Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kesehatan Mental Remaja Di Era Digital: Sebuah Tinjauan Literatur Nurkhurairokh, Azzahra; Abdullah, Mirna Nur Alia; Mujayapura, Muhammad Retsa Rizaldi
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 6 No. 1 (2025): Juli 2025
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v6i1.1246

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dampak penggunaan teknologi digital terhadap kesehatan mental, dengan fokus utama pada anak-anak dan remaja. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mental dalam konteks digital, serta memberikan rekomendasi terkait pengelolaan teknologi untuk menjaga kesehatan mental. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sintesis dari berbagai studi sebelumnya yang relevan. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dan perangkat digital yang berlebihan dapat memicu kecanduan, kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku, terutama di kalangan generasi muda. Namun, jika penggunaan teknologi dapat dikendalikan secara bijaksana, teknologi dapat mendukung perkembangan kognitif dan emosional individu. Peran keluarga, pendidikan literasi digital, serta integrasi nilai-nilai spiritual terbukti dapat membantu memperkuat daya tahan mental. Simpulan dari penelitian ini adalah pentingnya pendekatan multidisipliner yang melibatkan keluarga, pendidikan, dan kebijakan publik untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan mendukung kesehatan mental masyarakat.
Pengaruh Algoritma Tiktok Terhadap Regulasi Emosi Dan Kesehatan Mental Gen Z Dalam Fenomena Quotes Sedih Rahmania, Shecha; Abdullah, Mirna Nur Alia; Mujayapura, Muhammad Retsa Rizaldi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 9.D (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to explore the influence of TikTok's algorithm in presenting sad quotes on emotional regulation and mental health among Gen Z. Using a mix method approach, this research combines literature review with exploratory data obtained through a questionnaire. The findings show that TikTok's algorithm plays a significant role in presenting emotional content, which directly affects users' moods and emotional regulation patterns. Most respondents are frequently exposed to sad quote content, which may worsen their emotional condition. Through the perspective of media exposure theory and symbolic interactionism, this study reveals that repeated exposure to emotional content can create emotional attachment and shape social meanings about sadness among Gen Z. Therefore, there is a need for efforts to manage the types of content displayed on TikTok to minimize the negative impact on users' mental health.
Menganalisis Quiet Quitting dalam Dunia Akademik: Faktor Penyebab dan Implikasinya Bagi Mahasiswa Ramadani, Naisya Insani; Abdullah, Mirna Nur Alia; Mujayapura, Muhammad Retsa Rizaldi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.18972

Abstract

Fenomena quiet quitting tidak hanya terjadi di dunia kerja, tetapi juga semakin relevan di lingkungan akademik, khususnya di kalangan mahasiswa. Fenomena ini menggambarkan kondisi di mana mahasiswa tetap menjalankan kewajiban akademik secara minimal tanpa keterlibatan emosional atau usaha lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan quiet quitting dalam dunia akademik serta implikasinya terhadap efektivitas belajar mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode survei berbasis kuesioner, penelitian ini menemukan bahwa quiet quitting dalam konteks akademik dipengaruhi oleh faktor internal, seperti rendahnya motivasi pribadi, kelelahan mental, dan kondisi fisik, serta faktor eksternal seperti beban tugas yang berlebihan, tekanan sosial, dan metode pengajaran dosen yang monoton. Dampaknya mencakup rendahnya partisipasi dalam perkuliahan, kesulitan memahami materi perkuliahan, hingga menurunnya keterlibatan dalam aktivitas akademik. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kolaborasi aktif antara mahasiswa, dosen, dan institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, mendukung, dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. Kata Kunci: Efektivitas belajar, Lingkungan akademik, Mahasiswa, Quiet quitting
MEMBACA KEKERASAN SEKSUAL DI BALIK SERAGAM SEKOLAH: KAJIAN LITERATUR DALAM PERSPEKTIF HABITUS DAN KEKUASAAN SIMBOLIK Amalia, Amalia; Abdullah, Mirna Nur Alia; Mujayapura, Muhammad Retsa Rizaldi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 6 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i6.2025.2185-2192

Abstract

Kekerasan seksual di institusi pendidikan merupakan persoalan sosial yang kompleks, sering kali tersembunyi di balik struktur formal dan simbol-simbol otoritas seperti seragam, jabatan, dan budaya disiplin. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut melalui telaah literatur dengan menggunakan perspektif sosiologi kritis Pierre Bourdieu, khususnya konsep habitus dan kekuasaan simbolik. Metode yang digunakan adalah studi pustaka terhadap berbagai artikel ilmiah, laporan lembaga, serta teori-teori sosiologis yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kekerasan seksual di lingkungan sekolah tidak hanya merupakan tindakan individual, melainkan bagian dari konstruksi sosial yang dibentuk oleh habitus institusional dan relasi kuasa simbolik. Guru atau staf pendidik yang memiliki modal simbolik sering kali memanfaatkan posisinya untuk melakukan dominasi, sementara siswa berada dalam posisi yang sulit untuk melawan karena terbentuknya habitus kepatuhan dan budaya bungkam. Kajian ini menegaskan pentingnya membongkar mekanisme sosial dan simbolik yang memungkinkan kekerasan seksual terus terjadi dalam sistem pendidikan, serta perlunya pendekatan struktural dalam merumuskan upaya pencegahan.
ANALISIS MARRIAGE IS SCARY: DALAM PERSPEKTIF TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN Irvan, Mohammad; Mujayapura, Muhammad Retsa Rizaldi; Abdullah, Mirna Nur Alia
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN SOSIAL HUMANIORA Vol. 10 No. 2 (2025): JP2SH
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/jp2sh.v10i2.4420

Abstract

Penelitian ini menganalisis fenomena "Married is Scary" dalam perspektif Teori Pilihan Rasional yang dikembangkan oleh James Coleman. Fenomena ini mencerminkan ketakutan dan kekhawatiran individu terhadap institusi pernikahan, yang semakin meningkat di kalangan masyarakat modern. Dengan pendekatan kualitatif dan metode analisis deskriptif, penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan untuk menikah atau menghindari pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu cenderung melakukan kalkulasi untung-rugi sebelum membuat keputusan menikah, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan emosional. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan ekonomi, ekspektasi sosial, serta pengalaman pribadi atau lingkungan berkontribusi pada munculnya ketakutan terhadap pernikahan. Dalam kerangka Teori Pilihan Rasional, individu bertindak berdasarkan kepentingan sendiri dengan menilai manfaat dan risiko pernikahan sebelum mengambil keputusan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa "Married is Scary" merupakan fenomena sosial yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu tetapi juga oleh dinamika sosial yang lebih luas. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor ini dapat membantu dalam merancang kebijakan atau strategi untuk mengatasi ketakutan terhadap pernikahan di masyarakat modern.