Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI KOPI ARABIKA (Coffea arabica) (Studi Kasus: Desa Lumban Silintong, Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara) Pitawarni Manurung; Meneth Ginting; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No. 1 Januari 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perkembangan produksi kopi arabika dengan kopi robusta selama 5 tahun terakhir, untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap produksi kopi Arabika dan untuk menganalisis strategi peningkatan produksi kopi arabika di Kabupaten Tapanuli Utara. Perkembangan produksi kopi arabika dan kopi robusta dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis pengaruh penggunaan faktor produksi dianalisis menggunakan analisis regresi dan strategi peningkatan produksi kopi arabika ditentukan menggunakan analisis SWOT. Perkembangan produksi kopi arabika selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sementara kopi robusta mengalami penurunan. Perkembangan luas tanaman tanaman menghasilkan untuk kopi arabika lebih rendah dibandingkan perkembangan luas tanaman menghasilkan kopi robusta. Perkembangan produktivitas kopi arabika mengalami peningkatan sementara kopi robusta mengalami penurunan. Secara serempak variabel bebas yaitu luas lahan, pupuk, herbisida, dan tenaga kerja secara berpengaruh nyata terhadap produksi. Secara parsial variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap produksi hanya tenaga kerja. Strategi yang tepat digunakan dalam peningkatan produksi kopi arabika adalah strategi Turn Around yang fokus pada strategi WO (Weaknesses-Opportinities) yaitu memanfaatkan peluang untuk meminimalkan kelemahan. Strategi tersebut yaitu meningkatkan ketersediaan lahan untuk menyeimbangkan permintaan kopi arabika yang tinggi, memanfaatkan permintaan kopi arabika yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani, memanfaatkan pembinaan / penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM, penerapan teknologi , pengendalian hama dan penyakit dan keahlian pasca panen yang lebih baik. Kata Kunci: Kopi Arabika, Produksi, Strategi
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI DODOL DURIAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Hardilla Bayu; Lily Fauzia; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor internal dan  faktor eksternal serta menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan industri dodol durian di daerah penelitian. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja. Metode pengambilan sampel adalah metode Stratified Random Sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode SWOT. Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor internal terdiri dari ketersediaan bahan baku, rasa khas, kandungan gizi Dan tanpa bahan pengawet, tempat penjualan yang strategis, tenagakerja lokal yang terampil, komunikasi yang baik antara pengusaha dan pekerja, teknologi yang digunakan semi modern, produksi belum optimal,dan kurangnya promosi. Faktor eksternal dalam pengembangan industri dodol durian di daerah penelitian adalah kemajuan tekhnologi industri makanan yang berkembang, pasar bengkel memiliki daerah yang strategis untuk melakukan usaha industri dodol, dodol merupakan salah satu makanan khas dari daerah tersebut, dodol memiliki beraneka macam jenis rasa, adanya produk lain yang menjadi icon oleh–oleh khas sumatera utara, kemampuan terbatas dalam mengadopsi tekhnologi, tidak adanya bantuan pemerintah seperti mpelatihandan lain–lain, harga bahan baku yang berubah–ubah, sedikitnya jumlah Sumber Daya Manusia yang terampil didaerah penelitian.Strategi yang diperoleh dalam pengembangan industri dodol durian di daerah penelitian adalah dengan memanfaatkan bahan baku dan teknologi yang berkembang, meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan lokasi yang strategis, membentuk lembaga pembinaan khusus industri makanan, membentuk lembaga keuangan didaerah penelitian, mengembangkan pemasaran dodol durian dan menjadikannya icon khas Sumatera Utara, mulai mengadopsi tekhnoloi baru, mulai membentuk perkumpulan pengusaha industri dodol di daerah penelitian. Kata Kunci :IndustriDodol Durian, Strategi Pengembangan, Metode SWOT.
HUBUNGAN SISTEM PREMI PANEN KELAPA SAWIT DENGAN KINERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PP LONDON SUMATERA Muhammad Fahreza; Salmiah Salmiah; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis sistem panen dan premi panen yang berlaku dilokasi penelitian; (2) menganalisis tingkat kinerja dan kepuasan kerja; (3) menganalisis hubungan premi panen terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan panen di lokasi penelitian. Metode yang digunakan (1) masalah pertama menggunakan metode deskriptif; (2) masalah kedua menggunakan metode Likert; (3) masalah ketiga menggunakan metode Analisis Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian diperoleh (1) Sistem panen yang berlaku di daerah penelitian adalah dimulai dari memotong tandan matang panen sesuai kriteria, mengutip dan mengumpulkan brondolan, menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil, merencek pelepah menjadi tiga bagian dan diletakan di tempat yang ditentukan. Premi panen diberikan kepada pemanen dengan melihat hasil borongan. Premi panen telah ditetapkan dalam RKAP tahun berjalan berdasarkan tingkat topografi areal (rata dan bukit). Dari penelitian yang dilakukan di PT. PP London Sumatera Kebun Rambung Sialang, Divisi 04 memiliki topografi  datar (rata) sehingga tidak terdapat perbedaan perhitungan premi; (2) Tingkat kinerja pemanen sampel di daerah penelitian diperoleh nilai rata-rata skor pemanen adalah 60,33 termasuk kategori baik. Kepuasan kerja pemanen sampel di daerah penelitian diperoleh nilai 65,85 termasuk kategori puas; (3) Terdapat hubungan yang nyata antara penerimaan premi dengan tingkat kinerja dan terdapat hubungan yang nyata antara penerimaan premi dengan kepuasan kerja.   Kata Kunci:Pemanen, Panen, Premi, Kinerja, Kepuasan Kerja.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis sistem panen dan premi panen yang berlaku dilokasi penelitian; (2) menganalisis tingkat kinerja dan kepuasan kerja; (3) menganalisis hubungan premi panen terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan panen di lokasi penelitian. Metode yang digunakan (1) masalah pertama menggunakan metode deskriptif; (2) masalah kedua menggunakan metode Likert; (3) masalah ketiga menggunakan metode Analisis Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian diperoleh (1) Sistem panen yang berlaku di daerah penelitian adalah dimulai dari memotong tandan matang panen sesuai kriteria, mengutip dan mengumpulkan brondolan, menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil, merencek pelepah menjadi tiga bagian dan diletakan di tempat yang ditentukan. Premi panen diberikan kepada pemanen dengan melihat hasil borongan. Premi panen telah ditetapkan dalam RKAP tahun berjalan berdasarkan tingkat topografi areal (rata dan bukit). Dari penelitian yang dilakukan di PT. PP London Sumatera Kebun Rambung Sialang, Divisi 04 memiliki topografi  datar (rata) sehingga tidak terdapat perbedaan perhitungan premi; (2) Tingkat kinerja pemanen sampel di daerah penelitian diperoleh nilai rata-rata skor pemanen adalah 60,33 termasuk kategori baik. Kepuasan kerja pemanen sampel di daerah penelitian diperoleh nilai 65,85 termasuk kategori puas; (3) Terdapat hubungan yang nyata antara penerimaan premi dengan tingkat kinerja dan terdapat hubungan yang nyata antara penerimaan premi dengan kepuasan kerja.   Kata Kunci:Pemanen, Panen, Premi, Kinerja, Kepuasan Kerja.
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN KEDELAI MENJADI TAHU Debi Pratama; Salmiah Salmiah; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 4 (2016): volume 5 no. 4 April 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan kacang kedelai untuk menghasilkan produk olahan dan untuk mengetahui rasio nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kacang  kedelai di daerah penelitian. Hipotesis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan untuk melihat berapa besar nilai tambah dari proses pengolahan kacang kedelai sampai menjadi tahu maka digunakan rumus perhitungan nilai tambah dari metode sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan tahu di daerah penelitian masih menggunakan teknologi yang sederhana. Bahan baku utama pengolahan tahu adalah kacang kedelai. Proses pengolahan setiap produk dimulai dari persiapan bahan, proses pengolahan dan proses pengemasan. Adapun biaya penggunaan bahan baku dalam sekali produksi adalah Rp. 1.125.000.-, biaya penggunaan alat atau bahan penunjang adalah Rp. 111.071.- sedangkan HKO tenaga kerja adalah 1,93. Nilai tambah dari olahan kedelai (tahu) yaitu sebesar  Rp. 303.929,00/proses produksi dengan rasio nilai tambah 19,74%. Kata Kunci: Tahu, Kacang Kedelai, Nilai Tambah
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN KEDELAI MENJADI TAHU (Studi Kasus: Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang) Debi Pratama; Salmiah Salmiah; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 4 (2016): volume 5 no. 4 April 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan kacang kedelai untuk menghasilkan produk olahan dan untuk mengetahui rasio nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kacang  kedelai di daerah penelitian. Hipotesis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan untuk melihat berapa besar nilai tambah dari proses pengolahan kacang kedelai sampai menjadi tahu maka digunakan rumus perhitungan nilai tambah dari metode sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan tahu di daerah penelitian masih menggunakan teknologi yang sederhana. Bahan baku utama pengolahan tahu adalah kacang kedelai. Proses pengolahan setiap produk dimulai dari persiapan bahan, proses pengolahan dan proses pengemasan. Adapun biaya penggunaan bahan baku dalam sekali produksi adalah Rp. 1.125.000.-, biaya penggunaan alat atau bahan penunjang adalah Rp. 111.071.- sedangkan HKO tenaga kerja adalah 1,93. Nilai tambah dari olahan kedelai (tahu) yaitu sebesar  Rp. 303.929,00/proses produksi dengan rasio nilai tambah 19,74%. Kata Kunci: Tahu, Kacang Kedelai, Nilai Tambah
ANALISIS VALUE ADDED PENGOLAHAN JAMUR TIRAM MENJADI JAMUR CRISPY DI KOTA MEDAN Meinia Singgar Niari; Satia Negara Lubis; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 5 (2016): volume 5 no. 5 Mei 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui proses pembuatan jamur crispy , untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara pendapatan usaha jamur tiram dengan pendapatan usaha jamur crispy dan untuk mengetahui nilai tambah pengolahan jamur tiram  menjadi jamur crispy di Kota Medan. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan dengan menggunakan metode sensus dimana sampel yang diambil adalah pengusaha jamur tiram 4 sampel dan jamur crispy 17 sampel. Metode pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif, uji beda rata-rata dan analisis nilai tambah dengan metode bruto. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan nyata antara pendapatan pengusaha jamur tiram dengan pengusaha jamur crispy dimana pendapatan pengusaha jamur crispy jauh lebih tinggi dari pengusaha jamur tiram serta Nilai tambah yang diperoleh dari hasil pengolahan jamur tiram menjadi jamur crispy adalah sebesar Rp 84.749.653,4,-/tahun. Rasio nilai tambah produk jamur crispy adalah sebesar 72,37% yang artinya sebesar 72,37% dari nilai ouput berupa jamur crispy merupakan nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan jamur tiram menjadi jamur crispy.  
PERAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA SEBAGAI PEDAGANG BUAH TERHADAP PENDAPATAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA (Studi Kasus: Pasar Tradisional Simpang Limun, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, Medan) Dwi Utari; Lily Fauzia; Salmiah Salmiah
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 6 (2016): volume 5 no. 6 juni 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pedagang buah di dalam keluarga, terutama untuk sumbangan pendapatannya dan pengambilan keputusan dalam keluarga dan juga motivasi ibu rumah tangga dalam pengambilan keputusan berdagang buah. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive berdasarkan pertimbangan, pasar tersebut merupakan pasar terluas kedua dan memiliki jumlah pedagang buah yang banyak yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Pengambilan subjek penelitian menggunakan Metode Sensus, dengan besarnya subjek penelitian sebanyak 18 pedagang. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif, metode perhitungan persentase sumbangan pendapatan responden terhadap pendapatan keluarga, metode analisis regresi linear berganda dan juga metode scoring dalam pengambilan keputusan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi responden dalam pengambilan keputusan berdagang buah sebagian besar dikarenakan pendapatan rumah tangga yang rendah, yaitu sebesar 50%, karena mengisi waktu luang sebesar 27,78% dan lain-lain sebesar 22,22%. Pendapatan responden sebesar Rp 7.522.223 per bulan dan sumbangannya terhadap pendapatan keluarga tergolong besar yaitu 75,13% dan berada di atasUpah Minimum Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 sebesar Rp 1.625.000,00. Secara serempak faktor sosial ekonomi yaitu modal, umur, tingkat pendidikan formal, pengalaman berdagang buah dan jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan responden dan secara parsial hanya modal yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan responden sedangkan variabel lainnya yaitu umur, tingkat pendidikan formal, pengalaman berdagang buah dan jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap pendapatan responden. Peran ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pedagang buah lebih dominan dalam pengambilan keputusan keluarga. Kata Kunci: Ibu Rumah Tangga, Peran, Motivasi, Pendapatan, Pengambilan Keputusan
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kecmatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan) Timoteus Jonathan P; Lily Fauzia; Hasman Hasyim
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 7 (2016): volume 5 no. 7 juli 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Timoteus Jonathan P (100304089/Sep - Agribisnis), dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah”, studi kasus Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, yang dilakukan pada tahun 2015. Penelitian ini dibawah bimbingan Ir. Lily Fauzia, M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing Dan Dr.Ir.H. Hasman Hasyim, M.Si sebagai anggota Komisi Pembimbing. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian, untuk mengetahui faktor luas lahan, biaya produksi, dan harga gabah kering panen (GKP) mempengaruhi pendapatan petani padi sawah, Program apa saja yang telah di lakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan usahatani padi sawah, dan Masalah apa saja yang dihadapi petani padi sawah dalam meningkatkan pendapatan petani, serta bagaimana petani menghadapi masalah yang ada.Penentuan daerah penelitian di tentukan dengan purposive, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah sentra produksi padi sawah di Kabupaten Asahan dan penarikan jumlah sample dengan stratified random samplingdengan jumlah sample 30 petani. Penentuan pengambilan sample dengan cara proportional random sampling, adapun jumlah sample  petani dengan luas lahan ≥ 1 Ha sebanyak 10 petani dan dengan luas lahan < 1 Ha sebanyak 20 petani . Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan membagikan kuesioner ke setiap petani padi sawah dan analisis regresi linier berganda.dengan menggunakan spss 16. Hasil dari penelitian ialah pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian sebesar Rp. 23.864.094,00 per Ha per musim tanam. Faktor  luas lahan, biaya produksi dan harga gabah secara serempak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah dan secara parsial pengaruh luas lahan, biaya produksi, dan harga gabah ialah luas lahan, harga gabah, biaya produksi berpengaruh terhadap pendapatan petani.Program pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian ialah sekolah lapang yang diberikan  kepada petani, program ini dibuat pemerintah kepada petani. Sekolah lapang ini biasanya dibawakan oleh seorang penyuluh kepada petani Padi Sawah di kecamatan Rawang Panca Arga.Masalah yang sering dihadapi oleh petani di daerah penelitian ialah hama dan penyakit pada usahataninya. Jenis hama dan penyakit yang sering dihadapi petani dalam usahataninya ialah hama tikus, wereng dan hama putih palsu.Untuk mengatasi masalah petani memperkecil pematang sawah, memberikan herbisida dan insektisida untuk mencegah pekembangan dan pertumbuhan hama dan gulma.   Kata Kunci : Biaya Prduksi, Luas Lahan, Harga Gabah, Dan Pendapatan
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN Juwita Sari Manullang; Lily Fauzia; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 7 (2016): volume 5 no. 7 juli 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK JUWITA SARI MANULLANG (110304096/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi ¨PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG HASIL LAUT STUDI KASUS  DESA PANTAI PERCUT, KEC PERCUT SEI TUAN, KAB.DELI SERDANG¨. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 dengan dibimbing oleh Ibu Ir.Lily Fauzia, M.Si dan Bapak Ir.M.Jufri, M.Si. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan pelelangan ikan, untuk mengetahui pendapatan pedagang hasil laut, untuk menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi (Umur, pendidikan formal, pengalaman, jumlah tanggungan keluarga, biaya) terhadap pendapatan pedagang, untuk mengetahui kendala atau hambatan pedagang di daerah penelitian. Penentuan daerah dilakukan secara sengaja (purposive), Penentuan sampel dilakukan dengan metode Simple random sampling sebanyak 30 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, analisis pendapatan, dan regeresi linear berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kegiatan dalam pelelangan ikan dilakukan dengan membawa hasil tangkapannya, mendaftarkan hasil laut yang diperoleh, memulai pelelangan dan menyepakati harga yang tertingi. Pendapatan bersih pedagang sebesar Rp 3.049.712 per bulan. Faktor sosial ekonomi (umur, pendidikan formal, pengalaman, jumlah tanggungan keluarga, biaya) secara serempak berpengaruh nyata terhadap pendapatan, secara parsial faktor sosial ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan yaitu pendidikan formal dan biaya. Hambatan atau kendala yang dihadapi pedagang rendahnya permintaan selain hari besar, komoditi hasil laut yang mudah rusak, dan jika hasil laut yang diperoleh sedikit menyebabkan berkurangnya aktivitas pelelangan ikan.   Kata kunci: faktor sosial ekonomi, pendapatan, pedagang hasil laut
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI UBI KAYU (STUDI KASUS : DESA MARINDAL II, KECAMATAN PATUMBAK, KABUPATEN DELI SERDANG) Suci Handayani; Meneth Ginting; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 8 (2016): volume 5 no. 8 agustus 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan produksi ubi kayu didaerah penelitian, untuk mengetahui cara bercocok tanam dan pendapatan petani ubi kayu didaerah penelitian, untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan petani ubi kayu didaerah penelitian, serta mengetahui masalah apa saja yang dihadapi oleh petani ubi kayu didaerah penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan model penduga regresi linier berganda (Multiple Regresi) dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Perkembangan luas lahan dan produksi ubikayu selama lima tahun terus bertambah dan meningkat, pada tahun 2010 produksi ubikayu sebesar 1.815 Ton, dan pada tahun 2014 sebesar 3.891 Ton. Cara bercocok tanam ubi kayu di daerah penelitian masih dilakukan secara sederhana. Pendapatan usahatani ubi kayu permusim tanam sebesar Rp.12.289.555/MT, atau Rp. 21.407.542/Ha. Dari hasil secara serempak variabel umur, lama pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan, harga, produktivitas dan jenis bibit berpengaruh nyata terhadap Pendapatan. Dan dengan secara parsial yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan adalah variabel lama pendidikan, luas lahan, harga, dan produktivitas. Sedangkan variabel umur, pengalaman bertani, dan jenis bibit tidak berpengaruh terhadap pendapatan. Masalah-masalah yang dihadapi petani dalam berusahatani Ubi Kayu adalah masalah kepemilikan lahan, Harga jual yang rendah, Serangan hama penyakit, dan juga keamanan yang kurang baik. Kata kunci : faktor sosial ekonomi, ubi kayu dan pendapatan.