Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Kombinasi Guided Imagery dan Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa Menjelang Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Dwi Surya Supriyana; Yeni Nur Rahmayanti; Yeni Ambarsari
Smart Medical Journal Vol 4, No 1 (2021): Smart Medical Journal
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/smj.v4i1.47903

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. OSCE memunculkan perasaan takut, tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi dan gangguan pencernaan pada mahasiswa. Guided Imagery yang dipadukan dengan intrumen musik klasik merupakan salah satu cara mengurangi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Guided Imagery terhadap tingkat kecemasan mahasiswa menjelang OSCE.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan pretest-posttest control group design. Sampel penelitian adalah seluruh mahasiswa aktif semester pertama (angkatan 2019) Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Mitra Husada Karanganyar sejumlah 32 orang dengan kriteria belum pernah mendapatkan terapi relaksasi Guided Imagery dan baru pertama kali menempuh OSCE. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan terapi kombinasi guided imagery dengan musik klasik selama 5 hari berturut-turut menjelang waktu pelaksanaan OSCE dengan durasi waktu 20 menit. Pengaruh guided imagery terhadap tingkat kecemasan dianalisis menggunakan uji statistik t independent.Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan rata-rata antara tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen pretest 62.19±1.83 dan posttest 54.88±1.78. Kelompok kontrol rata-rata pretest 62.50±2.22 dan posttest 63.00±1.93. Nilai p (CI 95%) < 0.05 (p=0.00) yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan Guided Imagery terhadap penurunan tingkat kecemasan.Kesimpulan: terdapat pengaruh siginifikan pemberian kombinasi guided imagery dengan musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan mahasiswa semester pertama program studi keperawatan menjelang OSCE. Kata kunci: Guided Imagery, tingkat kecemasan, OSCE
Efektifitas Pemberian Health Education Tentang Pencegahan Covid 19 Dan 5M Dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Yeni Nur Rahmayanti; Christiana Arin Prorini; Pipi Anonyma; Ima Arifa
Jurnal Infokes Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v12i1.1543

Abstract

Abstract The spread of Covid-19 through small droplets of saliva that come out of the nose or mouth when a person infected with Covid-19 sneezes or coughs. Masks when traveling, maintaining distance and implementing health protocols. The purpose of this study was to determine whether there was an effect of the coronavirus disease 2019 (covid-19) pandemic on the level of public anxiety in the Mojorejo village. This study uses a quantitative descriptive method. The purpose of the study was a significant difference in the effectiveness of providing health education regarding the prevention of Covid 19 and 5M in reducing the level of anxiety in the residents of Dukuh Mojorejo in Sukoharjo Regency. This study uses a quasi-experimental approach, namely one group pre-test and post-test approaches. The sampling technique used is Simple Random Sampling, as many as 60 respondents. The results before giving Health Education about Prevention of Covid 19 and 5m were the most with moderate anxiety of 39 people (65%) and after the Provision of Health Education about Prevention of Covid 19 the most low anxiety was 41 people (68.3) with a t count of 10, 40 and the -value is 0.001 because (p <0.05) it is concluded that there is an Effectiveness of Providing Health Education About Covid 19 Prevention in Reducing Anxiety Levels
PENGARUH PELATIHAN KADER TENTANG 5M DAN PENGUKURAN SATURASI OKSIGEN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN COVID-19 Pipi Anonyma; Yeni Nur Rahmayanti
Jurnal Infokes Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v13i1.2460

Abstract

Coronavirus disease 2019 (Covid-19) has symptoms of acute respiratory problems such as fever, cough and shortness of breath. The average incubation period is 5-6 days with the longest incubation period being 14 days. The purpose of this study was to find out whether there is an effect of cadre training on 5M and measuring oxygen saturation on the level of knowledge of Covid-19. There were 15 people who said they did not know how to use Oximertry and the normal limits for measuring oxygen saturation. This study used a quantitative descriptive method. This study used a quasi-experimental approach, namely the one group pre-test and post-test approach. The sampling technique used is Simple Random Sampling, namely as many as 40 respondents. Results before Training About 5M and Measuring oxygen saturation mostly with good knowledge of 19 people (47.5%) and after Training About 5M and Measurement of Oxygen Saturation lots of very good knowledge of 21 people (52.5%) with t count is 10.20 and a ρ-value of 0.001 because (p <0.05) it is concluded that there is an effect of Cadre Training on 5M and Oxygen Saturation Measurement on the Knowledge Level of Covid-19.
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Untuk Mengelola Sampah Melalui Edukasi Pencegahan Bencana Banjir Yeni Nur Rahmayanti; Dewi Wulandari; Eka Novitayanti; Betty Kusdhiarningsih; Tri Wulandari; Nurul Gilang Abriani
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v4i1.506

Abstract

Sampah merupakan sarana penyakit, sampah yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan banjir. Desa Mojorejo merupakan tempat pembuangan sampah terbesar di Sukoharjo. Bencana banjir merupakan limpahan air yang melebihi tinggi muka air normal, sehingga melimpah dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah di sisi sungai. Pada umumnya banjir di sebabkan oleh curah hujan yang tinggi diatas normal sehingga sistem pengaliran air yang yang terdiri sungai dan anak sungai alamiah serta sistem drainase dangkal penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut, sehingga meluap. Bencana banjir Bandang adalah bencana banjir yang biasanya terjadi pada aliran sungai yang kemiringan dasar sungai curam. Aliran banjir yang tinggi dan sangat cepat dan limpahan dapat membawa batu besar atau bongkahan dan pepohonan serta merusak atau menghanyutkan apa saja yang di lewati namun cepat surut kembali. Dengan adanya kejadian bencana banjir tersebut maka kedepannya perlu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah untuk pencegahan terjadinya bencana banjir. Masyarakat menjadi sasaran terhadap peningkatan kapasitas dikarenakan masyarakat yang terkena bencana alam banjir. Desa Mojorejo terdapat 6 dukuh, dukuh tersebut antara lain Mojorejo, Masan, Losari, Sambilutung, Tangkil, dan Tempukrejo. Dukuh Mojorejo terdapat RT 1, 2 dan RW 1 dengan Jumlah warga desa Mojorejo 300 orang dan jumlah ibu-ibu di dukuh Mojorejo RW 01 sebanyak 43 orang dengan berbagai permasalahan yang kompleks, dan dari hasil survei dan wawancara. Para warga masih banyak kurang pengetahuan dan pemahaman warga terkait mitigasi bencana banjir.
Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Tentang Tahap Perkembangan Psikososial Usia Bayi Prasekolah Pada Kader Posyandu Fadma Aji Pramudita; Yeni Nur Rahmayanti
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v4i2.615

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia bayi hingga prasekolah adalah fase kritis dalam membentuk pondasi yang kuat bagi kesejahteraan dan kesuksesan anak di masa depan. Tahap ini memengaruhi perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial anak secara signifikan. Kurangnya pemahaman akan tahap perkembangan ini dapat berdampak pada kualitas interaksi dan pemeliharaan anak. Posyandu merupakan pusat kegiatan kesehatan masyarakat yang dapat memberikan informasi serta pemahaman kepada orang tua tentang tahap perkembangan anak. Melalui peningkatan pengetahuan kader Posyandu, informasi ini dapat lebih merata dan tersampaikan dengan tepat kepada orang tua di masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian sosialisasi dalam peningkatan pengetahuan tentang tahap perkembangan psikososial usia bayi prasekolah pada kader posyandu. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi kesehatan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu. Dengan pemahaman kader yang lebih baik, diharapkan dapat membantu dalam mendukung perkembangan optimal anak-anak, mempromosikan kesehatan mental dan emosional mereka, serta mencegah atau mengatasi masalah perkembangan yang mungkin terjadi.