Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Korset Lumbal Dan Back Exercise Pada Pasien Low Back Pain Non Specific Di Klinik Fisioterapi Fitasoma Surakarta Tahun 2014 Scholastica Theresia Susilowati; Heru Purbo Kuntono
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5 No 1 (2016): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v5i1.6

Abstract

Abstract: Pain Low Back Pain, Lumbar Corset, Back Exercise. Pain is the major complaint that the majority of cases seen in patients with low back pain. This situation has been very disturbing in routine daily activities. The highest incidence of pain is found, the result of abnormal mechanics of motion, or postural abnormalities that lasts for a long time. There are several tools that can be used to reduce pain in low back pain. One means is the use of a corset for the lumbar region (lumbar corset) and perform a back exercise such as muscle strengthening exercises lower back. The study was conducted on patients consisting of mothers of households with children under five with the case, in Karanganyar Fitasoma Physiotherapy Clinic Surakarta, in the period between January to December 2014. This study is a quasi-experimental study. The data collection is done through observation, interview, physical examination, and documentation. 40 respondents sought through observation, to be subjects for further research. Based on this research, it was found that the decrease of pain in the first two weeks, either in a group or a group giving a lumbar corset back giving exercise. In addition, also found functional improvements in lumbar corset administration group after the first week and the provision of back exercise group after the second week.
Pengaruh Pemberian Tens Dan Myofascial Release Terhadap Penurunan Nyeri Leher Mekanik Pajar Haryatno; Heru Purbo Kuntono
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5 No 2 (2016): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v5i2.52

Abstract

Abstract: The pain, TENS, Myofascial Release. The research objective was to determine the effect of administration of TENS and Myofascial Release to decline Mechanical Neck Pain. This study design is one group of pre and post-test design. Subjects and treatment are 20 people who suffer from neck pain mechanic who met the study criteria given TENS and myofascial release treatment for 2 weeks. Points clinical research "Fitasoma" Colomadu, Karanganyar, Central Java. The results of the significance of pain before and after treatment have a value of p = 0.000 (p <0.05), which means that there is an influence of TENS and Myofascial Release to the reduction of mechanical neck pain. TENS and Myofascial Release have the effect of reducing pain in patients with mechanical neck pain
IMPLEMENTASI PENYULUHAN DAN SKRINING KESEIMBANGAN BERBASIS NEUROLOGIS UNTUK LANSIA DI RANDUGUNTING, KELURAHAN TAMANMARTANI, KALASAN: PENDEKATAN PELAYANAN FISIOTERAPI KOMUNITAS DAN PENGKADERAN: Implementation of Neurologically-Based Balance Education and Screening for Older Adults in Randugunting Tamanmartani Subdistrict Kalasan: A Community Physiotherapy Service and Cadre Empowerment Approach Siswanto, Sukendri; Adityasiwi, Gian Lisuari; Susanto, Nicholas Adi Perdana; Gusma, Ellysa Okky; Kuntono, Heru Purbo; Wijanarko, Fajar; Kristina, Hana; Khenda, Nathan Agwin
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i2.202

Abstract

Indonesia menghadapi lonjakan lansia yang rentan jatuh, terutama di wilayah pedesaan dengan akses layanan kesehatan terbatas. Di Kelurahan Randugunting, Tamanmartani, Kalasan, risiko jatuh lansia meningkat akibat gangguan keseimbangan yang sering tidak terdeteksi dini. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini menghadirkan inovasi skrining neurologis berbasis Fukuda Stepping Test dan edukasi fisioterapi komunitas untuk mencegah jatuh dan meningkatkan kemandirian lansia. Pelatihan kader lokal sebagai pengawas kesehatan komunitas memperkuat keberlanjutan intervensi. Melalui pendekatan ini, kesadaran masyarakat meningkat signifikan, intervensi dini lebih optimal, dan risiko jatuh berpotensi menurun drastis. Program ini bukan sekadar pengobatan, melainkan revolusi pencegahan yang memberdayakan lansia dan komunitas, sejalan dengan tema Hari Lanjut Usia Nasional 2025, “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera.” Dengan model ini, kualitas hidup lansia di daerah terpencil dapat ditingkatkan secara signifikan, mengurangi beban sosial dan ekonomi yang selama ini tak terelakkan. Implementasi program ini menegaskan pentingnya skrining neurologis dan pengkaderan sebagai kunci keberhasilan pencegahan jatuh lansia di Indonesia.
OPTIMALISASI KUALITAS HIDUP PENYINTAS STROKE MELALUI PENDAMPINGAN REHABILITASI, EDUKASI, DAN AKTIVITAS REKREATIF BERBASIS KOMUNITAS DI TAMAN LANSIA PAKEM: Optimizing the Quality of Life of Stroke Survivors Through Community-Based Rehabilitation Support, Education, and Recreational Activities at Taman Lansia Pakem Adityasiwi, Gian Lisuari; Gusma, Ellysa Okky; Susanto, Nicholas Adi Perdana; Siswanto, Sukendri; Kuntono, Heru Purbo; Wijanarko, Fajar; Kristina, Hana; Khenda, Nathan Agwin
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i3.204

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas stroke melalui pendekatan rekreatif, edukatif, dan pendampingan rehabilitatif berbasis komunitas. Kegiatan dilaksanakan di Taman Lansia Pakem, Sleman, Yogyakarta, pada Mei 2025, dengan melibatkan 210 peserta dari komunitas penyintas stroke. Intervensi mencakup edukasi kesehatan pasca stroke, senam kelompok, pemeriksaan fisioterapi, konsultasi individual, serta pemberian home program yang dipersonalisasi. Dari total peserta, 69 orang mengikuti evaluasi fisioterapi, termasuk pemeriksaan fungsional menggunakan Indeks Barthel. Hasil evaluasi menunjukkan 65% peserta berada dalam kategori ketergantungan ringan, sementara 35% telah mencapai status mandiri dalam aktivitas sehari-hari. Distribusi usia menunjukkan mayoritas peserta berusia di atas 60 tahun. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan fisioterapis, tenaga medis, serta dukungan komunitas terbukti mendukung peningkatan fungsi dan kesejahteraan peserta. Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi layanan rehabilitasi dengan pendekatan sosial dan rekreatif di tingkat komunitas. Intervensi seperti ini tidak hanya mendorong pemulihan fungsional, tetapi juga memperkuat aspek psikososial penyintas stroke. Diperlukan dukungan kebijakan dan kolaborasi lintas sektor agar pendekatan serupa dapat direplikasi secara berkelanjutan di berbagai wilayah.
PERBEDAAN PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE DISERTAI NEUROMUSCULAR TAPING DENGAN LATIHAN STRETCHING DISERTAI NEUROMUSCULAR TAPING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH Syatibi, M. Mudatsir; Kuntono, Heru Purbo; Noerdjanah, Noerdjanah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37955

Abstract

Punggung bawah menanggung beban paling besar ketika seseorang melakukan gerakan fungsional, hal ini disebabkan punggung bawah bertindak sebagai aksis sentral dalam melakukan gerakan atau aktivitas fungsional keseharian. Cidera yang mengakibatkan nyeri  punggung bawah (NPB) akan menghambat segala bentuk aktivitas bahkan produktivitas seseorang.   Nyeri merupakan persepsi rasa tidak nyaman yang sering dikaitkan dengan kerusakan jaringan, namun pada kenyataannya nyeri juga berkaitan dengan aspek psikologis/emosi seseorang, sehingga pendekatan yang komprehensif sangat dibutuhkan, yakni pendekatan yang ditujukan pada aspek fisiologis sekaligus aspek psikologisnya. Metode experimental dengan two group pre and post test design. Hasil uji normalitas dengan saphiro-wilk  diperoleh nilai p<005 sehingga data  berdistribusi tidak normal. Uji beda dengan Wilcoxon antara data sebelum dan sesudah perlakukan baik pada kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai p<0.05 yang berarti kedua perlakuan sama-sama dapat menurunkan nyeri. Pada uji beda menggunakan Mann-whitney terhadap data sesudah perlakuan antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh  nilai p<0.05 yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara nilai VAS sesudah perlakukan kelompok 1 dan kelompok 2.  Simpulan pemberian  Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan NeuroMuscular Taping (NMT) lebih baik dalam penurunan keluhan nyeri pasien nyeri punggung bawah dibandingkan dengan latihan stretching dan NMT.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DENGAN TEKNIK ANGKAT ANGKUT YANG BENAR DAN PENGATURAN POSISI DUDUK YANG ERGONOMI Windiastoni, Yoga Handita; Haritsah, Nurul Fithriati; Kuntono, Heru Purbo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.43100

Abstract

Latar Belakang : Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh posisi yang tidak benar saat beraktivitas dan ditandai dengan adanya gejala seperti nyeri, kekakuan atau ketegangan otot pada punggung bawah . Nyeri punggung bawah menjadi penyebab kecacatan bagi sebagian orang terutama pada orang dewasa dan menjadi alasan umum seseorang mencari perawatan kesehatan. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh teknik angkat angkut yang benar serta posisi duduk yang ergonomis terhadap penurunan nyeri punggung bawah. Metode : penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental one group pre and post test with control design yang dilakukan pada tahun 2024. Subjek merupakan masyarakat dan kader kesehatan Desa Tohudan, Colomadu, Karanganyar. Subjek berjumlah 30 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok kontrol berjumlah 15 tidak diberikan apapun. Kelompok perlakuan berjumlah 15 orang yang diberi perlakuan teknik angkat angkut dan posisi ergonomis. Pengukuran nyeri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) pada awal dan akhir perlakuan. Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik sebelum dan sesudah tanpa perlakuan kelompok kontrol diperoleh nilai p = 0,054 (p >0,05) yang artinya tidak ada pengaruh. Pada kelompok perlakuan diperoleh p = 0,000 (p <0,05) yang artinya ada perbedaan pengaruh. Hasil uji hipotesis sesudah perlakuan kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan hasil p = 0,000 (p <0,05) yang berarti ada pengaruh. Kesimpulan : Pemberian penyuluhan dan pelatihan teknik angkat angkut yang benar dan posisi duduk ergonomis efektif dalam menurunkan nyeri punggung bawah.