Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Patogenesitas blastospora dan konidia Lecanicillium lecanii Zare & Gams terhadap Helopeltis bradyi Waterhouse (Hemiptera: Miridae): Pathogenicity of blastospores and conidia of Lecanicillium lecanii Zare & Gams on Helopeltis bradyi Waterhouse (Hemiptera: Miridae) Azhari, Ahmad Alwi; Anwar, Rully; Sartiami, Dewi; Samsudin, Samsudin
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 21 No 2 (2024): In Progress
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.21.2.105

Abstract

Helopeltis bradyi, merupakan salah satu hama perkebunan teh yang menyebabkan kerusakan hingga penurunan hasil produksi tanaman. Cendawan Lecanicillium lecanii sebagai musuh alami merupakan pengendalian alternatif yang telah diteliti untuk menekan perkembangan dan populasi H. bradyi. Penelitian bertujuan mengetahui patogenesitas blastospora dan konidia terhadap mortalitas, serta dampaknya terhadap kemampuan makan dan reproduksi H. bradyi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan sepuluh perlakuan dan lima ulangan, termasuk kontrol positif (insektisida deltametrin), kontrol negatif (akuades), serta konsentrasi blastospora (2,45 × 106 hingga 2,45 × 109 blastospora/ml) dan konidia (2,78 × 106 hingga 2,78 × 109 konidia/ml) L. lecanii. Hasil penelitian menunjukkan bahwa L. lecanii dengan konsentrasi 2,78 × 109 konidia/ml menyebabkan kematian H. bradyi sebesar 86% dan rata-rata 223,89 tusukan pada 7 hari setelah aplikasi. LC50 dan LT50 konidia L. lecanii lebih rendah, yaitu 6,62 × 105 konidia/ml dan 4,44 hari dibandingkan dengan blastospora, yaitu 2,20 × 107 blastospora/ml dan 5,37 hari. Aplikasi L. lecanii dengan konsentrasi 2,45 × 109 blastospora/ml menghasilkan jumlah telur terendah, yaitu 5,40 butir. Blastospora maupun konidia L. lecanii terbukti efektif dalam mengendalikan H. bradyi. Konidia memberikan hasil terbaik dalam mortalitas dan pengurangan aktivitas makan nimfa instar III, sementara blastospora juga efektif meskipun dengan hasil yang sedikit lebih rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan L. lecanii dapat menjadi alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan insektisida sintetik.
Patogenesitas blastospora dan konidia Lecanicillium lecanii Zare & Gams terhadap Helopeltis bradyi Waterhouse (Hemiptera: Miridae): Pathogenicity of blastospores and conidia of Lecanicillium lecanii Zare & Gams on Helopeltis bradyi Waterhouse (Hemiptera: Miridae) Azhari, Ahmad Alwi; Anwar, Rully; Sartiami, Dewi; Samsudin, Samsudin
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 21 No 2 (2024): July
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.21.2.105

Abstract

Helopeltis bradyi, merupakan salah satu hama perkebunan teh yang menyebabkan kerusakan hingga penurunan hasil produksi tanaman. Cendawan Lecanicillium lecanii sebagai musuh alami merupakan pengendalian alternatif yang telah diteliti untuk menekan perkembangan dan populasi H. bradyi. Penelitian bertujuan mengetahui patogenesitas blastospora dan konidia terhadap mortalitas, serta dampaknya terhadap kemampuan makan dan reproduksi H. bradyi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan sepuluh perlakuan dan lima ulangan, termasuk kontrol positif (insektisida deltametrin), kontrol negatif (akuades), serta konsentrasi blastospora (2,45 × 106 hingga 2,45 × 109 blastospora/ml) dan konidia (2,78 × 106 hingga 2,78 × 109 konidia/ml) L. lecanii. Hasil penelitian menunjukkan bahwa L. lecanii dengan konsentrasi 2,78 × 109 konidia/ml menyebabkan kematian H. bradyi sebesar 86% dan rata-rata 223,89 tusukan pada 7 hari setelah aplikasi. LC50 dan LT50 konidia L. lecanii lebih rendah, yaitu 6,62 × 105 konidia/ml dan 4,44 hari dibandingkan dengan blastospora, yaitu 2,20 × 107 blastospora/ml dan 5,37 hari. Aplikasi L. lecanii dengan konsentrasi 2,45 × 109 blastospora/ml menghasilkan jumlah telur terendah, yaitu 5,40 butir. Blastospora maupun konidia L. lecanii terbukti efektif dalam mengendalikan H. bradyi. Konidia memberikan hasil terbaik dalam mortalitas dan pengurangan aktivitas makan nimfa instar III, sementara blastospora juga efektif meskipun dengan hasil yang sedikit lebih rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan L. lecanii dapat menjadi alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan insektisida sintetik.
Upaya Penyuluhan dalam Peningkatan Pengetahuan Petani mengenai Gejala Defisiensi Unsur Hara Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Zafitra, Zafitra; Khoiri, Muhammad Amrul; Trizayuni, Riskia; Irawan, Joni; Yoseva, Sri; Nasrul, Besri; Effendi AR, Arman; Deviona, Deviona; Simatupang, Freddy Alexander; Habibah, Puan; Efrata, Enriski; Azhari, Ahmad Alwi; Fawrin, Heralda; Purwasandi, Purwasandi
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 7 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jruce.7.1.65-70

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani di Desa Sungai Majo, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir dalam mengenali serta menangani gejala defisiensi unsur hara pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Metode pelaksanaan mencakup ceramah, diskusi interaktif, demonstrasi lapangan, dan evaluasi berbasis pre-test serta post-test. Materi penyuluhan difokuskan pada identifikasi gejala kekurangan unsur hara esensial seperti N, P, K, Mg, dan B serta penerapan prinsip pemupukan berimbang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan petani sebesar 80% dalam mengenali gejala defisiensi antar unsur hara. Pendekatan partisipatif mendorong peningkatan literasi agronomi dan kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan hara berkelanjutan serta pengendalian organisme pengganggu tanaman secara ramah lingkungan. Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, kegiatan ini berhasil memperkuat kapasitas petani menuju sistem pertanian yang adaptif, efisien, dan berkelanjutan, sehingga petani mampu mengetahui gejala defisiensi unsur hara yang terdapat pada tanaman kelapa sawit di Desa Sungai Majo, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir.