Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KEDISIPLINAN SALAT LIMA WAKTU TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK Putri, Rukiana Novianti
JURNAL NALAR PENDIDIKAN Vol 1, No 1 (2013): JURNAL NALAR PENDIDIKAN
Publisher : Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.153 KB) | DOI: 10.26858/jnp.v1i1.1934

Abstract

Kecenderungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugas merupakan indikasi dari perilaku menunda dan kelalaian dalam mengatur waktu, serta menjadi faktor penting yang menyebabkan individu menunda dalam memulai dan menyelesaikan tugas. Proses menunda-nunda yang dilakukan pada jenis tugas formal dan berhubungan dengan tugas akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan salat lima waktu terhadap perilaku prokrastinasi akademik. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pengurus lembaga kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 113 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kedisiplinan salat lima waktu dan skala perilaku prokrastinasi akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kedisiplinan salat lima waktu terhadap perilaku prokrastinasi akademik, r = -0,679 (p = 0,000). Artinya, semakin tinggi kedisiplinan salat lima waktu maka semakin rendah perilaku prokrastinasi akademik.Kata kunci: Kedisiplinan, Salat Lima Waktu dan Prokrastinasi Akademik.
Gratitude for Teenagers with Disabilities (Physical Disability) Putri, Rukiana Novianti; Amsal, Bahrul
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 2 № 02 (2024): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : Pt. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v2i02.654

Abstract

The purpose of this study is to describe gratitude in teenagers with disabilities (physical disability). This type of research is qualitative with a phenomenological approach. The subjects are adolescents who are physically disabled. The results obtained show that gratitude is a feeling and attitude of accepting everything that has been given by God, by trying to return everything to God. Factors that influence the gratitude of adolescents with disabilities are faith in God, the presence of parents, social support (friends, parents, and living environment), religious experience. Meanwhile, the benefits obtained from the feeling of gratitude are physical health, increased ability of self-esteem, not easily despairing, living life without burden and being more patient.
PELATIHAN ASESMEN PERKEMBANGAN PADA GURU DALAM MENGIDENTIFIKASI KESIAPAN BERSEKOLAH DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL MIMBAR Putri, Rukiana Novianti; Wajdi, Muhammad; Nurani, Pertiwi
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3615

Abstract

TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mimbar Makassar, merupakan salah satu sekolah yang lulus dalam program Sekolah Penggerak (PSP) jenjang PAUD yang saat ini telah melakukan penyesuaian kurikulum dengan penerapan Kurikulum Merdeka. Kurikulum merdeka adalah kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam untuk memberikan keleluasaan kepada pendidik dalam menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pembelajaran projek dimana kegiatan dilakukan secara terstruktur diawali dengan analisis kebutuhan pelatihan melalui FGD, pelaksanaan pelatihan dan penyusunan laporan. Terdiri dari empat tahap, yaitu: Kegiatan pembelajaran langsung menggunakan metode ceramah, diskusi, role play; Mengembangkan keterampilan membuat form asesmen; Kegiatan praktik; dan Menyusun modul pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikannya kegiatan dimana nilai taraf signifikansi p = 0,009 < 0,05. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada guru dalam penguasaan materi pelatihan memahami kesiapan bersekolah peserta didik. Terdapat pula peningkatan pada keterampilan guru dalam menyusun modul asesmen dan melakukan praktik asesmen pada peserta didik sebelum dan sesuai diberikan pelatihan
Penerapan Teknik Shaping Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VIII SMPS Muhammadiyah Bateballa Kab Bantaeng Nurintan, Nurintan; Putri, Rukiana Novianti; Fitriani, Ana
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 4, No 1 (2024): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jbkpi.v4i1.17206

Abstract

Tujuan dari penenlitian ini untuk untuk mengetahui penerapan teknik shaping untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dan mengetahui gambaran perilaku siswa yang muncul setelah menerapkan teknik shaping Kelas VIII SMPS Muhammadiyah Bateballa Kab. Bantaeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan angket. Hasil dari penelitian peran teknik shaping dalam meningkatkan  kedisiplinan belajar siswa kelas viii sekolah menengah pertama swasta (SMPS) muhammadiyah bateballa kabupaten bantaeng  menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre-test pada hasil analisis disiplin belajar siswa yang berjumlah 5 orang yaitu 36.2. sedangkan nilai rata-rata post-test yaitu 56 Artinya nilai rata-rata post-test lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pre-test, hal ini membuktikan bahwa teknik shaping efektif untuk meningkatkan disiplin belajar siswa.
DISCLOSURE OF FORMATIVE ASSESSMENT PRACTICES IN THE MERDEKA CURRICULUM Fitrah, Muh; Wajdi, Muhammad; Asrinan, Asrinan; Putri, Rukiana Novianti; Setiawan, Caly; Safroniou, Anastasia; Ruslan, Ruslan
JURNAL EDUSCIENCE Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Eduscience (JES), (Authors from United Kingdom, Nigeria, and Indonesia)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jes.v12i2.6899

Abstract

Purpose – This research aims to analyze the experiences of middle school teachers in implementing formative assessment within the Merdeka Curriculum framework.Methodology—A qualitative case study was conducted from August to October at a Middle School in Bima City, West Nusa Tenggara, Indonesia. Ten Teacher Facilitators implementing the Merdeka Curriculum served as respondents. Data were collected through in-depth interviews, direct observations, and document analysis, then validated through triangulation and cross-checking. The data analysis included collection, condensation, display, and conclusion drawing.Findings – The findings indicate that teachers effectively utilized various formative assessment methods, including direct observation, quizzes, questionnaires, written tests, Q&A sessions, assignments, performance assessments, portfolios, and feedback. Feedback strategies addressed students' feelings, material reflections, and test evaluations. Students responded positively, showing acceptance, satisfaction, and increased motivation. The continuity of formative assessment improved learning activities and participation. Teachers employed engaging strategies such as feedback, self-evaluation, and peer assessment, while assessment data were utilized for result analysis, lesson planning, and differentiated learning. Despite challenges in question design, format analysis, and assessment selection, teachers recommended regular formative assessment implementation, enhanced student engagement, constructive feedback, professional competence improvement, responsiveness to student needs, and parental involvement.Significance – This study provides insights into the practical application of formative assessment in the Merdeka Curriculum, offering strategies to enhance teaching effectiveness and student engagement while addressing challenges faced by educators in resource-limited contexts. Keywords: Formative assessment, Merdeka curriculum, Teaching practices, Education.
Konseling Kelompok Melalui Teknik Self-Forgiveness (Studi Kasus pada Remaja dengan Penerimaan Diri Rendah) Nurani, Pertiwi; Putri, Rukiana Novianti; Wulandari, Ratna
JURNAL PENA Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jp.v12i1.17717

Abstract

Penerimaan diri adalah proses atau perjalanan penemuan diri. Saat memasuki fase remaja, umumnya remaja telah memiliki pemahaman tentang diri sendiri untuk mengarahkannya menuju aktualisasi diri. Agar penerimaan diri tercapai maka remaja harus memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu melalui mengenal dan memahami dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari konseling kelompok melaui teknik Self-Forgiveness untuk meningkatkan penerimaan diri pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling kelompok melalui teknik self-forgiveness efektif untuk membantu meningkatkan penerimaan diri pada remaja yang mengalami tekanan psikologis seperti perasaan gagal, tidak berdaya, kecewasa, sedih, dan rasa bersalah.
Self-Help Group pada Orang tua Sebagai Dukungan Kesiapan Bersekolah Melalui Layanan Konseling Kelompok Berbasis Daring Putri, Rukiana Novianti; Nurani, Pertiwi; Wulandari, Ratna; Amsal, Bahrul
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2025): JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/5287hb53

Abstract

Kesiapan keluarga khususnya orang tua dapat memengaruhi kemampuan anak untuk bersekolah. Kesiapan keluarga berpusat pada bagaimana orang tua berpartisipasi dan berperan dalam memenuhi kebutuhan belajar anak. Orang tua harus siap secara finansial dan mental sebagai upaya mempersiapkan anak bersekolah. Selain itu, orang tua juga memiliki peran penting sebagai guru di rumah, yang juga membutuhkan bantuan untuk memastikan anak mereka siap untuk bersekolah. Oleh karena itu, ketika orang tua tidak mendapatkan dukungan dan tidak mampu merencanakan dengan baik, kesiapan anak untuk sekolah menjadi kurang optimal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran kelompok dari sesama orang tua dianggap cukup efektif dalam membantu dan memperkuat keyakinan orang tua tentang kesiapan bersekolah anak. Hal tersebut ditandai dengan perilaku orang tua memiliki perspektif yang lebih optimis, memiliki kemampuan perencanaan tentang sekolah anak, dan memperoleh perspektif yang berbeda dari orang lain sebagai bentuk penguatan keyakinan dan praktik baik. Kunci: Self-Help Group, Orang tua, Kesiapan Bersekolah, Konseling kelompok daring
The Relationship Between Phubbing Behavior and Student Empathy at Garudaya Bontonompo Vocational School Muhrawati, Muhrawati; Alamsyah, Alamsyah; Putri, Rukiana Novianti
EDUTREND: Journal of Emerging Issues and Trends in Education Vol. 2 No. 3 (2025): EDUTREND: Journal of Emerging Issues and Trends in Education
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/edutrend.503

Abstract

This study investigates the relationship between phubbing behavior and students’ empathy in the context of digital learning at SMKS Garudaya Bontonompo, Indonesia. The research employs a quantitative correlational design with a sample of 135 students selected through simple random sampling. Data were collected using two standardized instruments: the Phubbing Behavior Scale and the Empathy Scale, both of which demonstrated high reliability coefficients. Descriptive and inferential statistical analyses were conducted using SPSS version 23.0. The results indicate a strong and significant negative correlation (r = –0.806, p < 0.05) between phubbing behavior and empathy, suggesting that increased smartphone-centered activity corresponds with decreased emotional understanding. These findings emphasize the need for balanced digital engagement in educational settings and highlight the psychological impact of smartphone dependency on social-emotional development. The study recommends integrating social-emotional learning (SEL) and digital citizenship education into classroom practices to foster empathy and responsible technology use among students.