Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PATH-ANALYSIS ON SEVERAL CHARACTERS IN POTENTIAL OF CORN PRODUCTION AND RESISTANCE TO DOWNY MILDEW Pudjiwati, Eko Hary; Kuswanto, Kuswanto; Basuki, Nur; Sugiharto, Ariffin Noor
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was aimed at investigating both direct and indirect impacts, and heritability values of characters regarding the potential of corn production and resistance to downy mildew. The result of this investigation is required to determine some criteria taken into account for selection process of downy mildew-resistant corn breeding with high yield. The field experiment was conducted at Research Centre of Agriculture Faculty, Brawijaya University from January to April 2012. Five varieties of hybrid crown and five inbreeding lines were employed, and Randomised Block Design was applied with two replications. As observed, the characters held heritability ranging from average to high, except for heritability of length and width of stomata on the lower surface of the leaves which was categorised as low. Moreover, the stomata density found on lower surface of the leaves was directly and positively correlated to the intensity of attack by downy mildew, which, then, was used as criteria selection in downy mildew-resistance. The intensity of disease and the density of the stomata on lower surface of the leaves accounted for direct and negative correlation to corn production, while the length and diameter of corncob was responsible for direct and positive correlation to corn production. The betterment of corn production can be coped by improving the plant resistance to downy mildew and characters of corncob diameter.Keywords: path-analysis, corn, downy mildew  
EDUKASI PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS MIKROORGANISME INDIGENOUS PADA KELOMPOK TANI DI KOTA TARAKAN Zahara, Siti; Pudjiwati, Eko Hary; Amarullah, Amarullah; Pradana, Ankardiansyah Pandu; Nurmaisah, Nurmaisah; Nurjanah, Nurjanah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2681.684 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v3i1.794

Abstract

Budidaya tanaman hortikultura di kota Tarakan memiliki peluang besar karena permintaan pasar yang cukup tinggi. Namun usaha ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Tantangan  utamanya adalah upaya pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Berbagai upaya pengendalian telah dilakukan oleh petani, seperti penggunaan pestisida kimia dan nabati. Solusi lain yang belum banyak diketahui oleh petani adalah penggunaan agens hayati (bakteri atau cendawan). Banyak petani di Kota Tarakan  belum mengetahui perbedaan pestisida nabati dan hayati, maka perlu adanya kegiatan transfer ipteks yang dimiliki oleh Fakultas Pertanian UBT kepada petani di Kota Tarakan. Teknologi yang diberikan kepada petani dalam kegiatan adalah teknik perbanyakan dan teknik aplikasi bakteri indigenous sebagai pestisida hayati serta pembuatan demplot. Setelah pelaksanaan kegiatan ini; 1) petani dapat memanfaatkan mikroorganisme indigenous untuk usaha tani, 2) petani dapat membedakan serangan hama, bakteri patogen, cendawan patogen, dan virus patogen sehingga mampu memilih jenis pestisida yang spesifik, 3) petani dapat membedakan pestisida hayati dengan pestisida lainnya, dan mampu memproduksi pestisida hayati berbasis bakteri fungsional indigenous, 3) petani mengharapkan adanya kegiatan lain sejenis untuk mengatasi berbagai kendala dalam usaha tani, 4) perlu adanya dukungan dan kerjasama dari pihak terkait seperti Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tarakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan usaha tani.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI RHIZOBAKTERI YANG BERPOTENSI SEBAGAI AGEN PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN Pudjiwati, Eko Hary; Zahara, Siti; Sartika, Dewi
Jurnal Borneo Saintek Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.251 KB) | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v2i2.1084

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan isolat rizobakteri yang memiliki aktifitas melarutkan fosfat, memproduksi enzim protease, dan memiliki aktifitas anti-fungal terhadap cendawan fitopatogen Fusarium oxysporum secara in vitro. Isolasi rizobakteri dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan dari sampel tanah yang diambil dari daerah di sekitar Kota Tarakan, Kalimantan Utara dengan media Nutrient Agar (NA). Isolat bakteri yang diperoleh diuji keamanannya sebagai agens hayati dengan cara menumbuhkan benih timun yang telah direndam dalam suspensi bakteri. Bakteri yang aman (tidak berpotensi sebagai fitopatogen) kemudian dikarakterisasi fenotipnya dan sifat fisiologisnya. Sifat fisiologis yang diamati adalah kemampuan dalam menghasilkan enzim protease (pada media Skim Milk Agar, Merck, Germany) dan kemampuannya dalam melarutkan fosfat (pada media Pikovskaya Agar, HiMedia, India). Selanjutnya juga diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan F. oxysporum secara in vitro. Hasil penelitian meunjukkan bahwa diperoleh 35 isolat rhizobakteri yang non patogenik, 23 isolat rhizobakteri yang memiliki aktivitas proteolitik, 2 isolat rhizobakteri yang mampu melarutkan Fosfat dan tidak ada isolat rhizobakteri yang memiliki kemampuan antifungal.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN MISELIUM JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) YANG DIPENGARUHI OLEH PROMOL 12 Saat Egra; Muhammad Soesilo Dermawan; Etty Wahyuni; Eko Hary Pudjiwati; Amarullah Amarullah; Dwi Santoso; Deny Murdianto; Sudirman Sirait; Hendris Hendris
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.486 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v3i2.2889

Abstract

White oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is a mushroom that has a variety of basidiomycetes that grow in tropical forests with high humidity. This mushroom is classified as edible, has even been cultivated for a long time by the community. Therefore, nowadays oyster mushrooms have a high value, it caused many people have cultivated these mushrooms. In this study we want to show a difference in the growth of the white oyster mushroom mycelium before given promol 12 (as control) and after being given 12 types of local microbial probiotics (PROMOL12). The method used is RAK (Design random groups). In this study, it was shown that the influence of the growth of white oyster mushroom mycelium was given PROMOL12. The growth of oyster mushrooms showed a difference for baglog 12 promol medium having an average growth of 0.6 cm and a growth period of 14 days, on the other hand baglog media control had an average growth of 0.7 cm with a growth period of 17 days. With the same environmental conditions, the average temperature is 27-29.5OC and the humidity is also not less than 60%, which has an average of 70% -81% which is in accordance with the growth of oyster mushroom mycelium.
PATH ANALYSIS OF SOME LEAF CHARACTERS RELATED TO DOWNY MILDEW RESISTANCE IN MAIZE Eko Hary Pudjiwati; Kuswanto Kuswanto; Nur Basuki; Ariffin Noor Sugiharto
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 35, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v35i2.222

Abstract

This research was aimed at investigating both direct and indirect impacts, and heritability values of characters regarding the potential of corn production and resistance to downy mildew. The result of this investigation is required to determine some criteria taken into account for selection process of downy mildew-resistant corn breeding with high yield. The field experiment was conducted at Research Centre of Agriculture Faculty, Brawijaya University from January to April 2012. Five varieties of hybrid crown and five inbreeding lines were employed, and Randomised Block Design was applied with two replications. As observed, the characters held heritability ranging from average to high, except for heritability of length and width of stomata on the lower surface of the leaves which was categorised as low. Moreover, the stomata density found on lower surface of the leaves was directly and positively correlated to the intensity of attack by downy mildew, which, then, was used as criteria selection in downy mildew-resistance. The intensity of disease and the density of the stomata on lower surface of the leaves accounted for direct and negative correlation to corn production, while the length and diameter of corncob was responsible for direct and positive correlation to corn production. The betterment of corn production can be coped by improving the plant resistance to downy mildew and characters of corncob diameter.Keywords: path-analysis, corn, downy mildew  
Implementasi program kampung iklim melalui zero waste dan pemanfaatan pekarangan di Kelurahan Juata Permai Pudjiwati, Eko Hary; Zahara, Siti; Santoso, Dwi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27178

Abstract

Abstrak Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan inisiatif pemerintah untuk mendorong masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim melalui aksi adaptasi dan mitigasi. Salah satu pendekatan yang relevan adalah konsep Zero Waste dan pemanfaatan pekarangan rumah. Artikel ini membahas pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada penerapan Zero Waste dan pemanfaatan pekarangan sebagai bagian dari ProKlim di kota Tarakan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan lokal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Saung Daeng Pa’dhe, RT 2 Kelurahan Juata Permai, Kota Tarakan, pada bulan Juli 2024. Peserta kegiatan ini adalah warga RT 2 dan ibu-ibu KWT Dahlia dari RT 7, Kelurahan Juata Permai. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan pemanfaatan pekarangan. Kata Kunci: program kampung iklim; zero waste; pemanfaatan pekarangan; perubahan iklim; pengabdian masyarakat Abstract The Climate Village Program (ProKlim) is a government initiative aimed at encouraging communities to address climate change through adaptation and mitigation actions. One relevant approach is the Zero Waste concept and the utilization of home gardens. This article discusses the implementation of a community service activity focused on applying Zero Waste and home garden utilization as part of ProKlim in Tarakan City. This activity aims to raise public awareness of the importance of sustainable waste management and the use of home gardens for local food security. The community service activity was conducted at Saung Daeng Pa’dhe, RT 2, Juata Permai Subdistrict, Tarakan City, in July 2024. The participants were residents of RT 2 and the women of the KWT Dahlia group from RT 7, Juata Permai Subdistrict. The stages of the activity included socialization, implementation, and evaluation. The results of this activity showed an increase in public awareness and participation in waste management and the use of home gardens. Keywords: climate village program; zero waste; home garden utilization; climate change; community service
Analisis Ketahanan Pangan terhadap Tingkat Kerawanan Pangan di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara Suhaeli, Suhaeli; Ismandari, Titik; Pudjiwati, Eko Hary
JURNAL PERTANIAN Vol 16, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v16i2.5115

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui rasio indikator tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Bulungan, dan mengetahui tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Bulungan Penelitian dilakukan di semua kecamatan di kabupaten Bulungan menggunakan metode survey instansional Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa nilai NCPR terbesar pada kecamatan Tanjung Palas Timur sebesar 0,90 %, Kemudian aspek keterjangkauan pangan (Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih dari 65 % terhadap total pengeluaran, dan Persentase rumah tangga tanpa akses listrik) nilai terbesar yaitu sebesar 0,487 % pada kecamatan Peso Hilir, dan bobot indicator keterjangkauan pangan terendah pada kecamatan Bunyu sebesar 0,025 % Sedangkan rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun, Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih, Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk, Persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar (stunting), dan Angka harapan hidup pada saat lahir) bobot terbesar yaitu 2, 141 % pada kecamatan Tanjung Palas Barat Tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Bulungan berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bulungan tahun 2023 berada pada kategori yang beragam yaitu kategori tahan pangan(4 kecamatan: Tanjung Palas, Tanjung Palas Tengah, Tanjung Palas Utara, dan Bunyu), cukup tahan pangan (4 kecamatan: Peso, Tanjung Palas Barat, Tanjung Selor dan Sekatak), dan 2 kecamatan agak rawan (Peso Hilir dan Tanjung palas Timur) Kata kunci: angka kemiskinan, indikator ketahanan pangan, ketahanan pangan, stunting
Potensi Isolat Rhizobakteri Indigenous dari Rhizosfer Choy sum sebagai Agen Antagonis Phytophthora palmivora dan Colletotrichum gleoeosproioides Pudjiwati, Eko Hary; Zahara, Siti; Saffera, Rani; Risnawati, Risnawati
JURNAL PERTANIAN Vol 16, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v16i2.5210

Abstract

Colletotrichum gleoeosproioides merupakan penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai dan Phytophthora palmivora penyebab busuk buah pada tanaman coklat. Keduanya merupakan patogen penyebab menurunnya produksi tanaman secara kualitas maupun kuantitas. Aplikasi agen hayati sebagai pengendali organisme pengganggu tumbuhan bersifat ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak negatif pestisida kimia. Rizobakteri mempunyai potensi sebagai agen hayati atau agen antagonis apabila mampu menghambat pertumbuhan atau membunuh patogen. Pengujian secara in vitro dilakukan untuk menguji daya hambat sepuluh isolat rizobakteri, yaitu RB1, RB2, RB3, RB4, RB5, RB6, RB7, RB8, RB9 dan RB10 yang berasal dari rizosfer tanaman sawi hijau (choy sum) (Brassica chinensis var. parachinensis), terhadap patogen Phytophthora palmivora dan Colletotrichum gleoeosproioides. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penghambatan isolat rizobakteri terhadap fungi C. gleoeosproioides berkisar antara 4,00%-35,79% sedangkan persentase daya hambat terhadap P. palmivora berkisar antara 25,49%-63,61 %. Tingginya daya hambat isolat RB4 terhadap C. gleoeosproioides (35,79%) dan P. palmivora (63,61%), menyebabkan laju pertumbuhan fungi yang terendah, yaitu 0,38 cm/24 jam (C. gleoeosproioides) dan 0,28 cm/24 jam (P. palmivora). Hal ini menunjukkan bahwa isolat RB4 mempunyai potensi menjadi antagonis dibandingkan isolat lainnya meskipun isolat RB4 juga tidak mampu menghasilkan asam sianida (HCN) seperti isolat rizobakteri uji lainnya. Perlu dilakukan pengujian isolat sebagai agen antagonis terhadap patogen lain dan uji lapangan terhadap isolat yang sudah diketahui sebagai agen antagonis. Kata kunci: Agen hayati, fluoresen, fungi, patogen, penghambatan
Tingkat Bahaya Erosi Berbasis USLE, MUSLE, dan RUSLE dengan Penerapan SIG pada Lahan Pertanian di Provinsi Kalimantan Utara: Erosion Danger Levels Based on USLE, MUSLE, and RUSLE Models Using GIS Application on Agricultural Land in North Kalimantan Province Titing, Deny; Mansyur, Nur Indah; Pudjiwati, Eko Hary
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 2 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i2.6370

Abstract

Erosi tanah merupakan salah satu permasalahan utama dalam pengelolaan lahan pertanian, terutama di wilayah dengan topografi kompleks seperti Provinsi Kalimantan Utara. Aktivitas pertanian yang tidak diimbangi dengan praktik konservasi tanah yang baik dapat meningkatkan risiko kehilangan lapisan tanah atas yang subur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan tingkat bahaya erosi pada berbagai jenis tutupan lahan pertanian dengan pendekatan tiga model empiris utama: Universal Soil Loss Equation (USLE), Modified USLE (MUSLE), dan Revised USLE (RUSLE). Ketiga model ini diterapkan dengan dukungan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menghasilkan distribusi spasial laju erosi secara akurat. USLE menghitung kehilangan tanah tahunan berdasarkan faktor-faktor seperti intensitas curah hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, tutupan lahan, serta praktik konservasi. MUSLE memperhitungkan volume limpasan permukaan, sementara RUSLE menyempurnakan faktor-faktor curah hujan dan penutup lahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa lahan kering pada lereng curam yang dikelola tanpa konservasi memiliki tingkat erosi tertinggi. Sebaliknya, lahan sawah dan lahan rawa menunjukkan tingkat erosi sangat rendah, terutama karena sistem irigasi dan kondisi permukaan tanah yang lebih stabil. Soil erosion is one of the major challenges in agricultural land management, especially in areas with complex topography such as North Kalimantan Province. Agricultural activities that are not supported by proper soil conservation practices can lead to significant loss of the fertile topsoil layer. This study aims to identify and map the level of erosion risk across various types of agricultural land cover using three main empirical models: the Universal Soil Loss Equation (USLE), the Modified USLE (MUSLE), and the Revised USLE (RUSLE). These models are applied with the support of Geographic Information Systems (GIS) to produce accurate spatial distributions of erosion rates. The USLE model estimates annual soil loss based on factors such as rainfall intensity, soil erodibility, slope length and steepness, land cover, and conservation practices. The MUSLE model incorporates surface runoff volume into its calculations, while the RUSLE model refines the rainfall and land cover factors. The analysis reveals that the highest erosion rates occur on dry agricultural lands located on steep slopes with minimal conservation measures. In contrast, paddy fields and swamp lands tend to exhibit very low erosion rates, largely due to the presence of irrigation systems and more stable soil surface conditions.
EFISIENSI EKSPRESI GEN GUS MENGGUNAKAN PROMOTER CaMV35S DAN RUBQ2 PADA TEBU TRANSGENIK Pudjiwati, Eko Hary
Agrin Vol 14, No 2 (2010): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2010.14.2.108

Abstract

Promoter adalah salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam transformasi genetik,karena promoter menentukan tingkat ekspresi gen yang ditransfer. Gen Gus merupakan gen pelapor yang banyakdigunakan dalam proses transformasi genetik untuk mengetahui aktivitas suatu promoter. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui efisiensi ekspresi transien gen GUS pada tebu transgenik menggunakan promoter CaMV35 Sdan RUBQ2. Hasil penelitian menunjukkan ekspresi transien GUS hanya terdeteksi pada tebu transgenikmenggunakan promoter RUBQ2 dengan efisiensi 14%.Kata kunci: GUS, promoter, CaMV35S, RUBQ2  ABSTRACKPromoter is one of important factor which must be considered in genetic transformation, becausepromoter determinelevel of the transferred gene expression. GUS gene is the reporter gene which is a lot ofused in genetic transformation to know the activity of an promoter. This research aim to to know the efficiencyof transient GUS expression in transgenic sugarcane use CaMV35 S and RUBQ2 promoter. Result of researchshow transient GUS expression only detected in transgenic sugarcane use the RUBQ2 promoter with theefficiency 14%.Key words: GUS, promoter, CaMV35S, RUBQ2