Asril Adjis
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Dan Perikanan, Universitas Tadulako

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Effect Of Meat Immersion And Addition Of Liquid Smoke Coconut Shell On The Quality Of Chemical And Antioxidant Of Beef Jerky Adjis, Asril; Sugiarto, Sugiarto
AgriSains Vol 20, No 3 (2019)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.879 KB)

Abstract

Soaking beef jerky can improve chemical quality, flavor and consumer acceptance of the products produced. Liquid smoke functions as a preservative, a specific flavor and aroma. The research aims to analyze the chemical quality and antioxidant activity of beef jerky that has been soaked with the addition of liquid coconut shell smoke. The study used a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments (D0 = jerky without soaking and adding liquid smoke, D1 = jerky with 2 hours soaking and adding 1% liquid smoke, D2 = jerky with 4 hours soaking and adding 1% liquid smoke, D3 = beef jerky with 6 hour soaking and 1% liquid smoke addition, D4 = jerky with 8 hour soaking and 1% liquid smoke addition) and 3 replications. Levels of protein, fat, water and antioxidant activity of beef jerky were observed in this study. Data were analyzed variance (ANOVA) with Duncan's further test. Immersion treatment and addition of coconut shell liquid smoke on beef jerky showed a chemical quality that was not statistically different in all treatments, but an increase in protein content (34.28% - 39.28%), fat content (3.98% - 5 , 25%), water content (11.02% - 12.33%) and antioxidant activity (355.23% - 201.98%).
The use of peppermint (Mentha piperita) leaves meal reduces ammonia excreta, increases egg production, and egg quality of laying hens Asril Adjis; Rizal Tantu; Sri Sarjuni; Jihan Aditia Dwi Putri; Rizky Kumalasari; Burhanudin Sundu; Ummiani Hatta
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol. 32 No. 2 (2022): August 2022
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2022.032.02.15

Abstract

A study was carried out to determine the effect of peppermint (Mentha piperita) leaves meal on ammonia production, dry matter excreta, egg production, and the quality of laying hens. A total of 80 laying hens of Lohmann Strain aged 20 weeks old were used as experimental animals. The birds were allocated in individual battery pens. The 20-week-old laying hens were vaccinated for New Castle diseases protection by using Vaksimune®ND B1on day 5 after arrival. The hens were kept for 8 weeks and fed four experimental diets. The diets used were basal diet (BSL), basal + 1% peppermint leaves meal (PLM) (BSL+1PLM), basal + 2% PLM (BSL+2PLM) and basal + 3% PLM (BSL + 3PLM). Feed and drinking water were present at all times. Parameters measured were ammonia concentration, dry matter excreta, hen day production, total egg mass, feed intake, FCR, dry matter digestibility, and quality of 14-days-stored eggs. A completely randomized design with 4 experimental diets and 5 replications was used. Data collected from this study were analyzed by using analysis of variance and tested with the Tukey test. The addition of peppermint leaf meal reduced ammonia production and increases dry matter excreta, total egg mass production, and dry matter digestibility. The Haugh unit, yolk height, and albumen height were improved when the eggs were kept for 14 days at room temperature. The addition of peppermint leaves meal decreased the mass loss of 14 days-stored eggs. In conclusion, supplementation of diets with peppermint leaf meal decreased ammonia concentration and watery excreta and increased the quality of eggs stored for 14 days at room temperature.
Performa Produksi dan Kualitas Telur Burung Puyuh yang Diberi Tepung Wortel (Daucus carrota L.) sebagai Sumber β-Karotein Alami dalam Ransum Muhammad Tahir; Andi Pertiwi Damayanti; Muhammad Asril Adjis; Sri Sarjuni
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v8i1.3444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung wortel terhadap produksi dan kualitas fisik telur burung puyuh. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, dimana setiap unit percobaan ditempatkan 3 ekor burung puyuh umur 10 minggu, sehingga jumlah ternak bercobaan yang digunakan sebanyak 75 ekor burung puyuh umur 10 minggu dengan bobot badan 130-140 g/ekor. Perlakuan yang diamati adalah R0 (Ransum Kontrol tanpa penggunaan tepung wortel), R1 (99% ransum kontrol + 1% Tepung Wortel), R2 (98% ransum kontrol + 2% tepung Wortel, R3 (97% ransum kontrol0 + 3% tepung wortel dan R4 (96 rnsum control + 4% tepung Worte)l. Variabel yang diamati untuk mengetahui performa produksi adalah konsumsi ransum, total produksi telu, konversi ransum dan persenatse produksi harian (HDP), sedangkan variable yang diamati untuk mengetahui kualitas fisik terur adalah bobot telur, persentase kerabang telur, persentase putih telur (albumin), persentase kuning telur (yolk) dan Skor warna kuning telur. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tepung wortel 1-4% memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, produksi telur harian (HDP), total produksi telur, konversi ransum, berat telur dan skor warna kuning telur, namun berpengaruh tuidak nyata (P>0,05) terhadap persentase albumin, kuning telur dan kerabang telur. Penambahan tepung wortel hingga 4% sebagai sumber β-karotein alami dalam ransum dapat meningkatkan produksi telur, berat telur, efisiensi ransum dan skor warna kuning telur, namun tidak mempengaruhi persentase masing-masing komponen telur Kata kunci: Burung Puyuh, Produksi telur, Kualitas Telur dan Tepung Wortel (Daucus carrota L.),
Kualitas Telur Ayam Ras yang Diberi Pakan Mengandung Multi Enzim Selviani Selviani; Ummiani Hatta; Asril Adjis; Sugiarto Sugiarto; Rizal Y. Tantu
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 24 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v24i1.2023.25-32

Abstract

Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Penambahan multi enzim sebagai campuran bahan pakan unggas memiliki potensi meningkatkan kualitas pakan yang pada akhirnya dikuti oleh peningkatan kualitas telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian multi enzim dalam pakan terhadap kualitas telur. Penelitian di laksanakan selama 42 hari yaitu pada tanggal 27 Desember 2022 - 06 Februari 2023 di Kandang Percobaan Laboratorium Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako. Penelitian menggunakan 80 ekor ayam petelur umur 35 minggu. Penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan yang dibeikan sebagai berikut: M0 = pakan kontrol (jagung 50% + konsentrat 35 % + dedak padi 15%), M1 = Pakan kontrol + 0,025% Multi enzim, M2 = Pakan Kontrol + 0.050% Multi enzim, M3 = Pakan Kontrol +0.075% Multi enzim dan M4 = Pakan kontrol + 0.10% Multi enzim. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian multi enzim dalam pakan ayam ras petelur tidak memberikan pengaruh nyata (p>0,05) terhadap persentase kuning telur, indeks kuning telur serta warna kuning telur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian Multi enzim hingga 0,10% dalam pakan ayam ras petelur tidak memberikan pengaruh terhadap semua perlakuan selama penelitian atau memberikan pengaruh yang sama terhadap nilai persentase, indeks dan warna kuning telur.
THE EFFECT OF DIFFERENT ZONING IN A CLOSED-HOUSE CAGE ON MICROCLIMATE CONDITIONS AND BROILER PERFORMANCE Sitti Rahmawati; Selvy Mozin; Andi Pertiwi Damayanti; Ummiani Hatta; Sri Sarjuni; Moh. Asril Adjis
AGROLAND The Agricultural Sciences Journal (e-Journal) Vol 11 No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agroland.v11i1.2168

Abstract

Closed-house cages have zones in them that have different conditions. Zoning in cages has different temperatures, humidity, speed, and ammonia levels and affects broiler performance. This study aims to determine the effect of different zoning on microclimate conditions and broiler performance in closed-house cages. This research was carried out from June 9, 2023 – to July 6, 2023, at the closed-house cage “Chicken Farm Janna” in Taipa Village, North Palu District, Palu City, Central Sulawesi Province. This study used 396 broiler samples aged 1-28 days with a DOC (Day-old chick) weight of ± 37 grams/head. The strain used is Lohman produced by PT. Japfa Comfeed Indonesia. This study used a t-test with 2 treatments and 9 repeats. The treatment studied is Z1 = Zone 1-60 meters from the inlet and Z2 = Zone 60-120 meters from the inlet. The results of the t-test show that different zoning has a significant influence (t count >t table) on microclimate conditions and broiler performance in closed-house cages. Different zoning exerts a real influence on microclimate conditions and the performance of broilers in closed-house cages. In the closed house cage, the zone opposite the inlet (zone 2) results in a temperature rise, a rise in ammonia levels, a drop in humidity, a loss in body weight, and an increase in mortality.
Pengaruh Penambahan Pakan Ampas Kelapa yang Difermentasi dengan Penambahan Ammonium Sulfat terhadap Produksi dan Kualitas Telur Ayam Ras Asril Adjis; Rizal Tantu; Ummiani Hatta
Jurnal Agripet Vol 21, No 2 (2021): Volume 21, No. 2, Oktober 2021
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v21i2.20105

Abstract

ABSTRACT. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pakan ampas kelapa (AK) yang difermentasi dengan penambahan ammonium sulfat (AS) terhadap produksi dan kualitas telur telah dilaksanakan. Ampas kelapa ditambahkan AS dengan konsentrasi 0, dan 4% dan 0.1% Ragi (Fermipan) dan diinkubasi selama 5 dan 7 hari. Substrat yang dihasilkan dicampur kedalam pakan dan diberikan kepada 75 ekor ayam petelur fase bertelur umur 20 minggu selama 24 minggu. Pakan perlakuan yang diberikan adalah: pakan kontrol (KTL), kontrol + AK tanpa AS yang difermentasi selama 5 hari (F5-0AS), kontrol + AK dengan 4% AS yang difermentasi selama 5 hari (F5-4AS), kontrol + AK tanpa AS yang difermentasi selama 7 hari (F7-0AS) dan kontrol + AK dengan 4% AS yang difermentasi selama 7 hari (F7-4AS). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan, 5 ulangan dan 3 ekor ayam per ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, produksi telur, bahan kering ekskreta dan kualitas telur dipengaruhi oleh pakan perlakuan (P0,05). Perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P0,05) terhadap bobot telur, kecernaan bahan kering, persentase kerabang telur, indeks telur dan tinggi albumen. Total bobot telur tertinggi diperoleh pada ayam yang diberi perlakuan fermentasi baik tanpa ataupun dengan penambahan AS. Fermentasi selama 7 hari dapat meningkatkan produksi henday dan jumlah telur. Kualitas terbaik dari aspek indeks kuning telur dan Haugh unit adalah pada perlakuan F7-4AS. Penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi dapat meningkatkan total bobot telur dan AS dapat meningkatkan kualitas telur dalam bentuk Haugh unit. (The effect of coconut dregs fermented with the addition of ammonium sulfate on production and quality of eggs) ABSTRAK. An experiment was done to determine the effect of coconut dregs (CD) with the addition of ammonium sulfate (AS) prior to fermentation on productive performance and egg quality. Coconut dregs were added with 0 and 4% AS and 0.1% yeast S. cerevisiae (Fermipan) after autoclaving. The substrates were incubated for 5 and 7 days and mixed into diets and offered to 75 laying hens for 24 weeks. The experimental diets were: control diet (KTL), basal + 5-days- fermented coconut dregs (FCD) without AS (F5-0AS), basal + 5-days FCD with 4% AS (F5-4AS), basal + 7-days- FCD without AS (F7-0AS), basal + 7-days-FCD with 4% AS (F7-4AS). Data were analyzed using analysis of variance with 5 treatments and 5 replications. Data were further tested by the Tukey test. Results of the study indicate that feed intake, hen day production, total egg, total egg mass, excreta dry matter, yolk height, yolk index, and the Haugh unit were statistically affected by the treatments (P0.05). The effects of treatments were not statistically significant (P0.05) on individual egg mass, dry matter digestibility, eggshell percentage, egg shape index, and albumen height. The highest total egg mass was found in birds fed the FCD diets. Fermentation for 7 days could improve hen day production total egg. The higher yolk index and Haugh unit were produced by the hens fed the F7-4AS diet than those eggs produced by controlled laying hens. In conclusion, fermentation could improve total egg mass and AS supplementation could increase the Haugh unit.
The Use of Pumpkin (Cucurbita moschata) Flour in the Ration on the Performance of the Digestive Tract of Broilers: Penggunaan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) dalam Ransum terhadap Performa Saluran Pencernaan Ayam Pedaging Sabila, Fahman; Sarjuni, Sri; Marfuah, Nuun; Hatta, Ummiani; Adjis, Asril
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 25 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v25i1.2024.43-49

Abstract

Labu kuning mempunyai potensi nutrisi sebagai pakan ternak. Labu kuning memiliki kandungan nutrien yang cukup lengkap (PK 8,45%, SK 3,62%, LK 2,19%, EM 1150 kkal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa saluran pencernaan ayam pedaging yang diberi tepung labu kuning dalam ransum. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah penambahan tepung labu kuning dalam ransum pada R1 3%, R2 6%, R3 9% dan R4 12%. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tepung labu kuning dalam ransum tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap performa saluran pencernaan ayam pedaging. Penggunaan tepung labu kuning dalam ransum ayam pedaging hingga 12% tidak menyebabkan dampak negatif terhadap bobot proventrikulus, bobot ventrikulus, bobot sekum, panjang duodenum, panjang jejenum, dan panjang ileum.