari ilmu materal. Masih tingginya jumlah data material yang perlu di analisis untuk mencari bahan baru menjadi tantangan di bidang ini karena sangat memakan waktu dan sumber daya komputasi jika semua kemungkinan struktur dari banyak kombinasi material dihitung dengan menggunakan metode yang presisi, seperti Density Functional Theory (DFT). Menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan suatu sistem yang dapat menganalisis banyaknya kombinasi struktur material dengan kinerja cepat namun tetap mempertahankan presisi dari perhitungan. Disinilah materials informatics hadir untuk mengakselerasi proses pencarian bahan unggul yang baru, material informatics merupakan suatu bidang keilmuan baru yang bertujuan untuk memanfaatkan limu informatika dalam metode komputasi yang umum digunakan khususnya pada ilmu material. Pada penilitian ini, 198 kombinasi bahan magnet dua dimensi struktur A2B2X6 akan diklasifikasikan menggunakan support vector machine (SVM). Dengan menerapkan seleksi fitur, model klasifikasi SVM yang dibangun dapat menghasilkan nilai akurasi dan f1-score sekitar 97%. Kata kunci : material science, density functional theory, material informatics, machine learning, support vector machine Abstract The discovery and design of new materials is the main goal of material science. The large amount of material data that needs to be analyzed to find new materials is a grand challenge in this field because it is taking very high computational time and resources if we calculate all of the possible structure from many material combinations using precision methods, such as Density Functional Theory (DFT). Facing these challenges, we need a system that can analyze the combination of material structures with fast performance but still maintain the precision of calculation. This is where materials informatics is present to accelerate the search for new superior material, material informatics is a new scientific field which aims to utilize information in the computational methods commonly used in scientific material. In this research, 198 combinations of two-dimensional magnetic materials of A2B2X6 structure will be classified using support vector machine (SVM). By applying feature selection, the SVM classification model that is built can produce an accuracy and an f1-score of around 97%. Keywords: material science, density functional theory, material informatics, machine learning, support vector machine
Perbandingan Metode Integrasi Velocity Verlet Dan Predictor-corrector Pada Molecular Dynamics Secara Serial Dan Paralel Perdana Aditya Natayuda; Nurul Ikhsan; Reza Rendian Septiawan
eProceedings of Engineering Vol 8, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dinamika molekuler adalah suatu metode simulasi komputer yang mempresentasikan interaksi antara atom dan molekul selama periode waktu tertentu. Simulasi dinamika molekuler menggunakan besaran percepatan dan kecepatan partikel untuk menentukan posisi pergerakan partikel. Pada penelitian sebelumnya, simulasi dinamika molekuler biasa dilakukan dengan menggunakan metode Velocity Verlet dan Predictor-Corrector. Simulasi dinamika molekuler memerlukan waktu komputasi yang lama karena jumlah partikel yang sangat banyak. Oleh karena itu pada penelitian tugas akhir ini, digunakan metode Velocity Verlet dan Predictor-Corrector yang dijalankan secara paralel menggunakan Compute Unified Device Architecture (CUDA) yang bertujuan untuk mengurangi waktu komputasi. Dengan menjalankan simulasi paralel dengan CUDA, simulasi dinamika molekuler menggunakan metode Velocity Verlet dan Predictor-Corrector berjalan lebih cepat secara paralel dibandingkan dengan dijalankan secara serial di CPU dengan total speedup mencapai 2.9 kali lebih cepat. Kata Kunci: CUDA, Dinamika Molekuler, Predictor-Corrector, Velocity Verlet. Abstract Molecular dynamics is a computer simulation method that presents interactions between atoms and molecules over a certain period of time. Molecular dynamics simulations use the amount of acceleration and particle velocity to determine the position of the particle's movement. In previous studies, molecular dynamics simulations are usually done using the Velocity Verlet and Predictor-Corrector methods. Molecular dynamics simulation requires a long computational time because of the large number of particles. Therefore, in this final project, Velocity Verlet and Predictor-Corrector methods are run in parallel using Compute Unified Device Architecture (CUDA) which aims to reduce computing time. By running parallel simulations with CUDA, molecular dynamics simulations using the Velocity Verlet and Predictor-Corrector methods run faster in parallel than those run serially on the CPU with a total speedup reaching 2.9 times faster. Keywords: CUDA, Molecular Dynamics, Predictor-Corrector, Velocity Verlet.