Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Timbal pada Air, Sedimen dan Enhalus Acoroides, Royle 1839 (Angiosperms: Hydrocharitaceae) di Perairan Jepara Hasibuan, Zhulian Hikmah; Yulianto, Bambang; Nuraini, Ria Azizah Tri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v9i3.27477

Abstract

ABSTRAK: Pantai Bandengan dan Pulau Panjang merupakan salah satu tempat obyek wisata yang berada di Jepara. Aktivitas perkapalan merupakan salah satu sumber penyebab masuknya bahan pencemar logam berat kedalam perairan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan logam berat Pb (Timbal) pada air, sedimen dan lamun Enhalus acoroides (akar, batang dan daun), dan mengetahui kemampuan Enhalus acoroides dalam mengakumulasi dan Translokasi logam berat Pb di perairan Pantai Bandengan dan Pulau Panjang, Jepara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, sedangkan metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel, air, sedimen dan akar, batang, daun lamun Enhalus acoroides. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2019. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian menunjukan nilai akumulasi logam berat Pb (Timbal) pada akar Enhalus acoroides di Pantai Bandengan berkisar antara 1,83 – 2,16 mg/l dan pada Daun berkisar antara 1,50 – 2,16 mg/l, sedangkan akumulasi logam berat pada Pb (Timbal) pada akar Enhalus acoroides di Pulau Panjang berkisar antara 1,66 – 2,82 mg/l dan pada daun  1,33 – 2,98 mg/l. Kemampuan lamun Enhalus acoroides yang ada di Pantai Bandengan dan Pulau Panjang dalam mengakumulasi logam berat Pb (Timbal) termasuk dalam kategori rendah dengan nilai faktor biokonsentrasi rata-rata < 250.  ABSTRACT: Bandengan Beach and Panjang Island are one of a tourist destinations in Jepara. The activities of shipping are ones caused of heavy metal pollutions into the waters. Seagrass is flowering water plants and the ability to adapt to live and grow in the marine environment. Enhalus acoroides is a type of seagrass that grows around Bandengan Beach and Panjang Island. The presence of seagrass in the sea can be a bioindicator of heavy metal pollution  because to absorbs accumulate contaminants.. The pupose of this research ware to know and compare the content of heavy metals Pb (Lead) in Waters, Sediment, and roots, stems, leaf in Enhalus acoroides Seagrass in Bandengan Beach and Panjang Island. This research used descriptive method, while the method of determining the location used purposive sampling method. The material used in this research are the samples of Waters, Sediment, and roots, stems, leaf in Enhalus acoroides Seagrass. The research was carried out in Oktober-November 2019. The analysis of samplescarried out in the laboratory of analytical chemistry, Faculty of Math and Science, Gajah Mada University. The results showed the value of the accumulations of heavy metal Pb (Lead) from the root Enhalus acoroides  in Bandengan Beach ranging between 1,83 – 2,16 mg/l and 1,50 – 2,16 mg/l from the leaves, while the acvumulations of heavy metals Pb (Lead) from the root Enhalus acoroides in Panjang Island range between  1,66 – 2,82 mg/l and 1,33 – 2,98 mg/l from the leaves. The ability Enhalus acoroides in Bandengan Beach and Panjang Island to accumulate the heavy metals Pb (Lead) can be concluded under low category because of bioconcentrate factor value <250
Utilization of Fish Skin Waste for Enhancing Knowledge and Skills of Homemakers in Talang Keramat Village Nasyiruddin, Riya Liuhartana; Utpalasari, Rih Laksmi; Sofian, Sofian; Jaya, Fitra Mulia; Yusanti, Indah Anggraini; Rochyani, Neny; Mulyani, Rahma; Mentari, Rr Dyah Paramitha; Hasibuan, Zhulian Hikmah; Navicha, Willard Burton; Anggeraini, Dewi Duta; Syaputra, Andrian
DIKDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): DIKDIMAS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT  VOL 4 NO 1 APRIL 2025
Publisher : Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/dikdimas.v4i1.389

Abstract

This community service in Talang Keramat Village, South Sumatra, Indonesia, aimed to empower homemakers by valorising fish skin waste. The primary objective was to promote its use in processed food to improve nutrition and economic prospects. The project specifically sought to: (1) enhance understanding of fish skin's potential as a raw material for nutritious and economically viable food; (2) demonstrate practical methods for processing fish skin into food products; and (3) shift community perception regarding the benefits of utilizing fish skin waste. A descriptive qualitative approach was employed, with implementation in three phases: pre- and post-test questionnaires to assess comprehension; educational material on transforming fish skin waste; and a demonstration of processed food preparation. Sixteen homemakers participated in the one-day activity. Results showed that 75.00% understood the nutritional and economic value of fish skin waste, 81.25% could explain processing methods, and 87.50% showed improved understanding of its benefits. In conclusion, this community service successfully empowered homemakers with the knowledge and skills to convert fish waste into valuable food products, contributing to nutritional enhancement and economic empowerment within the community.
PERAN DAN MANFAAT EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP MASYARAKAT WILAYAH PESISIR MUARA SUGIHAN Maryani, Leni; Mentari, Rr Dyah Paramitha; Susilowati, Ragil; Wihardi, Yedi; Hasibuan, Zhulian Hikmah; Agustin, Teni
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2481

Abstract

Provinsi Sumatera Selatan terletak di bagian selatan Pulau Sumatera dengan luas wilayah sekitar 91.592 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih dari 8 juta jiwa, menjadikannya salah satu provinsi terpadat di Indonesia. Kekayaan sumber daya alam seperti perikanan, pertanian, dan pertambangan menjadi potensi utama wilayah ini. Sungai Musi, sungai terpanjang di Sumatera dengan panjang sekitar 750 km, mengalir di wilayah Sumatera Selatan dan menjadi pusat berbagai ekosistem, termasuk ekosistem mangrove. Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida, dan mencegah abrasi, namun fungsi ini dapat hilang jika ekosistemnya rusak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat pesisir sungsang melalui Siswa-siswi, masyarakat dan guru di SMA 1 Muara Sugihan terkait peran dan manfaat ekosistem mangrove. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah atau kuliah umum. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa-siswi sangat antusias dalam mengikuti perkuliahan umum yang disampaikan oleh para dosen. Antusiasme tersebut terlihat dari keaktifan mereka dalam menyimak materi, mengajukan pertanyaan, serta berdiskusi selama sesi berlangsung. Kegiatan ini secara nyata memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada para peserta mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove, baik dari segi fungsi ekologis, sosial, maupun ekonominya. Diharapkan, dengan pemahaman yang telah diperoleh, siswa-siswi dapat mulai mengimplementasikan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan, khususnya ekosistem mangrove, dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya. Kegiatan PKM berhasil meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan masyarakat Muara Sugihan akan pentingnya pelestarian ekosistem mangrove.