Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS PERAN PEREMPUAN PESISIR DALAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CAMBAYA KOTA MAKASSAR Jusnawati, Jusnawati; Amsal, Bahrul
Jurnal Commercium: Kajian Masyarakat Kontemporer Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Commercium
Publisher : Jurnal Commercium: Kajian Masyarakat Kontemporer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran perempuan secara umum dapat dikategorikan menjadi dua yakni peran domestik dan peran publik. kedua peran dengan ranah yang berbeda ini juga dilakukan oleh perempuan pesisir yang ada di kelurahan Cambaya kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk usaha ekonomi produktif perempuan pesisir dan peran perempuan pesisir dalam usaha ekonomi produktif rumahtangga di kelurahan Cambaya kota Makassar. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi tanpa peran serta, wawancara mendalam, dokumentasi, materi audio dan visual. Adapun sampel penelitian diambil melalui metode purposive sampling dengan karakteristik perempuan sebagai istri nelayan, memiliki anak, memiliki usaha mandiri. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis komponensial. Hasil penelitian menunjukkan bentuk usaha perempuan pesisir dalam usaha ekonomi produktif rumahtangga dapat dikategorikan menjadi 2 bentuk usaha yaitu; 1) kategori dagang yakni menjual ikan hasil tangkapan nelayan, menjual aneka kebutuhan pokok maupun makanan ringan dan membuka warung di rumah atau sekitar rumah .  2) Kategori produksi, adalah usaha pengelolaan hasil tangkap menjadi ikan asin dan Ebi. Adapun peran perempuan pesisir dalam usaha ekonomi produktif rumahtangganya seiring dengan bentuk usaha yang dilakoni, di mana perempuan pesisir menjalankan peran ganda, yakni dengan menjalankan peran domestik dan peran publiknya. Peran publik yang dilakukan oleh perempuan pesisir tidak hanya terbatas pada pengelolaan usaha mandiri atau menyangkut kinerjanya di instansi tertentu, tetapi berkaitan dengan pembentukan jaringan dan aktivitas sosial lainnya yang dapat menunjang pelaksanaan usaha ekonomi produktif rumahtangganya.
Memaksimalkan Pemanfaatan Ruang Publik Melalui Sosialisasi dan Koordinasi antar Kelompok Kepentingan di Kota Makassar saifuddin, Saifuddin; Ismail, Ashari; Sunania, Sunania; Jusnawati, Jusnawati; Rijal, Muh
Humanis Vol 23, No 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v23i2.67674

Abstract

Ruang publik kota-kota di Indonesia umumnya masih menimbulkan persoalan dan perbedaan kepentingan oleh berbagai pihak. Pertentangan penggunaan ruang publik oleh berbagai macam kelompok masyarakat masih terjadi. Memperebutkan ruang publik untuk berbagai kepentingan oleh Masyarakat menunjukkan lemahnya sosialisasi dan koordinasi berbagai kelompok kepentingan. Situasi ini, juga terjadi di Kota Makassar dimana penyelenggaraan pemerintahan pada tingkatan kota yang mengakibatkan kurangnya sosialisasi dan koordinasi terhadap kelompok kepentingan yang terlibat. Sehingga sangat penting untuk memaksimalkan sosialisasi dan koordinasi antar kelompok masyarakat dengan pemerintah kota atau dinas terkait dalam pemanfaatan ruang publik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara memberikan sosialisasi dan koordinasi  antar kelompok kepentingan. Materi sosialisasi disajikan secara interaktif dengan cara merangsang pemikiran peserta agar dapat mengemukakan pendapat serta permasalahnnya. Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada aparatur kota dan berbagai kelompok kepentingan, khususnya peran dan fungsinya. Metode Fokus Group Discussion ( FGD) merupakan cara yang tepat untuk mempertemukan pandangan yang berbeda dalam pemanfaatan ruang publik, baik sebagai tempat rekreasi, olah raga, maupun kegiatan ekonomi yang sifatnya komersil. Kegiatan ini, menghasilkan pemahaman yang konperhensif dan adil bagi masyarakat dan juga pemerintah setempat. Kegiatan ini tidak dipandang hanya sekedar transfer pengatahuan, tapi jauh lebih penting untuk mengangkat harkat dan martabat manusia di perkotaan.
SOSIALISASI PEMANFAATAN PLTS DALAM PENINGKATAN PRODUKTIFITAS DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA PA’BATANGAN Jusnawati, Jusnawati; Sunaniah, Sunaniah; Khaidir, Muhammad; Jamaluddin, Jamaluddin; Syafrun, Muhammad
Panrita Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 December 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/pijpm.v3i2.68635

Abstract

One of the important and vital needs for modern society is electrical energy. Electrical energy needs that cannot be met will certainly greatly disrupt the continuity of the community's socio-economic activities. This is felt acutely in several remote areas due to the lack of electrical energy. This service aims to provide understanding and increase awareness of the Takalar community regarding the use of Solar Power Plants as an alternative energy source, and can support community productivity and welfare. The methods used include outreach with interactive discussions and simulations of PLTS assembly based on community needs in the fields of agriculture and home lighting. The main targets of this service activity are the people of Pa'batangan village, Mappakasunggu subdistrict, Takalar district and the local government. The results of the activity show an increase in understanding and awareness of the community and government regarding the importance of using PLTS in supporting the fulfillment of community electricity needs and the socio-economic impacts they cause. This socialization is expected to increase understanding and awareness. and the skills of the community and government regarding the use of PLTS which can support the improvement and welfare of the people of Takalar district.
Darurat Ruang Aman: Kekerasan Seksual Di Dunia Pendidikan Maghfirah, Aulia; Sunaniah, Sunaniah; Jusnawati, Jusnawati
PREDESTINATION: Journal of Society and Culture Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No.1 Agustus 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/prd.v7i1.68737

Abstract

Kekerasan seksual merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, menjadi ancaman bagi proses pendidikan yang idealnya aman dan kondusif. Artikel ini mengkaji fenomena kekerasan seksual di dunia pendidikan dengan pendekatan studi literatur dengan menggunakan berita di media sebagai sumber utama. Penelitian ini menggunakan teori kekuasaan Michel Foucault, hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana kekuasaan di lingkup pendidikan menciptakan relasi yang tidak seimbang dan mengarah pada tindakan kekerasan seksual. Penelitian ini menekankan pentingnya langkah-langkah komprehensif untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan seksual, menciptakan lingkungan yang aman, menegakkan hukum yang adil, serta mengubah budaya patriarki yang mendukung kekerasan. Dengan melibatkan semua pihak, diharapkan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan dapat berkurang, sehingga tercipta lingkungan belajar yang lebih aman dan berdaya.
Gender Communication Patterns in Broken Home Families Jusnawati, Jusnawati; Salwia, Salwia; Rawali, Siswanto
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mc.v10i1.22090

Abstract

Gender communication plays an important role in shaping the dynamics of interaction in families, especially in broken home families. This study aims to analyze the role of gender in gender communication patterns of broken home families in Pampangan hamlet, A'bulosibatang village, Marusu sub-district. The research method used is a qualitative approach with in-depth interview techniques and observation of family members who experience parental separation. The results of the study indicate that the communication pattern applied is a balanced split pattern. Where communication in the family is divided equally, but family members tend to side with one parent. Children still have good communication relationships with both parents,s but are closer to one of them. Children who are raised by mothers tend to experience more emotional and open communication, while children who are raised by fathers more often experience instructional, limited, and less expressive communication. So that a mother only elaborates the feminine aspect more in communicating with her children, both girls and boys. Likewise, a father who is more dominant in actualizing the masculine aspect in interacting with children affects the development of the children who live with him. Communication patterns in broken home families in this area are still influenced by the dominant gender construction in society. Therefore, a more inclusive and supportive communication approach is needed to help family members deal with the emotional and social challenges resulting from parental separation
Edukasi Kekerasan Seksual pada Anak Di UPT SPF Inpres Cambayya 1 Salwia, Salwia; Jusnawati, Jusnawati; Mario, Mario; Amandaria, Riri; Amsal, Bahrul
Jurnal Hasil-Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Volume 04 Nomor 01 (April 2025)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jhp2m.v4i1.7810

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan dan dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah dasar. Minimnya pengetahuan anak mengenai bentuk, dampak, serta cara pencegahan kekerasan seksual menjadikan mereka rentan menjadi korban. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa Sekolah Dasar UPT SPF SD Inpres Cambayya 1 terkait kekerasan seksual melalui pendekatan edukatif yang interaktif dan sesuai usia. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi kelompok, pemutaran video edukatif, serta penggunaan alat peraga visual yang mudah dipahami anak. Kegiatan ini juga melibatkan guru dan pihak sekolah secara aktif sebagai mitra dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa mengenai jenis-jenis kekerasan seksual dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Selain itu, kegiatan ini membangun kesadaran kolektif untuk bersama-sama menja ga dan melindungi anak dari bahaya kekerasan seksual. Program edukasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah dasar lainnya dalam upaya perlindungan anak di lingkungan pendidikan..
Sosialisasi Anti Narkoba di SMP Datuk Ribandang Kota Makassar Jusnawati, Jusnawati; Amandaria, Riri; Amsal, Bahrul; Sunaniah, Sunaniah; Salwia, Salwia
Humanis Vol 24, No 1 (2025): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i1.72559

Abstract

Penyalahgunaan narkoba adalah masalah serius yang mengancam masa depan remaja, kesehatan, bahkan merenggut nyawa penggunanya. Problem ini telah banyak menimpa remaja yang ada di kota Makassar. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan sosialisasi anti narkoba dengan memberikan pemahaman mendalam dan menguatkan kesadaran remaja sejak awal tentang bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya atau biasa disingkat dengan narkoba. Sosialisasi ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dasar mengenai jenis-jenis narkoba, dampak negatifnya bagi kesehatan fisik dan mental, serta sanksi hukum yang dapat dikenakan. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi interaktif dan diskusi dengan pendekatan partisipatif dari siswa sebagai peserta, serta kuiz untuk menguji tingkat pemahaman siswa. Sasaran utama kegiatan pengabdian ini adalah siswa-siswi SMP Datuk Ribandang kelas 2 & 3. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa mengenai bahaya narkoba serta munculnya sikap kritis dan penolakan terhadap penggunaan narkoba. Diharapkan melalui kegiatan ini, siswa dapat menjadi agen perubahan yang turut serta dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, dan bebas dari narkoba
ADOLESCENTS AND PARENTAL DIVORCE (STUDY OF ADOLESCENT RESILIENCE AFTER PARENTS DIVORCE EACH OTHER IN PAMPANGAN HAMLET, A'BULOSIBATANGVILLAGE, MARUSU SUB-DISTRICT) Surianti, Surianti; Ismail, Ashari; Jusnawati, Jusnawati
Social Landscape Journal Vol 6, No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/slj.v6i2.71102

Abstract

This study aims to determine (1) what factors affect the resilience of adolescents after parents divorce each other in Pampangan Hamlet, A'bulosibatang Village, Marusu Subdistrict, (2) Forms of resilience of adolescents after parents divorce each other in Pampangan Hamlet, A'bulosibatang Village, Marusu Subdistrict. This type of research is qualitative research with the determination of research subjects through purposive sampling technique. Data collection techniques, namely observation, interviews and documentation used to obtain concrete data related to the problems that are the subject of this study. This data was analyzed using a phenomenological approach. The results of this study show and know that: (1) Factors that influence adolescents after parents divorce each other, namely (a) Individual factors include the potential or abilities that exist within adolescents such as individuals trying to understand and understand the situation they are experiencing, the formation of independence to be responsible for themselves and their families, generate their own income at a young age and be able to build communication or interaction with the surrounding environment. (b) Family factors, namely the relationship between individuals and families is well established so as to get financial and emotional support to individuals. (c) Community factors, namely adolescents' involvement in extracurricular activities at school and active in social environmental activities. (2) Forms of adolescent resilience, namely (a) Compensation, the formation of adolescent economic independence through daily work (b) Protection, namely avoiding conflict and building relationships or social interactions well, especially with positive relationships between family members (c) Challenge, is an individual mindset where adolescents are able to help reduce family burdens such as working at a young age or managing personal expenses wisely. They are also able to maintain focus on goals for their future despite the family's unstable financial condition.
Popular Cultural Resistance of Makassar Students Amsal, Bahrul; Putri, Rukiana Novianti; Jusnawati, Jusnawati
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6765

Abstract

Popular culture is often interpreted as the practice of pacifism over the instant and commercial superiority of mass culture. Students, as community members, cannot be separated from social reality, which intersects with popular culture on a daily basis. Hegemonic popular culture can become an arena for contesting students' reinterpretation practices to express their resistance to the values that are behind the presence of a cultural trend. The purpose of this study is to reveal first, students' popular cultural practices in relation to changes in orientation as a scientifically oriented, objective, and critical learning agent, and second, how students make resistance efforts from within popular culture to re-create meaning practices in order to avoid domination. cultural hegemony in capitalism. This research uses a descriptive-qualitative approach. Data analysis was carried out through three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study found two main things. First, popular culture is a social construction of mass media, which is an important part of the birth of mass culture. Second, popular culture is an arena for contestation of the practice of redefining so that it can change the values of cultural capitalism into values of resistance.
MIE GACOAN'S CULINARY HEGEMONY IN MAKASSAR Amsal, Bahrul; Mario, Mario; Jusnawati, Jusnawati
Social Landscape Journal Vol 5, No 3 (2024): November
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/slj.v5i3.66222

Abstract

This article reviews the culinary franchise Mie Gacoan in the city of Makassar. As a brand, Mie Gacoan has captured the attention of the people of Makassar, especially students, college students, and families. The spicy flavor and affordable prices make its outlets popular among many visitors. The appeal of Mie Gacoan is also evident from the long lines of visitors also highlight Mie Gacoan's appeal. The Mie Gacoan outlet in Makassar, despite its crowded customer base, boasts comfortable seating, internet access, and an Instagram-worthy ambiance, attracting young people who use it as a destination for selfies and social media engagement. Mie Gacoan's success has had an impact on the Makassar people's culinary culture. Market expansion, which establishes six outlets, signifies a form of hegemony aimed at influencing the public's consumption preferences. This article's research method employs a qualitative descriptive approach in the form of written narratives based on data collected through interview instruments. The conclusion of this article is that, first, Mie Gacoan's dominance in Makassar represents a form of culinary power that has the potential to shift the culinary preferences of the Makassar people, who are rich in traditional cuisine. The strategy is to provide cheap products, leverage influencers, and create viral content. Secondly, Mie Gacoan, as an affordable food offering, poses a threat to the diversity and richness of Makassar's local culinary scene.