Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Spritualitas Tempat Kerja dengan Keterikatan Karyawan Syarif, Khairunnisa; Fadhli, Muhammad
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 6 No 2 (2023): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/psi.v6i2.3108

Abstract

Keterikatan karyawan merupakan domain utama dalam melihat bagaimana efektivitas kerja karyawan. Selain itu, keterikatan kerja juga dapat menjadi tolok ukur dalam melihat seberapa cinta dan atensinya karyawan terhadap profesi, kinerja, serta menjaga nama baik tempat bekerja. Selain itu diantara faktor yang dapat menumbuhkan keterikatan karyawan adalah spiritualitas tempat kerja. Spritualitas tempat kerja akan membentuk kepribadian yang akan terus bertumbuh dan mampu untuk meningkatkan keterikatan secara lahir dan batin karyawan akan tempat bekerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah spiritualitas tempat kerja memberikan pengaruh kepada keterikatan karyawan dalam pekerjaannya. Sebanyak 119 orang karyawan dilibatkan menggunakan metode kuantitatif survey. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa spiritualitas tempat kerja berperan dalam menumbuhkan keterikatan karyawan dengan signifikansi 0.000 (P<0.05) kemudian didapatkan sumbangsih sebesar 15,2% (R2 = 0.152). Dengan demikian penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan spritualitas dapat membantu perusahan untuk meningkatkan keterlibatan kerja bagi karyawan.
PEER COUNSELING ANTI BULLYING UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL Nasution, Itto Nesyia; Aiyuda, Nurul; Syarif, Khairunnisa; Irmades Aurel, Mieke; Agiel Fachriandi, Dimas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 7 No 2 (2024): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v7i2.4140

Abstract

In recent years, bullying cases have been quite concerning. Bullying or bullying is very threatening to the mental state of children. Bullying is a repetitive negative behavior that is carried out consciously, usually carried out by a person or group of people who have more power than the victim. For this reason, it is important for educational institutions to prepare or design Peer Counseling training for their students to support students' mental quality and minimize bullying problems that arise among school youth. This program was carried out using the TOT (training of trainer) method with a total of 15 peer counselors. The scales used are the empathic listening and Mental Health scales. The implications of this program can be used as a reference and understanding for female students in efforts to prevent and minimize cases of bullying that occur among school students. By conducting peer counseling training and mental health seminars with the theme of bullying at school, students can actively practice what they have learned from the service program in the hope of being able to help the performance of guidance and counseling teachers at school.
Literasi Dua Bahasa Bertemakan Pembangunan dan Ketauladanan di Zaman Rasulullah untuk Anak Panti Asuhan As-Salaam Nur Hidayah Anita, Fenny; Roza, Delvia; Ningrum, Puspa; Irham, Muhammad; Syarif, Khairunnisa’
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 4 (2024): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i4.975

Abstract

Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, yaitu hanya mencapai 0,001%. Fenomena krisis literasi disebabkan masyarakat enggan untuk membaca, memahami, dan menganalisis informasi dengan kritis dan teliti. Ironisnya, meski minat membaca buku rendah tetapi bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Lewat gadget memang banyak informasi yang beredar. Sayangnya informasi yang diperoleh kerap kali bukan berasal dari media yang bisa dipercaya. Meningkatkan literasi di kalangan anak-anak dan remaja sangat penting karena literasi adalah keterampilan utama yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat. Sebagai bentuk rasa peduli terhadap kondisi saat ini, Tim pengabdi mengadakan kegiatan untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi dalam dua Bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) pada anak-anak panti asuhan As-Salaam Nur Hidayah Pekanbaru melalui bacaan tentang ketauladanan keislaman dan pembangunan di zaman Rasulullah. Setelah dilakukan sosialisasi dan pemberian materi oleh tim pengabdi, terjadi peningkatan terhadap kemampuan literasi anak-anak panti asuhan As-Salaam Nur Hidayah Pekanbaru yang dapat dilihat dari hasil post-test yang diberikan. Selain itu, partisipasi peserta kegiatan sosialisasi mencapai tingkat yang memuaskan yaitu sebesar 93%. Hal ini menunjukkan tingkat antusiasme yang tinggi dari pihak panti asuhan As-Salaam Nur Hidayah terhadap kegiatan pengabdian ini.
Pelatihan “Tubuhku Milikku” Sebagai Langkah Preventif untuk Mengurangi Kekerasan Seksual pada Siswa SMA Risca, Risca Aulia; Syaf, Auliya; Syarif, Khairunnisa; Sari, Tyagita Widya; Peadutu, Goldha Faroliu; Fitria, Nengsi; Wardani, Shalfany Aulia; Salsabila, Dianputri; Suriyanti, Ocha; Latifunnisa, Husna
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2282

Abstract

Kekerasan seksual banyak terjadi terutama di kalangan anak. Kekerasan seksual pada anak sebagai hubungan yang dilakukan seorang anak dengan orang dewasa sebagai pemuas kebutuhan seksual pelaku itu sendiri. Perbuatan kekerasan seksual ini cenderung dilakukan dengan paksaan, ancaman, suap, tipuan yang dilakukan oleh pelaku pada remaja. Oleh sebab itu perlu dilakukan psikoedukasi terkait pengenalan anggota tubuh dan bahaya dari kekerasan seksual serta mengajarkan anak jika kekerasan seksual terjadi. Tujuan diberikan psikoedukasi untuk menambah bekal pengetahuan anak tentang bahaya dan dampak sehingga anak dapat menghindar serta mengembangkan kemampuan anak maka anak dapat mencari pertolongan. Kegiatan ini dilakukan selama 1 hari dan diikuti oleh 54 orang siswa SMA X. Melalui metode interaktif, siswa dilibatkan dalam sesi diskusi untuk memperdalam pemahaman terkait kekerasan seksual. Hasil dari psikoedukasi ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa sebelum diadakan psikoedukasi dan setelah dilakukan psikoedukasi. Secara keseluruhan, psikoedukasi ini berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan siswa terkait kekerasan seksual di lingkungan SMA X.
Pemberdayaan Keterampilan Komunikasi dan Minat Baca Melalui Literasi Digital Siswa MA Darul Hikmah Pekanbaru Anita, Fenny; Roza, Delvia; ’ Syarif, Khairunnisa; Kenepri, Kenepri
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v4i2.1093

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan minat baca siswa melalui pemberdayaan literasi digital di MA Darul Hikmah Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya keterampilan komunikasi siswa dalam menyampaikan ide secara efektif dan kurangnya minat baca, terutama dalam pemanfaatan media digital yang relevan dengan pembelajaran modern. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan solusi melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif yang melibatkan 27 siswa kelas XII IPA 3 sebagai mitra sasaran. Proses pemberdayaan dimulai dengan analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara untuk mengidentifikasi tingkat literasi digital, keterampilan komunikasi, dan minat baca siswa. Pre-test dilakukan untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebagai dasar intervensi. Program ini meliputi edukasi literasi digital, simulasi interaktif, serta pelatihan komunikasi efektif yang dirancang secara bertahap. Evaluasi dilakukan melalui post-test, observasi langsung, dan survei kepuasan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan, dengan 85% siswa menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi, 78% memiliki pemahaman literasi digital yang lebih baik, dan 70% melaporkan peningkatan minat baca. Tingkat kepuasan siswa terhadap program ini juga sangat tinggi, mencapai 93%. Program ini berhasil meningkatkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, dan literasi digital siswa, yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan era digital di lingkungan pesantren.
Pemaafan Dengan Penerimaan Diri pada Penyandang Disabilitas Daksa di UPT Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa Dinas Sosial Provinsi X Nasution, Itto Nesya; Anugerah, M Fajar; Syarif, Khairunnisa’
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 1 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i1.441

Abstract

Anak dengan hambatan mobilitas yang diakibatkan oleh penyakit bawaan lahir atau kecelakaan menjadi sebuah studi yang sering diteliti, terutama proses rehabilitasi dan pengobatan fisik. Namun jarang dilakukan penelitian terkait perkembangan psikis dan proses penerimaan diri terhadap kondisi tersebut dikarenakan kecelakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tahapan psikologis anak dalam menerima kondisi fisik yang dialami saat ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami proses pemaafan dan penerimaan diri pada anak dengan Kebutuhan khusus atau Tunadaksa. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran terkait penelitian lanjutan dalam memberikan motivasi, pendampingan atau psikoedukasi terhadap anak berkebutuhan khusus yang masih pada tahapan menolak kondisi dan memberikan dukungan peningkatan harga diri pada anak yang sudah menerima kondisinya.
Hubungan Antara Bystander Effect dengan Perilaku Prososial pada Mahasiswa Pekanbaru Julinar, Julinar; Syarif, Khairunnisa’; Aiyuda, Nurul
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.787

Abstract

Perilaku prososial adalah perilaku yang terdapat dalam diri individu yang beguna untuk membantu orang lain, tanpa mengharapkan imbalan apapun dari penerima bantuan. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku prososial yaitu bystander effect. Bystander effect merupakan suatu kondisi dimana individu memilih untuk tidak melakukan apapun saat terjadi suatu keadaan darurat, dikarenakan terdapat orang lain ditempat yang sama sehingga membuat individu merasa takut untuk terlibat dalam situasi tersebut dan cenderung memilih untuk tidak melakukan apapun karena menganggap bahwa orang lain lebih dapat diandalkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara bystander effect dengan perilaku prososial pada mahasiswa Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrument skala bystander effect dan skala perilaku prososial. Subjek dalam penelitian ini 350 mahasiswa di Pekanbaru yaitu 76 laki-laki dan 274 perempuan dengan rentang usia dari 18-35 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan metode cluster random sampling. Berdasarkan hasil analisis korelasi pada penelitian ini terdapat hubungan negatif antara bystander effect dengan perilaku prososial dengan nilai signifikan 0,000, yaitu semakin tinggi bystander effect maka semakin rendah perilaku prososial, sebaliknya semakin rendah bystander effect maka akan semakin tinggi perilaku prososial. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan kesadaran terkait pentingnya meningkatkan perilaku prososial guna menghindari terjadinya bystander effect.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal di Tempat Kerja terhadap Work Engagement pada Anggota Brimob Batalyon A Pelopor Firananda, Yogi; Putra, Ardian Adi; Syarif, Khairunnisa
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 2 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2257

Abstract

Komunikasi interpersonal merupakan aspek penting dalam dinamika kerja di lingkungan kepolisian, khususnya bagi anggota brimob Batalyon A Pelopor sebagai salah satu satuan elit Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memerlukan komunikasi interpersonal yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap Work Engagement pada anggota brimob Bayalyon A Pelopor. Sampel pada penelitian ini 184 anggota brimob dengan rentang usia 20 sampai 55 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan quota sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala komunikasi interpersonal dan skala work engagement. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,917 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000 (p < 0,05) diperoleh nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,841 (84,1%) dapat disimpulkan bahwa 84,1% variabel X mempengaruhi variabel Y. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh komunikasi interpersonal di tempat kerja terhadap work engagement pada anggota polisi brimob Batalyon A Pelopor.
Hubungan Antara Konformitas dengan Cyberbullying pada Remaja Pengguna Instagram di Indonesia Rameisha, Zhylva Sony; Syarif, Khairunnisa’; Aiyuda, Nurul
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 2 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2278

Abstract

Cyberbullying dapat menimbulkan dampak negatif baik secara psikis, fisik, maupun psikologis pada korban dan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa konformitas salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan perilaku cyberbullying pada remaja pengguna Instagram di Indonesia. Sampel pada penelitian ini 351 subjek remaja dengan rentang usia 10-19 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala likert. Teknik analisis data yang digunakan ialah product person moment ditemukan nilai koefisien korelasi (r) 0,820 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000 (p < 0,05), dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima sebagai kesimpulan penelitan, yang artinya terdapat hubungan antara konformitas dengan cyberbullying pada remaja pengguna Instagram di Indonesia, yang artinya semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi perilaku cyberbullying, sebaliknya semakin rendah konformitas maka perilaku cyberbullying semakin rendah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian stimulus untuk mendapatkan respon positif dari konformitas dan perilaku cyberbullying.
Efektivitas Cognitive Behavioral Therapy dalam Menurunkan Kecemasan Pada Pasangan Menikah yang Menjalani Long Distance Marriage Utami, Sabrina Etika; Juniartika, Rifa; Syarif, Khairunnisa’
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13172

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal pada manusia. Setiap pernikahan mengalami dinamika yang berbeda-beda, salah satunya adalah Pernikahan Jarak Jauh. Pernikahan Jarak Jauh merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecemasan pada individu sebagai pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh dalam pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam menurunkan kecemasan pada penderita Separation Anxiety Disorder (SAD). Metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, jurnal harian atau self monitoring, dan skala kecemasan yang disesuaikan untuk mengukur tanda-tanda kecemasan, baik fisik maupun psikis, yang terdiri dari 14 item pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan skor kecemasan kedua subjek sebelum intervensi adalah 27 poin pada subjek 1 dan setelah intervensi poinnya turun menjadi 16 poin. Perbandingan antara fase intervensi dengan fase baseline setelah intervensi juga mengalami penurunan, dimana rata-rata skor pada hari pertama intervensi sebesar 36,8 poin, dan pada hari terakhir skornya menurun sebesar 12 poin menjadi 28 poin pada hari terakhir intervensi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan terapi perilaku kognitif pada pasangan jarak jauh telah berhasil menurunkan tingkat kecemasan mereka. Oleh karena itu diharapkan lebih banyak subjek yang mengalami penurunan kecemasan dengan penerapan CBT.