Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemberdayaan Warga Pesantren Mambaul Khoiriyatil Islamiyah dalam Memanfaatkan Lahan Kosong dengan Budidaya Holtikultura Marwiyah, Syarifatul; Dasuki, Mohammad; Sholihah, Siti Mar’atus; Sholihah, Saidatus; S, Riska; Duriyati, Fina; Latifah H, Nur
Pandalungan: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/pandalungan.v1i1.1095

Abstract

ABSTRAK Pemberdayaan terhadap warga pesantren Mamba’ul Khoiriyatil Islamiyah kecamatan Bangsalsari kabupaten Jember ditujukan kepada potensi-potensi yang sudah ada di pesantren dan belum dikembangkan. Potensi tersebuat diantaranya adalah tersedianya lahan kosong di kawasan pesantren yang belum dimanfaatkan. Kurangnya kesadaran warga pesantren untuk menghijaukan lahan mati serta menjamurnya budaya konsumtif pada diri santri. Untuk menyikapi masalah ini maka dilakukan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset yang disingkat dengan PkM-BR di lingkungan pesantren dalam bentuk budidaya holtikultura (bayam,kangkung,cabai dan terong) dengan memanfaatkan lahan kosong pesantren Mamba’ul Khoiriyatil Islamiyah. Grand tema Program pengabdian kepada Masyarakat yang digagas oleh Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember (PkM-BR) tahun 2022 adalah membangun masyarakat sejahtera berbasis SDGs. SDGs yang digarap di pesantren ini adalah mewujudkan pesantren go green yang dilakukan selama 40 hari dengan metode EBR (Empowerment Based Rerearch) yang langkahnya adalah ECA-EVARED yakni terdiri dari Explore, Create and Action. Evaluation. Report and dessemination. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan strategi yang diusung dalam pengambilan kebijakan yang berupaya menyelaraskan keseimbangan agar hidup manusia dapat selaras dan terus mempertahankan keberadaan lingkungan yang menjadi pendukung kehidupannya. Dengan memadukan aspek lingkungan hidup dan sosial ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin kebutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan. Hasil pemberdayaan ini adalah termanfaatkannya lahan kosong di sekitar pesantren dengan pembudidayaan holtikultura, timbulnya kesadaran warga pesantren untuk menghijaukan lahan serta hilangnya budaya konsumtif dari diri santri. Adanya partisipasi warga di sekitar pesantren juga mendorong keberhasilan program pemberdayaan ini. Program pemberdayaan warga pesantren perlu dilakukan secara berkesinambungan,sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pesantren.
Meningkatkan Kualitas dan Kreativitas Belajar Melalui Program Bimbingan Belajar Berbasis Joyfull Learning di Masa Pandemi Marwiyah, Syarifatul; Dasuki, Mohammad; Fitria, Hanifatul
Pandalungan: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/pandalungan.v1i2.1346

Abstract

This tutoring activity is a service motivated by the many learning problems experienced by students due to online learning during the pandemic which was carried out at home. Some of the obstacles are the lack of knowledge of parents about material, technology, and assisting their children. In addition, children's interest in learning is reduced, it is difficult to operate technology, and learning facilities are inadequate. Then service through tutoring is carried out with the aim of improving the quality and creativity of children's learning. The implementation method is carried out in several stages, namely the exploration, create and action, evaluation, report and dessimination stages. The results of this dedication prove that Joyful Learning-based tutoring helps students who initially have low interest in learning because the quality of learning is not good, after participating in tutoring the quality and creativity of children's learning is maximized.
PENANGANAN NEGATIF CIRCLE DI PESANTREN Marwiyah, Syarifatul; Dasuki, Mohammad; Nafi’ah, Khoyyir Nuron; Aini, Ida Zulfa; Yulifah, Yulifah; Wardani, Nuriyah; Himmah, Faiqotul; Kamilah, Wardatul; Marfu’ah, Siti Sururun; Fathiyah, Hilwi Asna; Putri, Sasa Amelia; Zulkarnaein, Safira Rizki; Fitriah, Lailatul; Afiati, Zahro Arum; Ati, Anggun Cahyaning; Nazila, Ilma Ainun; Fajariyah, Lailatul Khoirotul; Azzahra, Aura Fatimah; Sadatunnisa’, Aisyatul Itho’ah; Nisa, Fatma Zahrotun; Maulidia, Arini
Pandalungan: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/pandalungan.v4i1.2497

Abstract

The phenomenon of negative circles at Pondok Pesantren Assunniyyah Putri Kencong Jember is reflected in student behaviors that are inconsistent with pesantren values, such as staying up late, low discipline, and poor dormitory cleanliness. This community engagement program aims to break these negative behavioral cycles through a Participatory Action Research (PAR) approach involving caregivers, supervisors, university students, and the santri. The PAR stages consisted of participatory inquiry, change-oriented action, and collective reflection, with an emphasis on emotional mentoring, positive habit formation, and strengthening role modelling within the dormitory setting. The program demonstrated significant improvements across several indicators. Students’ knowledge of pesantren rules increased from 50 to 75, while pro-discipline attitudes rose from 2.0 to 4.0. Behaviorally, the proportion of students sleeping before 22:00 increased from 40% to 75%, prayer attendance improved from 75% to 90%, and dormitory cleanliness rose from 40% to 80%. Weekly disciplinary violations declined from 10 cases to 4 cases, and caregiver satisfaction reached 75%. The main limitation of the program lies in the short monitoring period, which may not fully capture the long-term consistency of behavioral change. The PAR model has potential for replication in other pesantren contexts with contextual adjustments and stronger long-term monitoring mechanisms.