Tengsoe Tjahjono, Tengsoe
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan Surabaya

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MELAWAN KEKUASAAN DENGAN PUISI Tjahjono, Tengsoe
ATAVISME Vol 15, No 1 (2012): ATAVISME, Edisi Juni 2012
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24257/atavisme.v15i1.47.49-58

Abstract

Puisi bukan hanya berurusan dengan bentuk ekspresi dan isi, namun juga aksi, yaitu ba­ gaimana puisi mampu terlibat dalam membangun kesadaran bagi masyarakat tentang persoalan hidup mereka. Tulisan ini mengaji perlawanan Rendra dan Wiji Thukul terhadap kekuasaan melalui puisi. Fokus kajian adalah alasan Rendra dan Wiji Thukul melakukan perlawanan dan bagai­mana konstruksi puisi perlawanan mereka. Kajian ini memakai analisis wacana kritis Fairclough yang meliputi langkah­langkah deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Dari kajian itu disimpulkan bahwa Rendra dan Thukul sama­sama menulis puisi yang mengangkat keberpihakan mereka pada yang tertindas dan dimarginalkan dengan gaya dan latar pribadi yang berbeda. Abstract: Poetry is not just dealing with the type of expression and its content, but also action, that is how poetry can engage in building the community awareness on issues of their lives. This paper tries to analyze the resistance of Rendra and Wiji Thukul to power through poetry. Focus of the study is Rendra and Wiji Thukul?s reasons in taking the fight and how is the construction of their resistance poetry. This study uses Fairclough?s critical discourse analysis that consists of description, interpretation, and explanation. From the study, there is a conclusion that Rendra and Thukul have composed poetries trying to raise their alignment with the marginal community expressed in different styles and personal backgrounds. Key Words: poetry, resistance, power, critical discourse analysis
HUMOR DALAM STAND UP COMEDY RIDWAN REMIN KAJIAN TINDAK TUTUR GRICE KURNIA SARI, DEFFI; TJAHJONO, TENGSOE
BAPALA Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata Kunci: PrinsipKerjasama, Maksim,Stand Up Comedy, Humor. Penelitianinibertujuanuntukmendeskripsikanpenyimpanganprinsipkerjasama yang digunakansebagaisaranapenciptaanhumordalam Stand Up Comedy yang disampaikanolehkomikaRidwanReminseason 7 (SUCI 7) yang diadakanoleh Kompas TV padatahun 2017 di Indonesia. Penelitianinimerupakanpenelitiandeskriptif-kualitatif. Subjekpenelitianiniadalahtuturandalam Stand Up Comedy yang disampaikanolehkomikaRidwanReminseason 7 (SUCI 7) yang diadakanoleh Kompas TV padatahun 2017 di Indonesia, objekpenelitiannyaberupawujuddantujuanpenyimpanganprinsipkerjasama. Teknikpengumpulan data dilakukandenganmetodesimak, rekam, dancatat. Metodeanalisis data yang digunakandalampenelitianiniadalahmetode Human Instrumen. Hasilpenelitianiniberupadeskripsiwujuddantujuanpenyimpanganprinsipkerjasamadalam Stand Up Comedy yang disampaikanolehkomikaRidwanReminseason 7 (SUCI 7) yang diadakanoleh Kompas TV padatahun 2017 di Indonesia. Wujudpenyimpanganprinsipkerjasama yang diperolehmeliputi, penyimpanganmaksimtunggaldanpenyimpanganmaksimganda. Penyimpanganmaksimtunggalmeliputipenyimpanganmaksimkuantitas, kualitas, relevansi, danpelaksanaan. Penyimpanganmaksimgandameliputimaksimkuantitas-kualitas. Tujuandaripenyimpanganprinsipkerjasamadalam Stand Up Comedy yang disampaikanolehkomikaRidwanReminseason 7 (SUCI 7) yang diadakanoleh Kompas TV padatahun 2017 di Indonesiayaituuntukmelucudanmenyindir
Subaltern Pada Novel Jemini Karya Suparto Brata (Perspektif Gayatri Spivak) Andriyanto, Octo Dendy; Hardika, Meilita; Tjahjono, Tengsoe; Supratno, Haris
LOKABASA Vol 12, No 1 (2021): Vol. 12 No. 1, April 2021
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v12i1.34140

Abstract

Abstrak: Penelitian pada novel Jemini Karya Suparto Brata terfokus pada teori Subaltern perspektif Gayatri Spivak. Perempuan sebagai tokoh sentral dalam novel ini sangat erat dengan ketidakbebasan, perbudakan “munci”, dan penyiksaan. Tujuan penelitian ini adalah membahas posisi subaltern perempuan, pembalikan hirarki, dan bentuk perlawanan terhadap subaltern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif terfokus konteks dan mengedepankan interpretasi serta kedalaman makna. Teori yang digunakan adalah Subaltern Gayatri Spivak dengan pendekatan poskolonial. Hasil penelitian ditemukan bagaimana kedudukan Subaltern dalam novel Jemini seperti yang digambarkan tokoh perempuan yang tinggal di Tangsi yang kesehariannya tidak bisa lepas dari perbudakan, pembatasan, serta penyiksaan. Perlawanan Subaltern menggunakan Feminisme Modern Behaviour ada otentisitas manusia atas hak yang dimiliki.  Sikap keingintahuan Jemini dalam segala hal sebagai bentuk kemajuan perempuan dalam menyikapi hidup. Kedewasaannya dalam bersikap menunjukkan kekukuhan sosok perempuan dalam menghadapi berbagai karakter orang dalam lingkungannya sehingga semakin menguatkan eksistensi feminis dari sosok Jemini.Kata Kunci: Jemini; perempuan; subaltern Abstract: Research in the novel Jemini by Suparto Brata focuses on the subaltern theory of the Gayatri Spivak perspective. Women as central figures in this novel are closely related to freedom, “lock-in” slavery, and torture. The purpose of this study is to discuss the position of women's subalterns, hierarchical reversals, and forms of resistance to subalterns. This study uses a context-focused qualitative method and emphasizes interpretation and depth of meaning. The theory used is the Gayatri Spivak Subaltern with a postcolonial approach. The results of the research found how the position of Subaltern in Jemini's novel as depicted by a female character who lives in Tangsi whose daily life cannot be separated from slavery, restriction, and torture. Subaltern resistance to using Modern Feminism Behavior is human authenticity of rights. Jemini's curiosity in everything is a form of women's progress in responding to life. Her maturity in acting shows the strength of the female figure in facing the various characters of the people in her environment, thereby strengthening Jemini's feminist existence.Keywords: Jemini; woman; subaltern
Hasrat Kepribadian Skizofrenik Tokoh Utama dalam J-Dorama: Bokura wa Kiseki de Dekite iru「僕らは奇跡でできている」Perspektif Skizoanalisis Deleuze dan Guattari Sutiyarti, Ulfah; Supratno, Haris; Tjahjono, Tengsoe; Hapsari, Yulia
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 1 (2021): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.28 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i1.3915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasrat kepribadian tokoh utama yang terdapat dalam J-Dorama Bokura wa Kiseki de Dekite iru karya sutradara Hoshino Kazunari dan Kono Keita (2018). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah skizoanalisis Deleuze dan Guattari. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks berupa deskripsi adegan dalam film dan kutipan dialog antartokoh. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik metode analisis teks dengan mengambil bentuk kutipan percakapan dalam drama. Data diperoleh dari data percakapan pelaku utama dari drama Jepang dengan judul Bokura wa Kiseki de Dekite iru yang mengidentifikasikan hasrat kepribadian berdasarkan kajian skizoanalisis Deleuze dan Guattari. Kutipan percakapan pada drama yang diambil adalah kutipan yang mengandung unsur-unsur hasrat kepribadian berdasarkan kajian teori Deleuze dan Guattari. Langkah selanjutnya adalah menganalisis kutipan percakapan dari drama tersebut untuk mendeskripsikan hasrat kepribadian apa saja yang ditemukan dalam drama Bokura wa Kiseki de Dekite iru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama dalam drama ini menunjukkan hasrat kepribadaian sesuai dengan yang dideskripsikan oleh Deleuze dan Guattari yaitu, 1) hasrat manusia sebagai manusia kreatif dan bereksperimen, 2) hasrat manusia yang bergerak menolak untuk mematuhi dan tunduk pada kode-kode sosial, 3) hasrat manusia menciptakan koneksi baru, membuka pengalaman, permulaan baru, dan memungkinkan berpikir secara berbeda. Kata kunci: hasrat kepribadian; J-Dorama; skizoanalisis Deleuze dan Guattari
Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Dhadhung Kepuntir karya Tulus S. (Pendekatan Sosiologi Sastra Swingewood) Andriyanto, Octo Dendy; Supratno, Haris; Tjahjono, Tengsoe
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol 8 No 2 (2020): Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sutasoma.v8i2.43374

Abstract

The purpose of this research is to find social reflection on the novel Dhadhung Kepuntir by Tulus S., and the educational values ​​in the novel. This research is a qualitative descriptive study through the sociology approach of Swingewood literature. Content analysis and descriptive analysis were used as data analysis techniques. The data source used is the novel Dhadhung Kepuntir by Tulus S. The result of this research is that the novel Dhadhung Kepuntir reflects the social facts of Javanese society. This can be seen from the depiction; the languages, ethnic, the place, the socio-cultural background in the novel is like a description of finding a job. In addition, there are various educational values ​​that are reflected in the novel Dhadhung Kepuntir by Tulus S., including: persistence (patience, never giving up, working hard), caring values ​​(kinship, harmony, respect), religious values ​​(gratitude, noble, sincere). The depiction of the character Darmo who is always persistent in changing the fate to get the better life, can be inspiration for the younger generation to achieve their dreams. Keywords: education value; sociology of literature; reflection
Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Dhadhung Kepuntir karya Tulus S. (Pendekatan Sosiologi Sastra Swingewood) Andriyanto, Octo Dendy; Supratno, Haris; Tjahjono, Tengsoe
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol 8 No 2 (2020): Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sutasoma.v8i2.43374

Abstract

The purpose of this research is to find social reflection on the novel Dhadhung Kepuntir by Tulus S., and the educational values ​​in the novel. This research is a qualitative descriptive study through the sociology approach of Swingewood literature. Content analysis and descriptive analysis were used as data analysis techniques. The data source used is the novel Dhadhung Kepuntir by Tulus S. The result of this research is that the novel Dhadhung Kepuntir reflects the social facts of Javanese society. This can be seen from the depiction; the languages, ethnic, the place, the socio-cultural background in the novel is like a description of finding a job. In addition, there are various educational values ​​that are reflected in the novel Dhadhung Kepuntir by Tulus S., including: persistence (patience, never giving up, working hard), caring values ​​(kinship, harmony, respect), religious values ​​(gratitude, noble, sincere). The depiction of the character Darmo who is always persistent in changing the fate to get the better life, can be inspiration for the younger generation to achieve their dreams. Keywords: education value; sociology of literature; reflection
Hasrat Kepribadian Skizofrenik Tokoh Utama dalam J-Dorama: Bokura wa Kiseki de Dekite iru「僕らは奇跡でできている」Perspektif Skizoanalisis Deleuze dan Guattari Sutiyarti, Ulfah; Supratno, Haris; Tjahjono, Tengsoe; Hapsari, Yulia
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 1 (2021): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.28 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i1.3915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasrat kepribadian tokoh utama yang terdapat dalam J-Dorama Bokura wa Kiseki de Dekite iru karya sutradara Hoshino Kazunari dan Kono Keita (2018). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah skizoanalisis Deleuze dan Guattari. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks berupa deskripsi adegan dalam film dan kutipan dialog antartokoh. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik metode analisis teks dengan mengambil bentuk kutipan percakapan dalam drama. Data diperoleh dari data percakapan pelaku utama dari drama Jepang dengan judul Bokura wa Kiseki de Dekite iru yang mengidentifikasikan hasrat kepribadian berdasarkan kajian skizoanalisis Deleuze dan Guattari. Kutipan percakapan pada drama yang diambil adalah kutipan yang mengandung unsur-unsur hasrat kepribadian berdasarkan kajian teori Deleuze dan Guattari. Langkah selanjutnya adalah menganalisis kutipan percakapan dari drama tersebut untuk mendeskripsikan hasrat kepribadian apa saja yang ditemukan dalam drama Bokura wa Kiseki de Dekite iru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama dalam drama ini menunjukkan hasrat kepribadaian sesuai dengan yang dideskripsikan oleh Deleuze dan Guattari yaitu, 1) hasrat manusia sebagai manusia kreatif dan bereksperimen, 2) hasrat manusia yang bergerak menolak untuk mematuhi dan tunduk pada kode-kode sosial, 3) hasrat manusia menciptakan koneksi baru, membuka pengalaman, permulaan baru, dan memungkinkan berpikir secara berbeda. Kata kunci: hasrat kepribadian; J-Dorama; skizoanalisis Deleuze dan Guattari
Covert Insubordination in Arus Balik Novel of Pramoedya Ananta Toer: Perspective of Social Movements Sudikan, Setya Yuwana; Tjahjono, Tengsoe
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 1, No 4 (2018): Budapest International Research and Critics Institute December
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v1i4.115

Abstract

The aim of this study was to describe the covert insubordination in Arus balik Novel of Pramoedya Ananta Toer. The theory used is a covert insubordination theory within perspective of social movements. This theory was the rational actions of individual leaders but not in the category of rational choice theory, there are not open, take place informally, not stated, and on a small scale. This study applied a descriptive qualitative approach. Data source Arus balik Novel of Pramoedya Ananta Toer. The data of this research were word, phrase, sentence, paragraph, and discourse associated with the focus of the research.The technique of data analysis techniques was hermeneutics. Research procedures, namely: 1) heuristics, and 2) retroactive. The findings of this study suggests there are five figures shrouded in insubordination, namely: 1) covert insubordination Arya Teja Wilwatikta against Majapahit, 2) covert insubordination against Adipati  Cluring Rama Arya Teja Wilwatikta, 3) betrayal of Adipati Wilwatikta against the Adipati Unus who deliberately late five days of sending the troops to attack Portuguese in Malacca Strait result in Jepara's forces easily defeated by Portuguese, 4) betrayal of Sunan Rajeg (Isaac Indrajit) against the Adipati Wilwatikta patterned economic resentment and because it removed from Office as Harbour replaced Sayid Habibullah Almasawa, 5) betrayal of Sayid Harbour  Habibullah Almasawa which has a political agenda like to master and monopolize trade in Tuban port who conspired with Portuguese trading fleet in Tuban area, and 6) covert insubordination against Chief Minister Wiranggaleng Tuban and Adipati Arya Teja Wilwatikta. 
Simbol Cantik dalam Novel "Cantik Itu Luka" karya Eka Kurniawan Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur Anggraeny, Elva Febriana; Supratno, Haris; Darni, Darni; Tjahjono, Tengsoe
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 12, No 1 (2023): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2830

Abstract

Hermeneutics is a theory that is used to interpret a text related to events that occur both based on story and historical settings. The research problem is exploring the meaning of beauty in the novel " Cantik itu Luka " by Eka Kurniawan. This research is a qualitative type with data collection through documentation or literature study. The results of the study show that in the novel the symbol of beauty can be interpreted as physically beautiful in the form of an image of a Caucasian woman's face, but beauty can also be interpreted as a blessing or a disaster. Beauty can bring benefits such as getting special treatment from men, however, it turns out that beauty can also bring disadvantages such as experiencing bitter things in life as a result of their beauty.Keywords: hermeneutics; pretty symbolAbstrakHermeneutika merupakan sebuah teori yang dipergunakan untuk menafsirkan sebuah teks yang dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi baik bersandarkan latar cerita maupun latar sejarah. Permasalahan penelitian menggali makna cantik di dalam novel “Cantik itu Luka” karya Eka Kurniawan. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pengambilan data melalui pendokumentasian atau studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan di dalam novel simbol cantik itu bisa dimaknai cantik secara fisik berupa gambaran  paras wanita ras kaukasoid, tetapi cantik juga bisa dimaknai sebagai sebuah berkah atau bisa juga menjadi musibah.  Cantik itu bisa mendatangkan keuntungan seperti mendapatkan  perlakuan istimewa dari kaum lelaki, tetapi, ternyata cantik juga bisa mendatangkan kerugian seperti mengalami hal-hal pahit dalam kehidupan sebagai akibat kecantikan mereka.Kata kunci: hermeneutika; simbol cantik
Citra dan peran perempuan dalam film Indonesia di era pandemi 2020-2022 Hidayat, Kammala Nur; Rengganis, Ririe; Tjahjono, Tengsoe
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 24, No 2 (2023): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aksara/v24i2.pp436–448

Abstract

This research is a literary criticism that sees women as readers or observers of Indonesian films in the pandemic era in 2020-2022. This study aims to find out how women are constructed and how the role of women in Indonesian films in the pandemic era. This research is classified as qualitative descriptive research with literature method as a data collection technique. And the content analysis method as a data analysis technique with steps including creating data tables, classifying data based on problem formulations and analyzing data based on research interpretation. The results of this study show that women obtain oppression constructed in forms of injustice that include marginalization, subordination, stereotypes, physical and non-physical violence and workload caused by the culture that has developed in society. Meanwhile, the role of women is played with an image adapted to the culture that has existed before, namely women who are only aware of the oppression carried out by the ruling class and hesitate to fight back. Keywords: Image, role, woman, pandemic era