Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pelatihan Kader Kesehatan untuk Meningkatkan Keterampilan Deteksi Dini Stunting Indanah, Indanah; Jauhar, Muhamad; Kartikasari, Fitriana; Kusumawardani, Lita Heni
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 20, No 1 (2024): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33658/jl.v20i1.341

Abstract

ENGLISHThe success of finding new cases of stunting is influenced by the ability of health cadres to carry out early detection. The purpose of the study was to identify the effect of health cadre training on stunting early detection skills. The research design used quasi-experiments with variables, namely health cadre training and stunting early detection skills. The population is all health cadres, and there is a sample of 33 health cadres for each intervention and control group. Sample selection is done using the purposive sampling technique. The study was conducted at two Puskesmas in Kudus Regency in November 2021. The research instrument uses observation sheets. Health cadres attended four sessions over two days with duration of 45 to 60 minutes per session in the form of lectures and demonstrations. Data analysis used Wilcoxon and Mann-Whitney tests. Health cadre training improves stunting early detection skills with p value = 0.000 (p<0.05). Increasing the capacity of health cadres to find new cases of stunting in the community can be done through routine coaching that is integrated with child health service programs in health service facilities. INDONESIAKeberhasilan penemuan kasus baru stunting di masyarakat dipengaruhi oleh kemampuan kader kesehatan dalam melakukan deteksi dini. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh pelatihan kader kesehatan terhadap keterampilan deteksi dini stunting. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan 2 variabel, yaitu pelatihan kader kesehatan dan keterampilan deteksi dini stunting. Populasi penelitian seluruh kader kesehatan dan sampel 33 kader kesehatan untuk masing-masing kelompok intervensi dan kontrol. Pemilihan sampel menggunakanteknik purposive sampling. Kriteria inklusi berupa kader kesehatan aktif, belum pernah mendapatkan pelatihan serupa, berusia dewasa, pendidikan minimal SD, mampu membaca dan menulis. Penelitian dilakukan di dua Puskesmas di Kabupaten Kudus pada bulan November 2021. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Kader kesehatan mengikuti empat sesi selama dua hari dengan durasi 45-60 menit/sesi dalam bentuk ceramah dan demonstrasi. Materi terdiri dari konsep tumbuh kembang, deteksi dini stunting, dan komunikasi informasi edukasi stunting. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Pelatihan kader kesehatan meningkatkan keterampilan deteksi dini stunting dengan nilai p = 0,000 (p<0,05). Peningkatan kapasitas kader kesehatan dalam menemukan kasus baru stunting di masyarakat dapat dilakukan melalui pembinaan rutin terintegrasi dengan program pelayanan kesehatan anak di fasilitas pelayanan kesehatan.
Comprehensive Overview of Nurses' Knowledge and Skills in Documenting Nursing Care Accurately and Efficiently at Community Health Centres Suwarto, Tri; Kartikasari, Fitriana; Purnomo, Jeki
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 9, No 1 (2025): JUNE 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v9i1.12179

Abstract

Proper documentation functions as an accurate medical record, legal proof, communication tool among healthcare professionals and a foundation for evaluating and improving services, making nurses' ability to document nursing care accurately and also efficiently vital for research and development. This research aims to provide a comprehensive overview of the knowledge, skill levels of nurses in community health centres in documenting nursing care accurately and efficiently. This quantitative descriptive research use a total sampling approach on all nurses working in community health centres in one district in Indonesia. A questionnaire instrument is used to assess nurses' Knowledge while the skill observation is conducted by using a checklist to assess nurses' practical skills in performing nursing care documentation, including completeness, timeliness, use of standard terms, neatness of documentation. Data is analysed to examine the distribution of knowledge, skill levels possessed by the nurses. Results indicate nurses possess high levels of theoretical knowledge. However, practical skills often lag behind, with several skill areas requiring reinforcement. In assessment, significant gaps exist in biopsychosocial-spiritual data collection skills compared to nurses' knowledge. In diagnosis, data analysis and interpretation skills need improvement despite adequate nursing knowledge. In planning, nurses demonstrate difficulties in formulating action plans based on specific objectives. Nursing intervention implementation, such as health education for families and self-hygiene training, also shows disparities between knowledge and skills. Evaluation of patient and family capabilities shows balanced results. However, nursing care documentation still requires improvement in recording skills. Proposed recommendations include developing continuous training programmes, fostering interdisciplinary collaboration, enhancing family education, improving documentation skills, conducting regular evaluations of nurses' knowledge and skills.
OBESITAS, POLA MAKAN, DAN POLA TIDUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KLINIK ASY-SYIFA KUDUS Risky Maulana; Rusnoto, Rusnoto; Kartikasari, Fitriana; Edy Soesanto
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v10i1.784

Abstract

Hipertensi adalah penyakit tidak menular dengan prevalensi meningkat setiaptahun, sering disebut silent killer karena sering tanpa gejala. Faktor gaya hidupseperti obesitas, pola makan, dan pola tidur berperan penting dalamperkembangannya, di mana obesitas meningkatkan beban kerja jantung, polamakan tinggi garam, lemak, dan gula memperburuk tekanan darah, serta pola tiduryang buruk mengganggu keseimbangan hormon.Penelitian di Klinik Asy-SyifaKudus menggunakan desain cross-sectional dengan 81 responden dan analisis ujiSpearman (Rho) menunjukkan bahwa pola makan (p = 0,005) dan pola tidur(p=0,001) memiliki hubungan signifikan dengan hipertensi, sementara obesitastidak. Pola tidur memiliki korelasi lemah hingga sedang (-0,314), sedangkan polamakan (-0,278) dan obesitas (-0,259) memiliki korelasi lemah. Hasil inimenunjukkan bahwa semakin buruk pola makan dan kualitas tidur, serta semakintinggi tingkat obesitas, semakin besar risiko hipertensi
AKTIVITAS FISIK, KEBIASAAN MEROKOK, DAN KONSUMSI KOPI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KLINIK ASY-SYIFA DESA JANGGALAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS Delta Surya Kusuma; Rusnoto, Rusnoto; Kartikasari, Fitriana
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v10i1.785

Abstract

Hipertensi adalah kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah sistolik yang mencapai atau melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan diastolik yang mencapai atau melebihi 90 mmHg. Kondisi ini sering disebut "Silent Killer" karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga sulit untuk dideteksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara kuantitatif bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi di Klinik Asy-Syifa Kudus. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 80 responden yang dipilih secara purposive. Data penelitian berupa data kuantitatif yang dikumpulkan melalui kuesioner, yaitu Fagerstrom Test for Nicotine Dependence untuk kebiasaan merokok, International Physical Activity Questionnaire untuk aktivitas fisik, dan Caffeine Consumption Questionnaire untuk konsumsi kopi. Pengukuran hipertensi dilakukan dengan menggunakan tensiometer digital atau manual. Hasil analisis data dengan uji Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan signifikan antara aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi kopi dengan hipertensi (p < 0,05).
ANALISIS KUALITAS AIR LAUT UNTUK PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA KERAPU BEBEK MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT-8 (Studi Kasus : Teluk Lampung, Lampung) Jaelani, Lalu Muhamad; Kartikasari, Fitriana; Winarso, Gathot
GEOID Vol. 12 No. 1 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v12i1.1524

Abstract

Cromileptes Altivelis is one kind of exported fish commodities which are common in some areas of Indonesia. It cultured using Keramba Jaring Apung (KJA). Lampung Bay is one of the waters area that have potential as a location for the cultivation of those fishs. Determination of location for Cromileptes Altivelis aquaculture activities has strongly influenced by the quality of water because it affects the metabolism of fish growth. Described in the Standar Nasional Indonesia (SNI) 6487.4:2011 on Enlargement Production Cromileptes Altivelis in Keramba Jaring Apung (KJA) where the salinity, sea surface temperature, and pH are the important parameters that can affect the quality of sea water. In this research, the method that used to determine the location of CromileptesAltivelis aquaculture was remote sensing using Landsat-8 satellite imagery. This was because the Landsat-8 could work at visible wave (visible spectrum) where there are channels that can be used to extract quality parameters of ocean water. In determining the concentration of sea water quality parameters, this research used Son, et al algorithm and Syariz, et al algorithm to determine the value of salinity and sea surface temperature.Condition of water quality parameters in the Bay of Lampung was quite in accordance with the limit values listed in SNI 6487.4:2011 to be location of CromileptesAltivelis. Dominance value of sea surface temperature distribution was 26.05-30.05 C, dominance value of salinity distribution was 31.40-39.25 psu, and dominance value of pH distribution was 7.00–13.99. Based on the analysis of sea water quality parameters in Lampung Bay, territorial waters obtained 85.171,76 ha area corresponding to the location of Cromileptes Altivelis aquaculture.
Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Keselamatan Pasien dengan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Demak Idiasari, Intan; Purnomo, Muhammad; Kartikasari, Fitriana
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20295

Abstract

Patient safety is a systematic effort to protect patients from injury due to medical errors, and nurses play an important role in implementing the six patient safety goals (PSGs). In Demak Hospital, patient safety incidents are still a concern, so efforts are needed to improve nurses' knowledge and compliance with PSGs. This study aims to analyze the relationship between nurses' knowledge of patient safety and the implementation of PSGs in inpatient rooms. Using a quantitative method with a cross-sectional correlational design on 101 nurses, data were collected through a questionnaire on knowledge and implementation of PSGs, then analyzed using the Spearman Rank test. The results showed that most nurses had good knowledge (72.3%) and had implemented PSGs (97.1%). There was a significant relationship between the level of nurses' knowledge and the implementation of PSGs with a p value of 0.004 and a correlation coefficient of 0.283. These findings emphasize the importance of increasing education and regular training for nurses to strengthen the implementation of PSGs and create a safer hospital service environment for patients.
PENGARUH PEMBERIAN D10% 20 TPM SELAMA 15 MENIT TERHADAP PENINGKATAN NILAI GULA DARAH PASIEN HIPOGLIKEMIA DI IGD RSUD KI AGENG GETAS PENDOWO GUBUG Yusuf Ilham Romadhoni; Lestari, Diana Tri; Kartikasari, Fitriana
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 7 No. 2 (2025): Juli : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v7i2.2027

Abstract

Hipoglikemia merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan harus segera ditangani. Salah satu metode penanganan yang sering digunakan adalah pemberian Dextrose 10% (D10%) secara intravena. Namun, masih sedikit penelitian yang menganalisis efektivitas pemberian D10% dengan laju 20 tetes per menit (TPM) selama 15 menit.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian D10% dengan laju 20 TPM selama 15 menit terhadap peningkatan kadar gula darah pasien hipoglikemia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest tanpa kelompok kontrol. Sampel terdiri dari 18 pasien hipoglikemia yang dirawat di IGD RSUD Ki Ageng Getas Pendowo Gubug. Kadar gula darah diukur sebelum dan sesudah intervensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Paired t-test. Hasil: Rata-rata kadar gula darah meningkat dari 59,50 mg/dL menjadi 106,5 mg/dL setelah pemberian. Hasil uji Paired t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan: Pemberian D10% dengan laju 20 TPM selama 15 menit efektif meningkatkan kadar gula darah pasien hipoglikemia.
Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Diagnosa Post OP Tumor Intra Abdomen di Ruang Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Unsa, Annisa Laila; Jauhar, Muhamad; Kartikasari, Fitriana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumor abdomen merupakan pembengkakan atau benjolan yang diakibatkan neoplasma peradangan yang terletak di area perut. Risiko tumor abdomen cenderung meningkat seiring bertambahnya usia mulai dari 30 sampai 60 tahun. Laparatomi adalah prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen. Operasi abdomen merupakan tindakan yang bertujuan mendapatkan bagian organ bermasalah, tindakan ini dilakukan untuk berbagai tujuan biasanya dipertimbangkan ketika rasa sakit dan keterbatasan gerakan telah mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Gejala yang mungkin timbul termasuk konstipasi, nyeri, mual, rasa lelah, penurunan berat badan, dan pendarahan. Penelitian menggunakan metode wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Penerapan asuhan keperawatan menganut teori Self-care Orem yang bertujuan membantu perawat menilai kemampuan kebutuhan perawatan diri pasien yang efektif untuk memahami dan mempromosikan perawatan diri. Hasil evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan selama 3x24 jam menghasilkan diagnosa utama Nyeri Akut (D.0077). Mendapatkan hasil, pasien mengatakan nyeri pada bagian luka post-op menurun, luka post-op pada bagian perut kanan, skala 3 dengan kriteria hasil keluhan nyeri menurun, meringis menurun, gelisah menurun, kesulitan tidur menurun. Faktor emosi, gaya hidup, dukungan keluarga menjadi pendorong dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang optimal.
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Diabetic Foot Post-Amputasi Nikmah, Mauliana Nurlaila; Kartikasari, Fitriana; Jauhar, Muhamad
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetic Foot masih menjadi ancaman masalah kesehatan utama yang selalu meningkat setiap tahunnya dengan jumlah penderita terbanyak di seluruh dunia yang menyerang orang tua. Penyebab dari diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor gaya hidup yang tidak sehat dan faktor genetik,faktor yang hidup yang tidak sehat meliputi pola makan tidak sehat yaitu konsumsi tinggi gula dan lemak,kebiasaan merokok,kegemukan,kurang aktivitas fisik,untuk faktor genetik biasanya ada riwayat keluarga yang mempunyai diabetic.Dampak Diabetic Foot pada pasien dan keluarga adalah beban finansial yang diatnggung,keadaan psikologi dan sosial seta menjadi beban bagi sektor perekonomian negara. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya asuhan keperawatan yang berkualitas pada kasus Diabetic Foot yang mampu meningkatkan status kesehatan pasien. Mampu menganalisis Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Diabetic Foot dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Metode yang digunkan penulis dalam kasus ini adalah pengkajian keperawatan, diagnosa keperawaatn, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan yang dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan november. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi pustaka, dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teori keperawatan orem. Bedasarkan pengkajian usia 59 tahun merasa nyeri pada ekstermitas bawah, kerusakan jaringan atau lapisan kulit, dan kehilangan bagian tubuh. Perencanaan dan tindakan keperawatan yaitu manajemen nyeri, perawatan luka dan promosi citra tubuh. Evaluasi yang dilakukan meliputi pemantauan glukosa darah dan perawatan luka post operasi amputasi pada ekstermitas bawah. Pemberian asuhan keperawatan dapat menurunkan keluhan dan mempercepat proses penyembuhan pasien sehingga masalah dapat teratasi.
Asuhan Keperawatan Klinis Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP): Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin, Bandung Jannah, Laila Miftahul; Kartikasari, Fitriana; Jauhar, Muhammad
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan penurunan jumlah trombosit akibat penghancuran oleh antibodi, sehingga meningkatkan risiko perdarahan spontan seperti memar, petechiae, mimisan, dan gusi berdarah. ITP dapat menimbulkan dampak serius bagi keselamatan pasien serta menimbulkan beban psikologis dan sosial bagi pasien dan keluarga. Dibutuhkan asuhan keperawatan yang terstruktur dan berkualitas agar dapat menurunkan risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Menganalisis asuhan keperawatan pada Ny. A dengan Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) di Ruang Fresia 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan tahapan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dokumentasi, dan studi pustaka menggunakan teori keperawatan Orem. Berdasarkan pengkajian terhadap pasien perempuan usia 59 tahun, ditemukan keluhan nyeri perut, memar di tubuh, mimisan, dan gusi berdarah dengan hasil laboratorium trombosit 8.000/?L. Ditetapkan empat diagnosa keperawatan utama yaitu risiko perdarahan, nyeri akut, intoleransi aktivitas, dan perfusi perifer tidak efektif. Intervensi yang dilakukan berupa edukasi pencegahan trauma, pemberian kompres dingin, teknik napas dalam, serta pemantauan tanda vital dan sirkulasi. Evaluasi menunjukkan adanya penurunan nyeri, tidak ada perdarahan baru, serta peningkatan kemampuan aktivitas pasien. Asuhan keperawatan yang terarah dan kolaboratif efektif dalam mengatasi keluhan pasien dengan ITP serta mencegah komplikasi lebih lanjut. Pendekatan holistik dan berbasis teori diperlukan untuk menunjang kesembuhan pasien.