Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Optimal Sizing and Placement of Wind-Based Distributed Generation to Minimize Losses Using Flower Pollination Algorithm Santoso, Dian Budhi; Sarjiya, Sarjiya; Sakti, Fredi Prima
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 3, No 2: December 2018
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.679 KB) | DOI: 10.31544/jtera.v3.i2.2018.167-176

Abstract

Penempatan DG dapat mempengaruhi aliran daya dan tegangan pada bus di sistem distribusi. Oleh karena itu, penempatan DG harus diperhitungkan dan direncanakan secara detail agar dapat bekerja secara optimal. Penempatan DG yang tidak optimal dapat meningkatkan losses pada sistem, sehingga berpengaruh terhadap profil tegangan yang akan menurun. Penempatan dan kapasitas DG yang optimal dapat berpengaruh kepada peningkatan profil tegangan, mengurangi losses, peningkatkan kapasitas distribusi, dan peningkatkan keandalan pada sistem. Beberapa metode optimisasi banyak yang bermunculan mulai dari optimisasi klasikal, pendekatan analitis, sampai yang terbaru yaitu metaheuristik. Salah satu metode optimisasi metaheuristik terbaru adalah Flower Pollination Algorithm (FPA) yang merupakan metode optimisasi yang terinspirasi dari proses penyerbukan bunga. FPA lebih efisien dengan menghasilkan hasil yang lebih baik dan memiliki kecepatan konvergen yang lebih tinggi jika dibandingakan dengan metode metaheuristik lainnya. Pada penelitian ini, FPA digunakan untuk menentukan lokasi dan kapasitas wind-based DG yang optimal dengan single DG dan multi DG untuk meminimalkan rugi-rugi daya pada sistem tes IEEE 33-bus dan meningkatkan profil tegangan. Untuk mengetahui kinerja dari FPA, akan dibandingkan dengan metode optimasi lain. Selain itu, jumlah dan kapasitas wind-based DG yang dipasang pada bus terpilih akan diperhitungkan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode yang diusulkan telah berhasil dengan baik menentukan lokasi dan kapasitas DG.
ANALISIS ISOLATION RESISTENCE PEMUTUS TENAGA 150KV BAY TRAFO 2 GARDU INDUK LAGADAR Ahmad Rahmat Hidayat; Dian Budhi Santoso; Insani Abdi Bangsa
EPIC (Journal of Electrical Power Instrumentation and Control) Vol 4, No 1 (2021): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v4i1.10093

Abstract

Sebagai sumber energi utama di Indonesia, listrik menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi baik di pabrik, kantor, sarana pendidikan bahkan di rumah tangga. Untuk menjamin ketersediaannya maka harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin pada peralatan listrik salah satunya menguji nilai tahanan isolasi pada pemutus tenaga. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui arus bocor yang terjadi diperalatan listrik khususnya pada pemutus tenaga supaya dapat digunakan dengan aman ketika dialiri arus listrik. Pada pengujian ini digunakan alat penguji yaitu Insulation tester yang digunakan untuk memastikan bahwa isolasi kabel dalam kondisi yanag baik. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil nilai tahanan isolasi untuk fasa R sebesar 86.300 MΩ nilai atas-bawah, 65.000 MΩ untuk nilai atas-ground dan 65.000 MΩ untuk nilai bawah-ground. Untuk fasa S nilai yang diperoleh 113.000 MΩ untuk nilai atas-bawah, 66.500 MΩ untuk nilai atas-ground dan 145.000 MΩ  untuk nilai bawah-ground. Sementara untuk nilai fasa T menunjukan nilai atas-bawah, atas-ground dan bawah- ground yaitu sama-sama >1.000.000 MΩ . Dari hasil tersebut diketahui bahwa kondisi dari nilai isolasi masih dalam kondisi baik dan aman sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu 150 MΩ untuk tegangan 150 KV.Kata kunci : gardu induk; insulation tester; pemutus tenaga; tahanan isolasi 
RANCANG BANGUN ALAT CUCI TANGAN OTOMATIS PORTABLE DENGAN TEKNOLOGI MIKROKONTROLER ARDUINO UNO Rizki Febriansyach; Dian Budhi Santoso; Ulinnuha Latifa
Electro Luceat Vol 6 No 2 (2020): Electro Luceat (JEC) - November 2020
Publisher : LPPM Poltek ST Paul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jelekn.v6i2.225

Abstract

Washing hands is an activity that is very important for health. Based on the 2018 Riskesdas data, 49.8% of the total population in Indonesia still has not implemented a clean lifestyle. Based on this, we need a media that can attract public interest in implementing a clean lifestyle. So that a portable automatic handwashing tool was made using Arduino technology as a microcontroller control and monitoring. This handwashing tool uses a solar panel with a capacity of 10Wp and a 12V / 5Ah battery, which is based on the results of tests that state that the solar panel and battery used are not optimal to be able to run the automatic handwashing system.
Pemberdayaan Masyarakat tentang Pemanfaatan Tanaman Saga (Abrus Precatorius L) di Desa Tanahbaru Pakisjaya Karawang Eri Widianto; Dian Budhi Santoso; Kardiman Kardiman; Asep Erik Nugraha
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v4i1.2294

Abstract

ABSTRAKTanaman obat saat ini banyak digunakan baik sebagai obat dan perawatan kesehatan. Tanaman obat menjadi sumber bahan baku penting yang sebelumnya belum diketahui kandungan kimianya. Tanaman Saga (Abrus Precatorius L) banyak ditemukan di Indonesia seperti di Desa Tanahbaru, Pakisjaya, Karawang. Tanaman Saga banyak mengandung flavonoid, terpenoid, tanin, alkaloid dan saponin. Tanamn Saga dapat digunakan sebagai antiseptik, anti virus, anti malaria dan anti fertilitas. Pada kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat Desa Tanahbaru tentang pemanfaatan tanaman Saga. Kegiatan ini dilakukan dengan evaluasi kegiatan awal, sosialisasi, pendampingan dan evaluasi akhir kegiatan.Kata Kunci: pemberdayaan; tanaman Saga; tanaman obat. ABSTRACT Medicinal plants are being used as a drug and health care delivery system. Medicinal plants can be important source of previously unknown chemical substances. Saga (Abrus Precatorius L) abundantly found in Indonesia such as in Tanahbaru village, Pakisjaya, Karawang. Saga principally contains falvonoids, terpenoid, tanin, alkaloids dan saponin. It have been for antiseptic, anti-viral, anti-malarial, and antifertility. This activity aims to community empowerment in Tanahbaru village about Saga plants. Activities are conducted by initial evaluation of activities, socialization, assistance and final evaluation activities.Keywords: empowerment; medicinal plants; Saga plants. 
Analisis Catu Daya No Break System Perangkat Telekomunikasi Galih Pratama Sulaeman; Ibrahim Ibrahim; Dian Budhi Santoso
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 3, No 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.017 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v3i2.10318

Abstract

Abstrak--Pasokan daya adalah jantung energi fundamental untuk sistem telekomunikasi secara keseluruhan. Jika jantung energi utama dari daya ini tidak bekerja, maka jika suplai daya utama mati, perangkat mati dan bantuan akan berhenti. Karena itu, perusahaan telekomunikasi, termasuk Telkom, harus memiliki sistem catu daya yang dapat mendukung No Break System (Layanan tanpa putus) agar layanan terus aktif (Always on). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis cara kerja perangkat catu daya, khususnya yang berkaitan dengan SOP (Standard Operasional Procedur) dan SMP (Standard Maintenance Procedure), dalam menjamin kehandalan dan keberlanjutan layanan no-break system agar layanan terus aktif (Always on). Metode yang penulis terapkan dalam penelitian ini adalah studi literatur, observasi dan wawancara. Dalam meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan, Telkom memiliki catu daya yang bersumber utama dari PLN dengan sistem yang bekerja selama 24 jam sehingga layanan telekomunikasi tidak terputus. Saat terdapat kendala yang menyebabkan aliran listrik terhambat atau terhenti sehingga catu daya pada PLN padam atau terpaksa harus dipadamkan, maka Genset dapat dipakai sebagai sumber daya pengganti. Ditambah dengan baterai yang bisa dipakai sebagai catu daya cadangan saat pengalihan. Sebagai contoh, pengalihan dari catu daya PLN ke Genset memakan waktu 30 detik sampai 10 menit. Saat catu daya diganti, untuk tetap mengaktifkan aliran listrik, maka digunakanlah baterai sebagai catu daya sementara sampai penggantian selesai. Selain itu, Telkom memiliki sistem catu daya yang didukung oleh layanan tanpa putus atau No Break System yang menyokong layanan agar tetap aktif (Always On)). Abstract--The power supply is the main energy heart for the total telecommunication system. If the main energy heart of this electricity does not work when the main power supply, the device turns off and service will stop. Therefore, telecommunication companies, including Telkom, must have a power supply system that can support the No Break System (continuous service) so that the service continues to be active (Always on). The purpose of this research is to analyze the workings of the power supply devices, especially those related to the Standard Operational Procedure SOP and the SMP (Standard Maintenance Procedure), in ensuring the reliability and sustainability of the no-break system service so that the service continues to be active (Always on). The method that the writer applies in this research is literature study, observation and interview. In improving customer service and satisfaction, Telkom has a power supply system that works for 24 hours without interruption; this is so that telecommunications services are not interrupted. The power supply used is PLN as the main source, Genset as a source when the power supply at PLN goes out, and Batteries as a backup power supply when changing the power supply from PLN to the Genset which takes 10 to 30 seconds. This power supply system owned by Telkom supports the No Break System so that the service continues to be active (Always on). 
Rancang bangun kompor biomassa penghasil energi listrik untuk mengisi baterai 12 V Muhammad Fachrul Rosyidi; Dian Budhi Santoso; Lela Nurpulaela
Jurnal Teknika Vol 16, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i2.9112

Abstract

Bahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik sangat terbatas, sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif dimana salah satunya adalah dengan memanfaatkan thermoelectric generator (TEG). Artikel ini membahas tentang perancangan kompor penghasil energi listrik menggunakan komponen TEG dengan memanfaatkan limbah biomassa dalam pembakarannya. Energi yang dihasilkan terhubung dengan baterai untuk penyimpanan energi listrik. Penelitian ini menggunakan 5 TEG yang tersusun secara seri dengan tipe TEG SP 1848–27145. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan prinsip efek Seebeck yaitu memanfaatkan sistem perbedaan temperatur untuk menghasilkan energi listrik. Media pada bagian panas dihasilkan pada kompor dan pada bagian dingin menggunakan kipas DC 12 V. Pengujian untuk pengisian baterai telah dilakukan dengan waktu selama 60 menit. Hasil pengujian didapat bahwa selama pengisian baterai mengalami kenaikan tegangan sebesar 0,03 V. Fossil fuel as an electrical energy source is very limited so the alternative energy source is needed. One of the way to make it happen is by utilizing thermoelectric generator (TEG). This paper discussed about designing electrical energy-producer stove using TEG component by taking the advantage of biomass waste in the combustion. The produced energy was connected with a battery as a place to save electrical energy. This research was using 5 TEGs with serial arrangement in the type of TEG SP 1848 - 27145. Seebeck effect was used to know how this system works, in which the researcher took the advantage of temperature differences to produce energy. The heat media was produced on the stove and the cold side used DC 12 V fan. The test for battery charging had done in 60 minutes. The result showed that there is 0,03 V.
IMPLEMENTASI HYBRID TEKNOLOGI KINETIK TURBIN ANGIN DAN SOLAR CELL SEBAGAI PENUNJANG KEBUTUHAN ENERGI DI PANTAI CIPARAGE DESA CIPARAGE JAYA Jojo Sumarjo; Maman Suryaman; Dian Budhi Santosa
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.6846

Abstract

ABSTRAKDesa Ciparage Jaya terletak di Kecamatan Tempuran merupakan salah satu desa yang menjadi tujuan lokasi KKN Tematik-Integratif Unsika 2021. Desa didominasi oleh wilayah pesisir pantai dan juga permukiman warga. Desa tersebut memiliki beberapa permasalahan potensial diantaranya yang berkaitan dengan judul KKN Unsika 2021 yang telah dilaksanakan. Di daerah pesisir pantai biasanya hanya dipergunakan untuk pedagang dan objek wisata bagi penduduk sekitar. Di bidang kelistrikan, cukup banyak beberapa jalan yang belum diberi penerangan dan beberapa penduduk yang belum mendapatkan fasilitas listrik. Dari permasalahan dua bidang tersebut maka KKN Unsika 2021 melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah melalui program solutif yang telah dilaksanakan yaitu pemasangan Mesin Kinetik Turbin di daerah pesisr pantai. Hal ini guna memanfaatkan angin untuk keperluan penunjang kebutuhan energi di desa tersebut. Program yang telah dilaksanakan diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada di desa tersebut walaupun masih belum cukup untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan. Namun setidaknya dapat membantu sedikit permasalahan dan mengubah pola pikir serta perilaku sosial masyarakat tentang Mesin Kinetik Turbin dan Solar Cell/Photovoltaic sesuai dengan tujuan dilaksanakannya KKN. Kata kunci: pesisir pantai; mesin kinetik turbin; solar cell/photovoltaic. ABSTRACTCiparage Jaya Village is located in Tempuran District is one of the villages that became the destination of the Location of KKN Thematic-Integrative Unsika 2021. The village is dominated by coastal areas as well as residents' settlements. The village has several potential problems including those related to the title of KKN Unsika 2021 which has been implemented. In coastal areas are usually only used for traders and tourist attractions for the surrounding residents. In the field of electricity, quite a few roads that have not been illuminated and some residents who have not received electricity facilities. From the problems of these two fields, KKN Unsika 2021 made efforts to solve the problem through a solutive program that has been implemented, namely the installation of Turbine Kinetic Engines in the coastal pesisr area. This is to use the wind for the purposes of supporting energy needs in the village. The program that has been implemented is expected to help solve the problems in the village even though it is still not enough to be able to solve all problems. But at least it can help a little problem and change the mindset and social behavior of the community about kinetic turbine engines and solar cells/photovoltaic in accordance with the purpose of implementing KKN. Keywords: pesisir pantai; mesin kinetik turbin; solar cell/photovoltaic.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI KINETIK TURBIN SEBAGAI PENUNJANG KEBUTUHAN ENERGI DI DESA TIRTASARI Jojo Sumarjo; Sulistyo Sidik Purnomo; Insani Abdi Bangsa; Dian Budhi Santoso
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.421 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4459

Abstract

ABSTRAKTerbatasnya akses dan kebutuhan masyarakat dari penggunaan energi listrik sebagai penerangan jalan pada Desa Tirtasari, Karawang. Maka dirasa perlu ikut berkontribusi dalam pengabdian bidang ilmu dan teknologi. Hal ini untuk memanfaatkan energi baru terbarukan yang ekonomis dengan potensi energi alam sekitar. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini merancang alat teknologi berbasis energi turbin kinetik dan energi surya untuk menyelesaikan program ini. Pemanfaatan potensi energi yang dihasilkan dari aliran sungai dapat menghasilkan energi kinetik dari putaran turbin kinetik. Putaran yang dihasilkan dari turbin kinetik menghasilkan energi mekanik ke generator. Sehingga mampu membangkitkan energi listrik, sedangkan arus yang dihasilkan dari solar panel sebagai penggantinya. Maka metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan ini berupa pelatihan dan pendampingan pembuatan turbin. Hasil akhir dari kegiatan ini masyarakat dapat mengimplementasikannya secara langsung. Jika sewaktu-waktu aliran sungai mengecil, sehingga tidak mampu memutar turbin kinetik dan generator. Energi yang dihasilkan dari keduanya akan disimpan pada accu. Arus DC (direct current) yang disimpan pada accu akan di konverter menjadi arus AC (alternating current). Maka untuk mendapatkan listrik dengan kapasitas daya maksimum 150 Watt 220V. Adapun luaran dari pengabdian ini adalah terciptanya kemandirian energi dan pengabdian kepada masyarakat. Kata kunci: energi listrik; turbin kinetik; direct current; alternating current. ABSTRACTThe limited access and needs of the community from the use of electrical energy as a road lighting in Tirtasari Village, Karawang. So it is considered to have contributed to the dedication of science and technology. This is to utilize the renewable new energy that is economical with the potential of natural energy around. Therefore, the purpose of this activity designed energy-based technology tools kinetic turbine and solar energy to complete this program. The use of energy potential generated from the river flow can produce kinetic energy from the round of kinetic turbines. Rounds produced from kinetic turbines produce mechanical energy to generators. So that it can generate electrical energy, while the current generated from solar panel as a replacement. Then the method of implementation used in this activity is in the form of training and assistance for making turbines. The final result of this activity community can implement it directly. If at any time the river flow is reduced, so it is unable to play kinetic turbines and generators. The energy produced from both will be stored in Accu. The DC (Direct Current) stored on the batteries will be converter into AC (Alternating Current). So to get electricity with a maximum power capacity of 150 watts 220V. The output of this service is the creation of energy independence and community service. Keywords: electrical energy; kinetic turbine; direct current; alternating current.
Penentuan Lokasi dan Kapasitas Wind-Based DG pada Sistem Distribusi 20 kV Menggunakan Flower Pollination Algorithm Dian Budhi Santoso
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 1: June 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v5.i1.2019.127-134

Abstract

Lokasi dan kapasitas distributed generation (DG) memiliki dampak yang sangat penting dalam mengurangi rugi-rugi daya pada saluran distribusi. Selain itu, lokasi dan kapasitas DG yang tepat dapat memperbaiki profil tegangan pada saluran distribusi dalam hal ini sistem distribusi 20kV di PLN Karawang. Sebuah metode metaheuristik digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada saluran distribusi 20kV di PLN Karawang. Flower Pollination Algorithm (FPA) merupakan metode metaheuristik yang memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode lain yang sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi dan menentukan kapasitas dari wind-based DG menggunakan FPA. Untuk mengurangi rugi-rugi daya dan memperbaiki profil tegangan pada sistem distribusi 20kV di PLN Karawang, maka digunakan single DG dan multi DG. Lokasi dan kapasitas wind-based DG akan dianalisis untuk ditempatkan pada penyulang yang telah dipilih oleh FPA. Sebelum sistem distribusi 20kV dipasang DG, nilai tegangan minimum sebesar 0,91 p.u. Namun setelah dipasang DG, hasil simulasi menggunakan FPA menunjukkan peningkatan pada nilai tegangan minimum menjadi 0,97 p.u. Lokasi optimal DG yang dipilih oleh FPA adalah pada penyulang 8, penyulang 6, dan penyulang 10 dengan kapasitas setiap DG adalah 341,18 Watt (penyulang 8), 557,38 Watt (penyulang 6), dan 799,63 Watt (penyulang 10). Penempatan DG yang sesuai pada penyulang di sistem distribusi PLN Karawang dapat mengurangi rugi-rugi daya dan memperbaiki profil tegangan pada saluran distribusi.
Optimal Sizing and Placement of Wind-Based Distributed Generation to Minimize Losses Using Flower Pollination Algorithm Dian Budhi Santoso; Sarjiya Sarjiya; Fredi Prima Sakti
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 3, No 2: December 2018
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v3.i2.2018.167-176

Abstract

Penempatan DG dapat mempengaruhi aliran daya dan tegangan pada bus di sistem distribusi. Oleh karena itu, penempatan DG harus diperhitungkan dan direncanakan secara detail agar dapat bekerja secara optimal. Penempatan DG yang tidak optimal dapat meningkatkan losses pada sistem, sehingga berpengaruh terhadap profil tegangan yang akan menurun. Penempatan dan kapasitas DG yang optimal dapat berpengaruh kepada peningkatan profil tegangan, mengurangi losses, peningkatkan kapasitas distribusi, dan peningkatkan keandalan pada sistem. Beberapa metode optimisasi banyak yang bermunculan mulai dari optimisasi klasikal, pendekatan analitis, sampai yang terbaru yaitu metaheuristik. Salah satu metode optimisasi metaheuristik terbaru adalah Flower Pollination Algorithm (FPA) yang merupakan metode optimisasi yang terinspirasi dari proses penyerbukan bunga. FPA lebih efisien dengan menghasilkan hasil yang lebih baik dan memiliki kecepatan konvergen yang lebih tinggi jika dibandingakan dengan metode metaheuristik lainnya. Pada penelitian ini, FPA digunakan untuk menentukan lokasi dan kapasitas wind-based DG yang optimal dengan single DG dan multi DG untuk meminimalkan rugi-rugi daya pada sistem tes IEEE 33-bus dan meningkatkan profil tegangan. Untuk mengetahui kinerja dari FPA, akan dibandingkan dengan metode optimasi lain. Selain itu, jumlah dan kapasitas wind-based DG yang dipasang pada bus terpilih akan diperhitungkan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode yang diusulkan telah berhasil dengan baik menentukan lokasi dan kapasitas DG.