Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KONSELING REALITA TERHADAP ADAPTATION DAN RESPONSIBILITY MAHASISWA STIKES SANTA ELISABETH MEDAN Br Karo, Mestiana; Simanullang, Murni Sari Dewi; Regina, Mariska
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.886 KB) | DOI: 10.32524/jksp.v3i1.657

Abstract

The first year student will face various challenges in the college where he studies. The challenge is due to changes in the environment, different ways of learning, and adjustments to friends with different backgrounds and ethnicities. If students are unable to accept this reality, it will have an impact on their ability to adapt and take responsibility for completing their lectures. Reality counseling using WDEP techniques can help a person to have effective behavior. The WDEP technique refers to four strategy groups namely Want, Doing, Evaluation, and Plan. The purpose of this study was to analyze the effect of WDEP technique reality counseling on student adaptation and responsibility. From 33 midwifery level 1 students at STIKes Santa Elisabeth Medan, a simple random sampling was conducted and 10 study respondents were obtained. The research design used in this study was pre experimental one group pre post test design. The instrument used in this study was a questionnaire consisting of 13 statements for adaptation and 13 statements for responsibility. Reality counseling is conducted four times, with a duration of 45 minutes for each meeting. Data analysis was performed with the Fisher Exact test with the results of p value = 0,000 (p <0.05) which showed a significant effect on the reality of WDEP technique counseling on adaptation and responsibility of midwifery level 1 students at STIKes Santa Elisabeth Medan. The results of this study are expected to be input for educational institutions to provide WDEP technical reality counseling to first-degree students.
The Perception of third level Students' About Triage In D3 Nursing Program of STIKes Santa Elisabeth Medan 2023 Br Karo, Mestiana; Barus, Titus
Jurnal Kesehatan LLDikti Wilayah 1 (JUKES) Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober : Health Science
Publisher : LLDIKTI Wilayah 1

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54076/jukes.v3i2.388

Abstract

Selamat siang, berikut pengajuan publikasi jurnal
MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI DESA SEI MENCIRIM TAHUN 2023 Br Ginting, Friska Sri Handayani; Siallagan, Ance; Derang, Imelda; Br Karo, Mestiana; Ginting, Nasipta; Saragih, Helinida
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.613

Abstract

ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit yang dapat diderita dari kalangan usia, dimana penyakit ini merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Ispa tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri saja melainkan dapat disebabkan oleh inhalasi bahan- bahan organic atau uap kimia dan inhalasi bahan- bahan debu yang mengandung allergen. Penyakit yang saat ini  menyerang masyarakat Desa sei mencirim dalam 6 bulan terakhir ini adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dimana berdasarkan data yang di dapat Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga ditandai dengan keluarga mengakan penyakit yang diderita keluarga selama 6 bulan terakhir adalah batuk, pilek dan demam. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga di perlukan manajemen kesehatan keluarga yang baik dan tepat guna meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Manajemen kesehatan keluarga adalah cara untuk menyesuaikan dan mengintengrasikan proses keluarga, pengobatan penyakit, dan gejala sisa untuk mencapi tujuan kesehatan tertentu di sector keluarga. Berdasarkan data yang di dapat dari Keluarga menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal seperti membeli obat bebas di warung/apotik sebelum ke faskes sebanyak 208 kk (72,2 persen), keluarga yang menderita batuk, pilek dan demam selama 6 bulan terkahir sebanyak 172 kk (59,7 persen). Berdasarkan masalah yang dialami oleh masyarakat desa sei mencirim, maka solusi atau intervensi yang diberikan Penyuluhan tentang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan Membagikan masker dan vitamin C (berkoordinasi dengan pihak puskesmas).
EDUKASI PENCEGAHAN ACNE VULGARIS DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN Sri Handayani Br Ginting, Friska; Ginting, Agustaria; Sinurat, Samfriati; Br Karo, Mestiana; Haryati, Christina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 7 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i7.2853-2859

Abstract

Tingginya kejadian terjadinya gangguan pada kulit yaitu acne vulgaris dapat menimbulkan masalah fisik terutama pada  masa remaja yang sedang tahap transisi menuju dewasa,Hal ini dapat mempengaruhi penampilan fisik individu dan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seperti kecemasan, perasaan rendah diri dan kurangnya percaya diri. Gangguan kulit  tersebut merupakan salah satu aspek prioritas yang harus diperhatikan oleh remaja. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pencegahan serta penanganan acne vulgaris sehingga dapat mencegah dan mengurangi tingkat keparahan acne vulgaris. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan memberika edukasi yang berisikan pengenalan, pencegahan dan menangani acne vulgaris. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa menunjukkan perubahan dan gangguan pada kulit salah satunya dalah acne vulgaris 50% peserta berinisiatif untuk merubah pola kehidupan sehari hari mereka. 10% peserta telah mulai menerapakan untuk tidak melakukan hal yang dapat emicu terjadinya acne vulgaris.Edukasi ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam menjaga kesehatan terutama pada gangguan kulit.