Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendidikan Karakter dalam Cerita Gadis Pengusaha Korek Api Karya Watiek Ideo Imawati, Endah
Belajar Bahasa Vol 5, No 1 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.481 KB) | DOI: 10.32528/bb.v5i1.3034

Abstract

Anak membutuhkan bacaan yang tidak hanya penting, tetapi juga menarik. Peranan bacaan anak dalam pembentukan karakter anak sangat penting. Pendidikan karakter dibutuhkan sebagai dasar pendidikan di Indonesia. Bacaan itu harus menarik tanpa berkesan menggurui. Dongeng klasik yang sering dibaca atau didengar anak kadang-kadang meninggalkan kesan menyedihkan karena sang tokoh tidak berdaya. Dalam cerita “Gadis Pengusaha Korek Api” karya Watiek Ideo, tokohnya justru dibuat berdaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perjuangan tokoh utama dalam meraih yang diinginkannya. Anak memerlukan proses untuk meraih cita-cita. Perjuangan itu membutuhkan kreativitas dan kerja keras. Yang menjadi penelitian ini adalah cerita “Gadis Pengusaha Korek Api” yang dibuat berdasarkan cerita klasik “Gadis Penjual Korek Api” karya H.C. Andersen, dengan berdasarkan tiga komponen karakter baik, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action yang diprakarsai Thomas Lickona. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan teknik analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah konsep sastra anak dan pendidikan karakter. Pendidikan karakter untuk anak lebih mudah dipahami melalui cerita bergambar. Tiga komponen karakter baik itu ditemukan tokoh melalui proses yang cerdik. Kecerdikan itu yang menjadikan pesan dalam buku dipahami pembaca. Tokoh utama menunjukkan kegigihan mencapai cita-cita dan tidak mau menderita seperti tokoh dalam dongeng klasik. Strategi yang dia lakukan berhasil mendatangkan keuntungan materi dan memiliki banyak teman baru. Dalam perspektif kewirausahaan, itu menjadi contoh sederhana.
SENI TRADISI JANGER BASIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF Novi Anoegrajekti; Ifan Iskandar; Dian Herdiati; Endah Imawati
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni tradisi Janger merupakan salah satu teater rakyat Banyuwangi yang unik. Musik, kostum, dan gerak tari menunjukkan gaya Bali, dialog bahasa Jawa, dan syair tembang berbahasa Using. Seni Janger yang berdiri sejak 1918 dirancang untuk memberikan hiburan kepada masyarakat hingga saat ini telah mengalami modifikasi dan masih diminati oleh masyarakat pendukungnya. Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian diawali dengan menghimpun data dari sumber pustaka dan dilengkapi dengan data lapangan yang diperoleh melalui wawancara, obserbasi, dan partisipasi. Analisis data dilakukan sejak tahap penyediaan data. Interpretasi data dilakukan dengan memperhitungkan hubungan antardata secara keseluruhan untuk mendapatkan simpulan yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Janger terus mengalami modifikasi dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat penikmat yang direpresentasikan dengan banyaknya selingan tari dan tembang daerah. Arah perkembangan lakon mulai dari bersumber pada sejarah Majapahit, cerita rakyat, sejarah Nusantara, dan sejarah nasional. Perkembangan lakon dipicu oleh tuntutan pasar khususnya penanggap Janger. Produk industri kreatif berbasis Janger berupa inovasi dan kreasi secara internal dengan melakukan pembaharuan. Kreasi eksternal dilakukan dengan menciptakan produk industri kreatif. Salah satu kreasi berupa industri cetak yang ditulis oleh Aekanu Hariyono. Cara tersebut berpotensi dikembangkan untuk penulisan cerita rakyat dan berbagai lakon Janger. Kata kunci: industri kreatif, janger, lakon, seni tradisi
Pendidikan Karakter dalam Cerita Gadis Pengusaha Korek Api Karya Watiek Ideo Endah Imawati
Belajar Bahasa Vol 5, No 1 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v5i1.3034

Abstract

Anak membutuhkan bacaan yang tidak hanya penting, tetapi juga menarik. Peranan bacaan anak dalam pembentukan karakter anak sangat penting. Pendidikan karakter dibutuhkan sebagai dasar pendidikan di Indonesia. Bacaan itu harus menarik tanpa berkesan menggurui. Dongeng klasik yang sering dibaca atau didengar anak kadang-kadang meninggalkan kesan menyedihkan karena sang tokoh tidak berdaya. Dalam cerita “Gadis Pengusaha Korek Api” karya Watiek Ideo, tokohnya justru dibuat berdaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perjuangan tokoh utama dalam meraih yang diinginkannya. Anak memerlukan proses untuk meraih cita-cita. Perjuangan itu membutuhkan kreativitas dan kerja keras. Yang menjadi penelitian ini adalah cerita “Gadis Pengusaha Korek Api” yang dibuat berdasarkan cerita klasik “Gadis Penjual Korek Api” karya H.C. Andersen, dengan berdasarkan tiga komponen karakter baik, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action yang diprakarsai Thomas Lickona. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan teknik analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah konsep sastra anak dan pendidikan karakter. Pendidikan karakter untuk anak lebih mudah dipahami melalui cerita bergambar. Tiga komponen karakter baik itu ditemukan tokoh melalui proses yang cerdik. Kecerdikan itu yang menjadikan pesan dalam buku dipahami pembaca. Tokoh utama menunjukkan kegigihan mencapai cita-cita dan tidak mau menderita seperti tokoh dalam dongeng klasik. Strategi yang dia lakukan berhasil mendatangkan keuntungan materi dan memiliki banyak teman baru. Dalam perspektif kewirausahaan, itu menjadi contoh sederhana.
MANAGEMENT OF TRADITIONAL STAKEHOLDERS AND TANTRAYANA COSMOLOGY IN FACING DISEASE OUTBREAK IN BALI Putri Retnosari; Endah Imawati; I Ketut Sandika
DIA: Jurnal Administrasi Publik Vol 19 No 02 (2021): PUBLIC ADMINISTRATION
Publisher : Program Studi Doktor Ilmu Administrasi, FISIP, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.781 KB) | DOI: 10.30996/dia.v19i2.5589

Abstract

In controlling the increase in the spread of COVID-19, the Balinese people, especially Pejeng Village, Tampaksiring District, Gianyar, are guided by the rules of the Traditional Village Council. The community's obedience to the Traditional Village Council and Customary Stakeholders has become a strong foundation in suppressing the spread of the COVID-19 virus. This is evident from the case of covid 19 which has been sloping down from week to week in Pejeng Village, Tampaksiring District, Gianyar. Currently the people of Indonesia and the world are facing an outbreak of the COVID-19 virus disease. This study tries to explore three things, namely the management of traditional stakeholders in coordinating residents to deal with disease outbreaks, the role of Tantrayana teachings in shaping the mentality of Balinese people when facing disease outbreaks, and traditional ceremonies carried out to control Gering Agung. The purpose of this study is to analyze the management of traditional stakeholders in coordinating residents to deal with disease outbreaks, describe the role of Tantrayana teachings in shaping the mentality of Balinese people when facing disease outbreaks and describe traditional ceremonies carried out by the community to control Gering Agung. The approach used in this study is an ethnographic approach. The method used in this study to achieve the target to be achieved by using in-depth interviews which include (a) triangulation, (b) peer debriefing. (c) member check and trial audit. The results of this study indicate that the trust and obedience of the people of Pejeng Village can control disease outbreaks. In addition, the management of customary stakeholders also has a special strategy in guiding residents
Sejarah Sastra Indonesia di Banyuwangi Pada 1970-1990 Endah Imawati; Putri Retnosari; Novita Rully Anggraeny
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.18271

Abstract

ABSTRAKKeberadaan sastra daerah dianggap remeh dan sering diabaikan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia. Pada saat awal kemunculan sastra Indonesia, pertumbuhan karya sastra di Banyuwangi, Jawa Timur, tidak banyak yang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan sastra Indonesia di Banyuwangi pada 1970-1990. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukkan potensi besar sastrawan di Banyuwangi dan karya mereka. Penelitian ini dilakukan dengan mengklasifikasikan sastrawan berdasarkan kurun waktu tertentu dan berdasarkan karakteristik sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di awal kemunculan sastra Indonesia, di Banyuwangi sudah banyak gerakan yang melahirkan karya sastra Indonesia yang patut diperhitungkan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia di daerah.Kata kunci: Banyuwangi, sastra Banyuwangi, sejarah sastra, sastra daerahABSTRACTThe existence of regional literature is considered trivial and often overlooked in the writing of Indonesian literary history. At the beginning of the emergence of Indonesian literature, the growth of literary works in Banyuwangi, East Java, was not given much attention. This study aims to describe the development of Indonesian literature in Banyuwangi in 1970-1990. This type of research is descriptive qualitative research. This research shows the great potential of writers in Banyuwangi and their works. This research was conducted by classifying writers based on a certain period of time and based on literary characteristics. The results of this study indicate that at the beginning of the emergence of Indonesian literature, there were already many movements in Banyuwangi that gave birth to Indonesian literary works that should be reckoned with in writing the history of Indonesian literature in the regionKeyword: Banyuwangi, Banyuwangi literature, history of literature, regional literature
Kosmologi Tantrayana di Bali dalam menghadapi pagebluk wabah penyakit Putri Retnosari; Endah Imawati; Krisna Sukma Yogiswari
CARAKA Vol 8 No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ca.v8i1.11332

Abstract

Saat ini masyarakat Indonesia dan dunia menghadapi wabah penyakit virus covid-19. Di Indonesia, kedatangan wabah penyakit disebut sebagai masa pagebluk. Indonesia memiliki pengetahuan lokal dalam menanggulangi bencana atau wabah penyakit yang tercermin dalam kearifan lokal masing-masing daerah. Pada umumnya, kearifan lokal adalah jalan tengah yang dimiliki oleh masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan alam dan dunia. Salah satu daerah yang masih mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal adalah Pulau Bali. Masyarakat Bali berpandangan bahwa alam adalah sosok Ibu yang perlu dihormati sehingga menjaga alam bukanlah suatu paksaan melainkan bentuk kasih sayang. Kosmologi Tantrayana salah satu ritual dan kepercayaan yang membahas kesiapan mental manusia dalam menghadapi wabah penyakit atau musibah. Masyarakat Bali percaya jika menjaga, melestarikan dan merawat alam maka manusia akan jauh dari bencana. Untuk mewujudkan itu, masyarakat Bali percaya terhadap keseimbangan mikrokosmos, makrokosmos dan Tuhan. Pengetahuan lokal masyarakat Bali dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam membentuk mental ketika datang wabah penyakit. Ajaran Tantrayana mencoba mengingatkan manusia bahwa bencana dapat ditelusuri melalui metode folklor, yang artinya ada pertanda sebelum wabah penyakit datang. Melalui lima konsep yang ditawarkan dalam ajaran Tantrayana mengajarkan manusia untuk bisa menahan diri ketika wabah penyakit datang. Hal ini relevan dengan sikap yang seharusnya dilakukan manusia dalam menghadapi virus covid 19, seperti menahan diri untuk berpesta agar tidak terlibat di kerumunan masa yang dapat berpotensi besar penularan virus covid-19. Penelitian ini mencoba menulusuri tiga hal yaitu konsep kosmologi Tantrayana, peran ajaran Tantrayana dalam membentuk mental masyarakat Bali saat menghadapi pageblug wabah penyakit, dan  kesiapan mental masyarakat Bali dalam menghadapi Covid 19. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep kosmologi Tantrayana, mendeskripsikan peran ajaran Tantrayana dalam membentuk mental masyarakat Bali saat menghadapi pageblug wabah penyakit. Mendeskripsikan kesiapan mental masyarakat Bali dalam menghadapi Covid 19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan etnografis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencapai target yang ingin dicapai dengan menggunakan wawancara mendalam yang meliputi (a) triangulasi, (b) peer debriefing. (c) member check dan audit trial.
Pendampingan Kepenulisan Berbasis Kearifan Lokal Bagi Komunitas Ikatan Guru Penulis Tuban (IGPT) Sudikan, Setya Yuwana; Indarti, Titik; Saing, Muhammad Erwan; Imawati, Endah; Afdholy, Nadya
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v5i2.22549

Abstract

Ikatan Guru Penulis Tuban (IGPT) merupakan komunitas literasi yang berfokus pada penulisan kreatif. IGPT terdiri atas 207 guru PAUD, guru SD, guru SMP, dan guru SMA dan/atau SMK, dan calon guru (mahasiswa) masih terkendala dalam penulisan kreatif. Pengamatan tim PKM Senat Akademik Universitas (SAU) Universitas Negeri Surabaya mencatat bahwa rata-rata guru belum memiliki kompetensi menulis artikel ilmiah, menulis sastra kreatif, dan menulis reportase news. Itu terbukti dari minimnya karya ilmiah, karya sastra yang dimuat di media massa, dan reportase yang dimuat di media massa. Tim PKM SAU Universitas Negeri Surabaya melaksanakan pendampingan kepenulisan berbasis kearifan lokal Tuban. Tim melakukan observasi ke tempat-tempat bersejarah, pantai dan alam Tuban, masyarakat pedesaan dan pesantren Tuban, serta seni pertunjukan yang ada di Tuban.. Produk yang dihasilkan dari pendampingan kepenulisan selama tiga bulan, yakni tulisan reportase yang dimuat di media online, media massa cetak, dan antologi puisi atau antologi cerita pendek yang dicetak. Selama pemroduksian tulisan, Tim PKM SAU Universitas Negeri Surabaya melakukan pendampingan secara offline (tatap muka) dan online (tatap maya) yang berbentuk klinis. Kata kunci: kearifan lokal, artikel ilmiah, penulisan kreatif, reportase.
Peran Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan di Era Digital dalam Perspektif Berpikir Kritis Norman Fairclough Retnosari, Putri; Imawati, Endah
Jurnal Pena Indonesia Vol 10 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research with the title “The Role of Education and Science in the Digital Age in theperspective of Norman Fairclough's Critical Thinking Teaching” is motivated by the challengesfaced by the world of education and science in the increasingly complex digital era, which is notonly in the form of competition for express teaching models, but also human interest in falsetruths and information. The critical thinking teaching method offered by Fairclough opens newhorizons for the world of education and science so as not to be trapped by offers ofsophistication and sophistication alone, because developments in the digital era are alsorealized to have a negative impact on humans. This research is qualitative research using theliterature method. The formal object in this research is Norman Fairclough's critical thinkingteaching method, while the material object used in this research is the basic concept ofeducation and science. After conducting a search in this study, the results obtained are (1) theformulation of critical thinking on the concepts of education and science (2) finding the role ofeducation and science of education in the digital era by involving five basic concepts initiatedby Fairclough, namely action, context, history, power and ideology.
Dominasi Atas Perempuan-Alam dalam Cerpen Sumur Karya Muna Masyari (Kajian Ekofeminisme) Imawati, Endah; Retnosari, Putri
Jurnal Pena Indonesia Vol 11 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the deconstruction of excessive use of nature and the environment and ignoring the values ​​of local wisdom. This qualitative study uses ecofeminist thinking with the data source of the short story "Sumur" by Muna Masyari. The results of this study show the struggle of women to maintain nature and the environment that has provided local wisdom when a long drought hits. Women's struggle is in line with ecofeminist thinking while rejecting the use of nature and the environment that is not in accordance with local wisdom.
Sejarah Sastra Indonesia di Banyuwangi Pada 1970-1990 Imawati, Endah; Retnosari, Putri; Anggraeny, Novita Rully
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.18271

Abstract

ABSTRAKKeberadaan sastra daerah dianggap remeh dan sering diabaikan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia. Pada saat awal kemunculan sastra Indonesia, pertumbuhan karya sastra di Banyuwangi, Jawa Timur, tidak banyak yang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan sastra Indonesia di Banyuwangi pada 1970-1990. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukkan potensi besar sastrawan di Banyuwangi dan karya mereka. Penelitian ini dilakukan dengan mengklasifikasikan sastrawan berdasarkan kurun waktu tertentu dan berdasarkan karakteristik sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di awal kemunculan sastra Indonesia, di Banyuwangi sudah banyak gerakan yang melahirkan karya sastra Indonesia yang patut diperhitungkan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia di daerah.Kata kunci: Banyuwangi, sastra Banyuwangi, sejarah sastra, sastra daerahABSTRACTThe existence of regional literature is considered trivial and often overlooked in the writing of Indonesian literary history. At the beginning of the emergence of Indonesian literature, the growth of literary works in Banyuwangi, East Java, was not given much attention. This study aims to describe the development of Indonesian literature in Banyuwangi in 1970-1990. This type of research is descriptive qualitative research. This research shows the great potential of writers in Banyuwangi and their works. This research was conducted by classifying writers based on a certain period of time and based on literary characteristics. The results of this study indicate that at the beginning of the emergence of Indonesian literature, there were already many movements in Banyuwangi that gave birth to Indonesian literary works that should be reckoned with in writing the history of Indonesian literature in the regionKeyword: Banyuwangi, Banyuwangi literature, history of literature, regional literature