Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI USIA REMAJA AWAL Rukmawati, Sefrina; Hayati, Septi Nur
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.1044

Abstract

Kecemasan menghadapi menarche adalah suasana perasaan yang ditandai oleh ketegangan fisik, kekhawatiran dan anggapan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi selama menarche selanjutnya. Kecemasan ini terjadi karena dipengaruhi oleh faktor pengetahuan. Hasil wawancara dari beberapa remaja awal diketahui semuanya mengatakan gelisah karena selalu memikirkan bagaimana rasanya menstruasi, dan bagaimana penatalaksanaannya. Padahal, mereka sudah mendapatkan informasi tentang menstruasi baik dari guru mereka maupun dari orang tua mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang menarche dan kecemasan dalam menghadapi menarche untuk siswa usia remaja awal.Desain dalam penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa berusia 11-12 tahun berjumlah 23 siswa perempuan. Sampel diambil dengan teknik total. Variabel bebas adalah pengetahuan tentang menarche, dan variabel dependennya adalah kecemasan menghadapi menarche. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Spearman Rank dengan nilai signifikasi = 0,05.Hasil penelitian ini diketahui dari 23 siswa, sebagian besar 13 siswa (56,5%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebagian besar dari mereka adalah 15 siswa perempuan (65,2%) memiliki kecemasan ringan. Hasil uji korelasi Spearman Rank diperoleh nilai p (0,000) dengan r = 0,681, artinya ada hubungan antara pengetahuan tentang menarche dan kecemasan menghadapi menarche untuk siswa berusia 11-12 tahun dengan tingkat hubungan yang kuat.Kesimpulan dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi kecemasan. Satu hal yang harus dilakukan untuk mengurangi kecemasan adalah meningkatkan pengetahuan wanita muda tentang menstruasi sejak dini dengan memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja melalui pendidikan kesehatan, terutama tentang menarche yang dapat dilakukan oleh orang tua, guru, dan petugas kesehatan. Kata Kunci: Kecemasan, Pengetahuan Menarche, Siswa Usia Remaja AwalDOI: 10.5281/zenodo.4739895
Stingles Bee Propolis Extract as An Active Ingredient in Antibacterial Ointment Formula Arrijal, Nail Zufar; Fauziyyah, Fadhilah Fida; Sugiarto, Eko; Hayati, Septi Nur; Rizal, Wahyu Anggo
Jurnal Sains Dasar Vol. 14 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stingless bees, also known as kelulut or klanceng (in local languages), are now widely cultivated in Indonesia. Stingless bees produce honey and propolis, which is the residue from honey extraction and is more abundant than honey itself. In this study, the processing of honey sacs or propolis into active ingredients for antibacterial ointments was optimized, specifically to address skin diseases caused by the bacteria Staphylococcus aureus and Streptococcus mutans. Propolis was extracted using aqua dest and 96% ethanol and optimized using three methods, namely sonication, maceration, and decoction, and antibacterial testing was carried out on S. aureus and S. mutans test bacteria. Antibacterial testing was carried out on the extracts using the diffusion method and the microdilution method. The results of the testing showed that propolis extract was most effectively extracted with water solvent, which had a bacterial inhibition concentration of 1,000–8,000 μg/mL. Water-based propolis extract can be used as a raw material for antibacterial ointments with a usage concentration of 5–15% and has been proven effective in inhibiting bacterial growth as observed using a Scanning Electron Microscope (SEM).
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI USIA REMAJA AWAL Rukmawati, Sefrina; Hayati, Septi Nur
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.1044

Abstract

Kecemasan menghadapi menarche adalah suasana perasaan yang ditandai oleh ketegangan fisik, kekhawatiran dan anggapan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi selama menarche selanjutnya. Kecemasan ini terjadi karena dipengaruhi oleh faktor pengetahuan. Hasil wawancara dari beberapa remaja awal diketahui semuanya mengatakan gelisah karena selalu memikirkan bagaimana rasanya menstruasi, dan bagaimana penatalaksanaannya. Padahal, mereka sudah mendapatkan informasi tentang menstruasi baik dari guru mereka maupun dari orang tua mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang menarche dan kecemasan dalam menghadapi menarche untuk siswa usia remaja awal.Desain dalam penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa berusia 11-12 tahun berjumlah 23 siswa perempuan. Sampel diambil dengan teknik total. Variabel bebas adalah pengetahuan tentang menarche, dan variabel dependennya adalah kecemasan menghadapi menarche. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Spearman Rank dengan nilai signifikasi = 0,05.Hasil penelitian ini diketahui dari 23 siswa, sebagian besar 13 siswa (56,5%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebagian besar dari mereka adalah 15 siswa perempuan (65,2%) memiliki kecemasan ringan. Hasil uji korelasi Spearman Rank diperoleh nilai p (0,000) dengan r = 0,681, artinya ada hubungan antara pengetahuan tentang menarche dan kecemasan menghadapi menarche untuk siswa berusia 11-12 tahun dengan tingkat hubungan yang kuat.Kesimpulan dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi kecemasan. Satu hal yang harus dilakukan untuk mengurangi kecemasan adalah meningkatkan pengetahuan wanita muda tentang menstruasi sejak dini dengan memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja melalui pendidikan kesehatan, terutama tentang menarche yang dapat dilakukan oleh orang tua, guru, dan petugas kesehatan. Kata Kunci: Kecemasan, Pengetahuan Menarche, Siswa Usia Remaja AwalDOI: 10.5281/zenodo.4739895
DYEING OF COTTON FABRIC WITH NATURAL DYE FROM CUDRANIA JAVANENSIS USING SOKA LEAVES EXTRACT AS BIOMORDANT Darsih, Cici; Lestari, Dwi Wiji; Pratiwi, Diah; Indrianingsih, A Wheni; Rosyida, Vita Taufika; Apriana, Wuri; Nisa, Khoirun; Hayati, Septi Nur; Handayani, Sri; Wulanjati, Martha Purnami
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 36 No. 2 (2019): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v36i2.5446

Abstract

Tegeran wood (Cudrania javanensis) has been used for dyeing process of batik in Indonesian textile small medium scale enterprise. This wood gave soga color when it was mixed with others natural dye. This study was aim to evaluate the caharacteristic, fastness properties, and strength color of dyed cotton fabrics using C. javanensis with bio-mordant soka leaves extract. Extraction of C. javanensis was carried out using water. The post mordant process was carried out by applying alum (KAl(SO4)2•12H2O) solution and soka leaves extract on cotton fabrics with the concentration of 0.5 and 1% b/v. Characteristic of dyed cotton fabrics then was evaluated using Fourier-Transform Infrared (F-TIR) Spectroscopy. The results exhibited that, binding between tegeran wood on cotton using mordant alum and soka leaves extract was similar.The fastness properties both dyed cottons toward light and  washing at 40ºC exhibited poor and very poor values with values of 1-2 and 1. The dry and wet rubbing of dyed cotton using soka leaves extract mordant better than using alum. The soka leaves extract gave yellow and brightness color on cotton.The results suggested that soka leaves extract can be used as mordant substitute the alum mordant and apllied with others natural dyes.