Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Aktivitas Antijamur Ekstrak Aseton Daun Teratai Putih (Nymphae alba) Terhadap Jamur Candida albicans Irawan, Ade; Ulfah, Mariam; Putra, Teguh Adiyas
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8210

Abstract

Indonesia is a tropical country with very diverse plants. This plant is a source of secondary metabolite compounds that have pharmacological activities that combine a variety of them including antifungal. One of them is the white lotus (Nymphae alba). This plant contains flavonoids, phenols, terpenoids and alkaloids. This plant also has pharmacological activities including antioxidant, antiobesity, analgesic and antidiarrheal. This study aims to determine the inhibition zone of white lotus acetone extract (N.alba) against the fungus Candida albicans. The extraction process was carried out by maceration method with acetone solvent for 3 x 24 hours. The antifungal test method was carried out using the disc diffusion method, three concentrations of acetone extract were used, 25%, 50% and 75%, the positive control used was ketoconazole and the negative control was 10% DMSO. The results of this study were white lotus acetone extract which had an inhibition zone value of 11.8 mm for the extract with a concentration of 25% in the strong category, 14 mm for the extract with a concentration of 50% in the strong category, and 16.3 mm for the extract with a concentration of 75 % in the strong category, while the positive control has an inhibition zone value of 10 mm. This proves that white lotus has good potential as an antifungal agent from plant. 
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Aseton Daun Tomat (Solanum lycopersicum L.) Terhadap Bakteri Stapylococcus aureus Dan Escherichia coli Ulfah, Mariam; Putra, Teguh Adiyas; Irawan, Ade; Rizki, Kiki Nur
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8903

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarat sebagai pengobatan herbal. Penggunaan pada tanaman tomat selama ini hanya difokuskan pada bagian buahnya saja. Daun tomat secara empiris kerap digunakan sebagai peptisida untuk tanaman di ladang, namun penggunaanya hanya sebatas dengan merebus daun tomat dengan air kemudian rebusan airnya disemprotkan pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak aseton daun tomat dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak aseton daun tomat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kelompok uji terdiri dari 3 kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak daun tomat yaitu 25%, 50% dan 75%, kelompok kontrol positif dan kontrol negatif. Metode Disc diffusion Kirby-Bauer digunakan dalam penelitian ini. Simplisia daun tomat dimaserasi dengan pelarut aseton selama 3 x 24 jam. Selanjutnya dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak aseton daun tomat terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Kloramfenikol sebagai kontrol positif dan dimetil sulfoksida (DMSO) digunakan sebagai kontrol negatif. Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak aseton daun tomat mengandung senyawa alkoloid, saponin, tanin, flavonoid dan steroid. Sedangkan berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak aseton daun tomat memiliki konsentrasi daya hambat terhadap bakteri yang optimal pada konsentrasi 75% dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 12,41 mm untuk bakteri S. aureus dan 14,8 mm untuk bakteri E. coli
Efektivitas Bawang Hitam terhadap Penyembuhan Luka pada Kelinci Putra, Teguh Adiyas; Ulfah, Mariam; Nesta, Nesta
Jurnal Dunia Farmasi Vol 9, No 1 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v9i1.6261

Abstract

Pendahuluan: Kulit manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari tidak dapat terhindar dari yang namanya luka. Luka sayat merupakan jenis luka akut dan luka terbuka yang disebabkan adanya kontak antara tubuh dengan benda-benda tajam. Bawang hitam diketahui memiliki kandungan empat sampai delapan kali lipat dibandingkan dengan bawang putih segar termasuk peningkatan kadar senyawa polifenol dan senyawa flavonoid yang bermanfaat dalam mempercepat penyembuhan luka serta anti-inflamasi. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan konsentrasi yang optimal bawang hitam terhadap penyembuhan luka sayat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan melihat pengaruh ekstrak bawang hitam terhadap luka sayat pada kelinci  dengan konsentrasi ekstrak sebesar 20%, 30%, dan 40% menggunakan 3 ekor kelinci yang masing-masing memiliki 5 luka sayat. Hasil: penelitian menunjukan adanya senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, polifenol, saponin, dan alkaloid. Uji penyembuhan luka pada konsentasi 20% menunjukan dengan rata-rata lama sembuh selama 7 hari, konsentrasi 30% menunjukan dengan rata-rata lama sembuh selama 7 hari, dan 40% menunjukan dengan rata-rata lama sembuh selama 6 hari Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang paling baik terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci adalah pada konsentrasi 40% dengan waktu penyembuhan rata-rata selama 6 hari.Kata Kunci: Bawang Hitam, Luka Sayat, Kelinci
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP BAKTERI Bacillus Subtilis dan Pseudomonas aeruginosa Irawan, Ade; Ulfah, Mariam; Mansor, Khaeron
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 3 (2024): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/gaha7y05

Abstract

Infectious diseases are caused by various microorganisms including bacteria, viruses, fungi, and parasites. Cashew plants are plants that have antibacterial properties. Saponins, tannins, alkaloids, phenolics and flavonoids have antibacterial properties in cashew leaves. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of the ethyl acetate fraction of cashew leaves against Bacillus subtilis and Pseudomonas aeruginosa bacteria. This research is an experimental study. Ethyl acetate fraction was obtained by liquid-liquid fractionation method. Antibacterial test used concentrations of 10%, 20% and 30%, positive control Ciprofloxacin, negative control DMSO 10% with paper disc diffusion method. The results of phytochemical screening of ethyl acetate fraction of cashew leaves were positive for flavonoids, saponins and tannins. The average diameter results of the antibacterial test of Bacillus subtilis concentrations of 30% (4.5 mm), 20% (3.5 mm) and 10% (2.5 mm), while Pseudomonas aeruginosa concentrations of 30% (5 mm), 20% (3.8 mm) and 10% (1.6 mm). The ethyl acetate fraction of cashew leaves showed antibacterial activity against Bacillus subtilis and Pseudomonas aeruginosa bacteria.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Aseton Daun Tomat (Solanum lycopersicum L.) Terhadap Bakteri Stapylococcus aureus Dan Escherichia coli Ulfah, Mariam; Putra, Teguh Adiyas; Irawan, Ade; Rizki, Kiki Nur
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8903

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarat sebagai pengobatan herbal. Penggunaan pada tanaman tomat selama ini hanya difokuskan pada bagian buahnya saja. Daun tomat secara empiris kerap digunakan sebagai peptisida untuk tanaman di ladang, namun penggunaanya hanya sebatas dengan merebus daun tomat dengan air kemudian rebusan airnya disemprotkan pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak aseton daun tomat dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak aseton daun tomat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kelompok uji terdiri dari 3 kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak daun tomat yaitu 25%, 50% dan 75%, kelompok kontrol positif dan kontrol negatif. Metode Disc diffusion Kirby-Bauer digunakan dalam penelitian ini. Simplisia daun tomat dimaserasi dengan pelarut aseton selama 3 x 24 jam. Selanjutnya dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak aseton daun tomat terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Kloramfenikol sebagai kontrol positif dan dimetil sulfoksida (DMSO) digunakan sebagai kontrol negatif. Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak aseton daun tomat mengandung senyawa alkoloid, saponin, tanin, flavonoid dan steroid. Sedangkan berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak aseton daun tomat memiliki konsentrasi daya hambat terhadap bakteri yang optimal pada konsentrasi 75% dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 12,41 mm untuk bakteri S. aureus dan 14,8 mm untuk bakteri E. coli
Pelatihan Pembuatan SEMERU (Balsem Serai Sarewu) dengan Metode Distilasi Uap Sederhana Irawan, Ade; Ulfah, Mariam; Rahmatika, Siti Difta; Putra, Teguh Adiyas
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16300

Abstract

Pendahuluan: Desa Sarewu memiliki potensi alam melimpah, salah satunya serai dapur. Balsem berbahan minyak atsiri serai bermanfaat meredakan nyeri otot, sendi, dan mual sekaligus memanfaatkan khasiat serai. Studi ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan manfaat kesehatan serai, pelatihan isolasi minyak atsiri serai, dan pelatihan pembuatan balsem serai. Metode: Sosialisasi, penyuluhan manfaat kesehatan serai, pelatihan isolasi minyak atsiri, dan pembuatan balsem yang diikuti oleh 19 ibu PKK Desa Sarewu. Hasil: hasilnya, meningkatnya pengetahuan warga tentang manfaat serai serta keterampilan dalam isolasi minyak atsiri dan pembuatan balsem. Produk balsem yang dihasilkan dinamakan SEMERU (Balsem Serai Sarewu). Kesimpulan: Mitra berhasil memanfaatkan tanaman sekitar rumah untuk menciptakan produk bernilai guna, yaitu balsem berbahan minyak atsiri serai.
Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanolik Bunga Kenanga (Cananga odorata) Terhadap Bakteri Di Tangan Ulfah, Mariam; Putra, Teguh Adiyas; Permatasari, Nova
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i2.426

Abstract

Bunga kenanga memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berupa flavonoid, tanin, dan saponin yang memiliki sifat antibakteri yang positif. Melalui kontak fisik, tangan dapat terpapar oleh berbagai jenis patogen seperti bakteri yang dapat berdampak pada kesehatan. Salah satu cara yang umum dan mudah untuk menjaga kebersihan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan dan menguji aktivitas antibakteri dalam bentuk sabun cair antiseptik yang mengandung ekstrak etanol dari bunga kenanga. Bunga kenanga diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Ekstrak etanol dari bunga kenanga tersebut kemudian digunakan untuk membuat sabun cair antiseptik dengan variasi konsentrasi yaitu 0%, 2%, 2,5%, dan 3%. Evaluasi terhadap sediaan sabun cair antiseptik meliputi pengujian organoleptik, homogenitas, pH, dan tingkat kebusaannya. Hasil dari pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode replikasi pada media nutrient agar dengan variasi konsentrasi yang sama seperti sebelumnya, dan sabun merek X digunakan sebagai kontrol positif. Hasil pengujian antibakteri menunjukkan bahwa jumlah koloni bakteri berturut-turut untuk konsentrasi 0%, 2%, 2,5%, dan 3% adalah 64, 56, 49, 38, dan 33 koloni. Analisis statistik One Way Anova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,005 (p<0,05), mengindikasikan bahwa efek dari penambahan ekstrak etanol bunga kenanga pada sabun cair antiseptik memiliki efektivitas antibakteri yang signifikan.
Study of The Antibacterial Activity of Endophytic Fungus That Colonize With The Twig of Andrographis paniculata Anshar Al Khairi, Varel; Etika, Sri Benti; Suryelita, Suryelita; Ulfah, Mariam; Riga, Riga
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 22 No. 2 (2021): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.338 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol22-iss2/266

Abstract

Reports of the chemical constituents of Andrographis paniculata showed that this plant produced various secondary metabolites with antibacterial activity. Further exploration of bioactive compounds from A. paniculata can also be conducted by analyzing its endophytic fungi. Isolation of endophytic fungi from the twig of A. paniculata obtained three isolates of endophytic fungi. One of the isolates, RS-2, was fermented on rice media and extracted with ethyl acetate to give the EtOAc extract. The EtOAc extract from fungus RS-2 was analyzed for their antibacterial and phytochemical screening. The results exhibiting the EtOAc extract of fungus RS-2 has activity to inhibite bacterial growth. Overall, the study of the antibacterial activity of endophytic fungus obtained from the twig of A. paniculata was firstly carried out in this study
Antibacterial Activity of Acetone Coconut Husk (Cocos Nucifera Linn) Extract Against Staphylococcus Aureus and Escherichia Coli Bacteria Irawan, Ade; Ulfah, Mariam; Efriani, Like; Hadi, Ismanurrahman; Adiyas Putra, Teguh; Puspitasari, Ayu
Jurnal Medisci Vol 1 No 1 (2023): Vol 1 No 1 August 2023
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/medisci.v1i1.19

Abstract

Coconut plant (Cocos nucifera Linn) is an annual plant that is most beneficial to the people of Indonesia, because almost all parts of the plant can be utilized and used for medicine and daily needs. Part of the coconut plant, namely coconut fiber which is considered as waste, can be used as an antibacterial agent because it contains tannin compounds or also called tannic acid which is a complex chemical compound consisting of several polyphenolic compounds which act as antibacterial and antiviral. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of coconut coir acetone extract (Cocos nucifera Linn) against the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The method used is disc diffusion (Kirby and Bauer test). Coconut coir powder (Cocos nucifera Linn) was macerated with acetone for 3 x 24 hours. Furthermore, the antibacterial test of coconut coir extract (Cocos nucifera Linn) was carried out against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. Chloramphenicol as a positive control and dimethyl sulfoxide (DMSO) was used as a negative control. The results of antibacterial activity that have been carried out show that coco coir extract (Cocos nucifera Linn) with a concentration of 60% is the highest concentration of inhibition zone diameter between 20% and 40% with an average inhibition zone diameter of 11.7 mm against Staphylococcus aureus bacteria and Escherichia coli and belongs to the category of strong sensitivity.
Pemanfaatan limbah daun mangga arum manis pada kelompok wanita tani (KWT) melalui pembuatan produk teh daun mangga arum manis (Teh arum manis) di Kedung Krisik Utara, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon Ulfah, Mariam; Widayanti, Wiwin; Difta Rahmatika, Siti; Faaizah, Adinda; Carissa Azachra, Akmevi
Abdimas Siliwangi Vol. 8 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v8i2.27283

Abstract

Daun mangga arum manis merupakan limbah tidak terpakai padahal daun tersebut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Pemanfaatan daun mangga arum manis dapat mengurangi limbah dari pohon mangga Dengan mengolah daun mangga menjadi teh herbal, dapat tercipta peluang usaha baru yang bernilai ekonomi tinggi. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk mengolah limbah dari daun mangga menjadi minuman teh (Teh Arum Manis), sehingga dapat meningkatkan pendapatan mitra jika dijual di pasaran. Metode Program pengabdian ini melibatkan kegiatan penyuluhan, pelatihan, demo dan pendampingan anggota Kelompok Wanita Tani ( KWT) untuk menghasilkan teh Arum manis. Setelah produk jadi, KWT diajarkan membuat packaging yang menarik. Untuk pemasaran, dilakukan melalui online yaitu dengan aplikasi aplikasi toko online dan dipasarkan juga secara offline dengan menjualnya di warung dan pasar. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah mitra mendapatkan informasi tentang manfaat kesehatan daun mangga dan mampu mengolahnya menjadi daun teh herbal. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah, KWT mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam mengubah limbah tidak terpakai menjadi minuman yang memiliki banyak manfaat dan tentunya memiliki cita rasa yang enak. Selain itu, ini juga mampu menjadi alternatif dalam mengurangi limbah khususnya limbah daun mangga arum manis.