Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Rancang Bangun Alat Perontok Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Semi Mekanis Tipe Vertikal Ajri Mai Ihsan; Zul Ariyandi; Sandi Wisaputra; Zulnadi Zulnadi; Amrizal Amrizal; Fithra Herdian; Mohammad Riza Nurtam; Fanny Yuliana Batubara; Angga Defrian
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.61

Abstract

Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk dalam golongan komoditi pangan terbesar di Indonesia. Umumnya petani masih menggunakan cara tradisional dalam perontokan kacang tanah sehingga mempunyai kapasitas kecil dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal yang mempunyai kapasitas besar. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi. Hasil uji kinerja alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal diperoleh kapasitas alat 22 kg/jam, rendemen 41% persentase kacang tidak terontok 4.44%, presentase buah rusak 4.66% dan laju pengumpanan 58 kg/jam. Hasil analisa ekonomi teknik diperoleh break event point (BEP) pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point (BEP) pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun.
Pemanfaatan POC Pada Budidaya Selada Sistem Hidroponik Deep Flow Technique (DFT) Zulfakri; Angga Defrian
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023): Tahun 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.10

Abstract

Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya berasal dari bahan organik yakni tumbuhan, hewan dan bakteri yang telah melalui proses rekayasa, dapat berupa padat atau cair yang digunakan untuk menyuplai bahan organik dan baik untuk pertumbuhan tanaman selada. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan Pupuk Organik Cair (POC) pada teknologi hidroponik DFT budidaya tanaman selada dan mengetahui pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada pada hidroponik sistem DFT setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) pada budidaya tanaman selada sistem DFT dapat dilakukan dan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada, berdasarkan dari data pengamatan pertumbuhan tanaman selada POC dengan EC 1800 μs/cm adalah yang terbaik dibandingkan dengan yang lain yaitu 17,6 cm, dengan jumlah daun 8,2 helai, dan rata-rata berat produksi 52,34 gr
Perubahan Sifat Fisika Dan Kimia Tanah Pada Lahan Kering Akibat Perlakuan Bahan Organik dan Kapur Dolomit Zulfakri Zulfakri; Yusrizal Yusrizal; Angga Defrian; Muhammad Nasir
Rona Teknik Pertanian Vol 14, No 2 (2021): Volume 14, No.2, Oktober 2021
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v14i2.23159

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perubahan sifat fisika dan kimia tanah pada lahan kering akibat perlakuan bahan organik dan kapur dolomit. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 (dua) faktor yang terdiri dari kapur dolomit pada taraf 0 ton/ha, 0,8 ton/ha dan 1,6 ton/ha, dan bahan organik pada taraf 0 ton/ha, 6 ton/ha dan 12 ton/ha dengan 3 (tiga) kali pengulangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada perlakuan bahan organik mampu memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah dimana stabilitas agregat, porositas total, C-organik dan pori drainase cepat menjadi meningkat serta mampu menurunkan bulk density dibandingkan dengan tanpa perlakuan bahan organik.CHANGES IN PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES OF SOIL ON DRY LAND DUE TO ORGANIC MATERIALS AND DOLOMIT LIMEAbstract. This research was conducted to determine changes in physical and chemical properties of soil on dry land due to the application of organic matter and dolomite lime. This study used  factorial randomized block design (RAK) consisting of 2 (two) factors, namely dolomite lime at levels 0, 0.8 and 1.6 tons/ha, while organic matter at levels 0, 6, and 12 tons/ha. with 3 (three) repetitions. The results showed that the organic matter treatment was able to improve the physical and chemical properties of the soil in which the total porosity, aggregate stability, fast drainage pores and organic C were increased and were able to decrease the bulk density compared to without the addition of organic matter. 
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Dan Kapur Terhadap Kapasitas Kerja Dan Efisiensi Traktor Pada Lahan Kering Zulfakri Zulfakri; Fachruddin Fachruddin; Angga Defrian
Rona Teknik Pertanian Vol 12, No 2 (2019): Volume 12, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v12i2.15452

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik dan kapur berbagai dosis terhadap kapasitas kerja dan efisiensi traktor pada lahan kering. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu bahan organik pada taraf 0, 6, dan 12 ton/ha sedangkan kapur pada taraf 0, 0,8 dan 1,6 ton/ha dengan 3 (tiga) kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan bahan organik 12 ton/ha menghasilkan kapasitas lapang, efisiensi lebih tinggi serta slip roda dan kebisingan traktor yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa pemberian bahan organik.The Influence Of  Organic And Lime Materials On Working Capacity And Efficiency Of Tractors In Dry Land Abstract. This study aims to determine the effect of giving organic material and various doses of lime on the working capacity and efficiency of tractors on dry land. This study used a factorial randomized block design (RCBD) consisting of 2 (two) factors, namely organic matter at levels 0, 6, and 12 tons/ha while lime at levels 0, 0.8 and 1.6 tons/ha with 3 (three) repetitions. The results showed that the treatment of 12 tons/ha of organic material resulted in roomy capacity, higher efficiency and lower wheel slip and tractor noise compared to without the provision of organic material. 
Studi Perbandingan Perilaku Dalam Reaktor Kolom Gelembung Secara Non-Katalitik Dengan Simulasi CFD Terhadap Kadar ME Biodiesel Angga Defrian; Zulfakri Zulfakri
Rona Teknik Pertanian Vol 13, No 1 (2020): Volume 13, No. 1, April 2020
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v13i1.15911

Abstract

Abstrak. Biodiesel dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi atau reaksi esterifikasi asam lemak bebas dan tergantung dari kualitas minyak nabati yang digunakan sebagai bahan baku. Teknologi produksi biodiesel memiliki 2 metode yaitu metode katalis dan non katalis. Salah satu metoda produksi biodiesel tanpa katalis adalah metoda superheated methanol vapor (SMV). Namun metode inimenghasilkan kadar biodiesel yang rendah dari SNI. Salah satu cara untuk meningkatkan kadar biodiesel dengan meningkatkan luas kontak permukaan antara gelembung metanol dengan minyak. Hal ini dilakukan dengan memberikan perforated plate (obstacle) di dalam kolom reaktor. Perancangan desain obstacle sangat mempengaruhi luas kontak permukaan antara metanol uap dan minyak. Beberapa jenis obstacle yang dirancang di simulasikan dengan metode Computational Fluid Dynamics (CFD), karena CFD dapat menggambarkan distribusi gelembung di dalam kolom reaktor, sehingga pembuatan obstacle dapat lebih tepat dan memudahkan menganalisa perilaku gelembung di dalam kolom reaktor. Hasil simulasi di-dapatkan luas kontak permukaan yang tertinggi menunjukkan desain obstacle A-4 dengan nilai sebesar 0.013635 m2/det. Namun kadar metil ester pada obstacle tersebut masih rendah dibandingkan dengan SNI yaitu sebesar 67.73% (w/w). Untuk kadar metil ester yang mendekati SNI adalah obstacle D-4 yaitu 94.55 % (w/w).Comparative Study Of Behavior In Non-Catalytic Bullet Column Reactors With CFD Simulation on Content me biodieselAbstract. Biodiesel is produced through transesterification reaction triglycerides or esterification of free fatty acids depending on the FFA content of the feedstock. The reaction normally requires a catalyst, even though the non-catalytic reaction has attracted significant attention recently. One of the non-catalytic method by using superheated methanol vapor (SMV). However, this method still has a low reaction rate and thereby needs to be improved by increasing the surface contact area between methanol vapor and oil. In this study, the utilization of a perforated plate (obstacle) in the reactor column was studied using computational fluid dynamics (CFD).  Several types of obstacles were designed and their influence on the reaction rate was evaluated through CFD simulation. The result shows that obstacle design A4 gave the highest contact surface (0.013635 m2/s), even though methyl ester concentration in the reaction product is still low (67.73 %w/w). For methyl esters which are close to SNI is design obstacle D-4, which is 94.55 %(w/w).  
Mesin Penyangrai Biji Kopi Portabel dengan Tuas Pengaduk Vertikal Malrianti, Yefsi; Zulnadi, Zulnadi; Yudistira, Yudistira; Djinis, Musdar Effy; Batubara, Fanny Yuliana; Defrian, Angga; Akbar, Fauzia; Sinurat, Frisella Br
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.444

Abstract

Pengolahan biji kopi perlu memperhatikan berbagai aspek yang dapat menjaga kualitas biji kopi, seperti penyangraian. Aroma dan citarasa kopi yang baik dapat dihasilkan melalui tahapan penyangraian dengan menggunakan suhu yang tepat pada setiap tingkat penyangraian. Pengendalian suhu yang presisi dan konsistensi dalam proses penyangraian menjadi kunci untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi yang sesuai dengan preferensi konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen design. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mesin sangrai kopi portabel yang mudah digunakan dan dibawa ke berbagai tempat. Mesin sangrai kopi portable memiliki dimensi yang meliputi panjang mesin 88 cm, lebar mesin 70 cm, dan tinggi mesin 146 cm. Uji kinerja yang dilakukan meliputi kapasitas mesin, kecepatan putar alat, kadar air, dan laju pengeringan. Kapasitas untuk produk light, medium, dan dark secara berturut-turut adalah sebesar 2 kg/jam, 1,33 kg/jam, dan 1 kg/jam. Mesin penyangrai kopi digerakkan oleh motor listrik berkekuatan 1 HP dengan putaran 1.400 RPM. Tuas pengaduk memiliki kecepatan putar 17,5 RPM, yang diperoleh dari pengurangan putaran dari motor listrik, dengan perbandingan pulley 4:8, dan peredam kecepatan 1:40. Kadar air untuk produk light, medium dan dark diperoleh sebesar 7%, 5%, dan 2%. Laju pengeringan produk light, medium dan dark diperoleh sebesar 1 %, 4 % dan 6 %. Hasil analisis ekonomi mesin sangrai kopi menunjukkan biaya tetap sebesar Rp. 1.502.989,2/tahun. Terdapat tiga biaya tidak tetap pada mesin ini yaitu produk light, produk medium, dan produk dark sebesar Rp. 17.297,5. Biaya pokok untuk produk light sebesar Rp. 25.118,43/jam, produk medium sebesar Rp. 27.839,6/jam, dan produk dark sebesar Rp. 32.434,48/jam. Sementara itu, BEP untuk produk light sebesar 336,8 kg/tahun, produk medium sebesar 245,30 kg/tahun, dan produk dark sebesar 208,56 kg/tahun.
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Dan Kapur Pada Lahan Kering Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai Zulfakri, Zulfakri; Defrian, Angga; Rizki, Rizki; Agustina, Sri
Rona Teknik Pertanian Vol 18, No 1 (2025): Volume No. 18, No. 1, April 2025
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v18i1.41497

Abstract

Abstrak.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pertumbuhan dan produksi kedelai akibat pemberian bahan organik dan kapur pada lahan kering menggunakan metode berupa RAK faktorial, dua faktor perlakuan yaitu kapur sebesar 0 ton ha-1, 0.8 ton ha-1 dan 1.6 ton ha-1, serta bahan organik sebesar 0 ton ha-1, 6 ton ha-1 dan 12 ton ha-1, pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali. Sehingga dari pelaksanaan ini diperoleh hasil bahwa dengan pemberian bahan organik pertumbuhan dan produksi kedelai mencapai 1,409 ton ha-1 dibandingkan tanpa pemberian bahan organik yaitu 1,242 ton ha-1dan pada perlakuan kapur diperoleh 1,356 ton ha-1serta tanpa pemberian kapur 1,278 ton ha-1The Effect Of Applying Organic Materials And Lime To Dry Lands On The Growth And Production Of SoybeanAbsract.This research was conducted with the aim of determining the growth and production of soybeans due to the treatment of organic matter and lime on dry land using a factorial randomized block design method with two treatment factors, namely dolomite lime at levels of 0 ton ha-1, ton ha-1 and 1.6 ton ha-1, and organic matter at levels of 0 ton ha-1, 6 ton ha-1 and 12 ton ha-1, repeated three times. From this implementation, the results obtained that with organic matter treatment, soybean growth and production reached 1,409 ton ha-1 compared to without organic matter, which was 1.241 ton ha-1 and in lime treatment, 1.356 ton ha-1 were obtained and without lime 1.278 ton ha-1.
Analisis Trend, Peramalan, dan Penentuan Daerah Basis Komoditas Padi di Provinsi Sumatera Barat Hendra Alfi; Fajri; Andreas Sitanggang; Benny Warman R; Aflizar; Irwan A; Angga Defrian
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 4 No 2 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pucuk.v4i2.440

Abstract

Paddy has become a strategic commodity in Indonesia's national food security system with its dominant role as a staple food source for most people. As one of the main paddy producing areas in Indonesia, West Sumatra Province has quite significant production dynamics in the last few years. This study aims to analyze the trend of paddy production in West Sumatra Province, predict the amount of paddy production in West Sumatra Province, and identify the paddy commodity base areas in West Sumatra Province. The results of the study showed that paddy production in West Sumatra. The methods used in this study were descriptive analysis, Least Square, and Location Quotient (LQ). The results showed that throughout 2018-2024 paddy production in West Sumatra showed a negative trend with an average decline of 22,429.18 tons per year and it is predicted that in 2025-2029 it will experience a decline with an average of 26,307.81 tons per year. Of the 19 regencies/cities in West Sumatra Province, there are 14 areas that are paddy commodity base areas in West Sumatra.
Rancang Bangun Mesin Pencuci Kentang Defrian, Angga; Ginting, Agus; Zulfakri, Zulfakri; Amrizal, Amrizal; Tarigan, Sumatera; Febriamto, Adi
Rona Teknik Pertanian Vol 17, No 1 (2024): Volume No. 17, No. 1, April 2024
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v17i1.30435

Abstract

Abstrak.Salah satu faktor penting dalam menjaga kualitas kentang adalah proses pasca panen yaitu pencucian. Proses pencucian kentang saat ini masih dilakukan secara manual oleh para petani, bahkan banyak tidak dicuci setelah proses pemanenan selesai. Hal ini mengakibatkan tampilan kentang kelihatan kurang menarik. Proses pencucian dengan cara ini mempunyai beberapa kelemahan dimana penggunaan air menjadi tidak terkontrol, juga membutuhkan ruang yang besar untuk perendaman yang banyak dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu tujuan penelitian ini merancang dan membangun mesin pencuci kentang, dengan harapan pada pencucian kentang menjadi lebih efisien waktu dan lebih efektif. [A1]Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah analisa perancangan, rancangan struktural, fungsional dan hasil pengamatan. Hasil penelitian ini telah merancang bangun mesin pencuci kentang dengan ukuran panjang 78,75 cm, lebar 35 cm dan tinggi 58 cm. Dari analisa perancangan didapatkan kapasitas adalah 155,24 kg/jam. Hasil pengamatan yaitu pada 1 kg kentang dengan perbedaan waktu pencucian yaitu 0,[A2]5, 1, 1,5, dan 2 menit., didapatkan waktu pencucian yang optimal adalah 1 menit dan 1,5 menit pada beban 1 kg kentang. hasil dari 1 menit dan 1,5 menit masing-masing menghasilkan kentang yang bersih sebesar 76,92%, 84,61%, kotor 15,38%, 7,69%, dan kulit terkelupas 7,69%, 15,38%.Potato Washing Machine DesignAbstract Abstract One important factor in maintaining the quality of potatoes is the post-harvest process, namely washing. The current potato washing process is still done manually by farmers, many are not even washed after the harvesting process is complete. This results in the appearance of potatoes looking less attractive. The washing process in this way has several disadvantages where the use of water becomes uncontrolled, also requires a large space for a lot of soaking and takes a long time. Therefore the purpose of this study is to design and build a potato washing machine, with the hope that washing potatoes becomes more time efficient and more effective. The method used in this design is design analysis, structural, functional design and observation results. The results of this study have designed a potato washing machine with a length of78,75 cm, width of35 cm and height of58 cm. From the design analysis, the capacity is155.24 kg / hour. The results of the observation were on1 kg of potatoes with a difference in washing time of 0.5, 1, 1.5, and 2 minutes., the optimal washing time was 1 minute and 1.5 minutes on a load of1 kg of potatoes. The results of the observation were on1 kg of potatoes with a difference in washing time of 0.5, 1, 1.5, and 2 minutes., the optimal washing time was 1 minute and 1.5 minutes on a load of1 kg of potatoes. The results of 1 minute and 1,5 minutes resulted in clean potatoes of 76.92%, 84.61%, gross 15.38%, 7.69%, and flaky skin of 7.69%, 15.38%, respectively.