Pendahuluan: Masa remaja merupakan fase perkembangan yang rentan terhadap masalah psikologis, termasuk kecemasan sosial yang dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan prestasi akademik. Penerimaan diri berperan sebagai faktor protektif penting dalam mengurangi kecemasan sosial. Spiritual Integrated Cognitive Behavioral Therapy (SI-CBT) dikembangkan dengan memadukan prinsip CBT dan nilai spiritual yang sesuai dengan budaya Indonesia. Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas psikoedukasi berbasis SI-CBT dalam meningkatkan penerimaan diri dan menurunkan kecemasan sosial pada remaja. Metodologi: Penelitian menggunakan desain quasi experiment dengan pretest–posttest control group. Sebanyak 60 siswa kelas VII SMP Negeri 2 Plemahan dipilih melalui purposive sampling dan dibagi dalam kelompok intervensi (n=30) dan kontrol (n=30). Instrumen yang digunakan adalah Social Anxiety Scale for Adolescents (SAS-A) dan Berger’s Self-Acceptance Scale. Psikoedukasi SI-CBT diberikan dalam enam sesi selama tiga minggu. Analisis data dilakukan menggunakan paired t-test dan independent t-test/ANCOVA. Hasil: Kelompok intervensi menunjukkan peningkatan penerimaan diri dan penurunan kecemasan sosial yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Diskusi: Psikoedukasi berbasis SI-CBT terbukti efektif dalam meningkatkan penerimaan diri dan menurunkan kecemasan sosial pada remaja, sehingga berpotensi diterapkan sebagai intervensi psikososial keperawatan jiwa di lingkungan sekolah untuk mendukung upaya promotif dan preventif kesehatan mental. Kata Kunci: Psikoedukasi, SI-CBT, penerimaan diri, kecemasan sosial, remaja.