Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Limbah Udang dan Arang Sekam dalam Formula Pupuk Lepas Lambat Urea-Organik Terhadap Pelepasan dan Serapan N di Lahan Marginal Mansyur, Nur Indah; Sembiring, Rocky Juliansen; Nur Ilham, M. Alif
JURNAL PERTANIAN Vol 15, No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v15i1.3876

Abstract

Urea merupakan pupuk pupuk anorganik sumber nitrogen yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara nitrogen bagi tanaman. Disisi lain urea memiliki kekurangan yaitu mudah hilang baik melalui pencucian maupun penguapan menyebabkan ketersediaannya menjadi rendah, sekitar 30-40%. Untuk mengurangi kehilangan unsur hara N dari urea maka perlu dibuat modifikasi dalam formula pupuk N-lepas lambat (PLL) dengan menggunakan bahan organic sebagai pendukung formula. Penelitian ini bertujuan untuk menguji formula pupuk N lepas lambar Urea-organik  dalam melepaskan unsur hara N di tanah marginal. Penelitian dilaksanakan dengan 2 tahapan penelitian yang saling berkaitan, yaitu  Tahap 1. Uji pelepasan N dari PLL Urea-organik, percobaan inkubasi RAL 7 formula PLL (P1: urea-limbah udang 1:1, P2: urea-limbah udang 1:2,5, P3: urea-limbah udang 1:5, P4: urea-arang sekam 1:1, P5: urea-arang sekam 1:2,5, P6: urea-arang sekam 1:5, kontrol (K): Urea. Pengambilan data berdasarkan lama inkubasi 0, 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, 52 hari.  Tahap 2. Uji Serapan N PLL Urea-organik oleh Jangung, percobaan lapangan terdiri dari 6 takaran PLL formula urea-limbah udang (F0: Tanpa pupuk, F1: Urea 4,5,  F2: PLL 20, F3: PLL 40,  F4: PLL 60,  dan F5: PLL 80 gr/polybag). Pengamatan dilakukan terhadap tanah, tanaman dan serapan hara N oleh Jagung.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah udang dan arang sekam sangat baik sebagai bahan pendukung formula PLL urea-organik. Formula urea-organik 1:5 (P3 dan P6) sangat baik dalam mengontrol pelepasan NH4+. Formulasi urea-limbah udang 1:5 (P3) sangat baik  mengontrol pelepasan NH4+ berdasarkan persamaan kinetika First order. Serapan hara nitrogen tertinggi diperoleh pada aplikasi PLL formula urea-limbah udang 1:5 (F5).Kata Kunci : PLL, Arang Sekam, Limbah udang , NH4+
Karakteristik Fisika Tanah Pada Beberapa Lahan Budidaya Tanaman Hortikultura Lahan Marginal Mansyur, Nur Indah; Antonius, Antonius; Titing, Deny
JURNAL PERTANIAN Vol 14, No 2 (2023): jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v14i2.3779

Abstract

Pertumbuhan dan produksi tanaman hortikultura sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah. Pada daerah dengan suhu dan curah hujan tinggi seperti Tarakan, umumnya lahan untuk budidaya hortikultura memiliki kesuburan kimia dan biologi tanah yang rendah. Peranan kesuburan tanah dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman hortikultura merupakan satu kesatuan dari peranan sifat sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik fisika tanah pada beberapa lahan budidaya hortikultura sebagai arahan pengelolaan  kesuburan tanah di Tarakan. Merupakan penelitian non eksperimen, menggunakan metode survey dengan objek utama penelitian adalah sifat fisik tanah. Data penelitian kualitatif dan kuantitaif yang diperoleh dideskripsikan berdasarkan kriteria sifat fisika tanah. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa tekstur tanah pada semua lahan budidaya hortikultura di dominasi oleh lempung berpasir, nilai BJ antara 1.50-2.08 g/cm3 BV antara 1.23-1.76 g/cm3, porositas tanah antara 6.20%-18.82%, kelas permeabilitas tanah tergolong lambat dan agak lambat (0,31 dan 1,77 cm/jam).Kata Kunci : Tektur tanah, porositas, permeabilitas, hortikultura
Tingkat Bahaya Erosi Berbasis USLE, MUSLE, dan RUSLE dengan Penerapan SIG pada Lahan Pertanian di Provinsi Kalimantan Utara: Erosion Danger Levels Based on USLE, MUSLE, and RUSLE Models Using GIS Application on Agricultural Land in North Kalimantan Province Titing, Deny; Mansyur, Nur Indah; Pudjiwati, Eko Hary
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 2 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i2.6370

Abstract

Erosi tanah merupakan salah satu permasalahan utama dalam pengelolaan lahan pertanian, terutama di wilayah dengan topografi kompleks seperti Provinsi Kalimantan Utara. Aktivitas pertanian yang tidak diimbangi dengan praktik konservasi tanah yang baik dapat meningkatkan risiko kehilangan lapisan tanah atas yang subur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan tingkat bahaya erosi pada berbagai jenis tutupan lahan pertanian dengan pendekatan tiga model empiris utama: Universal Soil Loss Equation (USLE), Modified USLE (MUSLE), dan Revised USLE (RUSLE). Ketiga model ini diterapkan dengan dukungan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menghasilkan distribusi spasial laju erosi secara akurat. USLE menghitung kehilangan tanah tahunan berdasarkan faktor-faktor seperti intensitas curah hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, tutupan lahan, serta praktik konservasi. MUSLE memperhitungkan volume limpasan permukaan, sementara RUSLE menyempurnakan faktor-faktor curah hujan dan penutup lahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa lahan kering pada lereng curam yang dikelola tanpa konservasi memiliki tingkat erosi tertinggi. Sebaliknya, lahan sawah dan lahan rawa menunjukkan tingkat erosi sangat rendah, terutama karena sistem irigasi dan kondisi permukaan tanah yang lebih stabil. Soil erosion is one of the major challenges in agricultural land management, especially in areas with complex topography such as North Kalimantan Province. Agricultural activities that are not supported by proper soil conservation practices can lead to significant loss of the fertile topsoil layer. This study aims to identify and map the level of erosion risk across various types of agricultural land cover using three main empirical models: the Universal Soil Loss Equation (USLE), the Modified USLE (MUSLE), and the Revised USLE (RUSLE). These models are applied with the support of Geographic Information Systems (GIS) to produce accurate spatial distributions of erosion rates. The USLE model estimates annual soil loss based on factors such as rainfall intensity, soil erodibility, slope length and steepness, land cover, and conservation practices. The MUSLE model incorporates surface runoff volume into its calculations, while the RUSLE model refines the rainfall and land cover factors. The analysis reveals that the highest erosion rates occur on dry agricultural lands located on steep slopes with minimal conservation measures. In contrast, paddy fields and swamp lands tend to exhibit very low erosion rates, largely due to the presence of irrigation systems and more stable soil surface conditions.
Penyuluhan Cermat dan Bijak Manajemen Keuangan Perputaran Uang di Kala Rupiah Melemah di SDN 042 Tarakan Irsalina Savitri, Desy; Achyani, Ratno; Mansyur, Nur Indah; Yuliawati, Witri
Jurnal Lamellong: Pengabdian Kepada Masyarakat (JLPM) Volume 2, Nomor 2, Agustus 2025
Publisher : ASHA Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70188/yw3abb40

Abstract

Nilai tukar rupiah yang melemah disertai dengan kenaikan harga barang menuntut masyarakat untuk lebih cermat dalam mengelola keuangan.  Situasi ini mendorong masyarakat untuk menunda konsumsi dan memprioritaskan kebutuhan pokok, meskipun pada saat yang sama tawaran pinjaman online (pinjol) semakin marak dan menarik. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada masyarakat umum, tetapi juga perlu diketahui oleh siswa sekolah dasar, mengingat ketidakpastian ekonomi keluarga dapat memengaruhi perilaku finansial anak. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui empat  tahapan, yaitu pra-sosialisasi pembukaan, kegiatan inti, dan penutupan. Dosen bersama mahasiswa yang mengampu mata kuliah PSEBKP melakukan sosialisasi pengabdian kepada siswa di SDN 042 Tarakan. Selain dari sarana untuk berinteraksi juga menjadi  tempat pelaksanaan pengabdian ini karena dengan adanya kegiatan ini siswa SD dapat memperoleh ilmu pengetahuan penggunaan uang secara bijak, terutama yang perlu diketahui anak SD saat ini menjadi sasaran utama pelaku pinjaman online (Pinjol) untuk kemudian digunakan membeli koin Game Online. Kegiatan pengabdian ini memberikan gambaran bahayanya penggunaan manajemen uang secara online, khususnya siswa di SDN 042 Tarakan.
Pemberdayaan kelompok dasawisma sebagai elemen utama dalam pengelolaan lingkungan untuk kepentingan keluarga dan masyarakat Mansyur, Nur Indah; Achyani, Ratno; Mubarak, Ahmad; Adiwena, Muh.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31048

Abstract

AbstrakMasalah yang menjadi perhatian di Rukun Tetangga (RT) 18, Rukun Warga (RW) 02, Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan adalah masyarakat yang masih memandang bahwa kebersihan lingkungan sekitar adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat belum mampu memanfaatkan limbah rumah tangga. Selain itu, masyarakat juga memiliki lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan peran serta dasawisma dan keterampilan masyarakat dalam membangun lingkungan yang lebih sehat dan lestari melalui pendidikan pengelolaan lingkungan. Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dlakukan yakni sosialisasi, penyuluhan, pelatihan pengolahan sampah dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan anggota dasawisma dalam pengelolaan lingkungan, kelompok dasawisma mampu membuat kreasi keterampilan yang unik, indah dan menarik dari berbagai bahan serta mampu memasarkan hasil melalui LSM Nibung dan memberikan peningkatan terhadap pendapatan keluarga anggota dasawisma. Kata kunci: dasawisma; pengelolaan lingkungan; sampah anorganik; sampah organik AbstractThe issue of concern in Neighborhood Association (RT) 18, Community Association (RW) 02, Kampung Satu Subdistrict, Tarakan City is that the community still views environmental cleanliness as the sole responsibility of the government and has not yet been able to utilize household waste effectively. Additionally, residents have yard space that has not been optimally used. Based on these issues, this community service activity aims to enhance the role of the dasawisma group and improve community skills in creating a healthier and more sustainable environment through environmental management education. The series of community service activities carried out included socialization, counseling, waste processing training, and assistance. The results of these activities include increased knowledge among dasawisma members regarding environmental management, the ability of the group to create unique, beautiful, and attractive handicrafts from various materials, the ability to market their products through the Nibung NGO, and an increase in family income for dasawisma members. Keywords: dasawisma; environmental management; inorganic waste; organic waste
PELATIHAN PEMBUATAN KULTUR BAKTERI PROBIOTIK UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TAMBAK UDANG WINDU DI KABUPATEN BULUNGAN: Pelatihan Pembuatan Kultur Bakteri Probiotik untuk Meningkatkan Produktivitas Tambak Udang Windu Amien, Muhammad; Mansyur, Nur Indah; Hasanah, Nurjannatul; Pratama, Seftian Sanju; Azizah, Adelina Nur; Fitri, Fitri; Sakinah, Nur; Nuryanti, Nuryanti; Ose, Anjelina Mariani
Journal of Society and Development Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Medpro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57032/jsd.v5i2.318

Abstract

Declining productivity in tiger shrimp aquaculture is often associated with unstable environmental quality and suboptimal pond management, making probiotics a promising environmentally friendly approach to improving water conditions, suppressing disease, and supporting shrimp growth. To enhance farmers’ capacity in utilizing probiotics, a community engagement program involving training and hands-on assistance in the preparation of probiotic bacterial cultures was conducted in July 2025 at Mitra Serumpun, Tarakan City. The activities were delivered through lectures, demonstrations, and guided practice that directly involved participants in the fermentation and culture preparation processes. Evaluation results indicated an increase in participants’ knowledge and skills related to probiotic fermentation techniques and their application in shrimp ponds. This program contributed to strengthening farmers’ readiness to optimize pond management and supported efforts to improve aquaculture productivity and local food security.