Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Review Artikel: Metode untuk Meningkatkan Absorpsi Obat Transdermal Annisa, Viviane
Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2020): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v5i1.9157

Abstract

The route of administration of transdermal drugs is preferred because it is easy to use. However, there are limitations associated with the difficulty of drugs penetrating into the skin. This is caused by the presence of the stratum corneum which is the main barrier for drug entry into the skin. Penetration of the drug into the skin can be through the trans-epidermal (transcellular and paracellular) route and the trans-appendegeal route depending on the dosage form. To increase the penetration ability of transdermal drugs, it can use chemical enhancers and physical enhancers. Chemical enhancers can be classified based on chemical structure or based on the mechanism of action. Chemical compounds that have the same functional groups can have different mechanisms of action depending on the physical-chemical nature. Chemical enhancers are categorized based on their chemical structure, including: water, alcohol, amides, esters, alcohol ethers, pyrrolidone, hydrocarbons, sulfides, surfactants, terpenes, phospholipids, vesicles. Whereas physical enhancers in the form of drug delivery use external energy to encourage or physically damage the stratum corneum. Physical enhancer methods such as Iontophoresis, Electroporation, Magnetophoresis, Sonophoresis, Photomechanics, Radiofrequency, Thermophoresis, Microneedle, and Jet Injectors. Keyword: transdermal; permeation enhancer; chemical enhancer; physical enhancer
Review of Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS) Annisa, Viviane
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v7i1.11693

Abstract

Penghantaran obat oral memiliki keterbatasan terkait dengan absorpsi pada saluran pencernaan yang tidak sempurna. Absorpsi yang tidak sempurna ini dapat mempengaruhi tercapainya dosis terapi. Hal ini dipengaruhi oleh lambung karena adanya faktor Gastro Residence Time (GRT). Untuk meningkatkan absorpsi obat pada lambung, maka memerlukan sistem penghantaran obat yang dapat memperlama GRT. Salah satu penghantaran obat yang dapat memperlama GRT adalah Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS). Pengembangan GRDDS memiliki banyak keuntungan, seperti meningkatkan bioavailabilitas obat, meningkatkan kelarutan obat yang kurang larut dalam pH tinggi, dapat mengontrol level terapi sehingga mengurangi terjadinya fluktuasi, serta dapat memperpanjang waktu paruh sehingga frekuensi pemberian obat dapat dikurangi. Faktor yang dapat mempengaruhi formulasi GRDDS adalah faktor farmasetika, fisiologis, dan kondisi pasien. Terdapat beberapa sistem dalam formulasi GRDDS, seperti sistem floating, bioadesif, densitas tinggi, superporos, expandable, raft forming, dan magnetik. Sistem floating dapat melalui 2 mekanisme pembuatan, yakni secara effervescent dan non-effervescent. Telah banyak bentuk sediaan dengan sistem GRDDS yang diproduksi dalam skala industri sehingga dapat ditemukan di pasaran.
Review Sinergisitas Kombinasi Polimer Alami Serta Pemanfaatan dalam Formulasi Obat Viviane Annisa; Teuku Nanda Saifullah Sulaiman; Akhmad Kharis Nugroho; Agung Endro Nugroho
Majalah Farmasetika Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i5.35935

Abstract

Pengetahuan tentang sinergisme bermanfaat untuk menentukan kombinasi polimer alami yang memberikan efek menguntungkan ketika dikombinasikan. Interaksi yang saling menguntungkan antar polimer alami dapat dilihat dari nilai sinergisitas dari data pengujian viskositas. Kombinasi polimer yang memiliki efek sinergi dapat memberikan banyak kegunaan serta manfaat yang besar dalam pengembangan teknologi formulasi obat sehingga dapat mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing zat aktif obat. Pada studi ini, dilakukan review artikel tentang sinergisme kombinasi polimer, pengaruh kation sebagai cross-linker, serta aplikasi kombinasi alginat dengan polimer alami dalam formulasi sediaan obat dan aspek farmakologinya. Database yang digunakan untuk mengambil referensi, meliputi Scopus, PubMed, dan Google Schoolar. Tipe data dari database meliputi jurnal, artikel review, maupun buku tanpa ada pembatasan tahun. Referensi yang diperoleh dari database lalu diidentifikasi, dianalisis, dan dipilih yang sesuai dengan topik yang akan direview. Formulasi dengan polimer menghasilkan obat dengan pelepasan terkontrol, yang memiliki keuntungan, yakni dapat menurunkan frekuensi pemberian dosis, menurunkan efek samping obat, meningkatkan tingkat kepatuhan pasien, menurunkan fluktuasi, serta memperlama durasi aksi obat, dan memastikan respon farmakokinetik dan farmakodinamik dapat reprodusibel dan diprediksi. Selain itu, polimer dapat pula dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjadi sistem penghantaran obat tertarget pada organ tertentu. Polimer alami yang paling banyak digunakan dan dikombinasikan dengan polimer lain adalah alginat karena memiliki struktur dengan banyak gugus negatif berupa karboksil dan hidroksil sehingga memiliki berbagai keuntungan, seperti dapat meningkatkan kelarutan obat, meningkatkan kemampuan mukoadesif, melepaskan obat secara terkontrol, serta menghantarkan obat pada target organ tertentu.
Sistem Penghantaran Obat Transdermal Dissolving Microneedle (DMN) Serta Potensinya Sebagai Penghantaran Vaksin Viviane Annisa
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 8 No 1 (2020): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.205 KB) | DOI: 10.20884/1.api.2020.8.1.2591

Abstract

Keberhasilan vaksinasi tidak hanya tergantung pada efektivitasnya, tetapi juga pada teknologi dalam pembuatan, keamanan, serta kenyamanan pengguna. Penghantaran vaksin konvensional menggunakan jarum hipodermik memiliki keterbatasan yaitu sulitnya proses pembuatan, risiko jarum yang digunakan lebih dari satu kali, serta menimbulkan nyeri. Alternatif penghantaran sediaan vaksin yaitu melalui transdermal. Penghantaran vaksin melalui transdermal memiliki respon proteksi imun yang lebih besar dibandingkan dengan penghantaran melalui injeksi secara subkutan ataupun intramuskular. Dissolving Microneedle (DMN) merupakan sistem penghantaran transdermal yang banyak memiliki keunggulan. DMN telah berhasil menghantarkan sejumlah makromolekul seperti vaksin, insulin, eritropoietin, interferon-α, hormon pertumbuhan, dan heparin. Penggunaan vaksin mandiri dapat menjadi lebih hemat karena mengurangi limbah benda tajam, dan tidak memerlukan penyimpanan suhu rendah. Beberapa penelitian DMN vaksin telah dilakukan uji klinik pada manusia, seperti vaksin influenza.
Good Laboratory Practice (GLP) in The European Union Viviane Annisa; Jafar La Kilo
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 2, No 1 (2022): Januari-April 2022
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v2i1.11781

Abstract

GLP (Good Laboratory Practice) regulations regulate how to work in laboratories, personnel training, standard operating procedures, software for data recording, documentation, etc. The main goal of GLP is to improve the quality of data testing so that each country can produce continuous and continuous testing of data, avoid repeated testing, and save time. The members of the OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) are 29 countries around the world, including Asia-Pacific, America, and Europe. Adherence to the GLP can remove trade barriers between member countries. The GLP principles applied in the European Union are similar to those of the OECD, namely to improve the quality of testing valid data. This study aims to review about Good Laboratory Practice in European Union. The European Union adopted the GLP regulations in 1987. The amendments related to the GLP were carried out following the OECD in 1999. The EU regulatory regulations on GLP 'Directive 2004/9/EC' was later added 'Directive 88/320/EEC' explaining what was given to member states of the Union Europe to establish GLP inspections in each region and Mutual Acceptance of Data (MAD) requirements.  Non-clinical testing of medicinal products in accordance with the provisions of the GLP refers to the OECD and European Union legislation consisting of 'Directive 2004/10/EC' and 'Directive 2004/9/EC'.
DASAR-DASAR PENDEKATAN ANALISIS DATA BIOFARMASETIKA BERBASIS POPULASI Viviane Annisa
Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI) Vol 2, No 1 (2020): Vol. 2 No. 1 Desember 2020
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jafi.v2i1.904

Abstract

Pendekatan berbasis populasi menggunakan modeling populasi memiliki keunggulan dibandingkan analisis konvensional yang memerlukan data lebih banyak, memerlukan sampling dengan beberapa titik wakti, tidak dapat dianalisis dengan data yang terbatas, tidak terstruktur karena tidak linear, atau terdapat banyak variasi individu. Proses kalkulasi pada modeling populasi dapat mengestimasi nilai populasi setiap parameter model secara langsung beserta nilai variabilitas antar-subyek untuk setiap parameter dalam populasi tersebut. Modeling populasi dapat menganalisis seluruh populasi sebagai satu kesatuan sehingga memungkinkan menggunakan sparse data atau data yang tidak lengkap/terbatas pada satu subyek, namun dilengkapi dan dikontribusikan oleh data yang diambil dari subyek lain dalam populasi. Serta tidak memerlukan penjadwalan sampling yang terstruktur.Modeling populasi dikenal sebagai model nonlinear mixed effect yang merupakan pendekatan single-stage pada populasi untuk mengestimasi seluruh parameter farmakokinetik dan hubungannya dengan kovariat dalam populasi. Parameter populasi diestimasi dengan cara memfitting kombinasi data dari semua individu dan mengabaikan variasi individu, atau memfitting setiap data individu dan mengkombinasi parameter individu untuk mengestimasi parameter populasi.Pendekatan populasi memerlukan software khusus yang mempunyai kapabilitas untuk melakukan proses komputasi kompleks untuk memperhitungkan parameter populasi dan variabilitas antar-subyek yang akan menentukan besaran parameter per-individu subyek. Beberapa software khusus yang dapat digunakan untuk modeling populasi, antara lain NONMEM, MONOLIX, WinBUGS/PKBUGS, Pmetrics, Kinetica, Phoenix NLME, dan S-ADAPT. Perbedaan dari software-software tersebut pada pendekatan algoritma komputasi. Namun, umumnya memiliki hasil kalkulasi yang hampir serupa.
Kajian Penerapan Good Manucfacturing Practice (GMP) di Industri Farmasi Indonesia Annisa, Viviane
Majalah Farmasetika Vol 9, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i4.56576

Abstract

Good Manufacturing Practice (GMP) merupakan salah satu golden standar dari pemerintah untuk menilai kesesuaian proses produksi dan keamanan produk. Prinsip dari GMP adalah kualitas dibangun kedalam produk, tidak hanya pada pengujian saja. Pembuatan obat di Indonesia mengacu pada standar GMP yang berlaku di Indonesia untuk industri farmasi, yakni Pedoman CPOB. Kajian ini betujuan untuk melakukan kajian tentang penerapan GMP di industri farmasi Indonesia, sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana sistem GMP diterapkan di Indonesia. Metode penulisan artikel menggunakan berbagai referensi dari pedoman standar praktik atau GMP di Indonesia dan artikel publikasi. Dari hasil studi ini ditemukan bahwa topik pembahasan yang terkait industri farmasi, meliputi tentang sarana penunjang berupa tata udara ruangan, pengolahan limbah, bangunan seperti area penyimpanan/gudang dan lantai, analisis kapabilitas dan kinerja mesin, analisis risiko, dan Keamanan Dan Keselamatan Kerja (K3). Terdapat beberapa aspek GMP untuk industri farmasi obat yang harus dipenuhi, antara lain: sistem mutu produk, personalia, bangunan dan fasilitas, peralatan, produksi, cara penyimpanan dan pengiriman, pengawasan mutu, inspeksi, audit mutu, audit, dan persetujuan pemasok, keluhan dan penarikan produk, dokumentasi, kegiatan alih daya, kualifikasi dan validasi. Manfaat dari kepatuhan industri farmasi terhadap GMP adalah dapat memproduksi produk secara konsisten, sehingga dapat mengurangi risiko proses produksi atau menurunkan angka produk defect yang nantinya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan profit industri farmasi. Kesimpulan studi ini adalah kepatuhan terhadap GMP penting diperhatikan agar obat yang diproduksi oleh industri farmasi terjamin mutu, keamanan, dan efektifivitasnya.
Pelayanan Kesehatan Gratis Untuk Warga Lanjut Usia Di Desa Kurahan Annisa, Viviane; Henityastama, Milinian Tree Multi; Wibowo, Rizky; Ariansyah, Damas Baik; Febrina, Binta Setya; Nugroho, Arie; Muhammad, Hasman Zhafiri; Rebia, Rina Afiani; Tuti Hidayah; Bella Novita Muktiari
Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Dakwah dan Pembangunan Masyarakat Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (LDPM UCY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/jnajpm.v9i2.2531

Abstract

This community service activity was carried out in Kurahan Village, Sidoarum Village, Godean District, Sleman Regency, with a focus on the elderly with an age range of 40 to 70 years who are a vulnerable group that often faces various chronic health problems such as diabetes, hypertension, heart disease, mobility disorders, and mental health. Given the importance of access to health for the elderly, who are often constrained by economic, transportation, and information factors, this activity aims to provide accessible and quality health services. This activity involves a medical team consisting of orthopedic specialists, mental health specialists, and pharmacists. This health check service includes consultation, health checks, and the provision of free medicines. The number of participants who participated was 85 participants, consisting of 66 women and 19 men. The results of the activity showed high enthusiasm from the community, where most participants were satisfied or very satisfied with the services provided. This activity not only met the participation target but also succeeded in increasing the awareness of the elderly to be more proactive in maintaining their health. This was evidenced by the commitment of the participants to conduct routine health checks, visit the clinic if sick, follow a healthy lifestyle, and comply with recommendations to take medication regularly.
Optimization And Characterization of Silver Nanoparticle Biosynthesis Using Parijoto Fruit (Medinilla speciosa) Water Extract With Box-Behnken Design Nurjana, Qinta Laily; Amin, Azizah; Annisa, Viviane; Munawiroh, Siti Zahliyatul
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 13, No 2 (2025): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Integrated Research and Testing Laboratory (LPPT) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.21683

Abstract

Silver nanoparticles in the medical field are used as additives in vaccines, anti-diabetic agents, wound and bone healing, biosensors and anticancer therapy in medical applications. One of the plants that can act as a reducing agent in the biosynthesis of silver nanoparticles is the parijoto fruit (Medinilla speciosa). This study aims to optimize and characterize the biosynthesis of silver nanoparticles from the water extract of parijoto fruit (M. speciosa) with a box-behnken design. The method used in this study starts from the manufacture of water extract of parijoto fruit (M. speciosa) then continued with the biosynthesis of silver nanoparticles. The formula for the biosynthesis of silver nanoparticles will be optimized with a box-behnken design and characterized by Particle Size Analyzer (PSA), Fourier Transform Infrared (FTIR), and Transmission Electron Microscopy (TEM). The results obtained in this study will be analyzed using descriptive techniques. The optimization results with the Behnken box design showed an optimal formula with an extract concentration of 1%, a sonication time of 6 minutes, and a sonicator pulser of 30. The particle size obtained was 85 ± 0.1 nm with a PI of 0.486 ± 0.006 and a zeta potential of -27.3 ± 1.5. The FTIR spectrum showed C=O, C-O and O-H groups indicating flavonoid compounds as bioreductant agents. The morphology of silver nanoparticles showed instability. (4) Conclusions:the optimization of silver nanoparticles from parijoto fruit water extract (M. speciosa) have been discovered used the Box-Behnken design and has good silver nanoparticle characteristics.
A Bibliometric Study of 3D Printing In Pharmaceutical Technology For Tablet Dosage Form Annisa, Viviane
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol. 6 No. 02 (2025): HERCLIPS VOL 06 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v6i02.9608

Abstract

Three-dimensional printing (3DP) is the process of producing 3D items layer by layer using computer-generated designs. 3DP has been utilized to manufacture numerous drug dosage forms. The goal of 3D printing products is to create personalized medicine so it can enhance medication compliance and obtain better treatment outcomes. There are a lot of publications about fabricated tablets using 3DP. However, the results of analyses based on previous research in this field are lower. We conducted a bibliometric study using RStudio and VOSviewer software to summarize tabletting using 3DP research from 2014-2024. This study was based on the Scopus Database, and 405 suitable publications were evaluated. The most productive authors are Basit, A.W, Goyanes, A., and Gaisford, S., from the Department of Pharmaceutics, UCL School of Pharmacy, University College London, United Kingdom. Its affiliations and its country are also ranked the highest in producing articles in this field. In the future, 3DP will be an attractive alternative for tablet printing. Pharmacists in hospitals and drugstores can produce personalized tablets to improve treatment outcomes.