Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BATANG BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Lemairei) MENGGUNAKAN 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil dewi, lisna
Jurnal Sabdariffarma: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2023): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v11i2.1179

Abstract

Tanaman buah naga atau dragon fruit (Hylocereus Undatus) adalah salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan sehingga dapat menghambat reaksi pembentukan radikal bebas. Kandungan dari batang buah naga diantaranya  adalah steroid, flavonoid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak etanol batang buah naga merah (Hylocereus Lemairei) dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hasil penelitian menunjukkan kadar air 2,5%; susut pengeringan 3,16%; kadar sari larut air 28,5%; kadar sari larut etanol 13%; kadar abu total 11,5%; dan kadar abu tidak larut asam 13,5%. Nilai IC50 ekstrak etanol batang buah naga sebesar 12,69 µg/mL dan nilai IAA sebesar 3,15 yang menunjukkan aktivitas antioksidan sangat kuat.Kata kunci: Antioksidan; 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil; batang buah naga merah; radikal bebas.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN KENTANG HITAM (Plectranthus rotondifolius (Poir) Spreng) DENGAN METODE DPPH (2-2-difenil-1-pikrilhidrazil) dewi, lisna; Slamet, Tuty; Zianida, Neneng
Jurnal Sabdariffarma: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2024): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v12i1.1316

Abstract

Kentang merupakan tanaman yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam kentang diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kentang hitam dengan menggunakan metode DPPH. Karakterisasi simplisia didapatkan hasil kadar air sebesar 2,4%, susut pengeringan sebesar 6,5%, kadar abu total sebesar 12,5%, kadar abu tidak larut asam sebesar 0,5%, kadar sari larut air sebesar 32%, dan kadar sari larut etanol sebesar 21%. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan hasil rendemen sebesar 13%.  Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode penghambatan radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 ekstrak etanol daun kentang hitam sebesar 14,6 µg/ml dan nilai IAA sebesar 2,73, sehingga ekstrak etanol daun kentang hitam memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
Efektivitas Karbon Aktif Kulit Salak Salacca Zalacca (Gaert) Voss Sebagai Bioadsorben Logam Tembaga (Cu) dari Limbah Laboratorium Farmasi Hesty, Hesty Nuur Hanifah; Hadisoebroto, Ginayanti; Dewi, Lisna
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 23 No. 3 (2023): Ecosystem Vol. 23 No 3, September - Desember Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v23i3.3887

Abstract

Kulit salak (Salacca Zalacca (Gaert) Voss) mengandung selulosa sebesar 25,85%. Selulosa merupakan polisakarida yang mengandung gugus –OH dan –COOH sehingga dapat digunakan sebagai bioadsorben untuk logam berat seperti logam tembaga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakterisasi karbon aktif kulit salak, mengetahui efektivitas karbon aktif kulit salak sebagai bioadsorben logam tembaga. Proses optimasi pH, waktu kontak dan massa ditentukan menggunakan desain uji faktorial dengan aplikasi Design Expert. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif experimental. Hasil karakterisasi karbon aktif kulit salak menunjukkan bahwa karbon aktif kulit salak mempunyai kadar air sebesar 6 %, daya serap terhadap metilen biru sebesar 212, 93 mg/g, ukuran pori-pori karbon aktif kulit salak adalah 2,11 - 5,93 µm. Hasil analisis EDS mengidentifikasi adanya unsur-unsur utama Karbon (C), Oksigen (O), Kalsium (Ca), Kalium (K), Silicon (Si), Natrium (Na), Magnesium (Mg) dengan kandungan karbon sebesar 72,45%. Karbon aktif kulit salak memiliki pH optimum 6, waktu kontak 75 menit, massa 125 mg dengan efektivitas sebesar 98,48%. Dapat disimpulkan bahwa karbon kulit salak dapat digunakan sebagai bioadsorben logam berat tembaga dari limbah laboratorium farmasi karena memiliki efektivitas adsorpsi yang tinggi dan hasil karakterisasinya memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI. Salak peel (Salacca Zalacca (Gaert) Voss) contains 25.85% cellulose. Cellulose is a polysaccharide that contains –OH and -COOH groups so it can be used as a bioadsorbent for heavy metals such as copper. The aim of this research was to determine the characteristics of salak peel activated carbon, to determine the effectiveness of salak peel activated carbon as a bioadsorbent for copper metal. The optimization process for pH, contact time and mass was determined using a factorial test design with the Design Expert application. The type of research carried out was quantitative experimental research. The results of the characterization of salak peel activated carbon show that salak activated carbon has a water content of 6%, the absorption capacity for methylene blue is 212.93 mg/g, the pore size of salak peel activated carbon is 2.11 - 5.93 µm. The results of the EDS analysis identified the presence of the main elements Carbon (C), Oxygen (O), Calcium (Ca), Potassium (K), Silicon (Si), Sodium (Na), Magnesium (Mg) with a carbon content of 72 .45%. Salak activated carbon has an optimum pH of 6, contact time of 75 minutes, mass of 125 mg with an effectiveness of 98.48%. It can be concluded that salak peel carbon can be used as a bioadsorbent for the heavy metal copper from pharmaceutical laboratory waste because it has high adsorption effectiveness and the characterization results meet the standards set by SNI.
Uji Aktivitas Antihipertensi Seduhan Rambut Jagung (Zea mays L.) Terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Webster Septiyan, Taufik; Dewi, Lisna; Saepudin, Syumillah; Rahayu, Iseu
Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61329/pscp.v2i2.30

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Hipertensi ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah yang tidak normal dan menetap pada beberapa kali pengukuran tekanan darah yang disebabkan oleh satu atau lebih faktor risiko yang tidak bekerja dengan baik untuk mempertahankan tekanan darah normal. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional adalah rambut jagung (Zea Mays L.) umumnya digunakan oleh masyarakat sebagai obat herbal dengan cara diseduh. Bagian tanaman ini mengandung banyak manfaat karena mengandung senyawa metabolit seperti flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Uji aktivitas antihipertensi dilakukan dengan induksi NaCl 2% dengan cara oral serta mengukur tekanan darah menggunakan metode non-invasive Blood Pressure dengan alat Mice rat blood pressure IT science terhadap mencit. Respon antihipertensi ditandai dengan meningkatnya tekanan darah hewan uji. Seduhan rambut jagung dengan dosis 2, 4 dan 6 gram memiliki efek antihipertensi terhadap mencit jantan galur Swiss webster. Seduhan rambut jagung yang paling berpengaruh terdapat pada seduhan rambut jagung dengan dosis 4 gram (dosis 2) karena dosis tersebut memberikan pengaruh yang paling mendekati obat amlodipin. Seduhan rambut jagung memiliki kadar flavonoid sebesar 5,366 mg/L dan kadar alkaloid yang didapatkan sebesar 1,176 mg/L. Kata Kunci: Hipertensi; Rambut jagung; NaCl; Mencit; Non-invasive Blood Pressure.
Phytochemical Screening of 96% Ethanol Extract of Elephant Grass and Indian Goosegrass Herba with Various Chemical Reagents Saepudin, Syumillah; Dewi, Lisna; Herawati, Sinta Oktaviani; Kartikawati, Endah; Hidayat, Taufik Septiyan
Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61329/pscp.v2i2.31

Abstract

Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schumach) dan Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn) merupakan tanaman dari famili Poaceae. Kedua tanaman tersebut belum banyak diketahui kandungan senyawa metabolit sekundernya. Skrining fitokimia adalah metode kualitatif yang bertujuan untuk menelusuri adanya metabolit sekunder yang terkandung pada tanaman sehingga potensinya sebagai tanaman obat bisa digunakan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kandungan golongan senyawa metabolit sekunder dari simplisia dan ekstrak etanol 96% herba rumput gajah dan herba rumput belulang dengan menggunakan berbagai pereaksi kimia. Hasil yang diperoleh dari analisis kandungan golongan senyawa metabolit sekunder pada herba rumput gajah dan herba rumput belulang terdapat enam golongan senyawa metabolit sekunder diantaranya alkaloid, fenol, flavonoid, tanin, saponin, serta steroid-terpenoid.
ANALISIS KADAR ALKALOID DAN FLAVONOID SEDUHAN RAMBUT JAGUNG (Zea mays L. ) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Al Azzahra, Yunita; Hidayat, Taufik Septiyan; Dewi, Lisna; Saepudin, Syumillah; Kartikawati, Endah; Rahayu, Iseu; Ajeng, Nurtina Dwi; Widiyaningrum, Eva Mutba
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i3.1126

Abstract

Corn silk is generally a waste of sweet corn plants after being harvested and is rarely used, however, on the other hand, corn silk is also used by the community as herbal medicine and is believed to reduce the risk of hypertension and other types of chronic diseases such as kidney infections. Corn silk is thought to contain metabolite compounds such as flavonoids, essential oils, steroids, and alkaloids. Alkaloid compounds can function as drugs and strong activators for immune cells that can destroy bacteria, viruses, fungi, and cancer cells. Flavonoid compounds are compounds that have various bioactive effects such as anti-inflammatory, antiviral, cardioprotective, anti-diabetic, anti-cancer, anti-aging, and antioxidants. it is necessary to measure the levels of alkaloids and flavonoids from corn silk infusion to determine the levels of alkaloid and flavonoid compounds in corn silk infusion. The method used in this study is the Uv-Vis spectrophotometry method. The alkaloid content was calculated using the regression formula y = 0.0895x - 0.3046, the results obtained in the corn hair infusion extract were 46.36 mg / g extract, and the flavonoid content was calculated using the regression formula y = 0.0144 x - 0.025 and the results obtained in the corn hair infusion extract were 85.42 mg / g extract. So it can be concluded that corn hair infusion contains more flavonoid compounds, namely with alkaloid compound levels of 46.36 mg / g extract and flavonoid compounds of 85.42 mg / g extract.
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH DASAR Asniati, Asniati; Mukmin, Muhammad; Dewi, Lisna
JURNAL INFORMATIKA Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Informatika
Publisher : Informatics Engineering Department, Dayanu Ikhsanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jiu.v13i1.1978

Abstract

Pelajaran matematika merupakan salah mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik mulai dari Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran matematika, siswa kurang berminat dalam belajar terutama pada rumus matematika. Hal ini berdampak pada kurangnya antusiasme siswa sehingga sulit memahami pelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah inovasi dalam pembelajaran rumus matematika. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun aplikasi multimedia interaktif pembelajaran rumus matematika berbasis android. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, studi literatur serta wawancara. Penelitian ini menghasilkan aplikasi berbasis android rumus-rumus matematika dan latihan soal yang terdapat dalam materi pelajaran yang dilengkapi dengan video pembelajaran. Dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan mempermudah dalam proses pembelajaraan matematika untuk siswa Sekolah Dasar.
Potensi Karbon Aktif Kulit Salak (Salacca zalacca) sebagai Bioadsorben Logam Timbal (Pb) dari Limbah Laboratorium Farmasi Hanifah, Hesty Nuur; Hadisoebroto, Ginayanti; Dewi, Lisna
Kimia Padjadjaran Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam berat timbal (Pb) merupakan salah satu pencemar anorganik yang terkadung  dalam air limbah laboratorium farmasi. Logam Pb dapat merusak ekosistem pada  lingkungan dan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya. Salah satu cara untuk  mengolah limbah Pb adalah dengan proses adsorbsi menggunakan adsorben. Karbon aktif  merupakan adsorben yang banyak digunakan karena memiliki keserbagunaan dan  keunggulan, seperti luas permukaan yang tinggi, porositas, dan terdapat gugus fungsi  permukaan dalam jumlah yang besar. Limbah kulit buah bisa diubah menjadi karbon aktif  karena memiliki kandungan selulosa, lignin, maupun pektin. Tujuan dari penelitian ini  adalah menguji efektivitas adsorpsi karbon aktif dari kulit buah salak melalui  penentuan pH optimum, waktu kontak optimum, dan massa optimum. Selain itu, juga  dilakukan karakterisasi karbon aktif kulit salak meliputi analisis kadar air, daya serap  terhadap methylene blue serta pemeriksaan ukuran pori-pori dan kandungan kimia oleh  alat SEM-EDS. Penetapan kadar Pb dilakukan menggunakan alat spektrofotometri  serapan atom (SSA) pada panjang gelombang 283,3 nm. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa efektivitas adsorpsi karbon aktif dari kulit salak adalah sebesar 93.36%. Hasil  karakterisasi karbon aktif kulit salak menunjukkan bahwa karbon aktif kulit salak  mempunyai kadar air sebesar 6 %, daya serap terhadap metilen biru sebesar 212,93 mg/g, dan kandungan karbon kulit salak sebesar 72,45%. Disimpulkan bahwa karbon kulit salak  dapat digunakan sebagai bioadsorben logam berat timbal dari limbah laboratorium  farmasi karena memiliki efektivitas adsorpsi yang tinggi dan hasil karakterisasinya  memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI.
Kreativitas Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas 6 SDN 1 Lungkuh Layang Ambya, Rizky; Dewi, Lisna; Agustin, Efawati; Hasanah, Iswatun; Istiqomah, Anisa; Nurhapid, Ahmad; Eka Putri, Febbyanti Agutina; Amal, Mukhlishul; Puji Astuti, Wakhidah; Rusliani, Waode Gusti; Saudah, Saudah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2566

Abstract

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan dalam diri seseorang baik pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya maupun keterampilannya. Berdasarkan observasi yang dilakukan, bahwa yang melatarbelakangi minimnya semangat para siswa dalam belajar karena terdapat berbagai masalah khususnya masalah keluarga, terkendala ekonomi juga fasilitas belajar yang kurang memadai, seperti halnya yang terjadi pada siswa di SDN 1 Lungkuh Layang yaitu tempat dilaksanakannya PKM. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu metode ceramah, metode tanya jawab dan metode diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa di SDN 1 Lungkuh Layang dalam menempuh pendidikan. Pengabdian ini penting mengingat minat dan motivasi belajar adalah hal yang perlu dimiliki oleh siswa untuk menyelesaikan studinya. Hasil dari pengabdian ini menunjukan bahwa, siswa lebih merasa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran jika metode pembelajaran yang digunakan mampu membawa mereka untuk aktif mengikuti pembelajaran tersebut. Melalui model pembelajaran PBL para siswa lebih terampil dalam berpikir kritis ketika belajar, selain itu siswa lebih mampu bekerja sama menyelesaikan suatu permasalahan.