Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGEMBANGAN ATTITUDES TOWARD HEALTH CARE TEAMS SCALE PADA KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN Sulastien, Herni; Syahrul, Syahrul; Kadar, Kusrini S
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 14, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.705 KB) | DOI: 10.26753/jikk.v14i2.281

Abstract

Field work in Health profession is the implementation of field activities on health students (medicine, nursing, dentistry, physiotherapy, nutrition, and pharmacy). In the event, there was cooperation between student groups of health with IPE approach to solve health problems in the community. However, there is no standard tool for measuring student attitudes to cooperate in IPE implementation groups on field work of this health profession. Therefore, researchers want to develop tools to see the implementation of this IPE activity. The purpose to produce ATHCT in Indonesian version and modified to evaluate the implementation of IPEC activity on field work of health profession. Method: This research uses delphi method to get input from expert experts about appropriate tools to measure IPE activity on field work of Health profession. Before the delphi method begins, begins with the process of translating tools from English to Indonesian. Further entry in the stage of delphi consisting of three stages with expert experts consisted of: lecturer nursing, medical professors, and lecturers physiotherapy. The results obtained from the Delphi method of round I are: 57% of experts issued two statement items that are not in accordance with the condition of KKN health profession. In the second round there was an agreement of experts that there are 12 items statement that can be used to evaluate the implementation of IPE on field work health profession. Round III researchers sent back the ATHCT questionnaire to experts and received expert approval that the tools could be used to evaluate the implementation of the IPEC activities on professional field work. Discussion: Delphi technique is very suitable if you want to do research on instrument development. This study there is no sitting together among experts to agree on the instrument together to enable differences in perception.  Key word : attitude, field work, interprofessional,care 
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Wela, Yustina; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.193-202

Abstract

A healthy human being is a key factor in the success of a national development. The implementation of health development includes health efforts and resources that must be carried out in an integrated and sustainable manner in order to achieve optimal and comprehensive results so that the Government of the Republic of Indonesia triggers the Healthy Indonesia 2025 movement. Efforts to achieve the vision and mission of Healthy Indonesia 2025 are still experiencing various obstacles. This is because there are still high problems of degenerative diseases, namely diseases that arise because of to the process of declining body cell function from normal to bad conditions. One of these degenerative diseases is Chronic Kidney Disease (CKD). The sufferer feels that he cannot be independent so he thinks that he is only a bother to others. In addition, the sufferer also feels that he has nothing to be proud of. If this condition lasts for a long period of time without any special intervention, then they will have difficulty accepting themselves. The type of this research used is descriptive quantitative method by describing the factors that influence the self-acceptance of patients with Chronic Kidney Failure undergoing dialysis therapy in Maumere, Sikka Regency. The population in this study were all patients with chronic kidney failure who underwent dialysis therapy at dr. T. C. Hillers as many as 70 patients. The sampling technique used was total sampling involving all patients undergoing hemodialysis therapy. The researcher used univariate analysis to find out the frequency distribution of the respondent's characteristics. 
Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pengasuh yang Memiliki Anak Stunting Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Gaharpung, Mediatriks Santy; Wega, Marianus Oktavianus; Arisna, Bernadetha; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.735-748

Abstract

Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek di banding tinggi badan anak lain pada umumnya (seusianya) yang di lihat dari nilai Z-skor <-2 SD yang dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti orang tua khususnya pola asuh pada anak stunting. Prevelensi balita stunting di Kabupaten Sikka pada tahun 2022 sebanyak 3.174 anak (13,8 %) dan parevelsi stunting di Kelurahan Kota Uneng  pada tahun 2022 sebanyak 105 anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pola asuh /pengasuh yang memiliki anak stunting di Kelurahan Kota Uneng. Desain penelitian ini menggunakan  rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 105 anak. Teknik sampling yang di gunakan adalah menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling dan besar sampel yang di ambil yaitu 83  orang tua/pengasuh. Pengumpulan data menggunakan lembar kusioner dan jawaban dari responden di kumpul kemudian di hitung presentasenya. Berdasarkan karakteristik responden umur orang tua  usia >20 tahun terbanyak 98 % , pendidikan SMA terbanyaak 57 %, Pekerjaan orang tua terbanyak IRT 76 % dan status ekonomi orang tua terbanyak pada penghasilan < 1.000.000 yaitu 60 %. Berdasarkan gambaran pola asuh orang tua/pengasuh yang memiliki anak stunting ditemukan  cara mengolah makan 69 % dengan kategori baik, variasi menu makan 36  dengan kategori cukup dan cara pemberian makan 47 % dengan kategori kurang. Gambaran pola asuh orang tua/pengasuh yang memiliki  anak stunting yang terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan status ekonomi, cara mengolah makanan, variasi menu makan dan cara pemberian makan.
Gambaran Jenis Perilaku Bullying pada Anak Usia Sekolah Dasar Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Aga, Maria Sofia Anita; Mbola, Maria; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.505-514

Abstract

Bullying adalah bentuk penganiayaan beraneka ragam, yang ditandai dengan kegiatan yang dilakukan berulang kali pada seseorang terhadap agresi fisik atau emosional termasuk menggoda, menyebut nama, mengejek, mengancam, melecehkan, mengejek, mengaburkan, pengucilan sosial atau rumor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jenis perilaku Bullying pada anak usia sekolah dasar di SDK 078 Paipenga Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, yang memanfaatkan data primer yang diperoleh melalui distribusi kuesioner kepada responden. Variabel yang diteliti adalah jenis perilaku bullying pada anak-anak di sekolah dasar di SDK 078 Paipenga, Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka. Dalam penelitian ini, populasi terdiri dari 40 responden, dan seluruh populasi tersebut dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan pendekatan univariat. Hasil Penelitian diketahui hasil penelitian berdasarkan kelompok umur responden dimana responden yang mengalami kasus bullying fisik,bulling verbal dan bullying relasional berada pada rentang usia 9-10 tahun sebanyak 31 responden (78%). Dan kelompok jenis kelamin responden, dimana dari 40 responden ditemukan 39 responden yang mengalami bullying fisik,verbal dan relasional yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (70%), laki-laki 11 orang (28%). Dan berdasarkan kelompok jenis perilaku bullying, dari 40 responden hanya 1 orang (3%) yang tidak mengalami perilaku bullying; baik jenis bullying fisik,verbal maupun relasional. Yang mana mengalami jenis bullying fisik berjumlah 6 orang (15%), yang mengalami jenis bullying verbal berjumlah 8 orang (20%), yang mengalami jenis bullying fisik relasional berjumlah 11 orang (28%), yang mengalami jenis bullying fisik verbal berjumlah 1 orang (3%), yang mengalami jenis bullying verbal relasional berjumlah 1 orang (3%), dan responden yang mengalami ketiga jenis bullying sekaligus, bullying fisik, bullying verbal dan bullying relasional berjumlah 8 orang (20%). Dari 40 responen yang mengalami perilaku bullying 39 orang dari ketiga jensi bullying baik bullying fisik, bullying verbal dan bullying relasional. Sedangkan 1 orang (3%) tidak mengalami perilaku bullying. Dan kelompok jenis kelamin yang mengalami perilaku bullying yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (70%), dan kelompok usia yang mengalami kasus bullying berada pada rentang usia 9-10 tahun sebanyak 31 orang (78%).  
Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Aga, Maria Sofia Anita; Mbola, Maria; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.641-650

Abstract

Merokok merupakan  masalah di masyarakat dan dapat menimbulkan banyak kerugian ekonomi dan kesehatan bahkan kematian. Tujuan penelitian mengetahui penjelasan perilaku merokok remaja. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan populasi seluruh remaja di SMK St. Besar sampel Fransiskus Xaverius Maumere adalah 100 orang. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slobinin dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang, dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan karakteristik  responden, mayoritas responden  berusia antara 17 dan 21 tahun (62,50%) dan berjenis kelamin  laki-laki (66,25%). Berdasarkan hasil survei perilaku merokok di kalangan remaja, 62 orang (77,5%) mempunyai pengetahuan baik tentang tembakau, dan sebagian besar mempunyai pengetahuan baik tentang sikap terhadap merokok. Sikap yaitu sebanyak 53 responden (66,25%) dan perilaku terkait merokok menunjukkan intensitas yang baik pada sebagian besar responden yaitu sebanyak 41 responden (51,25%). Gambaran perilaku merokok remaja yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Hubungan Lama Bekerja dan Tingkat Pendidikan dengan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien Muhsinin, Siti Zuraida; Sulastien, Herni; Musniati, Musniati; Safitri, Saitun
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11551

Abstract

Sebagai upaya pencegahan kejadian tidak diinginkan yang terjadi di rumah sakit dirumuskanlah 6 sasaran keselamatan pasien yang mengacu pada Joint Commission International dan Nine Life Saving Patient Safety Solutions. Perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menerapkan dan mempertahankan budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi hubungan tingkat pendidikan dan lama bekerja dengan penerapan sasaran keselamatan pasien di RSUD Kota Mataram. Penelitian ini berjenis deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional, responden dalam penelitian ini adalah semua perawat di ruang rawat inap RSUD Kota Mataram yang berjumlah 40 orang. Setelah dilakukan uji statistic didapatkan nilai p = 0.129 untuk uji hubungan lama bekerja dengan penerapan sasaran keselamatan dan nilai p = 0.425 untuk uji hubungan tingkat pendidikan dengan penerapan sasaran keselamatan. Berdasarkan hasil uji statistic diatas dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara lama bekerja dan tingkat pendidikan dengan penerapan sasaran keselamatan pasien di RSUD Kota Mataram.
Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Musniati, Musniati; Sulastien, Herni; Fikri, Lalu Teguh Ariasandi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11586

Abstract

Kualitas hidup pada Diabetes melitus (DM) merupakan aspek yang perlu diperhatikan karena mempengaruhi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran kualitas hidup pasien DM. Metode: menggunakan penelitian deskriptif terhadap 40 sampel pasien DM di RSUD Dr. R. Soedjono Selong dan pengambilan sampel menggunakan pusposive sampling. Instrument pengambilan data menggunakan kuesioner WHOQOL BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan yaitu 2 item yang mengukur persepsi kualitas hidup secara menyuluruh dan 24 pertanyaan dari 4 domain yaitu kesehatan fisik, kesehatan lingkungan, hubungan sosial, dan lingkungan. Hasil: didapatkan bahwa kualitas hidup secara menyeluruh termasuk kategori baik, kesehatan secara umum masuk kategori tidak memuaskan dan domain 1,2,3,4 termasuk kategori baik. Pasien yang menderita DM di RSUD Dr. R. Soedjono kualitas hidupnya secara menyeluruh berada dalam kategori baik, sedangkan kategori kesehatan secara umum tidak memuaskan. Saran: kesehatan secara umum perlu didukung dari semua pihak seperti keluarga, lingkungan dan penyedia kesehatan sehingga kualitas pasien meningkat.
Pengalaman Keluarga dalam Upaya Penanganan Dini Merawat Anggota Keluarga dengan Gangguan Jiwa Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Wega, Marianus Oktavianus; Wa’a, Faleria A. S. Ruing; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1922

Abstract

Gangguan pemikiran, kognisi, dan perilaku yang menghalangi seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya, orang lain, masyarakat, atau dirinya sendiri dikenal sebagai gangguan jiwa. Peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan kesehatan anggota keluarganya, untuk itu keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlakukan oleh keluarga. Tujuan penelitian yaitu untuk menggali lebih dalam pengalaman keluarga dalam upaya penanganan dini merawat pasien dengan gangguan jiwadi Desa Lela Kecamatan Lela Kabupaten Sikka. Pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan secara kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam (Indeepth Interview). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita gangguan jiwa yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Nanga yaitu sebanyak 66 keluarga dari 68 orang dengan gangguan jiwa. Pada  penelitian ini sampel yang diambil adalah 10 anggota keluarga dengan menggunakan metode proposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya.Dari hasil penelitian ditemukan 2 tema yaitu (1) Pemahaman kognitif keluarga tentang gangguan jiwa, (2) Upaya dini merawat ODGJ.Pemahaman keluarga tentang gangguan jiwa (tema 1) dilihat dari dua sub tema yaitu yang pertama ciri dimana menurut informan adanya perubahan tingkah laku yang tidak sesuai dengan normal dimana ciri awal terbanyak yang ditunjukan 5 keluarga  (55,5%) dari 9 keluarga yaitu jalan sembarang, Selanjutnya pada sub tema kedua  faktor penyebab yang paling banyak ditemukan adalah faktor keturunan yaitu sebanyak 5 keluarga (55,5) dari 9 keluarga. Upaya dini dalam merawat Orang Dengan Gangguan JIwa dilihat dari dua sub tema yaitu yang pertama pengobatan modern terbanyak yang ditunjukan 2 keluarga (22,2%) dari 9  keluarga  yaitu  membawa pasien ke Rumah Sakit, Selanjutnya sub tema kedua  Pengobatan sendiri terbanyak yang ditunjukan  6 keluarga (66,6%) dari 9 keluarga yaitu membawa pasien ke Dukun.
Gambaran Sanitasi Lingkungan pada Tempat Tinggal Balita Penderita Diare Gaharpung, Mediatrix Santi; Wega, Marianus Oktavianus; Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Nggato, Katarina Rati; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1924

Abstract

Masa balita merupakan masa yang paling rentan terhadap serangan penyakit. Penyakit yang perluh  diwaspadai adalah diare. Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada balita. Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Sanitasi Lingkungan Pada Tempat Tinggal Balita Penderita Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Feondari dalam penggunaan air bersih, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah dan penggunaan jamban. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga balita yang menjadi responden sebanyak 72 orang dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, dengan daftar pertanyaan dibuat sendiri dan dikembangkan dari penelitian. Diketahui bahwa penelitian menunjukan bahwa keluarga balita penderita diare di Wilayah kerja Puskesmas Feondari dalam penggunaan air bersih berada pada mayoritas kategori kurang 48 responden (66,7%), Pengelolaan sampah berada pada mayoritas kategori kurang 69 responden (96%), pengelolaan limbah berada pada mayoritas kategori kurang 72 responden (100%), dan penggunaan jamban berada pada kategori mayoritas kurang 49 responden (68%). Gambaran sanitasi lingkungan pada tempat tinggal balita penderita diare di Wilayah kerja Puskesmas Feondari dalam penggunaan air bersih terdapat 48 (66,7%) dan berada di kategori kurang, Pengelolaan sampah terdapat 69 (96%) dan berada di kategori kurang, pengelolaan limbah terdapat 72 (100%) berada di kategori kurang, dan Penggunaan jamban 40 (68%) berada di kategori kurang.
Gambaran Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Kebutuhan Gizi pada Balita Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Mane, Gabriel; Gaharpung, Mediatrix Santi; Vilatri, Gaudensia Cindi; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1928

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang masih tinggi di Indonesia adalah gizi pada balita. Gizi adalah salah satu elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Masalah gizi kurang ataupun gizi lebih masih menjadi tantangan dalam perbaikan kesehatan masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan karena balita merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap kelainan gizi.. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dari balita di Posyandu Lowolabo berjumlah 36 orang dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah 36 orang responden. Berdasarkan hasil pengisisan kuesioner dari 36 responden didapatkan ibu balita yang berpengetahuan baik berjumlah 35 responden (97, 2%),  sikap ibu balita yang positif berjumlah 33 responen (91, 7%) dan untuk tindakan ibu balita yang mendukung sebanyak 29 responden (80, 6%).Berdasarkan hasil penelitian didapatkan presentasi terbanyak adalah ibu di Posyandu Lowolabo yang memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebnayak 35 responden (97, 2%), sikap yang positif yaitu sebanyak 33 responden (91, 7%) dan tindakan yang mendukung sebanyak 29 responden (80, 6%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan kepada tempat penelitian agar bisa mempertahankan kondisi yang telah dicapai berkaitan dengan pengetahuan sikap dan tindakan ibu dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada anak balitanya, karena status gizi anak balita sangat bergantung cara ibu menyiapkan makanan gizi seimbang bagi anak balitanya.