Mugi Hartoyo
Nursing Department, Polytechnic Health Ministry of Semarang

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH AYAH DAN IBU DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD ISLAM AL-AZHAR 14 KOTA SEMARANG Budiyati, -; Wanda, Dessie; Hartoyo, Mugi
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini prevalensi obesitas di Indonesia mengalami peningkatan. Akibat buruk dari obesitas adalah dapat menimbulkan berbagai penyakit kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antaraIndeks Massa Tubuh ayah dan ibu dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah di SD Islam Al-Azhar 14 Semarang. Desain penelitian ini deskriptik korelatif dengan cross sectional study. Dengan teknik stratified simple random sampling, didapatkan jumlah sampel 80 responden. Sebagian besar  responden adalah laki-laki dengan rata-rata usia 8,55 tahun. Rata-rata jumlah anak dalam keluarga 2,51 dengan jumlah anak antara satu sampai dengan lima anak. Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT ayah (p=0,000) dan IMT ibu (p=0,000)  dengan kejadian obesitas pada anak.  Kata kunci: Anak usia sekolah, obesitas, IMT orang tua.
PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Siskayanti, Astia; Nugroho, Arief; Hartoyo, Mugi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu mengalami kesulitan membina hubungan dengan orang lain. Salah satu upaya untuk menangani individu dengan isolasi sosial dalam keperawatan adalah dengan komunikasi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial di RSJD DR. Amino Gondohutono Semarang. Desain penelitian ini adalah pre-post test one group, dengan metode pengambilan sampel yaitu dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan checklist dan dianalisis dengan uji Wilcoxon (Wilcoxon Sign Rank Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi teraputik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial, dengan p-value 0,000. Bagi pelayanan keperawatan disarankan dapat memberikan komunikasi terapeutik dengan baik dan benar dan secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial. Serta diharapkan keluarga dapat membantu kelangsungan proses peningkatan kemampuan berinteraksi klien, dengan memberikan komunikasi yang baik dan benar terhadap klien apabila klien berada di lingkungan rumah.  Kata kunci: komunikasi terapeutik, interaksi, isolasi sosial
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI PERSEPSI SESI I-III TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL DAN MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Wibowo, Feri; -, Sujarwo; Hartoyo, Mugi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan dengan berbagai faktor penyebab yang bervariasi. Dari survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005 prevalensi gangguan jiwa di Indonesia mencapai 264 per 1000 penduduk. Diperkirakan 2-3 % dari jumlah penduduk Indonesia menderita gangguan jiwa berat. Sampel penelitian berjumlah 40 responden yang ditentukan dengan total sampling. Pada karakterisitik responden gangguan jiwa jenis kelamin laki-laki terbesar yaitu sebanyak 28 (70%), usia yang paling tinggi antara 21-30 tahun sebanyak 18 (45%), pendidikan paling tinggi adalah berpendidikan SD sebanyak 20 (50%), dan pekerjaan paling banyak adalah tidak bekerja sebanyak 14 (35%) dan buruh 13 (32,5%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara TAK stimulasi persepsi sesi I-III terhadap kemampuan mengenal dan mengontrol perilaku kekerasan. Hasil penelitian variabel mengenal perilaku kekerasan sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi dengan p-value 0,000, dan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi dengan p-value 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian TAK stimulasi persepsi yang dilakukan secara intensif dan efektif dapat meningkatkan kemampuan klien dalam mengenal dan mengontrol perilaku kekerasan. Kata kunci : Perilaku Kekerasan, TAK Stimulasi Persepsi, Mengenal, Mengontrol
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN KLIEN PERILAKU KEKERASAN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Rusmiati, Iis Tri; Nugroho, Arief; Hartoyo, Mugi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jumlah gangguan jiwa tahun 2010 di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang mencapai 3.914 orang dengan angka kekambuhan 11,5%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekambuhan setelah pasca perawatan di rumah sakit adalah pola komunikasi keluarga, maka perlu diketahui hubungan pola komunikasi keluarga dengan frekuensi kekambuhan klien perilaku kekerasan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan frekuensi kekambuhan klien perilaku kekerasan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian ini adalah koefisien korelasi dengan jumlah sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pola komunikasi keluarga dengan frekuensi kekambuhan klien perilaku kekerasan  adalah p = 0,013 > 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan keluarga yang menerapkan pola komunikasi fungsional dapat meningkatkan komunikasi secara efektif sehingga isi pesan dapat dimengerti klien, sedangkan keluarga yang menerapkan pola komunikasi disfungsional diharapkan mampu mengajak klien berkomunikasi secara terbuka dan jelas sehingga dapat meminimalkan kekambuhan. Kata kunci : Pola komunikasi, Keluarga, Frekuensi kekambuhan
Role of Nurse as Care Giver and Advocator In The Ward, Era National Health Insurance (NHI) Program Indriati, Indriati; Hartoyo, Mugi; Dwiningsih, Sri Utami
Journal Of Nursing Practice Vol 2 No 1 (2018): Journal Of Nursing Practice
Publisher : STIKes Surya Mitra Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v2i1.36

Abstract

Background: There are many National Health Insurance (NHI) participants who do not yet understand the mechanism of NHI services, including clients who are hospitalized.  The phenomena that exist on the field, that the client will enlist the help of health professionals who are always in the ward, especially nurses, to provide information on all matters, including NHI. On the other hand, nurses have a major role in caring for clients, based on their duties and functions. Purpose : This study aims to determine if there is expansion of the role of nurses  as care giver and advokator   in the inpatient unit, era NHI program. Methods : This research is a descriptive study of the role of nurses as care giver and advokator in inpatient era NHI program, employing triangulation method. Respondents were 64 inpatient clients registered as NHI participants in the Hospital Semarang assigned by proportional simple random sampling, and four nurses. Result : The results showed that there are expanding the role of nurses as care giver and advocator in the inpatient unit, era NHI program. Conclusion : With the implementation of NHI program, the roles of nurses as care giver and advokator has expanded in the inpatient unit. BPJS/NHI parties need to disseminate information relating to NHI to nurses, as well as the need to be given compensatory reward for nurses
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH AYAH DAN IBU DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD ISLAM AL-AZHAR 14 KOTA SEMARANG Budiyati, -; Wanda, Dessie; Hartoyo, Mugi
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini prevalensi obesitas di Indonesia mengalami peningkatan. Akibat buruk dari obesitas adalah dapat menimbulkan berbagai penyakit kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antaraIndeks Massa Tubuh ayah dan ibu dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah di SD Islam Al-Azhar 14 Semarang. Desain penelitian ini deskriptik korelatif dengan cross sectional study. Dengan teknik stratified simple random sampling, didapatkan jumlah sampel 80 responden. Sebagian besar  responden adalah laki-laki dengan rata-rata usia 8,55 tahun. Rata-rata jumlah anak dalam keluarga 2,51 dengan jumlah anak antara satu sampai dengan lima anak. Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT ayah (p=0,000) dan IMT ibu (p=0,000)  dengan kejadian obesitas pada anak.  Kata kunci: Anak usia sekolah, obesitas, IMT orang tua.
PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI PADA TELAPAK KAKI TERHADAP SENSITIVITAS KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG Muzahidin, Ahmad; Hartoyo, Mugi; Suryani, Maria
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.529 KB)

Abstract

Diabetes melit us (DM) adalah penyakit kronis yang merupakan masalah kesehatan yang serius didunia. Masalah yang sering terjadi pada pasien DM adalah penurunan sensitivitas kaki yang dapatdipengaruhi oleh sirkulasi darah kurang opti mal yang berakibat lanjut ke neuropati sampai ulkus diabeti k. Preval ensi neuropati pada DM tipe 1 berkisar antara 8-54% dan pada DM tipe II 13-46%.Upaya meningkatkan sensitivitas kaki dan supaya tidak terjadi komplikasi dapat dilakukan dengan perawatan kompl ementer yaitu dengan terapi pijat refleksi telapak kaki. Penelitian bertuj uan untukmengetahui pengaruh t erapi pijat refleksi telapak kaki terhadap sensitivitas kaki pada pasi en diabet esmelitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan pra-eksperimen dengan pre- and post-testdesign. Sampel penelitian adalah 44 responden penderita DM tipe 2 yang dit etapkan dengan tekni kpurposive sampling. Sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pijat refleksi telapak kaki selama 3hari berturut-turut dilakukan pengukuran sensitivitas kaki menggunakan monofilament 10 gram.Tekni k analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan sesudah intervensi terapi pijatrefleksi telapak kaki terdapat peningkatan sensitivitas kaki yang signitifi kan (p-value 0,000). Meansensitivitas kaki kanan 3,04 dan mean sensitivitas kaki kiri 2,90. Terapi pijat refleksi telapak kakidapat diterapkan untuk mengurangi resi ko neuropati dan dapat mencegah komplikasi yang berakibatulkus diabetik maupun amputasi.Kata kunci : terapi pijat refl eksi telapak kaki, sensitivitas kaki, diabetes melitus tipe 2
Role of Nurse as Care Giver and Advocator In The Ward, Era National Health Insurance (NHI) Program Indriati, Indriati; Hartoyo, Mugi; Dwiningsih, Sri Utami
Journal Of Nursing Practice Vol 2 No 1 (2018): Journal Of Nursing Practice
Publisher : STIKes Surya Mitra Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v2i1.36

Abstract

Background: There are many National Health Insurance (NHI) participants who do not yet understand the mechanism of NHI services, including clients who are hospitalized.  The phenomena that exist on the field, that the client will enlist the help of health professionals who are always in the ward, especially nurses, to provide information on all matters, including NHI. On the other hand, nurses have a major role in caring for clients, based on their duties and functions. Purpose : This study aims to determine if there is expansion of the role of nurses  as care giver and advokator   in the inpatient unit, era NHI program. Methods : This research is a descriptive study of the role of nurses as care giver and advokator in inpatient era NHI program, employing triangulation method. Respondents were 64 inpatient clients registered as NHI participants in the Hospital Semarang assigned by proportional simple random sampling, and four nurses. Result : The results showed that there are expanding the role of nurses as care giver and advocator in the inpatient unit, era NHI program. Conclusion : With the implementation of NHI program, the roles of nurses as care giver and advokator has expanded in the inpatient unit. BPJS/NHI parties need to disseminate information relating to NHI to nurses, as well as the need to be given compensatory reward for nurses
Role of Nurse as Care Giver and Advocator In The Ward, Era National Health Insurance (NHI) Program Indriati, Indriati; Hartoyo, Mugi; Dwiningsih, Sri Utami
Journal Of Nursing Practice Vol. 2 No. 1 (2018): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.566 KB) | DOI: 10.30994/jnp.v2i1.36

Abstract

Background: There are many National Health Insurance (NHI) participants who do not yet understand the mechanism of NHI services, including clients who are hospitalized. The phenomena that exist on the field, that the client will enlist the help of health professionals who are always in the ward, especially nurses, to provide information on all matters, including NHI. On the other hand, nurses have a major role in caring for clients, based on their duties and functions. Purpose : This study aims to determine if there is expansion of the role of nurses as care giver and advokator in the inpatient unit, era NHI program. Methods : This research is a descriptive study of the role of nurses as care giver and advokator in inpatient era NHI program, employing triangulation method. Respondents were 64 inpatient clients registered as NHI participants in the Hospital Semarang assigned by proportional simple random sampling, and four nurses. Result : The results showed that there are expanding the role of nurses as care giver and advocator in the inpatient unit, era NHI program. Conclusion : With the implementation of NHI program, the roles of nurses as care giver and advokator has expanded in the inpatient unit. BPJS/NHI parties need to disseminate information relating to NHI to nurses, as well as the need to be given compensatory reward for nurses
PENGARUH LATIHAN ACTIVE LOWER RANGE OF MOTION TERHADAP SENSITIVITAS SENTUH KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG Pristiani, Sisilia Niken; Hartoyo, Mugi; Nurullita, Ulfa
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) di dunia menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Tahun 2013 terdapat 382 juta orang hidup dengan diabetes mellitus, diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta orang di antaranya belum terdiagnosis. DM yang belum terdiagnosis dapat berkembang progresif menjadi komplikasi. Masalah yang sering terjadi pada penderita DM adalah gangguan saraf pada kaki dan tungkai yang menyebabkan kaki tidak merasakan panas, nyeri, parestesia atau kesemutan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan saraf pada kaki dengan melakukan latihan active lower range of motion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan active lower range of motion terhadap sensitivitas sentuh kaki pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian pre-test post-test with control design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 44 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil karakteristik responden didapatkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan (81,8%), rentang usia 45-60 tahun (81,8%) dan rata-rata lama menderita DM adalah 34,66 bulan. Hasil penelitian dengan uji Mann Whitney didapatkan pvalue 0,014 maka dapat disimpulkan bahwa latihan active lower range of motion berpengaruh terhadap sensitivitas sentuh kaki pada penderita DM tipe 2. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat dapat mengaplikasikan dalam praktek keperawatan untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2.