Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH ENGTAY DALAM NASKAH DRAMA SAMPEK ENGTAY KARYA N. RIANTIARNO (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Fauziah, Nurul Fitriani; Dahlan, Dahri; Sari, Norma Atika
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v5i2.3426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh Engtay dan faktor perubahan tipe kepribadian tokoh Engtay. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian ini berupa kalimat dan kutipan yang diperoleh dari naskah drama Sampek Engtay. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif yang terdiri dari tiga alur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan penelitian maka diperoleh hasil bahwa tidak ada keseimbangan antara id, ego, superego yang dialami Engtay. Engtay cenderung hanya mementingkan keinginannya dari pada aspek biologis yang berkembang di masyarakat, sehingga terjadi ketegangan di dalam diri Engtay. Selain analisis terhadap struktur kepribadian tersebut, dilakukan juga analisis tipe kepribadian tokoh Engtay. Hasil penelitian menyebutkan bahwa tokoh Engtay mengalami konsistensi dari yang sebelumnya dia bertipe phlegmatis setelah mengalami konflik dia tetap dengan tipe phlegmatis. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan perubahan kepribadian tokoh Engtay yang meliputi, pertama faktor fisik yang ditandai ketika Engtay yang harus menyamar menjadi seorang laki-laki agar bisa bersekolah di Yayasan Putra Bangsa. Faktor yang kedua ialah faktor lingkungan sosial yang ditandai ketika ibunya yang masih sangat percaya pada larangan bahwa anak perempuan tidak boleh bersekolah dan hanya boleh berdiam diri di rumah. Ketiga faktor diri sendiri ditandai dari diri Engtay yang sangat menginginkan untuk bisa bersekolah karena ia  mau menjadi wanita yang mengetahui betapa luasanya dunia dan memiliki pendidikan agar kaum wanita tidak dipandang sebelah mata.
TRANSENDENSI TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL FATAMORGANA DI SEGITIGA EMAS KARYA SURYATINI N. GANIE: KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIALIS Sartika, Mira; Hanum, Irma Surayya; Sari, Norma Atika
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i1.5430

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengangkat isu tentang kehidupan perempuan dalam sebuah novel. Novel yang ditulis oleh Suryatini N. Ganie yang berjudul Fatamorgana di Segitiga Emas menceritakan bagaimana perjuangan tokoh utama untuk memenuhi eksisitensi hidupnya. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mendeskripsikan fakta cerita dan (2) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk transendensi pada tokoh Neneng dalam novel Fatamorgana di Segitiga Emas dengan menggunakan kajian feminisme eksistensialis. kemudian pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data dan sumber data dalam penelitian ini data yang berupa kutipan kata,frasa, dan kalimat. lalu untuk sumber datanya  novel Fatamorgana di Segitiga Emas karya Suryatini N. Ganie dengan tebal 104 halaman diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama di Yogyakarta pada tahun 2011. Untuk teknik pengumpulan datanya yaitu dengan penelitian kepustakaan dengan cara  membaca, mengidentifikasi dan mencatat. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode pembacaan dekontruksi.Dalam menganalisis novel tersebut menggunakan pendekatan fakta cerita dan feminisme eksistensialis. Alur dalam penelitian ini merupakan alur campuran di awal sampai akhir cerita. Tokoh dan penokohan yang terdapat dalam penelitian ini ada Neneng sebagai tokoh utama. kemudian latar tempat yang ada menceritakan kehidupan di Desa Ampegan dan kota Jakarta. Adapun transendensi tokoh utama perempuan yang terdiri menjadi empat bagian yaitu, perempuan dapat bekerja, perempuan dapat menjadi seorang intelektual, perempuan dapat mencapai transformasi sosial masyarakat, dan perempuan dapat menolak ke-liyanan.Kata Kunci: Fatamorgana di Segitiga Emas, feminisme eksistensialis, novel, transendensi, tokoh utama.         ABSTRACTThis research raises the issue of women's lives in a novel. The novel written by Suryatini N. Ganie, entitled Fatamorgana in the Golden Triangle, tells how the main character struggles to fulfill his life's existence. The objectives of this study were (1) to describe the facts of the story and (2) to describe the forms of transcendence of the Neneng character in the novel Fatamorgana in the golden Triangle by Suryatini N. Ganie of existentialist feminism. then the research approach chosen is a qualitative descriptive approach. Data and data sources in this research are data in the form of quotations of words, phrases and sentences. Then for the data source, the novel Fatamorgana in the golden Triangle by Suryatini N. Ganie with a thickness of 104 pages was published by PT Gramedia Pustaka Utama in Yogyakarta in 2011. For data collection techniques, namely literature research by reading, identifying and taking notes. The data analysis technique used is the deconstruction reading method. In analyzing the novel, it uses the approach of story facts and existentialist feminism. The plot in this research is a mixed plot at the beginning to the end of the story. The characters and characterizations contained in this research are Neneng as the main character. then the setting tells the story of life in the village of Ampegan and the city of Jakarta. The transcendence of the main female character which consists of four parts, namely, women can work, women can become intellectuals, women can achieve social transformation of society, and women can reject faith.Keywords: Fatamorgana in the Golden Triangle, existentialist feminism, novel, transcendence, main character.
STILE DOMINAN UNTUK CAPAIAN ESTETIS : KAJIAN STILISTIKA LIRIK LAGU GRUP MUSIK FOURTWNTY Sari, Norma Atika; Wahyuni, Ian
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 7, No 2 (2021): CaLLs, December 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v7i2.6191

Abstract

Fokus penelitian ini adalah analisis terhadap unsur stile yang meliputi unsur bunyi, leksikal, dan majas dalam tiga lirik lagu grup musik Fourtwnty. Metode yang dipilih adalah deskriptif kualitatif dengan langkah kerja menganalisis unsur-unsur stile untuk menemukan stile dominan. Dari stile dominan tersebut akan disimpulkan stile khas gaya penciptaan lirik lagu grup musuk Fourtwnty. Tujuan akhir penlitian ini adalah menyimpulkan bagaimana stile khas tersebut berfungsi sebagai sarana capaian estetis. Hasil penelitian menemukan stile dominan grup musik Fourtwnty adalah dominasi manipulasi bunyi dalam bentuk asonansi dan mesodiplosis; kosa kata yang dipilih sederhana namun mampu merepresentasikan keresahan kehidupan kaum urban di era postmodernisme, penyampaian pesan didominasi oleh majas sehingga membuat lagu menjadi multitafsir dan tidak membosankan karena tidak sebatas menyampaikan doktrin atau dogma. Kemungkinan penafsiran melalui penggunaan simile, metafora dan personifikasi juga menjadikan karya ini selalu segar dan kontemplatif karena tidak menggurui atau terkesan menceramahi. Kemunculan “aku” dan “ku” di semua sampel lagu juga menciptakan efek estetis yang melahirkan suasana eksistensialis dimana pembaca atau pendengar merasa turut mengalami dan merasakan kegelisahan yang disampaikan.
New Order Era Children’s Literary Mode of Production in Indonesia: Interaction and Articulation Sari, Norma Atika; Salam, Aprinus
Journal of Education for Sustainability and Diversity Vol. 3 No. 3 (2025)
Publisher : Angstrom Centre of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57142/jesd.v3i3.859

Abstract

The New Order era was the golden age of children's literary production in Indonesia, both in the form of books or magazines. The 1973 Presidential Instruction Book Project (Inpres) was one of the government programs that made the terms of quantity it has skyrocketed. In addition, the trend of magazine publishing as a result of press industrialization also confirmed this claim. The question that then arises is: what are the characteristics of the children's literary mode of production and how is the structure of interaction and articulation with other constituents? The basic premise of the hypothesis in this research is that children's literature is not a genre that is innocent and emerges organically. By using qualitative descriptive method and applying Eagletonian materialistic critical theory, researchers found that there are two children's literary modes of production; (1) the mode under the state patronage which is the dominant ones, and (2) the subordinate mode of production in the private sector. The interaction between both that historically coexisted was synchronic and negotiative. Both articulate the ideology of New Order developmentalism which is identical to poverty alleviation through “hard work” using the aesthetics of realist texts. In the subordinate mode of production, hidden social criticism is found where the state is not present in the efforts to eradicate poverty represented by the characters in the text. The New Order's control mechanism in determining children's literary mode of production was through Issuance Permit (SIT).
PENGEMBANGAN POTENSI DAN KREATIVITAS PEMUDA MELALUI WORKSHOP PENULISAN KREATIF: The Development of Youth Potential and Creativity through Creative Writing Workshop Sari, Norma Atika; Natsir, M.; Suhendi, Indrawan Dwisetya; Muhajir, Fatimah
Jurnal Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Humaniora Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ruhuirahayu.v1i1.39

Abstract

Abstract: The main focus of this creative writing workshop activity is to recognize the potential of literary writing talents that exist in young people (students). In addition, this workshop also aims to ignite the creativity and innovation of the participants. The location of the workshop was held in Kutai Lama, Anggana Sub-district, Kutai Kartanegara on 19 - 22 June 2022. The activity plan consisted of: (1) distribution of questionnaires, (2) presentation of workshop material by trainers, (3) question and answer session (discussion with participants), and (4) creative writing practice by creating collaborative story fragments. At the end of the activity, many participants did not realize that there was potential for writing talent within them. Participants were also given a new perspective on the benefits of reading and writing literary works in exercising the power of imagination and creativity that are useful in almost all aspects of life. Keywords: creative writing; student; potential; creativity.   Abstrak: Fokus utama kegiatan workshop penulisan kreatif ini adalah mengenali potensi bakat menulis sastra yang ada di dalam diri pemuda (pelajar dan mahasiswa). Selain itu, workshop ini juga bertujuan memantik kreativitas dan inovasi para peserta. Lokasi workshop dilaksanakan di Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara pada tanggal 19 - 22 Juni 2022. Rancangan kegiatan berupa : (1) pembagian kuesioner, (2) pemaparan materi latihan oleh narasumber, (3) sesi tanya jawab dan diskusi dengan peserta, serta (4) praktik menulis kreatif dengan menciptakan fragmen cerita kolaboratif. Di akhir kegiatan banyak peserta yang sebelumnya tidak menyadari bahwa ada potensi bakat menulis dalam diri mereka. Peserta juga diberi pandangan baru tentang manfaat membaca dan menulis karya sastra dalam melatih daya imanijasi dan kreativitas yang berguna dalam hampir segala aspek kehidupan. Kata kunci: penulisan kreatif; pelajar; mahasiswa; potensi; kreativitas.