Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH SINBIOTIK KEFIR TEPUNG PISANG BATU (Musa balbisiana) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS SINDROM METABOLIK Salsabila, Dhea Marliana; Maryusman, Taufik; Fatmawati, Iin
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 7 No. 1 (2020): June 2020
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.675 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v7i1.3730

Abstract

Metabolic syndrome begins with insulin resistance characterized by hyperglycemia. Synbiotic kefir banana (Musa balbisiana Colla) flour reduces blood glucose level. This study was conducted to analyze the effects of synbiotic kefir banana (M. balbisiana) flour on blood glucose level of metabolic syndrome rats. This study used 24 Sprague Dawley.rats which were divided into four groups, i.e. negative control was given standard diet, positive control was given high fat fructose diet (HFFD), treatment I (PI) and treatment II (PII) were given HFFD and synbiotic kefir banana (M. balbisiana) flour 1.8 mL 200 g־¹ rat BW per day (PI) and 3.6 mL 200 g־¹ rat BW per day (PII), respectively, for three weeks. The result showed a significant difference (p=0.000) in blood glucose after giving synbiotic kefir banana (M. balbisiana) flour. Synbiotic kefir banana (M. balbisiana) flour reduced blood glucose level in metabolic syndrome rats.Keywords: banana flour, blood glucose level, kefir, metabolic syndrome, synbiotic ABSTRAKSindrom metabolik diawali resistensi insulin yang ditandai hiperglikemia. Sinbiotik kefir tepung pisang batu (M. balbisiana) menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh sinbiotik kefir tepung pisang batu (M. balbisiana) terhadap kadar glukosa darah tikus sindrom metabolik. Penelitian ini menggunakan 24 tikus Sprague Dawley yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kontrol negatif yang diberi pakan standar, kontrol positif yang diberi high fat fructose diet (HFFD), dan perlakuan I (PI) serta perlakuan II (PII) yang masing-masing diberi HFFD dan sinbiotik kefir tepung pisang batu (M. balbisiana) 1,8 mL 200 g־¹ BB tikus per hari (PI) dan 3,6 mL 200 g־¹ BB tikus per hari (PII) selama tiga minggu. Hasil menunjukkan perbedaan kadar glukosa darah setelah pemberian sinbiotik kefir tepung pisang batu (M. balbisiana) secara signifikan (p=0,000). Sinbiotik kefir tepung pisang batu (M. balbisiana) menurunkan kadar glukosa darah tikus sindrom metabolik.
ANALISIS DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH REMAJA PUTRI Dwiyana, Parlin; Angesti, Annisa Nursita; Prikhatina, Ratih Agustin; Kharisma, Kharisma; Salsabila, Dhea Marliana
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 8 No 1 (2024): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2024.8.1.11874

Abstract

Adolescent girls are a group that is vulnerable to experiencing nutritional problems such as anemia, which is characterized by hemoglobin levels in the blood that are lower than normal. Factors that support compliance with the consumption of blood supplement tablets in adolescent girls include perception, knowledge, motivation, attitudes, and family and teacher support regarding anemia and blood supplement tablets administration. This research aims to determine the relationship between the knowledge and characteristics of parents on parental support in implementing the blood supplement tablets program for adolescent girls. This research used a cross-sectional design located at MAN 3 Jakarta with 96 parents of adolescent girls as respondents. Data were analyzed using the Chi-Square test. The results showed that there was a relationship between the father's occupation and parental support (p=0.005), the father's income and parental support (p=0.000), the father's education and parental support (p=0.006), the mother's education and parental support (p=0.000), and parental knowledge with parental support (p=0.001). Thus, the father's occupation, the father's income, the father's education, the mother's education, and parental knowledge are factors related to parental support for the blood supplement tablets program for adolescent girls
Nutraceutical Potential of Encapsulated Purple Okra (Abelmoschus Esculentus L. Moench) Extract Salsabila, Dhea Marliana; Damayanthi, Evy; Nasution, Zuraidah
Media Gizi Indonesia Vol. 18 No. 3 (2023): MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v18i3.201-211

Abstract

The accumulation of free radical production impacts on the development of degenerative diseases which are the highest cause of morbidity and mortality in the world. Biofortification of purple okra in the form of encapsulated extract has the potential as a nutraceutical through the role of antioxidants. This study aimed to analyze the potential of encapsulated purple okra extract as a nutraceutical by determining physical-chemical characteristics, microbial and heavy metals contamination, antioxidant capacity, total flavonoids, and quercetin. This was a laboratory experimental study on purple okra which was extracted using the maceration method. The results of physical-chemical characteristics showed that purple okra extract has the form of dry powder, greenish-brown color, odor characteristic of okra extract (caramel-like), and sour taste with yield of 4%, pH of 4.8, undetectable solvent residue, water content of 13.5%, total ash content of 10.4%, and disintegration time of 1.25 minutes. The results of microbial contamination showed a total plate count of 3.1 102 CFU g⁻¹, yeast and mold count, E. coli, S. aureus negative CFU g⁻¹, and Salmonella spp negative CFU 10g⁻¹. The results of heavy metal contamination showed that As, Pb, Cd, and Hg were not detected every mg Kg⁻¹. The results of antioxidant capacity, total flavonoids, and suspected quercetin derivatives showed a value of 84.88%, 81.32 mg QE g⁻¹, and 4.91 mg g⁻¹. These bioactive components act as free radical scavengers in helping to prevent chain reactions. Encapsulated purple okra extract has shown its potential as a nutraceutical that helps prevent degenerative diseases.
Optimalisasi Penggunaan Tepung Kepala Ikan Lele (Clarias sp.) pada Pembuatan Crackers Sebagai Alternatif Kudapan Sehat Tinggi Kalsium Salsa, Kharisma; Dwiyana, Parlin; Salsabila, Dhea Marliana
Jurnal Sains Kesehatan Vol 31, No 3 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.31.3.174-184

Abstract

Tepung kepala ikan lele saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan pangan, padahal kandungan gizinya sangat baik yaitu protein, lemak, garam kalsium,dan fosfat. Tepung kepala ikan lele (TKIL) dalam berat yang sama memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan tepung badan ikan lele, bahkan empat kali lipat dari susu skim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi TKIL pada pembuatan produk crackers terhadap kandungan  kalsium, sifat organoleptik serta daya terimanya. Metode pada penelitian ini bersifat eksperimental dengan mengaplikasikan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan dua kali pengulangan. P1 (0% TKIL), P2 (20% TKIL), P3 (30% TKIL), P4 (40% TKIL). Hasil penelitian dengan produk terpilih yaitu P3 (70%:30%) didapatkan kenaikan kandungan kalsium dari 3801,74 mg/kg untuk crackers tanpa substitusi menjadi 3939,19 mg/kg pada crackers dengan substitusi. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin banyak penggunaan TKIL warna crackers menjadi semakin coklat, aroma yang dihasilkan semakin terasa amis dan tekstur menjadi agak renyah. Daya terima maksimal dari panelis pada penelitian ini adalah 30% TKIL. Takaran saji crackers sebanyak tiga keping dengan berat saji 20 gram dengan sumbangan kalsium terhadap AKG sebesar 65,99%. Disarankan untuk penelitian lanjutan adalah menganalisis kemasan dan daya simpan produk, menguji kandungan zat gizi mikro lainnya pada crackers terpilih, dan pengembangan produk untuk skala produksi.Kata Kunci: crackers, organoleptik, tepung kepala ikan lele
Pengembangan Dawet Instan Berbasis Serbuk Daun Kelor Sebagai Makanan Selingan Bebas Lemak dan Gula Athennia, Armita; Dwijana, Parlin; Salsabila, Dhea Marliana; Wandini, Kartika
Jurnal Sains Kesehatan Vol 32, No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.32.1.67-76

Abstract

Kebiasaan konsumsi makanan selingan dengan jumlah energi berlebih serta aktivitas fisik rendah berpengaruh terhadap kejadian gizi lebih. Kecenderungan memilih makanan dengan kandungan lemak total dan gula yang tinggi diketahui menyebabkan asupan energi berlebih. Daun kelor telah diidentifikasi memiliki sifat fungsional dengan kandungan lemak dan gula yang rendah. Daun kelor yang dikeringkan menggunakan metode freeze drying dimanfaatkan dalam bentuk dawet instan sehingga  mempertahankan kualitas, memperpanjang masa simpan, dan memudahkan dalam persiapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan zat gizi dan keamanan dawet instan berbasis daun kelor yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan penambahan serbuk daun kelor sebanyak 5%, 10%, dan 15%. Uji karakteristik sensori dilakukan untuk mendapatkan formulasi terpilih dan kemudian dianalisis kandungan zat gizi dan cemaran mikroba. Hasil menunjukkan penambahan sebanyak 10% meningkatkan daya terima dan aman dikonsumsi dengan kandungan energi total 50,38 kkal/100g, karbohidrat 10,56 g/100g, lemak total 0,30 g/100g, protein 1,36 g/100g, air 87,32 g/100g, dan abu 0,46 g/100g tanpa kandungan gula. Sesuai dengan manajemen penurunan berat badan, produk dapat menjadi  makanan selingan praktis antiobesitas yang bebas lemak dan gula.Kata Kunci: daun kelor, dawet instan, makanan selingan, obesitas