Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Etika Lingkungan pada Novel Genduk Karya Sundari Mardjuki (Teori Deep Ecology Arne Naess) Tsabita, Hilya; Rengganis, Ririe; Sudikan, Setya Yuwana
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2024): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jh.v8i2.2803

Abstract

Problematika terhadap alam merupakan persoalan yang tak kunjung usai kerusakan terhadap alam yang dilakukan oleh manusia secara sengaja demi mendapatkan keuntungan semata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan novel Genduk karya Sundari Mardjuki yang mengulas etika lingkungan hidup melalui lensa ekopolitik, aktualisasi diri, hubungan simbiosis, dan egalitarianisme biosfer. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Deep Ecology karya Arne Naess. Desain penelitian ini adalah kualitatif yang menggunakan metodologi objektif. Penelitian ini menggunakan novel Genduk karya Sundari Mardjuki sebagai sumber datanya. Metode perolehan data melibatkan penggunaan strategi mencatat dan membaca. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan hermeneutika. Hasil penelitian ini pada (1) egalitarianisme biosfe ditunjukkan dengan sikap hormat terhadap alam, (2) non-antoposentrisme ditunjukkan bahwa manusia merupakan bagian dari alam atau sikap kasih sayang manusia terhadap alam, (3) realisasi diri ditunjukkan pada alam yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang, (4) hubungan simbiosis ditunjukkan dengan sikap memanfaatkan tanpa merusak alam atau mengganggu kehidupan alam, (5) ekopolitik ditunjukkan dengan memanfaatkan bisnis hasil dari alam karena komitmen petani dalam menjaga, menghormati serta melindungi alam.Kata Kunci: Etika Lingkungan, Deep Ecology, Novel Genduk.
Potret Perempuan dalam Novel Nawal El Sadawi: Kajian Heurmeneutik Feminis Amina Wadud Muhsin Sa'adah, Widadatus; Rengganis, Ririe; Sudikan, Setya Yuwana
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2024): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jh.v8i2.2924

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan dalam ketiga novel Nawal El Sadawi dengan judul Perempuan di Titik Nol, Jatuhnya Sang Imam, dan Zeina. Ketiga novel tersebut berlatar Islam dengan budaya patriarki yang mendiskreditkan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan potret perempuan dalam novel Nawal El Sadawi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan model heurmeneutik Amina Wadud Muhsin. Teknik pengumpulan data dengan baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan potret persoalan perempuan  dalam masyarakat Islam dengan  interpretasi teks-teks Alquran. Adapun teks Alquran maupun hadist dalam peneltian ini dikaji melalui model hermeneutik Amina Wadud terkait perempuan dalam Alquran. Adapun potret persoalan perempuan dalam ketiga novel memiliki tiga isu yang sama antara lain yakni, 1) Salah Tafsir Kekerasan Terhadap Perempuan (istri) Diperbolehkan Oleh Agama, 2) Tafsir Anak  Terlahir Laki-laki Lebih Unggul Daripada Perempuan, dan 3) Budaya Patriarki Penyebab Kekerasan dan Pelecehan Terhadap Anak Perempuan Di Bawah Umur.”Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di sekolah, karena mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yakni perempuan harus berdaya, berani, dan berpendidikan untuk membentengi diri dari kekerasan seksual dan perilaku penyimpangan-penyimpangan negatif lainnya.Kata Kunci: Amina Wadud Muhsin; Feminisme; Nawal El Sadawi; Patriarki
KAJIAN SEMIOEDUKASI DALAM NOVEL SEJARAH KARYA GESTA BAYUADHY [SEMIOTIC-EDUCATIONAL STUDY IN THE HISTORICAL NOVEL BY GESTA BAYUADHY] Purwanto, Petrus; Tjahjono, Tengsoe; Rengganis, Ririe
Polyglot Vol 20 No 2 (2024): JULY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v20i2.5806

Abstract

Abstract This study aims to describe the main character values that are the priority of the Strengthening Character Education (PPK) movement in Gesta Bayuadhy's historical novels, namely Ranggalawe: Mendung di Langit Majapahit and Mahapatih Nambi: Percik Api di Jantung Majapahit. The approach used is semioeducational based on the semiotic theory of Charles Sanders Peirce. This type of research is qualitative which focuses on the presentation of data in a narrative manner. In collecting data using library techniques, reading, and taking notes. The data analysis technique was carried out using a semioeducational approach through reading the historical novel by Gesta Bayuadhy in a heuristic and hermeneutic way. The semioeducational approach is carried out to interpret education, in the form of the main character values through Peirce's semiotic signs, namely representamen, object, and interpretant. The results showed that the main values of religious, nationalist, integrity, independent, and mutual cooperation characters with variants that are built through representamen, objects, and interpretants in the historical novel by Gesta Bayuadhy. Bahasa Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai utama karakter yang menjadi prioritas gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam novel sejarah karya Gesta Bayuadhy, yakni Ranggalawe: Mendung di Langit Majapahit dan Mahapatih Nambi: Percik Api di Jantung Majapahit. Pendekatan yang digunakan adalah semioedukasi dengan berpedoman pada teori semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini berjenis kualitatif yang berfokus pada pemaparan data secara naratif. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, baca, dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan semioedukasi melalui pembacaan novel sejarah karya Gesta Bayuadhy secara heuristik dan hermeneutik. Pendekatan semioedukasi dilakukan guna menafsirkan edukasi, berupa nilai utama karakter melalui tanda semiotika Peirce, yakni representamen, object, dan interpretant. Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai utama karakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong dengan berbagai variannya yang dibangun melalui representamen, object, dan interpretant dalam novel sejarah karya Gesta Bayuadhy.
Beauty As World Transposition: Fairy Tale Adaptation in Imperfect (2019) from Memoir to Film Pujiati, Hat; Rengganis, Ririe
POETIKA Vol 13, No 1 (2025): Issue 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v13i1.103779

Abstract

Fairy tales shape most girls’ formative years, introducing them to fairies who guide them toward meeting Prince Charming on a white horse, marrying, and living happily ever after. Imperfect, a memoir of self-acceptance written by Meira Anastasia and adapted into a film of the same title, represents a related construction of beauty that parallels Charles Perrault’s fairy tale Beauty and the Beast. The concept of beauty serves as the central element in the fairy tale, revealing similar patterns in both the memoir and its film adaptation. Beauty constructions established in Beauty and the Beast over the past four centuries remain significant for contemporary women. This article examines two key questions: How does beauty adaptation function as world transposition from the fairy tale to reconstruct women’s worlds in Imperfect? What ideological and cultural implications emerge from this adaptation? We apply Linda Hutcheon’s theory of adaptation to address these questions through a multi-perspectival approach. Our findings reveal that the interpellation of beauty construction appears within the intimate emotional narrative mode embedded in the story’s genre. The beauty transposition from the fairy tale reconstructs women’s worlds, moving from Renaissance humanism to postmodernist subjectivism. This study contributes uniquely to adaptation studies by analyzing memoir as source text rather than traditional literary works, demonstrating how Indonesian cultural contexts indigenize European fairy tale beauty standards, and revealing how different media forms create distinct mechanisms of resistance to patriarchal beauty discourse.
Peran Perempuan Minangkabau sebagai Aktualisasi Diri dalam Novel Perempuan Batih dan Novel Limpapeh Karya A. R. Rizal: Perspektif Naomi Wolf: The Role of Minangkabau Women as Self-Actualization in the Novel Perempuan Batih and the Novel Limpapeh by A. R. Rizal: Naomi Wolf's Perspective Harini, Konti; Rengganis, Ririe; Indarti, Titik
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 5 No. 01 (2025): Artikel Riset Periode Mei 2025
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v5i01.6524

Abstract

This study examines Minangkabau culture, which adheres to a matrilineal kinship system, in which women, particularly mothers and wives, are seen as guardians of family honor and stability. This system is often considered a form of superiority in the social structure, but it does not necessarily guarantee the fulfillment of women's rights as free and independent human beings. This study aims to describe in depth the roles, struggles, and self-actualization processes of Minangkabau women facing restrictive cultural norms and relates them to Naomi Wolf's liberal feminist theory. Using a qualitative descriptive approach, this study analyzes two novels by A. R. Rizal, Perempuan Batih (Women of the Batih) and Limpapeh (Limpapeh), as the primary data sources. In both literary works, female characters are depicted as more dominant in the domestic sphere as mothers and children, yet they carry a significant moral and social burden. They face challenges articulating their thoughts, choices, and aspirations in the public sphere, which tends to be limited by customary values. From Naomi Wolf's perspective, the struggles of Minangkabau women in these novels reflect an effort to liberate themselves from restrictive social constructs. These struggles include seeking education, making personal decisions, and having the courage to voice one's identity and will. This research concludes that while the matrilineal system provides symbolic space for women, inequality in the distribution of power and rights persists. Therefore, critical reflection and cultural transformation are crucial to building substantial gender equality within Minangkabau society.
HASRAT, TRAUMA, DAN ABSURDITAS TOKOH DALAM NOVEL SEPORSI MIE AYAM SEBELUM MATI KARYA BRIAN KHRISNA Mukti, Sry Aji Prabowo; Rengganis, Ririe
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 8 No 2 (2025): SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v8i2.30519

Abstract

This article aims to reveal the dynamics of desire, trauma, and absurdity in the character Ale through an interdisciplinary approach between Jacques Lacan's psychoanalysis and Jean-Paul Sartre's existentialism. The scope of the study includes narrative and psychological analysis of the main character in the novel Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati by Brian Khrisna. The method used is content analysis with close reading techniques on relevant text units. Data were obtained from narrative excerpts, monologues, and dialogues that reflect the psychic structure and existential reflection of the character. The results of the study show that the act of eating chicken noodles is not merely a form of escape, but a symbol of desire born from past trauma (Lacan) and authentic choices in facing the absurdity of life (Sartre). An interesting fact in this finding is that the symbols used by the author in the novel add depth to the meaning as a representation of loss, longing, and the formation of existential meaning. This study confirms that popular fiction can be a medium for reflection on the complexity of the human mind, while also showing the importance of an interdisciplinary approach in contemporary Indonesian literary studies.
Puisi Prosais Pesantren: Diksi Arab, Simbolisme Islam, dan Representasi Takdir Rokib, Mohammad; Kisyani, Kisyani; Rohaedi, Diding Wahyudin; Rengganis, Ririe; Indrawati, Dianita
JILSA (Jurnal Ilmu Linguistik dan Sastra Arab) Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jilsa.2024.8.2.89-100

Abstract

This study examines prosaic poetry of pesantren, focusing on the use of Arabic diction, Islamic symbolism, and the concepts of destiny and divine will in Islamic-sense poetry or literature. The research aims to understand how these elements shape aesthetics and meaning in prosaic poetry written by teachers at Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pesantren Amanatul Ummah. Using a qualitative approach, the study analyzes a collection of prosaic poetry produced during a creative writing workshop. The findings reveal that Arabic diction functions not only as a linguistic element but also as an Islamic identity marker. Islamic symbolism in poetry reflects writers’ religious experiences, while the concepts of destiny and divine will highlight spiritual reflections in their works. This study contributes to contemporary Islamic literary studies and offers new perspectives on the relationship between literature, language, and religious values within the pesantren educational context.
TIGA NOVEL KARYA OKKY MADASARI: PERSPEKTIF KRIMINOLOGI LINGKUNGAN Ahmad Burhanuddin; Ahmadi, Anas; Rengganis, Ririe
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i1.319

Abstract

Kelangsungan hidup manusia banyak bergantung pada kelestarian lingkungan. Jika ekosistem terganggu, maka akan terganggu pula kesejahteraan hidup manusia. Alam menjadi jembatan para pengarang dan penulis karya sastra untuk menyampaikan suasana, citraan, latar, ataupun, tema besar yang ada dalam karya sastra. Tiga novel karya Okky Madasari merupakan salah satu novel anak yang di dalamnya terdapat peristiwa tentang lingkungan yang menarik untuk dikaji. Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui kejahatan lingkungan yang ada pada ketiga novel tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik kepustakaan. Dari hasil penelitian didapat tiga permasalahan lingkungan yang terdapat pada ketiga novel karya Okky Madasari yakni perburuan liar, perburuan sastwa langka dan eksploitasi lautan. Di dalam novel, penulis tidak hanya menunjukkan berbagai fenomena kejahatan lingkungan saja, namun disertai dengan penyelesaian dari setiap permasalahan lingkungan, baik itu dilakukan oleh tokoh utama maupun bukan. Melalui novel-novel ini juga tampak bahwa karya sastra juga memiliki peranan dalam upaya pelestarian lingkungan.
ANALISIS SEMIOTIK ROLAND BARTHES PADA KARYA EKA KURNIAWAN Alfandi, Ach. Dwi; Sudikan, Setya Yuwana; Rengganis, Ririe
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v9i1.462

Abstract

Tujuan dari pada penelitian ini yakni untuk mengetahui bentuk sistem kode beberapa karya Eka Kurniawan yang ditinjau berdasarkan pendekatan semiotik Roland Barthes. Deskriptif kualitatif menjadi salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui teknik catat dan baca sebagai pengumpulan datanya. Data penelitian iniyakni kalimat yang mengandung kode diantaranya teka-teki, konotatif, simbolik, tindakan, dan kode budaya. Sumber data penelitian ini yakni kumpulan karya Eka Kurniawan diantaranya Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, Seperti Dendam, Rindu Hraus dibayar Tuntas, Corat-coret di Toilet, O: Tentang Seekor Monyet yang Ingin Menikah dengan Kaisar Dangdut, Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta melalui Mimpi, Kumpulan Budak Setan, Cinta Tak Ada Mati, Gelak sedih dan Cerita-Cerita Lainnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya sistem kode yang ditemukan dalam beberapa karya Eka Kurniawan diantaranya teka-teki yang muncul, kode konotasi yang menggambarkan karakter tokoh, kode simbolik tentang adanya kesetaraan sosial, kode aksian dalam perwujudan tindakan oposisi aktif, kode budaya yang mencampurkan bahasa daerah sebagai wujud referensi budaya.
BELENGGU PATRIARKI DALAM KARYA-KARYA OKA RUSMINI: KAJIAN FEMINISME RADIKAL KATE MILLET Damayanti, Ega; Sudikan, Setya Yuwana; Rengganis, Ririe
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v9i1.636

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: Pertama, bagaimana representasi budaya patriarki dalam karya-karya Oka Rusmini. Kedua, bentuk pemberontakan tokoh perempuan terhadap budaya patriarki dalam karya-karya Oka Rusmini. Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan pragmatik. Karya-karya Oka Rusminini menjadi sumber data primer dan jurnal, skripsi, serta sumber yang relevan menjadi sumber data sekunder. Teknik studi pustaka digunakan dalam pengumpulan data. Kemudian, analisis data dikerjakan dengan teknik analisis  model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, bentuk budaya patriarki membanguan adanya kesenjangan dalam segi status, perilaku juga otoritas antara perempuan dan laki-laki. Laki-laki mempunyai kuasa yang lebih tinggi dibandingkan perempuan dalam aspek ideologis, sosiologis, biologis, kelas, ekonomi dan pendidikan, mitos dan agama, dan juga psikologis. Kedua, pemberontakan tokoh perempuan terhadap budaya patriarki ditunjukkan dengan melawan adat atau  menggagalkan budaya patriarki yang selama ini membelenggu dengan menjadi seorang intelektual.