Fahmi, Yusran
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFFECTIVENESS OF JAMKESDA SERVICE IN PATIENT PATIENTS IN REGIONAL GENERAL HOSPITALS H HASAN BASRY KANDANGAN Fahmi, Yusran
Jurnal PubBis Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.754 KB)

Abstract

Unit Pelaksana Teknis Jamkesda sejauh ini sudah dialokasikan dana oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai pengganti Premi dari Masyarakat, Tahun 2010 sebanyak Rp. 5.633.088.000,- (lima milyar enam ratus tiga puluh tiga juta delapan puluh delapan ribu rupiah), sangat meningkat tajam pada tahun 2014 sebanyak Rp 9.136.305.000,- (Sembilan milyar seratus tiga puluh enam juta tiga ratus lima ribu rupiah). Dari alokasi dana yang signifikan tersebut timbul pertanyaan bagaimanakah efektivitas pelayanan jamkesda pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Birigjend H Hasan Basry Kandangan ?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelayanan Jamkesda serta mengindentifikasi faktor penghambat yang mempengaruhi efektifitas tersebut. Unit Pelayanan Teknis Jamkesda dapat dikatagorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan, mendapatkan biaya murah, pelayanan cepat, tepat dan memuaskan. Peneliti menggunakan pendekatan Penemunologis, dengan teknik pengumpulan data kuesioner, observasi dan wawancara, di pelayanan Jamkesda pasien berobat rawat jalan dengan responden 150 orang. Efektivitas pelayanan tersebut diukur melalui Indeks Kepuasan Masyarakat dengan acuan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004. Hasil penelitian antara lain : tingkat kesesuaian pelayanan dengan standar operasional prosedur, dan tingkat terlaksananya program pelayanan dapat dikatakan efektif (nilai rata rata unsur 3.28 katagori persepsi sangat baik, nilai rata-rata konversi hasilnya 81.86, nilai interval konversi juga sangat baik). Faktor penghambat tidak terlalu berpengaruh karena nilai rata-rata unsur adalah  3.28 katagori persepsi masih sangatlah baik. Kesimpulan adalah: Efektifitas Pelayanan yang tinggi dihasilkan oleh tingginya kepatuhan dan pengetahuan petugas pelayanan terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur sehingga program dan kegiatan terlaksana dengan baik. Faktor yang mempengaruhi dilapangan secara tidak langsung mendukung pencapaian ke Efektifan yang tinggi. Disarankan tetap selalu mendukung program maupun kegiatan melalui alokasi dana yang cukup untuk kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan, kecepatan pelayanan, serta kelengkapan sarana prasarana Unit Pelaksana Teknis Jamkesda. Kata kunci : efektivitas pelayanan; kinerja pelayanan
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK PADA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Fahmi, Yusran
Administraus Vol. 7 No. 3 (2023): Administraus: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen
Publisher : STIA Bina Banua Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56662/administraus.v7i3.243

Abstract

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak belum sepenuhnya baik, hal ini disebabkan dengan adanya pengetahuan dan pemahaman dari masyarakat terhadap Peraturan Daerah masih kurang, Staf/petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak hanya memiliki satu orang tenaga psikologis, dan kurangnya sosialisasi untuk masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kecamatan Amuntai Tengah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui informan berjumlah 12 orang. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji kredibitas data menggunakan editing, klasifikasi dengan cara interprestasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kabupaten Hulu Sungai Utara cukup efektif yakni : Pertama, pada variabel komunikasi diketahui indikator transmisi dan kejelasan pemahaman masyarakat tidak efektif. Kedua, pada variabel sumber daya diketahui indikator staf dan indikator informasi tidak efektif, pada indikator kewenangan dan indikator fasilitas efektif. Ketiga, pada variabel disposisi diketahui indikator melaksanakan kebijakan-kebijakan efektif. Keempat, pada variabel struktur birokrasi diketahui indikator standard operating procedure (SOP) tidak efektif dan indikator fragmentasi efektif. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu : faktor pendorong diketahui Pertama, Penanganan dan perlindungan sebagai penyelesaian masalah bagi korban. Kedua, Adanya kerja sama untuk penanganan masalah bagi korban. Faktor penghambat yaitu : Pertama, Pengarahan dan sosialisasi kurang kemasyarakat. Kedua, Informasi yang didapatkan masyarakat masih kurang. Ketiga, Kurangnya tenaga psikologis dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Hulu Sungai Utara. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, juga memberikan arahan atau bimbingan secara psikologis terhadap korban, dan membuat program yang lebih menekankan pada perlindungan perempuan dan anak. Untuk meningkatkan implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kabupaten Hulu Sungai Utara disarankan kepada Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara segera melakukan realisasi terhadap Peraturan Daerah yang telah direvisi, kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar memberikan perlindungan dan penanganan terhadap korban, memberikan sosialisasi. Kepala Desa lebih memperhatikan yang menjadi korban kekerasan perempuan dan anak. Masyarakat agar lebih cepat tanggap memberikan informasi kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
EFEKTIVITAS PROGRAM KAMPUNG KB DI DESA PAKAN DALAM KECAMATAN DAHA UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Fahmi, Yusran
Al Iidara Balad Vol. 5 No. 3 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.5.3.262

Abstract

Program Kampung KB merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar bisa membentuk keluarga sejahtera. Efektivitas Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan MKJP, kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih rendah, dan masih ada bayi lahir stunting akibat kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Program Kampung Dalam Membentuk Keluarga Sejahtera di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel secara purposive sampling berjumlah 13 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan belum efektif. Dapat dilihat pada indikator perencanaan, pengawasan, Langkah program, Realisasi, pelaksanaan kegiatan, kepuasan terhadap program, standar operasional prosedur, tujuan program dan dampak positif. Adapun indikator yang masih belum efektif yaitu pelaksanaan, pencapaian target program, dan pencapaian tujuan. Faktor yang mempengaruhi Efektivitas Program Kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan diantaranya faktor pendukung yaitu adanya petugas lini lapangan, adanya tokoh agama dan tokoh masyarakat, dan adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai program KB, sedangkan faktor penghambatnya yaitu pendapatan perkapita masih rendah, penggunaan MKJP masih rendah, dan masih ada angka stunting. Untuk meningkatkan Efektivitas Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, disarankan kepada Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Hulu Sungai Selatan hendaknya mengkoordinasikan kembali dengan Kepala Desa dan Petugas Lini Lapangan KB tentang jadwal kegiatan dan sosialisasi, serta program-program Kampung KB yang masih belum berjalan. Kepada Kepala Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara diharapkan untuk terus melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi dasar Kampung KB sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di Desa Pakan Dalam. Kepada masyarakat Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara diharapkan untuk selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan program Kampung KB yang ada di Desa Pakan Dalam
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP PADA KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK BALANGAN Fahmi, Yusran
Al Iidara Balad Vol. 5 No. 1 (2023): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.5.1.269

Abstract

Efektivitas pengelolaan merupakan suatu proses, cara dan perbuatan mengelola fenomena masalah yaitu kurangnya sumber daya manusia, lemahnya sistem kearsipan dan kurangnya sarana. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengelolaan arsip pada Kantor Badan Pusat Statistik Balangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan efektivitas pengelolaan arsip pada BPS Balangan cukup efektif dilihat dari: Pertama, Sumber Daya Manusia yang mempunyai indikator Keterampilan, petugas arsip pada Kantor BPS Balangan dapat di katakan kurang efektif, karena belum memiliki pengelolaan kearsipan khusus. Indikator Pendidikan, Tenaga kearsipan pada Kantor Badan Pusat Statistik Balangan dapat di katakan kurang efektif karena tidak memiliki latar belakang Pendidikan tenaga ahli khusus kearsipan sehingga para pengelolaan kearsipan pada Kantor BPS Balangan masih kurang efektif dalam bidang kearsipan. Indikator Pelatihan, pada Kantor BPS Balangan dapat di katakan kurang efektif karena hanya dilakukan satu kali pelatihan untuk pengelola kearsipan sehingga pengelola kearsipan belum menguasai penuh tentang mengelola arsip dangan efektif dan baik. Kedua, Sistem Kearsipan yang mempunyai indikator Penyimpanan, pada Kantor BPS Balangan dapat di katakan sudah efektif karena menggunakan sistem penyimpanan manual dan digital lebih mudah dalam mengelola dan mencari arsip itu kembali. Indikator pelayanan, sudah efektif karena semua karyawan mendapatkan pelayanan yang baik oleh petugas kearsipan. Indikator peminjaman arsip, Peminjaman Arsip pada Kantor BPS Balangan sudah efektif. Indikator Pemeliharaan Arsip, pada Kantor BPS Balangan sudah efektif karena sudah dilakukan sesuai standar. Indikator pemusnahan arsip, Kantor BPS Balangan sudah efektif karena sudah sesuai standar mengikuti aturan dari pusat. Ketiga, sarana dan prasarana dengan indikator Sarana dan prasarana Perkantoran, masih kurang efektif karena masih kurangnya lemari dan rak untuk penyimpanan arsip. Peningkatan efektivitas pengelolaan arsip pada Kantor BPS Balangan diharapkan kepada Kepala Kantor BPS Balangan agar dapat memberikan pengelola khusus kearsipan agar terciptannya pengelola kearsipan dengan efektif serta menambah sarana untuk memaksimalkan pengelolaan arsip.
KINERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PADA KANTOR KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Budiarti , Rina; Arsyad, M.; Fahmi, Yusran
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.307

Abstract

Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah hasil atau output dari tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil dalam menjalankan fungsi pelayanan publik, administrasi pemerintah, serta pembangunan nasional. Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada pada Kantor Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong masih memiliki beberapa permasalahan, antara lain kurangnya kecakapan sumber daya manusia nya, kurang disiplin pegawai terhadap jam kerja, serta sarana prasarana yang kurang memadai untuk menunjang kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pada Kantor Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong kurang optimal, dilihat dari masih kurang nya pemahaman pegawai terhadap tugas yang diberikan dan tingkat disiplin yang masih rendah, (2) faktor penghambat antara lain kurangnya kualitas sumber daya manusia dalamhal menyelesaikan pekerjaan, kurang disiplin nya pegawai terhadap jam kerja, dan sarana prasarana yang kurang memadai untuk menunjak kinerja pegawai. (3) faktor pendorong antara lain gajih atau tunjangan dan jaringan internet yang lancar. Untuk meningkatkan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pada Kantor Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong, Kepala Kantor Kecamatan Banua Lawas agar melengkapi danmemperbaharui sarana prasarana dan fasilitas yang ada, kepada pegawai agarmeningkatkan kedisiplinan dalam hal kehadiran sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, dan kepada masyarakat agar lebih teliti dalam hal perlengkapan persyaratan ketika berurusan
IMPLEMENTASI KABUPATEN KOTA SEHAT (FOKUS PADA USULAN PENCAPAIAN PENGHARGAAN SWASTI SABA T.2023) Fahmi, Yusran
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.359

Abstract

Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan; Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/ Menkes /PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat. Tercapainya suatu kondisi kabupaten/kota untuk hidup bersih, nyaman, aman dan sehat, tempat bekerja, terlaksananya berbagai program program Kesehatan dan program sektor lainnya, meningkatkan sarana produktifitas dan perekonomian masyarakat. Penilaian dan penghargaan “SWASTI SABA” setiap 2 tahun sekali, diberikan oleh Presiden Republik Indonesia. Diklasifikasikan menjadi 3 katagori: Penghargaan PADAPA, Penghargaan WIWERDA, Penghargaan WISTARA, Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori George C Edward III dalam kendala besar keberhasilan implementasi, kemudian diharapkan ada gambaran mendalam tentang “Implementasi Kabupaten Kota Sehat fokus pada usulan untuk mendapatkan pencapaian Penghargaan Swasti Saba di Provinsi Kalimantan Selatan” Lima Kabupaten Kota terbaik antara lain : Banjarbaru, Tabalong, Kab Banjar, Tapin dan Kab HSS kemudian hanya Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tabalong yang bisa diusulkan ke Pusat untuk mendapatkan penghargaan. Syarat pengusulan mendapatkan penghargaan sebuah Kabupaten Kota Sehat, Wajib bebas ODF (buang air besar sembarangan) minimal 80% penduduk, termasuk 9 tatanan minimal rata rata 70% (tatanan Kehidupan masyarakat sehat mandiri, Pemukiman dan Fasilitas Umum, Satuan Pendidikan, Pasar, Perkantoran dan Perindustrian, Parawisata, Transportasi dan tertib lalu lintas, Perlindungan Soaial, dan tatanan penanggulangan bencana) Komitmen bersama Pemerintah Daerah, TIM Pembina Kabupaten Instansi terkait, Forum Kabupaten Kota Sehat termasuk TIM Koordinasi Kecamatan dan Pokja Desa Kelurahan dalam menciptakan pelaksanan Kabupaten Kota Sehat sangat diperlukan
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA UPT PUSKESMAS ILUNG KECAMATAN BATANG ALAI UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Nisa, Rusmatun; Fahmi, Yusran; Affrian, Reno
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 2 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.2.933

Abstract

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan tingkat satu yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas baik dari penyedia layanan kesehatan. Puskesmas dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan dan kepuasan pasien atau masyarakat dengan meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat meminimalisir terjadinya krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah 4.846 orang yang mengunjungi Puskesmas Ilung dalam 3 bulan terakhir (Juni, Juli dan Agustus). Sedangkan sampel yang diperoleh menurut rumus Slovin adalah 100 orang. Hasil analisis data kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat diperoleh nilai korelasi kedua variabel sebesar 0,625 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 artinya kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang erat dan hipotesis penulis diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Hubungan antar variabel bersifat positif artinya semakin tinggi kualitas pelayanan maka kepuasan masyarakat akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah kualitas pelayanan maka kepuasan masyarakat akan semakin rendah. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan Puskesmas Ilung dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya seperti memberikan pelayanan sesuai jadwal yang telah ditentukan dan melayani dengan sikap ramah sehingga kepuasan warga yang mencari pelayanan pengobatan juga semakin meningkat. Untuk kepala UPT Puskesmas agar bisa melakukan pengusulan kepada pihak terkait masalah sarana dan prasarana seperti tempat parkir, ruang tunggu dan media informasi. Untuk petugas Puskesmas Ilung diharapkan untuk meningkatkan kinerjanya seperti memberikan pelayanan yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan melayani dengan sikap ramah.
EFEKTIVITAS PROGRAM KAMPUNG KB DI DESA PAKAN DALAM KECAMATAN DAHA UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Fahmi, Yusran
Al Iidara Balad Vol. 5 No. 2 (2023): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.5.2.1213

Abstract

Program Kampung KB merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar bisa membentuk keluarga sejahtera. Efektivitas Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan MKJP, kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih rendah, dan masih ada bayi lahir stunting akibat kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Program Kampung Dalam Membentuk Keluarga Sejahtera di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel secara purposive sampling berjumlah 13 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan belum efektif. Dapat dilihat pada indikator perencanaan, pengawasan, Langkah program, Realisasi, pelaksanaan kegiatan, kepuasan terhadap program, standar operasional prosedur, tujuan program dan dampak positif. Adapun indikator yang masih belum efektif yaitu pelaksanaan, pencapaian target program, dan pencapaian tujuan. Faktor yang mempengaruhi Efektivitas Program Kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan diantaranya faktor pendukung yaitu adanya petugas lini lapangan, adanya tokoh agama dan tokoh masyarakat, dan adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai program KB, sedangkan faktor penghambatnya yaitu pendapatan perkapita masih rendah, penggunaan MKJP masih rendah, dan masih ada angka stunting. Untuk meningkatkan Efektivitas Program kampung KB di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, disarankan kepada Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Hulu Sungai Selatan hendaknya mengkoordinasikan kembali dengan Kepala Desa dan Petugas Lini Lapangan KB tentang jadwal kegiatan dan sosialisasi, serta program-program Kampung KB yang masih belum berjalan. Kepada Kepala Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara diharapkan untuk terus melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi dasar Kampung KB sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di Desa Pakan Dalam. Kepada masyarakat Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara diharapkan untuk selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan program Kampung KB yang ada di Desa Pakan Dalam
PENGELOLAAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI BENIH IKAN LOKAL BANJANG PADA DINAS PERIKANAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maryati , Anna; Fahmi, Yusran; Resmawati , Resmawati
Al Iidara Balad Vol. 7 No. 1 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.7.1.1347

Abstract

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Lokal Banjang bertugas memproduksi dan menyalurkan benih ikan unggul untuk di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Namun hal tersebut memerlukan pengelolaan yang baik agar benih ikan sehat, unggul, dan sampai ke pembudidaya dalam kondisi optimal. Permasalahan yang ditemukan yaitu infrastruktur yang kurang terawat, keterbatasan sumber daya manusia, serta pembagian tugas yang tidak efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Lokal Banjang pada Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengambil sampel secara purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 13 orang. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun uji kredibilitas data menggunakan triangulasi, membercheck, perpanjangan waktu terjun, pengamatan tepat, audit trail, dan peer debriefing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Lokal Banjang pada Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Utara cukup baik. Dalam variabel perencanaan, yaitu pertama, menetukan tujuan dimasa yang akan datang berjalan dengaan baik. Kedua, langkah-langkah strategis mencapai tujuan berjalan dengan baik. Ketiga, kelengkapan fasilitas cukup baik. Selanjutnya, variabel pengorganisasian, yaitu: pertama, pengelompokan kegiatan terlaksana dengan cukup baik. Kedua, pembagian tugas dilakukan cukup baik. Selanjutnya, variabel kepegawaian, yaitu pertama, Sumber Daya Manusia kurang baik. Kedua, pelatihan dan pengembangan berjalan cukup baik. Selanjutnya, variabel motivasi, yaitu pertama, penghargaan/insentif kurang baik. Kedua, lingkungan kerja cukup baik. Selanjutnya, variabel pengawasan, yaitu pertama, pengukuran kinerja dilaksanakan dengan baik. Kedua, analisis penyimpangan dilakukan dengan baik. Ketiga, tindakan korektif berjalan dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Lokal Banjang terdiri dari faktor penghambat dan pendukung. Faktor penghambat yaitu keterbatasan anggaran dan kurangnya tenaga ahli. Faktor pendukung yaitu perencanaan yang tersusun sesuai dengan tujuan.
PENGELOLAAN PASAR IKAN BANUA LIMA KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Fahmi, Yusran; Raudah, Siti; Jannah, Miftahul
Al Iidara Balad Vol. 7 No. 1 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.7.1.1356

Abstract

Pengelolaan pasar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengatur dan mengawasi pasar agar dapat berfungsi dengan baik dan efektif. Fenomena masalah yang terjadi yaitu terdapat pedagang yang menggunakan bahu jalan untuk berjualan, ditemukannya pedagang lain selain menjual ikan ikut berjualan didalam pasar dan kurang memadainya fasilitas pendukung di pasar. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui pengelolaan pasar dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melewati berbagai cara, seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penarikan sampel untuk memperoleh sumber data dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 13 orang. Data yang telah terkumpul, selanjutnya dianalisis melalui teknik analisis sebelum lapangan, reduksi data, penyajian data (Display) dan verification. Dengan uji kredibilitas data berupa perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan mengadakan membercheck. Hasil menunjukan bahwa pengelolaan pasar kurang optimal. Hal ini dilihat dari indikator pertama, rencana pengelolaan cukup optimal, karena adanya penyusunan rencana pengelolaan yang terstruktur dengan jelas. Kedua, strategi untuk mencapai tujuan cukup optimal, karena ditemukannya perencanaan yang terkonsep secara sistematis mengenai langkah-langkah yang akan diambil. Ketiga, pembagian tugas cukup optimal, karena ditemukannya pembagian tugas yang spesifik pada sistem kerja pengelolaan pasar. Keempat, pelimpahan wewenang cukup optimal, karena adanya pengambilan tanggung jawab oleh individu dalam menjalankan perannya masing-masing. Kelima, menempatkan sumber daya manusia sesuai dengan fungsinya masing-masing cukup optimal, karena terdapatnya kesesuaian antar kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh individu. Keenam, menilai pelaksanaan kurang optimal, karena masih banyaknya kekurangan pada sistem kerja yang diterapkan petugas dalam pengelolaan pasar. Ketujuh, pemberian arahan kurang optimal, karena kurangnya inisiatif dari pihak pemerintah dalam memberikan pembinaan secara rutin ke masyarakat. Kedelapan, indikator komunikasi yang tepat kurang optimal, karena proses penyampaian informasi yang belum dapat diterima secara akurat oleh objek sasaran. Kesembilan, indikator pengawasan kurang optimal, karena proses pemantauan kegiatan masih kurang maksimal. Kesepuluh, indikator tindakan perbaikan kurang optimal, karena minimnya langkah pihak UPTD Pasar dalam mengatasi beberapa hal. Faktor pendukung pengelolaan yaitu adanya kerjasama dengan instansi terkait dan pihak instansi siap menerima keluhan dari masyarakat. Adapun faktor penghambat yaitu keterbatasan anggaran dan kurangnya pengawasan