Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Angka Kejadian Stunting Balita di Kecamatan Tanralili dan Tompobulu Kabupaten Maros Malle, Sriwati; Rusli, Arham; Bachtiar Abdullahi, Alima; Wadi, Ahmad; Harifuddin, Harifuddin; Sani, Asrianti; Maruddin, Fatma
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maros Regency occupies the 8th position in South Sulawesi province with a prevalence of stunted toddlers of 30.1% in 2022. This figure has experienced a significant decline of 7.1%, but this figure still allows for a spike in stunting cases. Data collection on the incidence of stunting in Tanralili and Tompobulu sub-districts is important in determining the prevalence of stunted toddlers in Maros district. The aim of this service activity is to obtain accurate data in the field which will be a reference for subsequent activities and to measure the nutritional status of toddlers affected by stunting and provide education to the community regarding stunting. From the results of the activity, it was found that the incidence of stunting in Tanralili sub-district was higher than in Tompobulu sub-district. Damai Village and Lekopancing Village are two villages with quite high stunting rates for toddlers in Tanralili sub-district, while in Tompobulu sub-district, this occurs in Tompobulu and Bonto Manurung villages. Education to the community is carried out during routine posyandu activities and through home visits. It is hoped that it will be able to reduce the incidence of stunting
Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Telur Ayam Ras dengan Perlakuan Perendaman Infusa Daun Kersen (Muntingia calabura L.): Physical Quality and Microbiology of Eggs with Cherry Leaf (Muntingia calabura L.) Infusion Treatment Triana, Andi; Taufik, Muhammad; Zulkarnain, Zhintia Clarissa; Maruddin, Fatma
Jurnal Agrisistem Vol. 18 No. 1 (2022): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v18i1.217

Abstract

Penyimpanan telur yang terlalu lama akan mengakibatkan penurunan kualitas telur seperti kualitas fisik dan mikrobiologis telur. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam ras setelah direndam dengan infusa daun kersen pada konsentrasi tertentu. Kajian dilaksanakan Laboratorium Kesehatan Hewan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa. Metode kajian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari 5 butir telur ayam ras yang diambil dari peternakan ayam petelur Polbangtan Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh nyata pada kualitas fisik yaitu diameter albumen, pada uji organoleptik yang berpengaruh nyata yaitu bau dan warna, sedangkan hasil uji mikrobilogi yang baik yaitu 3,61 pada konsentrasi 20% atau perlakuan P2 dimana jumlah mikrobanya yaitu 1,3 x 103 sampai 3,6 x 103. Dari semua konsentrasi perlakuan P2 atau perendaman telur dengan infusa daun kersen 20% memiliki nilai yang lebih unggul.
Efek Perendaman Infusa Daun Kemangi (Ocinum sanctum) terhadap Sifat Fisik dan Kimiawi Daging Sapi: The Effect of Soaking Basil Leaves (Ocinum sanctum) Infusion on The Physical and Chemical Properties of Beef Taufik, Muhammad; Triana, Andi; A. Taufik, Alfikati Riska; Maruddin, Fatma
Jurnal Agrisistem Vol. 18 No. 1 (2022): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v18i1.218

Abstract

Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui efek perendaman infusa daun kemangi terhadap sifat fisik daging sapi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap unit percobaan terdiri dari 100 gram daging sapi. Langkah kerja penelitian ini ada beberapa tahap yaitu mulai dari tahap pembuatan infusa daun kemangi, tahap perendaman daging, penyimpanan daging, sampai dengan tahap pengujian daging. Sifat fisik daging sapi yang diujikan ada 5 parameter yaitu Daya Putus Daging (DPD), Susut Masak, Daya Ikat Air (DIA), Ketengikan (TBA), pH daging sapi. Berdasarkan hasil analisis ragam mampu memberikan pengaruh nyata terhadap susut masak dan ketengikan/TBA (P<0,05). Nilai susut masak menurun setelah diberikan perlakuan (P1, P2 dan P3) dibanding dengan P0. Daging yang memiliki susut masak rendah mempunyai kualitas daging yang baik karena nutrisi gizi yang hilang lebih sedikit, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian konsentrasi infusa daun kemangi memberikan pengaruh nyata dan memberikan pengaruh nyata pada ketengikan/TBA yang menunjukkan bahwa P0 berbeda nyata dengan P1, P1 berbeda nyata dengan P2, P2 juga berbeda nyata terhadap P3, hal ini menunjukkan bahwa infusa daun kemangi mampu mengurangi oksadasi asam lemak yang terkandung pada daging sapi sehingga mengurangi ketengikan.
Pengaruh Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Aktivitas Antioksidan Bakso Daging Ayam selama Penyimpanan Dingin Rasak, A. Nurul Mutiah; Hajrawati, Hajrawati; Maruddin, Fatma; Suharyanto, Suharyanto
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v5i1.2966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dan karakteristik fisikokimia bakso daging ayam dengan penambahan bubuk daun kelor (Moringa oleifera Leaf Powder (MLP)) selama 18 hari pada penyimpanan dingin (4°C). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan faktor A level penambahan MLP yaitu: 0 %, 0,5 %, dan 1 %, serta penambahan antioksidan sintetis BHT (Butylated hydroxytoluene) 0,01 % (w/w), sedangkan faktor B adalah lama penyimpanan selama 0, 6, 12, dan 18 hari. Parameter yang diukur adalah aktivitas antioksidan, nilai TBARS, pH, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan MLP meningkatkan aktivitas antioksidan, nilai warna yellowness (b*), menghambat laju peningkatan TBARS, menurunkan nilai pH, warna lightness (L*) dan redness (a*) bakso daging ayam selama 18 hari. Bakso daging ayam dengan penambahan MLP 0,5 % memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan bakso dengan penambahan antioksidan sintetis (BHT 0,01 %) sehingga direkomendasikan penambahan MLP pada pembuatan bakso daging ayam sebanyak 0,5 %.
Assessment of Stabilizer Potential of Porang Flour and Maize Starch on Antioxidant Activity and Physicochemical Characteristics Ice Cream Rofita, Rista Cahya; Ratmawati Malaka; Maruddin, Fatma
Hasanuddin Journal of Animal Science (HAJAS) Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Animal Science, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/hajas.v6i2.32814

Abstract

Ice cream is a semi-frozen food made from milk or milk products, sweeteners, stabilizers, emulsifiers, and added flavors. Many ice cream product developments have been carried out to improve the quality of ice cream. One of them is the addition of stabilizers that maintain emulsions and enhance the softness of ice cream products. They can prevent the formation of large ice crystals in ice cream, provide uniformity of product texture, and provide resistance so that it does not melt easily. The purpose of this study was to analyze ice cream's antioxidant activity and physicochemical quality using different types and amounts of stabilizers (porang flour and cornstarch). This research method uses a completely randomized design (CRD) consisting of 5 levels of treatment with 3 replicates each. The treatment used in this study is the use of porang flour and cornstarch stabilizer at different concentrations, including; A1: 100% cornstarch; A2: Combination of 25% porang flour and 75% cornstarch; A3: Combination of 50% porang flour and 50% cornstarch; A4: Combination of 75% porang flour and 25% cornstarch; A5: 100% porang flour. The results showed that the treatment of the use of stabilizer combination of porang flour and cornstarch had a very significant effect (P<0.01) on ice cream testing parameters, including antioxidant activity and viscosity. Using a stabilizer combination of porang flour and cornstarch has no effect (P>0.05) on ice cream testing parameters, such as taste, texture, liking, melting power, and overrun. Treatment (A4) combines 75% porang flour and 25% cornstarch as stabilizers in ice cream. Keywords: Ice cream, stabilizer, antioxidant activity, physicochemical quality
Sensory Characteristics of Fermented Dangke Whey Functional Beverage with Different Levels of Honey Addition Taufik, Muhammad; Triana, Andi; Rasuli, Nur; Maruddin, Fatma; Kristianti, Novita Dewi; Nawangsari, Dwi Novrina
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 35 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2025.035.01.5

Abstract

The characteristics of functional beverages are strongly influenced by the microorganisms used to ferment the lactose contained in whey. In addition, the characteristics of whey functional beverages can also be influenced by the sweetener used. This study aims to determine the panellist acceptance of the sensory characteristics of fermented whey dangke functional beverages with the addition of different levels of honey. The parameters observed in this study were sensory measurements involving panelists, including sensory assessments of the value of taste, sweetness, color, viscosity, and the liking of the panelists for fermented whey products with increasing percentages of honey. The research design used was a complete randomized design. A total of 8, 10, or 12% honey was added, with 5 replications. Significant differences between treatments were followed by Duncan's multiple range test. The results of the analysis of variance revealed that the addition of different honey contents had a significant effect (P<0.01) on the values of sweetness, color, and viscosity. The addition of different concentrations of honey had no significant effect (P>0.01) on flavour value or panellist liking. Increasing the percentage of honey added to fermented whey caused the panelists' assessment of sourness to decrease, whereas the panelists' assessment of sweetness, color, viscosity and favourite increased. The best percentage of honey added was 12%.
Kajian Sifat Fisikokimia Susu Pasteurisasi dengan Penambahan Sari Kurma (Phoenix dactilyfera L) Sabil, Syahriana; Muh. Amin; Maruddin, Fatma; Musawa, La Ode Rahman; Syamsuddin Taggo; Arief, Fitri Armianti
Jurnal Peternakan Lokal Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v7i2.2879

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisitik fisikokimia susu pasteurisasi yang dihasilkan dengan penambahan sari kuma pada level berbeda. Produk yang dihasilkan adalah minuman yang menggabungkan manfaat susu pasteurisasi dengan rasa manis alami dan manfaat nutrisi dari sari kurma Metode penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Faktorial perlakuan adalah level penambahan sari buah kurma (0, 10, 15 dan 20%). Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari kurma pada level berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap sifat warna L*a*b*, berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap viskositas, total asam dan potensil hydrogen (pH) pada susu pasteurisasi. Warna kecerahan pada susu pasteurisasi dengan penambahan sari kurma dipengaruhi oleh proses reaksi kimia antara gula yang ada pada kurma dan asam amino pada susu mengakibatkan rekasi maillard dan pemecahan gula (karamelisasi) sehingga menghasilkan senyawa yang lebih gelap sehingga terjadi penurunan nilai L*. Warna kemerahan dan kekuningan mengalami peningkatan karena antosinain  dan  karotenoid  yang menyebabkan terjadi peningkatan nilai warna a* dan b*. Peningkatan nilai viskositas terjadi karena sari kurma menambah gula, serat larut, dan senyawa lain yang mampu menyerap air, berinteraksi dengan protein susu dapat meningkatkan total padatan produk.  Sari kurma mengandung asam organik yang menyebabkan peningkatan total asam dan penurunan pH pada susu pasteurisasi. Produk yang dihasilkan adalah minuman susu pasteurisasi sumber protein  dengan rasa manis alami dari kurma. Level sari kurma 20% warna cerah, kemerahan dan kekuningan/kecokelatan, serta terjadi peningkatan nilai viskositas dan nilai total asam diiringi penurunah  nilai pH.