Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Pharmaqueous

AKTIVITAS ANTIBAKTERI BUAH KAWISTA (Limonia acidissima) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Eschericia coli secara in-vitro Nugroho, Yusuf Eko; Dewi, Dini Puspo
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v1i2.110

Abstract

Kawista merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Buah kawista mengandung alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Beberapa jenis bakteri yang sering menginfeksi manusia yaitu Escherichia coli dimana bakteri Escherichia coli merupakan bakteri patogen penyebab diare. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas perasan alami dan perasan freeze dryer buah kawista dalam menghambat Escherichia coli pada konsentrasi 100%. Penelitian ini menggunakan buah kawista mentah di daerah Rembang. Buah diblender kemudian diperas sehingga menghasilkan konsentrasi 100%, serta perasan buah kawista 100% dilakukan metode pengeringan dingin (freeze dryer) kemudian dibuat konsentrasi 400 mg/mL. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan perasan alami dan perasan freeze dryer buah kawista 100% dapat menghambat Escherichia coli namun pada bakteri Escherichia coli tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara perasan alami dan perasan freeze dryer buah kawista 100%.
Efektivitas Buah Kawista untuk Menghambat Bakteri Staphylococcus epidermidis Puspodewi, Dini; Nugroho, Yusuf Eko
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, November 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v2i1.169

Abstract

Kawista merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. jenis bakteri yang sering menginfeksi manusia yaitu Staphtlococcus epidermidis yang termasuk CNS yang paling sering dipelajari. Untuk tujuan masa kini, definisi faktor virulensi sangat luas, terdiri dari gen dan protein yang memfasilitasi pembentukan infeksi pada tubuh manusia. Alkaloid, saponin, tanin, flavonoid merupakan salah satu zat yang berfungsi ssebagai antibakteri. Antibakteri adalah suatu zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan membunuh bakteri dengan cara mengganggu metabolisme bakteri. Buah kawista diperoleh dari kabupaten Rembang Jara Tengah.Buah diblender kemudian diperas sehingga menghasilkan konsentrasi 100%, dilakukan metode pengeringan dingin (freeze dryer) kemudian dibuat konsentrasi 400 mg/mL. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan freeze dryer buah kawista 100% dapat menghambat Staphylococcus epidermidis.
Pemanfaatan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Untuk Menurunkan Kadar Logam Cu Pada Ikan Belanak (Chelon subviridis). Pangesti, Ira; Nugroho, Yusuf Eko; Faizal, Imam Agus; Utami, Tri Fitri Yana; Priyanto, Anggih
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, November 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v2i1.161

Abstract

Perairan estuari Sungai di Kabupaten Cilacap merupakan daerah zona transisi antara daratan dan lautan, sehingga memiliki nilai strategis untuk dilakukan pemanfaatan secara ekonomi dan ekologi dan menjadi daerah yang dimanfaatkan pada berbagai kegiatan industri yang menyebabkan masuknya cemaran seperti logam berat Cu kedaging biota laut seperti ikan belanak, Nilai baku mutu logam Cu yang ditetapkan oleh FAO/WHO yaitu sebesar 1,0 mg/kg. Logam berat dapat diturunkan kadarnya dengan zat yang bersifat sekuestran salah satunya adalah asam sitrat yang berada pada buah belimbing wuluh, hal ini yang akan menyebabkan logam kehilangan sifat ion pada logam berat sehingga dapat mengurangi daya toksisitas logam tersebut. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Objek penelitian adalah daging ikan belanak yang di rendam dengan sari belimbing wuluh konsentrasi 25% dan variasi lama perendaman yaitu 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Hasil penelitian yaitu Kadar Cu awal 1,64 mg/kg. Prosentase penurunan pada 15 menit 29,7%, 30 menit 57,2% dan 45 menit 75,3%. Lama perendaman yang paling efektif untuk menurunkan kadar Cu pada daging ikan belanak yaitu selama 45 menit sebesar 75,3%. Terdapat pengaruh lama perendaman terhadap penurunan kadar Cu pada daging ikan belanak.
Identifikasi Faktor Nutrisi Terhadap Potensi Anemia Di Wilayah Cilacap Pangesti, Ira; Nugroho, Yusuf Eko; Nurwahidah, Andi Tenri
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 3 No. 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v3i2.327

Abstract

Logam ion tembaga (Cu) yang dapat mengakibatkan hemolisis pada darah akibat dari keracunan. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen, pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mekanisme hemostasis. Tembaga (Cu) dalam dosis tinggi dapat meyebabkan gejala GI, SSP, ginjal, hati, muntaber, pusing kepala, lemah, anemia, kramp, konvulsi, shock, koma, dan dapat meninggal. Gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Gejala lemah, letih, lesu, lelah, lunglai atau yang biasa disebut 5L juga merupakan salah satu gejala Anemia. Gejala yang lain adalah mata berkunang-kunang, berkurangnya daya konsentrasi dan menurunnya daya tahan tubuh Pada lansia penderita anemia berbagai penyakit lebih mudah timbul dan penyembuhan penyakit lebih mudah timbul dan penyembuhanya akan semakin lama. Prevalensi anemia adalah sekitar 8-44%, dengan prevalensi tertinggi pada laki-laki usia 85 tahun atau lebih. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Objek penelitian adalah lansia di wilayah Cilacap. Hasil penelitian yaitu gejala anemia yang di alami paling banyak di sebabkan karena memang adanya penyakit penyerta sebelumnya.
Analisa Kebutuhan Nutrisi Balita Wilayah Cilacap (Ditinjau Dari Aspek Imunologi) Nugroho, Yusuf Eko; Rusana; Pangesti, Ira
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 3 No. 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v3i2.329

Abstract

Nutrisi menjadi salah satu faktor penentu sistem kekebalan tubuh atau yang dikenal dengan imunonutrisi. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian single case riset. penelitian ini akan dilakukan di posyandu di Cialcap selama 2 bulan dengan usia 6-24 bulan. Hasil penelitian didapatkan data sebanyak 39 responden dengan metode kuesioner. Variable yang diamati adalah ausupan Karbohidrat, Lemak, Protein, Buah, Sayur. MPASI, ASI. Diperoleh data bahwa 97.4% balita sudah diberikan karbohidrat dalam bentuk nasi, sedangkan 1 balita atau 2.6% diberikan karbohidrat dalam bentuk yang lainnya. sebanyak 71.8% balita mendapatkan lemak dari minyak goring, 17.9% dari mentega dan 10.3% belum mendapatkan tambahan lemak. 97.4% mengkonsumsi protein baik nabati dan protein hewani. Sedangkan 2.6% belum mengkonsumsi keduanya. 97.4% mengkonsumsi buah dan sayur. Sedangkan 2.6% belum mengkonsumsi buah dan sayur. 76.9% balita mengkonsumsi ASI eksklusif dan 23.1% konsumsi ASI dan susu formula (kombinasi). konsumsi makananan pendamping asi yang buatan sendiri (homemade) sebesar 71.8%. sedangkan 28.2% mengkonsumsi bubur instan.
Hubungan Jumlah Trombosit dan Leukosit pada Pasien Dewasa Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Terhadap Lama Rawat Inap di RSI Fatimah Cilacap Bulan Februari- Maret 2022 Agustin, Afrida Chesarani; Nugroho, Yusuf Eko; Pangesti, Ira
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, November 2023
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i2.320

Abstract

DBD tersebar luas di daerah tropis dan sering menimbulklan kejadian luar biasa (KLB). Angka kejadian penyakit DBD yang terus meningkat dapat menjadi ancaman besar pada kesehatan masyarakat, hal ini dapat meningkatkan angka rawat inap di rumah sakit. Menurut data BPS Jateng pada 2021 di dapatkan angka kkesakitan DBD per 100.000 penduduk Kabupaten Cilacap tertinggi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 36,10. Kriteria laboratoris untuk dengue yaitu trombositopenia dan leukopenia serta didukung dengan IgG dan IgM positif pada tes serologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jumlah trombosit dan leukosit pada pasien dewasa dengan DBD terhadap lama rawat inap. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini dipilih menggunakan random sampling pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022 didapatkan 64 subjek pasien rawat inap dewasa. Berdasarkan analisis bivariat dengan SPSS 25.0 didapatkan hasil terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan leukosit terhadap lama rawat inap pasien DBD dewasa dengan nilai signifikansi p=0,020 untuk variabel jumlah trombosit, dan didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0,001untuk variabel jumlah leukosit. Jumlah trombosit dan leukosit memiliki hubungann terhadap lama rawat inap pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022.
Perbandingan Hasil Il-6 Pada Pasien Covid-19 dengan Diabetes Melitus dan Tanpa Diabetes Melitus Suhada, Wahyu Aji; Mubarok, Akhmad; Nugroho, Yusuf Eko
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, November 2023
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i2.321

Abstract

Seseorang dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus mempunyai risiko lebih besar tertular virus selama terjadinya wabah COVID-19. Kadar IL-6 dapat meningkat sampai ribuan kali lipat ketika mengalami stres seluler serta membantu dalam mengkoordinasikan respon terhadap disregulasi homeostasis jaringan. IL-6 digunakan sebagai prediktor prognosis pasien COVID-19 terkonfirmasi. Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaah hasil pemeriksaan IL-6 pada pasien COVID-19 dengan Diabetes Melitus dan tanpa Diabetes Melitus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di RSUD Cilacap dengan populasi sampel yaitu data pasien COVID-19 yang dilakukan pemeriksaan IL-6. Data dianalisis dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnof. Dan dilanjutkan dengan uji T-Test. Hasil IL-6 pada pasien COVID dengan DM tertinggi yaitu 5000 COI, sedangkan tanpa DM tertinggi 72,6 COI. Ada perbedaan hasil IL-6 pada pasien COVID-19 dengan DM dan tanpa DM dimana hasil IL-6 pasien COVID-19 dengan DM lebih tinggi.