Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektivitas Pelatihan Kebermaknaan Kerja untuk Meningkatkan Keterikatan Karyawan pada Perawat Juniartika, Rifa; Sari, Erita Yuliasesti Diah; Widiana, Herlina Siwi
Mediapsi Vol 6, No 1 (2020): June
Publisher : MEDIAPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.616 KB) | DOI: 10.21776/ub.mps.2020.006.01.4

Abstract

One of the important human resources in hospital is nurses. Nurses with high employee engagement are expected to be able to provide excellent services to patients so that they can increase public trust in hospitals as health care. When demonstrating low sense of  engagement with their job in a hospital, nurses tend to be less friendly towards patients, causing complaints from patients. One effort to increase employee engagement is by providing work meaningfulness training. To this end, the purpose of this study was to examine the effectiveness of work meaningfulness training to improve employee engagement among nurses in hospitals. Participants were 16 nurses who were randomly assigned to either an experimental group or control group. The research design in this study was pretest-posttest control group design. The result showed a significant effect of work meaningfulness training on the level of employee engagement. Perawat adalah salah satu sumber daya penting dalam rumah sakit. Perawat dengan keterikatan karyawan yang tinggi diharapkan mampu memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan. Keterikatan karyawan yang rendah pada perawat di rumah sakit menimbulkan perilaku kurang ramah perawat kepada pasien sehingga menyebabkan komplain dari pasien. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterikatan karyawan tersebut ialah memberikan pelatihan kebermaknaan kerja. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji efektivitas pelatihan kebermaknaan kerja dalam meningkatkan keterikatan karyawan pada perawat di rumah sakit. Subjek dalam penelitian adalah 16 orang perawat di sebuah rumah sakit yang secara random terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian adalah pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan pelatihan kebermaknaan kerja terhadap tingkat keterikatan karyawan.
Pengaruh Kebermaknaan Kerja Terhadap Loyalitas Kerja pada Karyawan Generasi Z di Kota Padang Juniartika, Rifa; Utami, Sabrina Etika; Ihsani, Hanifa
Psyche 165 Journal Vol. 16 (2023) No. 3
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v16i3.267

Abstract

The world's current employee population is dominated by the millennial generation and generation Z. The generation in question is a collection of people who categorize themselves according to their birth year, age, place of residence, and life events. Generation Z was born between 1995 and 2010 and grew up in the 2000s. Millennials are defined as those born between 1981 and 1994. The Generation Z is practical in the workplace and craves more safety and stability. Additionally, Generation Z tends to despise short-term jobs as well as lack long-term employment. Because of this, members of Generation Z are more likely to switch employers, which may have an impact on the business's profits and reputation. The purpose of this study was to examine the impact of meaningful work on Generation Z employees' commitment to their jobs. By distributing questionnaires online and setting restrictions on the types of respondents based on the Generation Z age range, a quantitative research methodology was applied. The findings demonstrated that work loyalty is greatly influenced by the meaning of the work. It was also discovered that up to 77% of respondents in generation Z said they preferred bosses who belonged to the millennial generation to those who belonged to generation X or the baby boomer generation. This demonstrates the need for superiors to pay attention to the aspirations of Generation Z if they want them to interpret their work and become devoted workers. Thus, it can be said that Generation Z employees are more loyal to their employers the more emphasis they place on their work.
Management Style of Business Organization Leaders in Indonesia: A Mixed Study Ardias, Widia Sri; Riyono, Bagus; Sumaryono, Sumaryono; Septandari, Edilburga Wulan; Juniartika, Rifa
Indonesian Interdisciplinary Journal of Sharia Economics (IIJSE) Vol 8 No 2 (2025): Sharia Economics
Publisher : Sharia Economics Department Universitas KH. Abdul Chalim, Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/iijse.v8i2.6903

Abstract

Leadership is crucial element in the pursuit of organizational objectives. The examination of the characteristics of a proficient leader remains a compelling area of research, given its perceived capability to address diverse challenges, particularly those related to the organizational systems and human resources. This research used a convergent parallel mix-method to reveal type and profile of organizational management style that are effectively applied in business organizations in Indonesia today. Quantitative results revealed that the majority of managers in Indonesia apply a basic leadership separation (separated) style because of the lack of task orientation and relationships, which when affective produce a managerial style bereaucrate and when ineffective apply a deserter style. Temporary results qualitatively showed that at least four dimensions assessed must be owned by one person's leader: capacity to think strategically (strategic thinking), skilled management of tasks (task management), professional, and capable manage people or teams (people management). Integration results found convergent data because there are suitability dimensions between quantitative data and qualitative data related to management tasks and human management. Furthermore, it also obtained the results of the expansion from qualitative data was the emergence of the theme of strategic and professional thinking as a dimension that must be possessed by an effective leader in business organizations. Implications obtained based on the integration of quantitative and qualitative data analysis are perceptions that the profile ideal and effective leader can differ from what an individual applies inside the organization. As a result, even if the manager recognizes what capacities a leader should have, in practice, he may apply different styles and approaches.
Perilaku Prososial Ditinjau dari Penalaran Moral pada Siswa SMP Rahayu, Purwanti Endah; Juniartika, Rifa; Utami, Sabrina Etika; Khairiyah, Ummil; Dewinda, Herio Rizki
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 5 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i5.3284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penalaran moral dengan perilaku prososial pada siswa SMP Negeri 31 Tebo Jambi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penalaran moral dan variabel terikat adalah perilaku prososial. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penalaran moral dan perilaku prososial. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 115 siswa SMP Negeri 31 Tebo Jambi. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil koefisien validitas pada skala penalaran moral bergerak dari rix = 0,302 sampai dengan rix = 0.813 dengan koefisien reliabilitas sebesar α = 0,940  sedangkan pada skal perilaku prososial bergerak dari rix = 0,336 sampai dengan rix = 0.637 dengan koefisien reliabilitas sebesar α = 0,898  . Berdasarkan analisis data, diperoleh nilai korelasi sebesar 0.506 dengan taraf signifikansi 0,000 yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penalaran moral dengan perilaku prososial pada siswa SMP Negeri 31 Tebo Jambi.
Efektivitas Cognitive Behavioral Therapy dalam Menurunkan Kecemasan Pada Pasangan Menikah yang Menjalani Long Distance Marriage Utami, Sabrina Etika; Juniartika, Rifa; Syarif, Khairunnisa’
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13172

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal pada manusia. Setiap pernikahan mengalami dinamika yang berbeda-beda, salah satunya adalah Pernikahan Jarak Jauh. Pernikahan Jarak Jauh merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecemasan pada individu sebagai pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh dalam pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam menurunkan kecemasan pada penderita Separation Anxiety Disorder (SAD). Metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, jurnal harian atau self monitoring, dan skala kecemasan yang disesuaikan untuk mengukur tanda-tanda kecemasan, baik fisik maupun psikis, yang terdiri dari 14 item pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan skor kecemasan kedua subjek sebelum intervensi adalah 27 poin pada subjek 1 dan setelah intervensi poinnya turun menjadi 16 poin. Perbandingan antara fase intervensi dengan fase baseline setelah intervensi juga mengalami penurunan, dimana rata-rata skor pada hari pertama intervensi sebesar 36,8 poin, dan pada hari terakhir skornya menurun sebesar 12 poin menjadi 28 poin pada hari terakhir intervensi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan terapi perilaku kognitif pada pasangan jarak jauh telah berhasil menurunkan tingkat kecemasan mereka. Oleh karena itu diharapkan lebih banyak subjek yang mengalami penurunan kecemasan dengan penerapan CBT.
Efektivitas Pelatihan Kebermaknaan Kerja untuk Meningkatkan Keterikatan Karyawan pada Perawat Juniartika, Rifa; Sari, Erita Yuliasesti Diah; Widiana, Herlina Siwi
Mediapsi Vol 6 No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mps.2020.006.01.4

Abstract

One of the important human resources in hospital is nurses. Nurses with high employee engagement are expected to be able to provide excellent services to patients so that they can increase public trust in hospitals as health care. When demonstrating low sense of  engagement with their job in a hospital, nurses tend to be less friendly towards patients, causing complaints from patients. One effort to increase employee engagement is by providing work meaningfulness training. To this end, the purpose of this study was to examine the effectiveness of work meaningfulness training to improve employee engagement among nurses in hospitals. Participants were 16 nurses who were randomly assigned to either an experimental group or control group. The research design in this study was pretest-posttest control group design. The result showed a significant effect of work meaningfulness training on the level of employee engagement. Perawat adalah salah satu sumber daya penting dalam rumah sakit. Perawat dengan keterikatan karyawan yang tinggi diharapkan mampu memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan. Keterikatan karyawan yang rendah pada perawat di rumah sakit menimbulkan perilaku kurang ramah perawat kepada pasien sehingga menyebabkan komplain dari pasien. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterikatan karyawan tersebut ialah memberikan pelatihan kebermaknaan kerja. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji efektivitas pelatihan kebermaknaan kerja dalam meningkatkan keterikatan karyawan pada perawat di rumah sakit. Subjek dalam penelitian adalah 16 orang perawat di sebuah rumah sakit yang secara random terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian adalah pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan pelatihan kebermaknaan kerja terhadap tingkat keterikatan karyawan.