Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Gambaran Hasil Pemeriksaan BTA dan Genexpert Pada Pasien Suspek Tuberkulosis Di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur Nurdiani, Catu Umirestu; Kristianingsih, Yuli; Zahrawani, Aqilah Qisthi
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i1.873

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis melalui udara.TB menduduki urutan kedua penyebab kematian dari seluruh penyakit infeksi di dunia. Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dengan penduduk penderita TB sebanyak 888.904 atau 8% dari penderita global yang dilaporkan di tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan BTA dan GeneXpert pada pasien suspek tuberkulosis di RSUD Budhi Asih. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk persentase dengan mengambil data sekunder di laboratorium RSUD Budhi Asih sebanyak 145 data pada Januari-Juni 2020.Hasil pemeriksaan BTA metode Ziehl Neelsen pasien suspek TB didapatkan 61% negatif dan 39% positif. Pada pemeriksaan metode GeneXpert didapatkan 58% positif dan 42% negatif. Hasil pemeriksaan BTA berdasarkan usia15-24 tahun didapatkan 8% positif, 25-34 tahun 10% positif, 35-44 tahun 7% positif , 45-54 tahun 7% positif dan >55 tahun 8% positif. Sedangkan hasil pemeiksaan GeneXpert pada usia 15-24 tahun didapatkan 8% positif, 25-34 tahun 12% positif, 35-44 tahun 7% positif , 45-54 tahun 7% positif dan >55 tahun 7% positif. Berdasarkan jenis kelamin, laki–laki didapatkan 20% positifdan perempuan 18% positif pemeriksaan BTA dan pada hasil pemeriksaan GeneXpert laki-laki didapatkan 23% dan perempuan 18% Kesimpulan pada penelitian ini adalah dari 145 data pemeriksaan BTA 39% positif dan GeneXpert 42% positif. GeneXpert memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendiagnosis Mycobacterium tuberculosis sedangkan pemeriksaan mikroskopis BTA ditujukan untuk pemeriksaan Bakteri Tahan Asam golongan Mycobacterium sehingga tidak spesifik untuk pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis.Kata Kunci : Tuberkulosis, BTA, GeneXpert.
Perbandingan Penurunan Kadar Formalin Pada Cumi Asin Dengan Perlakuan Perendaman Air Hangat dan Air Garam masdianto, masdianto; Sugiantari, Nining; Kristianingsih, Yuli; Handarisa, Oppie
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i2.1202

Abstract

Cumi – cumi adalah salah satu hasil laut yang mengandung tinggi protein dan menjadi makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.  Protein yang tinggi pada cumi – cumi dapat mempercepat proses pembusukan. Formalin digunakan untuk memperpanjang umur penyimpanan cumi – cumi. Formalin merupakan bahan yang dilarang penggunaannya dalam bahan makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Penelitian ini bertujuan  mengetahui perbedaan perlakuan kadar formalin pada cumi asin dengan perendaman air hangat dan air garam.  Metode asam kromatopat untuk uji kualitatif  dan spektrofotometri untuk uji kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak  10  cumi asin. Hasil uji kualitatif menunjukkan 5 sampel positif mengandung formalin. Kadar rata-rata formalin tanpa perendaman  0,9670 ppm dan setelah perendaman air hangat 900C selama 15 menit 0,6081 ppm dengan persentasi penurunan kadar formalin  53,1%, kadar rata – rata kadar formalin setelah perendaman air garam 10% selama 15 menit  0,5550 ppm dengan persentase penurunan kadar formalin  49,12%.  Hasil uji t independent didapatkan p value 0,816 < 0,05 tidak terdapat penurunan kadar formalin yang signifikan pada cumi asin baik dengan perendaman air hangat maupun  air garam. Kadar formalin pada cumi asin dapat diturunkan dengan cara perendaman air hangat dan air garam.  Kata Kunci       : Cumi Asin, Formalin, Perendaman Air Hangat, Perendaman Garam
Analisis Candida albicans Pada Air Dalam Bak Toilet SMA Negeri 48 Jakarta Timur Kristianingsih, Yuli; Rahayu, Cahyawati; Kurniawati, Yuyun
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1360

Abstract

Abstrak Vagina wanita usia reproduktif terdapat flora normal yaitu Candida albicans menyebabkan >90% kasus vaginitis simtomatik. Candida albicans sering menimbulkan kandidiasis vaginistis pada wanita dengan gejala utama flour albus yang sering disertai rasa gatal. Penggunaan air toilet yang tercemar Candida sp menyebabkan infeksi ini sering terjadi, sedangkan oleh siswi/pengguna toilet digunakan untuk membersihkan diri.  Infeksi ini dapat juga terjadi akibat kontaminasi silang di sekitar toilet ataupun lingkungan sekitar. Salah satu toilet yang merupakan tempat umum adalah toilet sekolah, sehingga penting kiranya dilakukan penelitian terhadap toilet sekolah tersebut. Penelitian  dilakukan di SMA Negeri 48 Jakarta Timur, rancangan penelitian menggunakan Cross sectional Study, sampel adalah seluruh air bak penampungan toilet siswi. Pengujian sampel menggunakan  media Saboraud Dextrosa Agar (SDA)  dengan pewarnaan   Lacto Phenol Cotton Blue (LPCB). Hasil pengamatan didapatkan 7 bak penampung air di toilet terkontaminasi jamur Candida albicans dan tidak ada perbedaan waktu pengambilan sampel air (pagi dan sore) terhadap kontaminasi jamur Candida albicans. Berdasarkan penelitian disimpulkan terdapat pertumbuhan jamur Candida sp pada air bak toilet sebanyak 7 (70%) sampel. Disarankan pengurasan bak toilet secara teratur minimal 1-2 hari sekali, membersihkan lantai toilet, melakukan pembersihan toilet secara rutin dengan pengurasan bak menggunakan cairan pembersih atau membersihkan bak toilet saja  Kata kunci : Candida albicans, kandidiasis,Air Bak Toilet
Gambaran Kadar Profil Lipid Pada Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Pasar Rebo Jakarta Rahayu, Cahyawati; Kristianingsih, Yuli; Sugiantari, Nining; Al'mufidah, Ashar Jindani
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i2.1805

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua dan penyumbang kecacatan di seluruh dunia. Prevalensi stroke tertinggi di negara berkembang, dengan stroke iskemik menjadi jenis yang paling umum. Stroke iskemik disebabkan akibat terjadinya plak yang menyumbat pembuluh darah arteri dan mempersempit pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis dan memperlambat aliran darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar profil lipid pada penderita stroke iskemik. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel berjumlah 45 data rekam medik pasien yang tercatat sebagai penderita stroke iskemik di RUSD Pasar Rebo periode Januari – Desember 2022. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan kadar profil lipid pada penderita stroke iskemik mengalami kenaikan pada kolesterol total sebanyak 43 pasien (95,6%) dan kolesterol LDL sebanyak 37 pasien (82,2%), didapatkan hasil normal paling banyak pada kolesterol trigliserida 33 pasien (73,3%) dan kolesterol HDL 25 pasien (55,6%). Berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada laki-laki 30 pasien (66,7%), dan paling banyak pada usia 56 – 65 tahun sebanyak 17 pasien (37,8%).Simpulan, adanya perubahan kadar profil lipid pada penderita stroke iskemik khususnya pada kolesterol total dan LDL yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar kolesterol diatas nilai normal. Sedangkan pada profil lipid khususnya HDL dan trigliserida masih dalam batas normal.Kata kunci : Profil lipid, Stroke, Stroke Iskemik
Analisis Formalin Dalam Ikan Tongkol Pindang Sebelum Perebusan dan Setelah Perebusan Dalam Berbagai Waktu Kristianingsih, Yuli; Sugiantari, Nining; Rahayu, Cahyawati; Nurdiani, Catu Umirestu; Ardiansyah, Renaldi; Masdianto, Masdianto; Sediarso, Sediarso
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i2.1807

Abstract

Ikan tongkol pindang merupakan olahan hasil laut yang memiliki kandungan protein tinggi sehingga ikan tongkol pindang mudah membusuk. Formalin digunakan sebagai pengawet untuk memperpanjang masa penyimpanan ikan tongkol pindang. Penggunaan formalin dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan manusia. Formalin dilarang digunakan sebagai pengawet pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 33 tahun 2012.Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasi dan mengetahui kadar formalin serta melihat perbedaan penurunan kadar formalin sebelum dan sesudah perebusan pada ikan tongkol pindang dengan waktu 5, 10 dan 15 menit. Identifikasi formalin pada ikan tongkol pindang menggunakan pereaksi KMnO4. Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Hasil uji kualitatif didapat 6 (100%) sampel ikan tongkol pindang positif mengandung formalin. Rata-rata penurunan kadar formalin setelah perebusan ikan tongkol pindang dengan lama waktu 5 menit 93,02 %, 10 menit 95,63 % dan 15 menit 97,44 %. Hasil uji One way Anova didapatkan p value 0,000 < 0,05 terjadi penurunan kadar formalin yang signifikan pada ikan tongkol pindang dengan perbedaan lama perebusan. Simpulan semakin lama perebusan maka penurunan kadar formalin ikan tongkol pindang semakin tinggi.Kata kunci : Ikan Tongkol Pindang, Formalin, Spektrofotometri,
Gambaran Nilai Elektrolit Darah Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Khusus Daerah X Nurdiani, Catu Umirestu; Latifah, Imas; Rahayu, Cahyawati; Kristianingsih, Yuli; Herawati, Tri Mulia
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i2.1884

Abstract

Elektrolit darah adalah gabungan dari zat kimia yang terurai menjadi ion yang bermuatan positif atau negatif, seperti natrium, kalium, dan klorida. Ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan manifestasi gangguan jiwa. Hal ini terjadi karena keseimbangan elektrolit dikaitkan dengan gangguan afektif pada orang dengan gangguan jiwa. Contoh gangguan elektrolit darah yaitu hipernatremia, hipokalemia, dan hiperkloremia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai elektrolit darah pada orang dengan gangguan jiwa, mengetahui persentase abnormalitas berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis data sekunder dengan menghitung rata-rata dan persentase nilai elektrolit darah abnormal yang disajikan dalam bentuk tabel disertai narasi. Data yang digunakan sebanyak 182 orang dengan gangguan jiwa. Pengambilan data dilakukan di laboratorium RSKD X bulan April 2023. Didapatkan hasil pemeriksaan elektrolit darah: rerata natrium 139,18 mmol/L, rerata kalium 3,57 mmol/L, dan rerata klorida 103,9 mmol/L. Hasil abnormal natrium yaitu 8 pasien perempuan (10%) dan 4 pasien berumur >59 tahun (lansia) (21%), kalium yaitu 47 pasien perempuan (57%) dan 63 pasien berumur 19-44 tahun (dewasa) (51%), dan klorida yaitu 37 pasien perempuan (45%) dan 16 pasien berumur 45-59 tahun (pra lansia) (48%). Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi institusi mengenai judul yang sama dan disarankan memperluas cakupan penelitian. Didapatkan persentase nilai abnormalitas pemeriksaan natrium pada orang dengan gangguan jiwa di RSKD X yaitu 13 pasien (7%), pemeriksaan kalium yaitu 91 pasien (50%), dan pada pemeriksaan klorida yaitu 74 pasien (41%).Kata kunci : Elektrolit, Darah, Orang dengan Gangguan Jiwa
Analisis Penurunan Kadar Formalin Pada Ikan Asin Teri (Stolephorus sp. ) Dengan Perlakuan Perendaman Air Panas Putri, Fatma Cahyani; Sugiantari, Nining; Kristianingsih, Yuli; Rahayu, Cahyawati
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i2.1886

Abstract

Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet makanan telah lama dilarang oleh pemerintah hal ini dinyatakan pada Permenkes RI No. 033 Tahun 2012 tetang Bahan Tambahan Pangan. Namun tetap saja masih dijumpai produsen dan pedagang yang mencampurkan formalin pada ikan asin. hal ini menyebabkan makanan yang dikonsumsi tidak sehat dan berakibat negatif bagi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan penurunan kadar formalin yang terkandung dalam ikan asin teri. Sampel ikan asin teri diperoleh hasil ikan asin teri berformalin dan tidak berformalin dari uji kualitatif, sampel yang tidak mengandung formalin, diberi rendaman formalin 5%. Kedua sampel diberi perlakuan pada perendaman air panas 100oC dengan variasi waktu 5, 10, dan 15 menit. Pengujian sampel dilakukan dengan uji kuantitatif menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dilakukan di Laboratorium Universitas MH. Thamrin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel yang dianalisis terjadi penurunan kadar pada ikan asin teri berformalin dengan perlakuan perendaman air panas. Sampel (A) ikan asin teri sebelum perendaman 0,32 ppm, setelah perendaman 5 menit sebesar 0,30 ppm (6,25 %), 10 menit sebesar 0,27 ppm (15,62 %) dan 15 menit sebesar 0,24 ppm (25 %). Sampel (B) ikan asin teri sebelum perendaman 5,43 ppm setelah perendaman 5 menit sebesar 5,23 ppm (3,68 %), 10 menit sebesar 5,16 ppm (4,97 %) dan 15 menit sebesar 5,09 ppm (6,26 %).Kata kunci : Formalin, ikan asin teri, bahan tambahan pangan
Hubungan Kadar Karbon Monoksida dalam Darah Pada Mahasiswa Universitas Mohammad Husni Thamrin dengan Perbedaan Usia, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok dan Lama Perjalanan dengan Mengendarai Sepeda Motor Kristianingsih, Yuli; Masdianto, Masdianto; Kurniawati, Yuyun; Ranggita, Amelia
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v10i1.2125

Abstract

Carbon monoxide (CO) is a colorless, odorless and tasteless gas. Exposure to high and continuous concentrations of carbon monoxide gas can cause an increase in blood carboxyhemoglobin (COHb) levels, health problems and can even cause death. Motorcyclists are people who are often exposed to carbon monoxide continuously. The aim of this study was to determine carboxyhemoglobin levels in MH Thamrin University students who ride motorbikes. The qualitative research method uses the Conway cell diffusion method and quantitative uses a UV-VIS spectrophotometer to determine COHb levels in the blood. The sample used in this research was 30 students at MH Thamrin University, obtained using a quota sampling technique with specified criteria. The results of the Conway diffusion cell method test showed that there was no color change in the blood sample, while the UV-VIS spectrophotometer test results showed that the COHb level in the blood examined was no more than 3.5%. In conclusion, all samples examined still had levels below the normal threshold of PERMENKES RI No. 70 of 2016, namely no more than 3.5%. Keywords: Carboxyhemoglobin, Carbon Monoxide, Motorcycle Rider
Gambaran Indeks Eritrosit Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Umum Mary Cileungsi Bogor Kristianingsih, Yuli; Rahayu, Cahyawati; Prakoso, Aryo; Pratiwi, Cindy Dui
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v10i2.2370

Abstract

Tuberculosis is a chronic disorder that spreads to several organs. It is caused by bacteria (Mycobacterium tuberculosis), which primarily affects the lungs. Cases remain high in the community, making it a global health issue. Tuberculosis can cause hematological disorders, affecting hematopoietic progenitor cells and plasma components, particularly erythrocytes. The examination of erythrocyte indices in pulmonary tuberculosis patients aims to determine the type of anemia. The purpose of this study is to describe the erythrocyte index values in pulmonary tuberculosis patients at Mary Cileungsi General Hospital, Bogor. This study is quantitative research using secondary data collected from medical records and then processed. The study involved 80 tuberculosis patients. The results showed that 48 patients (60%) had normal MCV, 30 patients (37%) had low MCV, and 2 patients (3%) had high MCV. For MCH, 48 patients (60%) had normal values, 30 patients (37%) had low values, and 2 patients (3%) had high values. Regarding MCHC, 69 patients (86%) had normal values, 8 patients (10%) had low values, and 3 patients (4%) had high values. The study concluded that there was an increase in erythrocyte indices in tuberculosis patients, both male and female, with an increase across all age groups. It is recommended to take medication regularly to reduce the risk of transmission. Additionally, this information can be useful in conducting erythrocyte index examinations to detect and prevent early indications of anemia. Keywords : Anemia, Erythrocyte index values, Pulmonary tuberculosis patients
Gambaran Kualitas Mikrobiologi Es Batu Kristal Dan Es Batu Balok Pada Minuman Di Pujasera Daerah Stasiun Kereta Api Duren Kalibata Rizka, Devriola Betty Gayu; Rahayu, Cahyawati; Kristianingsih, Yuli
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v10i2.2374

Abstract

Waterborne diseases are infectious diseases that are directly caused by water. An example of a common disease is caused by the bacterium Escherichia coli. Diarrhea can be transmitted through drinking water contaminated with Escherichia coli. Water is one of the sources of life for needs and for consumption (drinking), one of the water used is in the form of ice cubes. Ice cubes have a variety of benefits, one of the benefits is as a complement that is served along with drinks, the addition of ice cubes in drinks is to cause a cold and fresh sensation. Many beverage traders use block ice cubes that are not for their designation. Ice cubes for consumption must be safe from coliform bacteria and Escherichia coli in accordance with the quality standards of PERMENKES NO.2 of 2023. The purpose of this study was to obtain a description of the number of coliform bacteria and Escherichia coli in crystal ice cubes and block ice cubes used by beverage sellers in the Pujasera area of Duren Kalibata Railway Station. This study uses an exploratory descriptive method. The population of this study were beverage sellers who used crystal ice cubes as many as 10 people and ice cubes as many as 8 people in the Duren Kalibata Railway Station Area Food Court with a sample of 8 people each and 8 crystal ice cubes and 8 crystal ice cubes. The results showed that all samples of crystal ice cubes and block ice cubes were positive for Coliform Bacteria, 60% of block ice cubes were positive for Escherichia coli, while 80% of crystal ice cubes were positive for Escherichia coli. This is due to the lack of knowledge, attitudes and actions of traders about the quality of ice cubes that must be maintained. It can be concluded that crystal ice cubes and block ice cubes sold at the Duren Kalibata Railway Station Area Food Court do not meet the requirements of Environmental Quality Standards. For traders and the public to pay attention to the hygienic quality of snacks or drinks that are sold and consumed.  Keywords           : Block ice cubes, Crystal ice cubes, Beverages, Microbiological Quality