Kurikulum merupakan suatu proses penentu dalam tujuan pembelajaran berdasarkan beberapa aspek seperti aspek kebutuhan, pemilihan materi dan metode pembelajaran, pengembangan materi dan aktivitas pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran yang dirancang dengan mempertimbangkan perkembangan karakteristik peserta didik. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif dan data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitan ini yaitu implementasi kurikulum merdeka telah diterapkan di SDN 107416 Sugiharjo dengan optimal dan sedang berlangsung. Menurut kepala sekolah masih ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi dilapangan terkait dengan kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar antara lain tidak seluruh guru telah mengerti mengenai kurikulum merdeka belajar, masih lemahanya penguasaan teknologi informasi, minimnya seminar yang membahas perihal tentang Kurikulum Merdeka Belajar Sekolah Dasar dan masih adanya guru yang menggunakan metode pembelajaran yang tidak bervariasi untuk kegiatan pembelajaran. Penerapan Kurikulum Merdeka memperhatikan minat peserta didik dan ditiadakannya KKM, munculnya Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Adanya penerapan Proyek Penguatan Profil pelajar Pancasila (P5). Terdapat perbedaan mata pelajaran yaitu Pendidikan Pancasila, IPAS, dan SBdP. Perangkat pembelajaran berubah menjadi CP, analisis CP, tujuan (Analisis Tujuan Pembelajaran) dan modul. Capaian Pembelajaran atau disingkat CP berubah dari Kompetensi Dasar dan Kompetensi Indikator, modul berubah dari RPP. Penilaian yang digunakan pada kurikulum merdeka adalah penilaian formatif dan sumatif. Keberhasilan kurikulum merdeka terletak pada kerjasama Kepala Sekolah dan guru, sehingga peserta didik mampu mengembangkan kreativitas masing-masing. Kata kunci: Kurikulum merdeka, Kesiapan Sekolah The curriculum is a process of determining learning objectives based on several aspects such as aspects of needs, selection of learning materials and methods, development of learning materials and activities, evaluation of learning outcomes which are designed by considering the development of student characteristics. This research is a descriptive qualitative type and the data obtained was then analyzed using the Miles and Huberman model. The implementation of the independent curriculum at SDN 107416 Sugiharjo has been implemented optimally and is ongoing. According to the principal, there are still several problems that occur in the field related to teacher readiness in implementing the independent learning curriculum, including not all teachers understand the independent learning curriculum, weak mastery of information technology, the lack of seminars discussing the Independent Learning Curriculum for Elementary Schools and still there are teachers who use learning methods that do not vary for learning activities. The implementation of the Independent Curriculum takes into account the interests of students and the elimination of KKM, the emergence of Learning Goal Achievement Criteria (KKTP). The implementation of the Project for Strengthening the Profile of Pancasila students (P5). There are different subjects, namely Pancasila Education, IPAS, and SBdP. Learning tools change to CP, CP analysis, objectives (Learning Objective Analysis) and modules. Learning Outcomes or abbreviated as CP changed from Basic Competencies and Indicator Competencies, modules changed from RPP. The assessments used in the independent curriculum are formative and summative assessments. The key to the success of the independent curriculum lies in the collaboration of the principal and teachers, so that students are able to develop their own creativity. Keywords : Independent Curriculum, School Readiness