Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Dialog

The Nusantara Characters in Overcoming Negative Behaviors Muhammad Kashai Ramdhani Pelupessy
Jurnal Dialog Vol 44 No 2 (2021): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v44i2.460

Abstract

Understanding Nusantara character is important to overcome negative behaviors that often occur in the hearts of community. This study attempts to explore how Nusantara character is able to overcome negative behaviors. This study is literature in nature using several Indonesian journals of psychology. The results of this study indicate that the characters are developed from subjective happiness, motivation of achievement, and tolerance. These three characters have potentials to overcome negative behaviors. The author suggests that Indonesian researchers in psychology need to meticulously investigate cultural values in certain communities and the construction of Nusantara characters. Keywords: personality archipelago, negative behavior Menelurusi karakteristik kepribadian nusantara ini penting dilakukan untuk mengatasi perilaku negatif yang kerap muncul di tengah-tengah masyarakat. Tujuan penelitian ini berusaha menunjukkan karakteristik kepribadian nusantara, sekaligus menjadi solusi alternatif mengatasi perilaku negatif. Penelusuran ini menggunakan studi literatur, diambil dari jurnal-jurnal psikologi Indonesia. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa salah-satu karakteristik kepribadian nusantara ialah kebahagiaan subjektif, motivasi berprestasi, dan toleransi. Karakteristik ini dapat menjadi solusi alternatif mengatasi perilaku negatif. Jadi, kesimpulannya ialah karakteristik kepribadian nusantara meliputi kebahagiaan, motivasi, dan toleransi, yang hal ini dapat berkontribusi mengatasi perilaku negatif. Meskipun demikian, penelusuran ini memiliki keterbatasan yakni masih minimnya sumber-sumber penelitian psikologi nusantara, ke depan para peneliti psikologi Indonesia perlu menggali nilai-nilai budaya dalam masyarakat tertentu dan mengkonstruknya menjadi kepribadian nusantara. Kata Kunci: kepribadian nusantara, perilaku negatif
Pengaruh Skema Religius dan Empati terhadap Perilaku Toleransi Masyarakat Ambon di Maluku Adam Latuconsina; Muhammad Kashai Ramdhani Pelupessy; Ainun Diana Lating
Jurnal Dialog Vol 46 No 1 (2023): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v46i1.689

Abstract

Abstrak Ekstrimisme beragama merupakan suatu sikap panafsiran atas agama yang dilakukan secara tekstual tanpa melibatkan konteks pluralitas pandangan keagamaan lainnya. Sikap beragama seperti ini kerap melahirkan gesekan sosial hingga mengarah pada konflik horizontal. Olehnya itu, butuh paradigma moderasi beragama guna mengantisipasi hal tersebut. Di dalam paradigma moderasi beragama terdapat perilaku toleransi sebagai indikatornya. Secara teoritik, perilaku toleransi dipengaruhi dua faktor psikologis yakni skema religius dan empati. Penelitian ini hendak membuktikan sekaligus menjelaskan skema religius dan empati terhadap perilaku toleransi pada masyarakat Ambon di Maluku yang pernah mengalami konflik horizontal tahun 1999-2002. Studi ini merupakan ex-post facto research pada subjek sebanyak 72 orang yang beragama Kristen Protestan (22,2%) dan Islam (77,8%) bertempat tinggal di Ambon. Berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh skema religius dan empati terhadap perilaku toleransi (p = 0,000; p<0,05). Artinya, skema religius dan empati secara simultan dapat mendorong individu berperilaku toleransi terhadap orang lain. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rekomendasi bagi para pengambil kebijakan bahwa untuk membentuk perilaku toleransi dapat melalui pembentukan skema religius dan empati terhadap orang lain sejak dini. Abstract Religious extremism is an attitude of interpretation of religion that is carried out textually without involving the context of a plurality of other religious views. Religious attitudes like this often give birth to social friction that leads to horizontal conflict. Therefore, a paradigm of religious moderation is needed to anticipate this. In the paradigm of religious moderation, there is tolerance behavior as an indicator. Theoretically, tolerance behavior is influenced by two psychological factors: religious schemes and empathy. This research aims to prove and explain religious schemes and empathy for tolerant behavior in the Ambonese community in Maluku which experienced horizontal conflict in 1999-2002. This study is an ex-post facto research on 72 subjects who are Protestant Christians (22.2%) and Muslims (77.8%) living in Ambon. Based on multiple linear regression analysis, it shows that there is an influence of religious schemas and empathy on tolerance behavior (p = 0.000; p <0.05). That is, religious schemes and empathy can simultaneously encourage individuals to behave intolerant towards others. The results of this study are expected to become recommendations for policymakers that form tolerant behavior can be done through the formation of religious schemes and empathy for others from an early age.