Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN HUKUM POTENSI PENYU SINORANG PANTAI DI KABUPATEN BANGGAI Rahman, samsu Adi; Agustina, Sri Sukari; Mutalib, Yanti; Gani, Abdul; Sangkia, Frederik Dony; Khartiono, Lady Diana; ., Akram; Trisaputra, Muh. Ikbal; Sululing, Siswadi; Syakir, Mohammad; Ariani, Cut Desy; Gunawan, Iwan; Sutisna, Nana; Agus, Atma
Jurnal Ilmiah Manajemen Emor (Ekonomi Manajemen Orientasi Riset) Vol. 5 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/jim.v5i2.1652

Abstract

Sinorang Pantai memiliki pantai yang indah dan sering dikunjungi penyu untuk mendarat dan bertelur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi ekonomi, sosial, budaya, dan hukum masyarakat Sinorang Pantai, serta merumuskan konsep pengelolaan penyu di Sinorang Pantai. Berdasarkan analisis faktor internal dan faktor eksternal diperoleh hasil bahwa faktor internal pada kajian potensi di Sinorang Pantai terdapat 10 faktor, diantaranya 5 faktor yang menjadi kekuatan dan 5 faktor menjadi kelemahan, sedangkan faktor eksternal kajian penyu di Sinorang Pantai ada 10 faktor, diantaranya 5 faktor yang menjadi peluang dan 5 faktor menjadi ancaman. Salah satu bisnis yang bisa memberikan penghasilan positif bagi masyarakat adalah ekowisata penyu dan rencana pengelolaan ini berada pada kuadran II yaitu Growth.
Meningkatkan Kesadaran dan Kesiapsiagaan Masyarakat dengan Pembentukan Kelompok DESTANA (Desa Tangguh Bencana) di Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Syakir, Mohammad; Ariani, Cut Desy; Stani, Abdil Halimis; Agus Hermawan, Atma; Rahman, Samsu Adi
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 10 (2023): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL X KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sinorang merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi rawan terjadinya bencana alam, terutama banjir, gempa bumi, abrasi pantai, tanah longsor bahkan tsunami yang mengakibatkan kerugian baik dari segi materi maupun korban jiwa. Munculnya kerugian materi maupun korban jiwa disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penanggulangan bencana. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menanggulangi terjadi bencana alam adalah dengan membentuk kelompok Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Tujuan dibentuknya DESTANA adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Metode yang digunakan adalah melakukan sosialisasi, pelatihan kebencanaan, dan pemberdayaan kepada masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat (CSR) oleh JOB Tomori yang berada di Kawasan Desa Sinorang. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil pembentukan kelompok dan upaya yang dilakukan menujukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap sesiapsiagaan bencana mencapai 75% dari pemahaman sebelumnya 27.3%. Kehadiran DESTANA dapat disimpulkan bahwa mampu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.
Pengaruh Penambahan Silase Hasil Samping Pengolahan Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) pada Pakan Terhadap Performa Pertumbuhan Udang Vaname (Penaeus vannamei) Safir, Muhammad; Bayan, Fara Farial; Mangitung, Septina F.; Rusaini; Rahman, Samsu Adi
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 5 No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v5i1.718

Abstract

One of the efforts to reduce production costs in raising vaname shrimp is to use low protein feed with the addition of supplements to improve feed quality. Siamese catfish processing by-products in the form of silage have advantages such as a distinctive aroma and high nutrient absorption. The purpose of the study was to determine the addition of silage by-products of Siamese catfish processing to feed on the growth and survival of vaname shrimp. The treatments tested included the addition of Siamese catfish by-product silage to 25% protein feed at a dose of 10% (A), 20% (B), 30% (C), 40% (D) per kg of feed. The test shrimp (weight 2.30 ± 0.19 g) was given 5% of body weight with a frequency of 5 times a day. Maintenance was carried out for 7 weeks in an aquarium measuring 30×25×25 cm3 containing 12 L of water. The results showed that the highest growth was obtained in the addition of catfish by-product silage at a dose of 40% (2.81 g) and the lowest at a dose of 10% (2.00 g) (p<0.05). The lowest feed conversion ratio was in the 30% dose treatment (2.93) compared to the 10% dose (4.09). The survival rate obtained for all treatments ranged from 86.7-93.3%. The use of silage in feed to obtain growth and survival and low feed conversion ratio in vaname shrimp can be done by adding silage at a dose of 30% / kg of feed.
Pengembangan dan pemasaran produk olahan rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil budidaya di Desa Jayabakti, Kabupaten Banggai Rahman, Samsu Adi; Ramadhani, Ramadhani; Ode, Haruni
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26912

Abstract

AbstrakDesa Jayabakti, sebagai sentra budidaya rumput laut di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, memiliki kelompok pengolahan rumput laut "Sehe Dakau Patujju". Kelompok ”Sehe Daku Patujju” adalah mitra sasaran PKM menghadapi masalah utama berupa keterbatasan diversifikasi produk, keterbatasan penggunaan media sosial, dan kurangnya kreativitas pemasaran. Jika masalah ini teratasi, potensi peningkatan nilai jual rumput laut akan terbuka. Solusi yang ditawarkan meliputi empat tahap: penyediaan bahan baku berkelanjutan, pelatihan produk baru, peningkatan keaktifan pemasaran di media sosial, dan pengembangan materi pemasaran. Tujuan PKM ini adalah meningkatkan diversitas produk olahan rumput laut dan meningkatnya omzet, dan meningkatkan penggunaan media sosial serta meningkatkan kreativitas pemasaran produk. Metode yang digunakan adalah Community Development melalui pendampingan mitra, pengembangan produk olahan, dan pemasaran produk. Luaran akhir yang akan dicapai dari PKM adalah Peningkatan diversitas produk olahan rumput laut melalui pelatihan pembuatan produk baru dan ketersediaan bahan baku rumput laut, peningkatan omzet mitra meningkat 85% melalui pemasaran produk rumput laut. Berdasarkan hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk olahan rumput laut efektif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama mitra. Hasil kegiatan ini disimpulkan bahwa pengembangan diversifikasi produk olahan rumput laut membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama mitra. Kata kunci: diversifikasi; pelatihan; pemasaran; pendampingan; rumput lautAbstractJayabakti Village, a seaweed cultivation center in Pagimana District, Banggai Regency, is home to the seaweed processing group "Sehe Dakau Patujju.” This group, a target partner for community empowerment, faces key challenges including limited product diversification, underutilization of social media, and lack of marketing creativity. Addressing these issues could significantly enhance the selling value of seaweed. The proposed solutions involve four stages: providing sustainable raw materials, training in new product development, boosting marketing activities on social media, and creating marketing materials. The aim of this community empowerment is to increase the diversity of processed seaweed products and increase turnover, and increase the use of social media and increase product marketing creativity.. Methods employed include Community Development through partner mentoring, product development, and marketing strategies. The expected outcomes are increased diversity in processed seaweed products through new product training and improved raw material availability, and an 85% increase in partner turnover through enhanced product marketing. Based on these results, it can be concluded that diversifying processed seaweed products effectively boosts community income, particularly for partners. Keywords: diversification; marketing; mentoring; seaweed; training.
PERFORMA PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon kauderni) PADA MIKROHABITAT YANG BERBEDA Rahman, Samsu Adi; Safir, Muhammad
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 7 No. 2 (2018): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v7i2.2462

Abstract

Ikan capungan banggai (Pterapogon kauderni) dikenal sebagai Banggai cardinal fish (BCF) merupakan ikan endemik perairan kepulauan Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Tingginya jumlah ikan P.kauderni yang diperdagangkan menyebabkan kelestarian ikan ini terancam punah. Salah satu upaya dalam mengatasi masalah tersebut adalah mengoptimalkan kegiatan budidayanya. Penggunaan mikrohabitat yang sesuai dalam pemeliharaan ikan BCF akan memberikan performa pertumbuhan yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis mikrohabitat terbaik dalam mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan P. kauderni pada media pembesaran. Jevenil ikan P. kauderni (bobot 0.42±0.5 g, dan panjang 1.5±0.3 cm) merupakan hasil tangkapan dari alam. Sebanyak delapan ekor ikan dipelihara dalam setiap kerambah jaring apung yang telah diberi masing-masing dua pieces mikrohabitat (bulubabi, anemon, karang). Hal yang sama untuk perlakuan kontrol namun tanpa mikrohabitat. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan harian, pertambahan biomassa dan kelangsungan hidup antar perlakuan mikrohabitat tidak berbeda secara signifikan (P>0.05), namun lebih tinggi dibandingkan kontrol (P<0.05). Mikrohabitat yang terbaik untuk pembesaran ikan P. kauderni adalah jenis bulubabi (Deademasitosum). Ikan capungan banggai (Pterapogon kauderni) dikenal sebagai Banggai cardinal fish (BCF) merupakan ikan endemik perairan kepulauan Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Tingginya jumlah ikan P.kauderni yang diperdagangkan menyebabkan kelestarian ikan ini terancam punah. Salah satu upaya dalammengatasi masalah tersebut adalah mengoptimalkan kegiatan budidayanya. Penggunaan mikrohabitat yangsesuai dalam pemeliharaan ikan BCF akan memberikan performa pertumbuhan yang lebih baik. Tujuan daripenelitian ini adalah menentukan jenis mikrohabitat terbaik dalam mendukung pertumbuhan dankelangsungan hidup ikan P. kauderni pada media pembesaran. Jevenil ikan P. kauderni (bobot 0.42±0.5 g,dan panjang 1.5±0.3 cm) merupakan hasil tangkapan dari alam. Sebanyak delapan ekor ikan dipelihara dalamsetiap kerambah jaring apung yang telah diberi masing-masing dua pieces mikrohabitat (bulubabi, anemon,karang). Hal yang sama untuk perlakuan kontrol namun tanpa mikrohabitat. Setiap perlakuan diulang tiga kali.Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan harian, pertambahan biomassa dan kelangsungan hidup antarperlakuan mikrohabitat tidak berbeda secara signifikan (P>0.05), namun lebih tinggi dibandingkan kontrol(P<0.05). Mikrohabitat yang terbaik untuk pembesaran ikan P. kauderni adalah jenis bulubabi (Deademasitosum).
PENGGUNAAN WARNA WADAH YANG BERBEDA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS WARNA IKAN MAS KOI (Cyprinus carpio) Rahman, Samsu Adi; Djiada, Herdiyanto; Sangkia, Frederik Dony
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 9 No. 2 (2020): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v9i2.7069

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perbedaan warna wadah pemeliharaan terhadap kualitas warna ikan mas koi (Cyprinus carpio). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Luwuk. Ikan mas koi berukuran 3-5 cm dipelaihara selama 28 hari. Penelitian dilakukan dengan empat perlakukan dengan tiga ulangan yaitu: perlakuan kontrol (wadah putih); perlakuan wadah merah; perlakuan wadah kuning; perlakuan wadah hitam. Pakan yang diberikan yaitu pelet dengan frekuensi pemberian pakan dua kali setiap hari secara satiasi, yaitu pagi hari (pukul 09.00), dan sore (pukul 16.00). Pengukuran kualitas warna menggunakan perangkat lunak “Adobe photoshop 8” dengan melihat nilai rata-rata Red Green Blue (RGB). Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan memberikan peningkatan kualitas warna pada ikan, dengan peningkatan warna terbaik pada wadah pemeliharaan berwarna merah. Parameter kualitas air selama penelitian berada pada kisaran normal.
PERFORMA CAIRAN FERMENTASI DAUN MANGROVE Sonneratia alba DENGAN PENGENCERAN BERBEDA UNTUK PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii Rahman, Samsu Adi; Sangkia, Frederik Dony; Athirah, Admi; Pattirane, Chrisoetanto P
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 10 No. 2 (2021): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v10i2.7542

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan penggunaan pengenceran cairan fermentasi daun mangrove Sonneratia alba yang berbeda untuk pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Desa Bulagi II, Kecamatan Bulagi, Kabupaten Banggai. Organisme uji yang digunakan dalam penelitian adalah rumput laut dari jenis K. alvarezii. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu kontrol, A (1 L cairan fermentasi /100 L air laut), B (1 L cairan fermentasi /50 L air laut), dan C (1 L cairan fermentasi /25 L air laut). Rumput laut direndam dalam cairan fermentasi daun mangrove selama satu jam dengan pengenceran berbeda. Parameter yang damati dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan mutlak, pertumbuhan spesifik harian, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenceran cairan fermentasi daun mangrove yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan rumput laut. Berdasarkan nilai rata-rata pertumbuhan terbaik ditunjukkan perlakuan 1 L cairan fermentasi /100 L air laut dengan pertumbuhan mutlak (147.52g), dan pertumbuhan spesifik (4.32%). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman rumput laut selama 1 jam dengan 1 L cairan fermentasi S. alba yang diencerkan dalam 100 L air laut dapat digunakan untuk meningkatkan petumbuhan rumput laut K. alvarezii
Prototype design of an IoT-based dryer and temperature monitoring device and test its utilization on the dryness and proximate levels of seaweed Rahman, Samsu Adi; Ayuba, Yusuf
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica, Vol. 11: No. 1 (April, 2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v11i1.13577

Abstract

Seaweed has potential as a commodity for small and medium-scale businesses, but its quality is low due to conventional drying which experiences contamination and dries slowly. This research aims to produce a prototype IoT-based seaweed dryer to improve the quality of seaweed. The stages of this research are designing a prototype drying device, drying seaweed tests, and proximate analysis of seaweed. This research resulted in a 300W prototype using IoT components, including a solid state relay, Arduino Uno R3, potentiometer, thermocouple, 12C LCD, and SIM 800L V2 GSM GPRS module, with temperature control via an Android application. Optimal drying occurs at 60 oC, producing dried seaweed weighing 470.90 g from 1000 g. Water content decreases as temperature increases to 60 oC (18.85%), 50 oC (23.11%), 40 oC (32.30%), and conventional (34.50%). The highest protein, fat and carbohydrate content was at 60 oC, indicating drying efficiency at that temperature. Based on these results, it was concluded that using a dryer with a temperature of 60 oC was the best and most efficient.Keywords: Dryer; IoT; production; proximate; seaweed
Initial study of population and microhabitat of the Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) in Bilalang Bay, Banggai Regency Rahman, Samsu Adi; Djiada, Herdiyanto; Suhermanto, Achmad; Safir, Muhammad
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica, Vol. 11: No. 3 (December, 2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v11i3.16488

Abstract

The Banggai cardinalfish is an endemic fish in Banggai waters which is experiencing a population decline caused by excessive exploitation and degradation of its microhabitat. This research aims to determine the population of the Banggai cardinalfish and its microhabitat in Bilalang Bay. The research was conducted from January to February 2023 in Bilalang Bay, Banggai Regency, Central Sulawesi. Research data collection used the Underwater Visual Survey (UVS) method using a 20mx5m belt transect (2.5m left and right of the transect rope) at five observation stations. Observations made included recruits (<25 mm) Total Length, juveniles (25-60 mm), and adults (>60 mm). The results of observations of the population and density of the Banggai cardinalfish differ based on five observation stations. The highest population of the Banggai cardinalfish is found at location II with a total population of 4,412 fish, consisting of 2,510 adult size fish, 1,800 juvenile size fish, and 102 recruit size fish, with a density of adults 21.1 ind/m2, juvenile density 8 ind/m2, and recruit density 0.5 ind/m2. Meanwhile, the highest population based on size is adult size. The recruitment stage of the Banggai cardinalfish is only found in stations 1, 2, and 3, with microhabitats of sea urchins and anemones. The Banggai cardinal fish has the highest population at station 2.Keywords: Endemic; Banggai cardinalfish; Microhabitat; Population; Bilalang Bay
Diversifikasi produk olahan rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil budidaya dengan menggunakan produk cairan fermentasi daun mangrove Avicennia marina di kabupaten Banggai provinsi Sulawesi Tengah Rahman, Samsu Adi; Saudin, La; Syahrul, Syahrul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.20614

Abstract

AbstrakDesa Jayabakti merupakan sentra budidaya rumput laut di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Saat ini, para pembudidaya rumput laut telah berhasil menurunkan masalah penyakit ice-ice dan meningkatkan produksi melalui penggunaan produk cairan fermentasi. Meskipun demikian, terdapat masalah mendasar yang teridentifikasi pada kelompok mitra, yaitu ketidakmampuan dalam mengelola rumput laut menjadi produk olahan dan kurangnya pemahaman mengenai manajemen usaha. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang manfaat rumput laut, memberi pengetahuan dalam manajamen usaha, dan memberikan keterampilan baru dalam pembuatan produk olahan berbasis bahan dasar rumput laut. Metode yang digunakan adalah Community Development melalui pelatihan produk olahan rumput laut yang meliputi pembuatan brownies, es cendol, kerupuk, dan bakso, memberikan wawasan terkait manajemen usaha melalui penyuluhan, dan pendampingan mitra. Hasil dari kegiatan ini, mitra berhasil mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan peningkatan pendapatan ekonomi melalui pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan mitra. Berdasarkan hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk olahan rumput laut efektif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama mitra. Kata kunci: bakso; brownies; cendol; kerupuk; rumput laut AbstractJayabakti Village is a center for seaweed cultivation in Pagimana District, Banggai Regency, Central Sulawesi Province. Currently, seaweed farmers have succeeded in reducing the problem of ice-ice disease and increasing production through the use of fermented liquid products. However, there are fundamental problems identified in the partner group, namely the inability to manage seaweed into processed products and a lack of understanding of business management. The aim of this activity is to increase knowledge about the benefits of seaweed, provide knowledge in business management, and provide new skills in making processed products based on seaweed. The method used is Community Development through training on processed seaweed products which includes making brownies, cendol ice, crackers and meatballs, providing insight into business management through counseling and partner assistance. As a result of this activity, partners succeeded in gaining knowledge, skills and increased economic income through training, counseling and partner assistance. Based on the results of this activity, it can be concluded that diversification of processed seaweed products is effective in increasing community income, especially partners. Keywords: brownies; cendol; crackers; meatball; seaweed