Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MANIPULATIF (LEMPAR TANGKAP) SISWA/SISWI KELAS IX SMPN 3 BANJARMASIN Maulida, Maulida; Hartono, Surya; Fawaid, Muhammad; Nasrullah, Nasrullah; Nafis, Muhammad; Amien, Muhammad; Pratiwi, Endang; Fitrianto, Ari Tri
Riyadhoh : Jurnal Pendidikan Olahraga Vol 7, No 1 (2024): Riyadhoh : Jurnal Pendidikan Olahraga
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/rjpo.v7i1.14975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar manipulatif, khususnya keterampilan lempar tangkap, pada siswa/i kelas IX SMPN 3 Banjarmasin. Kemampuan gerak dasar ini sangat penting dalam pengembangan motorik siswa dan sering kali menjadi fokus dalam pendidikan jasmani. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang melibatkan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam tahap perencanaan, peneliti menyiapkan materi dan metode pembelajaran yang inovatif serta menyusun instrumen pengumpulan data. Pada tahap pelaksanaan, metode pembelajaran diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Observasi dilakukan untuk memantau perkembangan dan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi hasil dan menentukan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya. Data dikumpulkan melalui tes keterampilan lempar tangkap, observasi, dan wawancara dengan siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan lempar tangkap siswa/i setelah penerapan metode pembelajaran yang inovatif dan berfokus pada keterlibatan aktif siswa. Pada siklus pertama, terjadi peningkatan sebesar 20%, dan pada siklus kedua, peningkatan mencapai 35%. Temuan ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan menggunakan alat bantu yang menarik efektif dalam meningkatkan keterampilan gerak dasar manipulatif mereka. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi guru untuk terus mengembangkan strategi pembelajaran kreatif dalam pendidikan jasmani.
KULTUR BAKTERI PROBIOTIK DENGAN MEDIA PREBIOTIK BERBEDA SEBAGAI AGEN BIOKONTROL BUDIDAYA UDANG Hamzah, Azis; Iromo, Heppi; Jabarsyah, Abdul; Amien, Muhammad
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 17 NO.1 APRIL 2024
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v17i1.5113

Abstract

Probiotik bermanfaat dalam mengatur keseimbangan mikroba pada proses metabolisme terutama di saluran pencernaan serta menghambat perkembangan mikroba patogen di usus serta membantu proses sekresi enzim pada proses pencernaan makanan pada udang.  Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formulasi media prebiotik yang terbaik untuk perkembangan bakteri probiotik. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A : Ekstrak Kecambah Kacang Hijau + Tepung Ikan + Molase + Air Kelapa + Gula Merah ; Perlakuan B : Ekstrak Kecambah Kacang Hijau + Tepung Ikan + Molase + Gula Merah ; Perlakuan C : Ekstrak Kecambah Kacang Hijau + Tepung Ikan + Molase + Air Kelapa ; Perlakuan D : Tepung Ikan + Molase + Air Kelapa + Gula Merah.  Perkembangan bakteri probiotik diukur menggunakan alat spektofotometer dengan melihat nilai absorbansinya. Perlakuan A menunjukkan pertumbuhan yang lebih stabil sampai hari ke 25, dan paling efektif digunakan dalam kultur bakteri probiotik.  Probiotik hasil kultur dapat diaplikasikan pada budidaya udang di tambak.
Budidaya Ikan Cupang Pemutus Mata Rantai Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue di Lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Tarakan Satriani, Gloria Ika; Amien, Muhammad; Azis, Azis; Iromo, Heppi; Sumarni, Titin; Wulandari, Irene Caya
Jurnal PKM Manajemen Bisnis Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal PKM Manajemen Bisnis
Publisher : Perhimpunan Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/pkmb.v5i1.1182

Abstract

Dengue hemorrhagic fever often appears in the rainy season and is more common in tropical areas. Dengue fever is transmitted through mosquito bites, such as Aedes aegypti or Aedes albopictus females, who have the virus transmitted into the human body. This mosquito bites humans in the morning and afternoon. Natural factors and human behavior can cause this virus to appear. Mosquito A.aegypti could live and reproduce in crowded and unclean places, especially in standing water. One way to prevent dengue fever is to cover and drain areas of standing water. Another way to do this is to keep fish that eat larvae in water reservoirs. Using insecticides to stop the chain of mosquito-spread during the larval stage is one method that is often used to control A.aegypti; the extermination of mosquito larvae is more effective than adult mosquitoes. Betta, as a predator of mosquito larvae A.aegypti, can break the chain of dengue fever naturally and effectively. This community service activity (PKM) involves outreach within the SMA Negeri 2 Tarakan City environment.
Edukasi siswa SMAN 1 Tarakan, melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan aquascape Kartina, Kartina; Awaludin, Awaludin; Lembang, Miska Sanda; Amien, Muhammad; Zainduddin, Zainduddin; Simanjumtak, Ricky Febrinaldi; Sukardi, Sukardi; Hutapea, Tri Paus Hasiholan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29820

Abstract

AbstrakDidalam dunia pendidikan, kemampuan berpikir kreatif siswa perlu dikembangkan agar dapat bersaing didunia kerja dimasa depan. Saat ini penerapan Kurikulum Merdeka dapat dilakukan melalui pembelajaran proyek. Salah satu bentuk proyek yang dapat dilakukan oleh siswa khususnya dari Jurusan IPA adalah pembuatan Aquascape. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi terkait konsep eksosistem melalui pembuatan aquascape sederhana. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMAN 1 Tarakan, dan diikuti oleh siswa-siswi kelas 2 Jurusan IPA sebanayk 40 siswa pada bulan Agustus Tahun 2024. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan melalui praktek langsung dalam membuat aquascape mulai dari merancang konsep, menyiapkan alat bahan, penataan aquascape dan pemeliharaan. Melalui kegiatan ini siswa telah mampu membuat aquascape sederhana dengan konsep ekosistem bawah air yang terdiri dari organisme ikan dan tumbuhan yang hidup bersama dan komponen abiotiknya berupa air, tanah dan bebatuan. Kata kunci: aquascape; aquatic; budidaya; ekosistem AbstractIn the world of education, students' creative thinking skills need to be developed in order to compete in the world of work in the future. Currently, the implementation of the Independent Curriculum can be done through project learning. One form of project that can be done by students, especially from the Science Department, is making Aquascapes. The purpose of this activity is to provide education related to the concept of ecosystems through the creation of simple aquascapes. This community service activity was carried out at SMAN 1 Tarakan, and was attended by 40 students from class 2 of the Science Department in August 2024. The method used was socialization and training through direct practice in making aquascapes starting from designing concepts, preparing tools and materials, arranging aquascapes and maintenance. Through this activity, students have been able to create a simple aquascape with the concept of an underwater ecosystem consisting of fish and plant organisms that live together and the abiotic components are water, soil and rocks. Keywords: aquascape; aquatic; aquaculture; ecosystem
Identifikasi Jenis Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Negeri Pojok Sleman Yogyakarta Amien, Muhammad; Afriani, Niken Yuli
Jurnal Pendidikan dan Humaniora Vol 2, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : STKIP Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/jpk.v2i3.478

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi jenis anak berkebutuhan khusus yang sesunguhnya yang ada di lapangan secara fakta ataupun apa adanya di SD N Pojok, Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini ialah 16 peserta ABK, 1 kepala sekolah, dan 1 guru khusus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh akan dianalisis, data disajikan dengan menarik kesimpulan mengenai pemaknaan data yang telah terkumpul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis anak berkebutuhan khusus di SD N Pojok, Sleman Yogykarta terdapat ada 3 jenis yaitu, 1) ABK Slow Leaner, 2) Hyper Aktif dan. 3) Retradasi Mental Sedang.
EFFICACY OF THE BIOFLOC SYSTEM WITH THE ADDITION OF CHITOSAN ON TIGER PRAWN (Penaeus monodon) PRODUCTIVITY Maulianawati, Diana; Amien, Muhammad; Pardi, Yusriadi; Hafid, Hafid; Rifai, Muhammad Aditya`; Raoda, Andini Aisyah Nur; Luthfiyana, Novi; Syahril, Syahril
BIOTROPIA Vol. 32 No. 2 (2025): BIOTROPIA Vol. 32 No. 2 August 2025
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2025.32.2.2482

Abstract

HIGHLIGHTS- Biofloc technology with chitosan addition improved the growth performance of Penaeus monodon, increased floc volume and heterotrophic bacteria, and reduced Vibrio-like bacteria.- Biofloc technology with chitosan addition enhanced water quality and microbial community, supporting P. monodon growth.P. monodon in a biofloc system with chitosan had higher weight gain, growth rate, and survival rate. - The study provides insights for sustainable intensive shrimp farming using biofloc technology.- Findings contribute to improving productivity and maintaining environmental conditions in shrimp aquaculture. ABSTRACTPenaeus monodon farming failures are often found from Post Larva's initial distribution phase until harvest. High mortality rates of P. monodon post-larvae are often observed after stocking. A disease attack in the second month during the rearing period eventually causes failure in extensive ponds. The primary objective of this research was to investigate the impacts of adding chitosan on on the yield of P. monodon within a biofloc technology (BFT) culture system. The experiment was carried out in triplicate using three distinct treatment options. Post-larval P. monodon (PL-10) that were visually healthy and disease-free were obtained from a hatchery and then stocked at a density of 40 individuals per 100 liters. Shrimps, and fed a commercial diet four times daily for 40 days. A statistically significant difference was observed (p-value < 0.05) in weight gain (0.213-0.299 g), average daily growth (0.0054-0.0074 g/day), and specific growth rate (13.4-14.3 %/day) of shrimp were found among the treatments. The inclusion of chitosan in the biofloc system led to a prominent rise in floc volume and heterotrophic bacterial populations, while simultaneously reducing the number of Vibrio-like bacteria (VLB) colonies. No notable variations were noted in food conversion ratio (FCR), total length, survival rate, total nitrite-N, nitrate-N, and total ammonia nitrogen levels. Biofloc technology supplemented with chitosan is found to boost the growth rate of P. monodon by enhanced both water quality and the microorganisms present within it, according to the study.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tambak Budidaya Udang Windu Di Pulau Tarakan Amien, Muhammad; Zainuddin, Zainuddin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18764

Abstract

Evaluasi lahan pada dasarnya adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh suatu penggunaan lahan yang akan diterapkan. Evaluasi kesesuaian lahan sangat penting dilakukan karena lahan memiliki sifat fisik, sosial, ekonomi, dan geografi yang bervariasi atau lahan diciptakan tidak sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan tambak budidaya udang windu di Pulau Tarakan. Penentukan kelas kesesuaian lahan tambak yaitu pengambilan sampel air, tanah tambak, faktor topografi, dan infrastruktur. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling method. Penyusunan matriks kesesuaian lahan budidaya udang windu dilakukan dengan menggunakan kriteria kesesuaian lahan disusun berdasarkan parameter kualitas lingkungan yang relevan atau sesuai dengan kegiatan budidaya udang windu. Setiap variabel kualitas air, tanah tambak, topografi dan infrastruktur dibagi dalam tiga kelas yaitu sangat sesuai (S1) nilai 3, sesuai (S2) nilai 2, sesuai marjinal (S3) nilai 1. Tingkat kepentingan masing-masing variabel ditentukan dalam bentuk pembobotan (pairwaise comparison, bagian dari AHP). Penentuan bobot kesesuaian lahan tambak budidaya udang windu ditentukan berdasarkan pendapat pakar dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan. Analisis pembandingan berpasangan akan menghasilkan bobot tiap kriteria, disertai dengan nilai rasio konsistensi (CR)<10 %. Berdasarkan hasil perhitungan kesesuain lahan tambak budidaya udang windu di Pulau Tarakan termasuk kategori S1 dan S2. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi tambak udang windu dilihat dari parameter tanah, air, topografi dan infrastruktur masih layak digunakan unutk budidaya udang windu. Namun salah satu parameter kualitas tanah tambak yang harus diperhatikan adalah pH tanah. Oleh karena perlunya dilakukan pengapuran tanah tambak, agar pH tanah memenuhi Baku Mutu berdasarkan Kepmen KP No. 75 Tahun 2016 yaitu >5,5.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tambak Budidaya Udang Windu Di Pulau Tarakan Amien, Muhammad; Zainuddin, Zainuddin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18788

Abstract

Evaluasi lahan pada dasarnya adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh suatu penggunaan lahan yang akan diterapkan. Evaluasi kesesuaian lahan sangat penting dilakukan karena lahan memiliki sifat fisik, sosial, ekonomi, dan geografi yang bervariasi atau lahan diciptakan tidak sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan tambak budidaya udang windu di Pulau Tarakan. Penentukan kelas kesesuaian lahan tambak yaitu pengambilan sampel air, tanah tambak, faktor topografi, dan infrastruktur. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling method. Penyusunan matriks kesesuaian lahan budidaya udang windu dilakukan dengan menggunakan kriteria kesesuaian lahan disusun berdasarkan parameter kualitas lingkungan yang relevan atau sesuai dengan kegiatan budidaya udang windu. Setiap variabel kualitas air, tanah tambak, topografi dan infrastruktur dibagi dalam tiga kelas yaitu sangat sesuai (S1) nilai 3, sesuai (S2) nilai 2, sesuai marjinal (S3) nilai 1. Tingkat kepentingan masing-masing variabel ditentukan dalam bentuk pembobotan (pairwaise comparison, bagian dari AHP). Penentuan bobot kesesuaian lahan tambak budidaya udang windu ditentukan berdasarkan pendapat pakar dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan. Analisis pembandingan berpasangan akan menghasilkan bobot tiap kriteria, disertai dengan nilai rasio konsistensi (CR)<10 %. Berdasarkan hasil perhitungan kesesuain lahan tambak budidaya udang windu di Pulau Tarakan termasuk kategori S1 dan S2. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi tambak udang windu dilihat dari parameter tanah, air, topografi dan infrastruktur masih layak digunakan unutk budidaya udang windu. Namun salah satu parameter kualitas tanah tambak yang harus diperhatikan adalah pH tanah. Oleh karena perlunya dilakukan pengapuran tanah tambak, agar pH tanah memenuhi Baku Mutu berdasarkan Kepmen KP No. 75 Tahun 2016 yaitu >5,5.
The Application of Different Types of Diffusers for African Catfish (Clarias gariepinus) Culture in Biofloc Systems: Effects on Growth and Water Quality Maulianawati, Diana; Kiing, Hendri; Dewi, Dena Pramita; Irawati, Heni; Amien, Muhammad
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 13 No. 1 (2024): JAFH Vol. 13 No. 1 February 2024
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v13i1.43013

Abstract

Applying biofloc technology in the intensive and extensive culture of Clarias gariepinus can improve water quality and be used to feed fish. Aeration systems were a critical unit supporting biofloc and water quality. This study's objective was assessment to various types of diffusers on the growth and water quality in a C. gariepinus culture. Two types of diffusers unit were prepared for the experiment, there are air tube diffuser (AT) and air stone diffuser (AS). Growth parameters, water quality, and volume of biofloc were observed within 30 days. The survival rate, weight gain, average body weight, and specific growth rate of C. gariepinus were higher in the tanks that used air tubes (98%, 485.29 %, 7.52 g, 5.89%) than in the tanks that used air stones (92 %, 385.94 %, 5.98 g, 5.23%). The volume of biofloc range from 5.40-18.80 ml/L in AT tanks and 4.60-14.00 ml/L in AS tanks. There is no significant difference (p > 0.05) in water quality parameters and FCR value. However, using the air tube diffuser showed better results with the growth performance, survival rate, and formation of biofloc. 
PELATIHAN PEMBUATAN KULTUR BAKTERI PROBIOTIK UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TAMBAK UDANG WINDU DI KABUPATEN BULUNGAN: Pelatihan Pembuatan Kultur Bakteri Probiotik untuk Meningkatkan Produktivitas Tambak Udang Windu Amien, Muhammad; Mansyur, Nur Indah; Hasanah, Nurjannatul; Pratama, Seftian Sanju; Azizah, Adelina Nur; Fitri, Fitri; Sakinah, Nur; Nuryanti, Nuryanti; Ose, Anjelina Mariani
Journal of Society and Development Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Medpro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57032/jsd.v5i2.318

Abstract

Declining productivity in tiger shrimp aquaculture is often associated with unstable environmental quality and suboptimal pond management, making probiotics a promising environmentally friendly approach to improving water conditions, suppressing disease, and supporting shrimp growth. To enhance farmers’ capacity in utilizing probiotics, a community engagement program involving training and hands-on assistance in the preparation of probiotic bacterial cultures was conducted in July 2025 at Mitra Serumpun, Tarakan City. The activities were delivered through lectures, demonstrations, and guided practice that directly involved participants in the fermentation and culture preparation processes. Evaluation results indicated an increase in participants’ knowledge and skills related to probiotic fermentation techniques and their application in shrimp ponds. This program contributed to strengthening farmers’ readiness to optimize pond management and supported efforts to improve aquaculture productivity and local food security.