Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Peran Teknologi Dalam Meingkatkan Manajemen Oprasional Di Indrustri Ritel Fakhri
Journal of Creative Power and Ambition (JCPA) Vol. 1 No. 02 (2023): Journal of Creative Power and Ambition (JCPA)
Publisher : CV Edujavare Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70610/jcpa.v1i02.62

Abstract

Industri ritel telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, terutama karena peran teknologi yang semakin dominan dalam operasionalnya. Jurnal ini membahas peran teknologi dalam meningkatkan manajemen operasional di industri ritel, dengan fokus pada dampak positif yang telah dihasilkan dalam rantai pasokan, pengelolaan stok, pengelolaan toko, pengalaman pelanggan, dan analitik data. Melalui studi kasus dan tinjauan literatur, kami menjelaskan bagaimana teknologi telah memungkinkan perusahaan ritel untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan operasional, dan tetap bersaing di pasar yang terus berubah.
Diversifikasi Produk Lokal: Gantungan Kunci Kayu Karet untuk Daya Tarik Wisata Danau Bokuok Gussyafri, Haji; Audah, Safridatul; Fakhri; Ermiyati; Nurdin; Suprayogi, Imam; Morena, Yenita; Novan, Andre; Wibisono, Gunawan; Olivia, Monita; Djuniati, Sri
BATOBO: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1: BATOBO: Juni 2025
Publisher : Jurusan Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/batobo.3.1.58-66

Abstract

Masyarakat Desa Aursati, Kecamatan Tambang, menghadapi keterbatasan dalam mengelola potensi sumber daya lokal yang melimpah, seperti kayu dan cangkang biji karet, sehingga belum mampu memberikan nilai tambah secara ekonomi. Kurangnya keterampilan pengolahan bahan serta belum adanya produk khas daerah menjadi salah satu kendala dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya di kawasan Danau Bokuok yang sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata desa. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui diversifikasi produk lokal menjadi gantungan kunci kreatif berbahan dasar kayu karet, guna mendukung penguatan daya tarik wisata lokal. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan partisipatif dan model Participatory Action Research (PAR), meliputi perencanaan, pelatihan, dan implementasi melalui observasi lapangan, sosialisasi, pengenalan bahan baku, pelatihan teknis pembuatan produk gantungan kunci, serta penggunaan alat bahan dan pendampingan. Hasil observasi menunjukkan ketersediaan bahan baku yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui pelatihan, peserta yang terdiri dari kelompok ibu-ibu PKK berhasil meningkatkan keterampilan teknis, menghasilkan produk bernilai jual dan mengemasnya secara menarik. Tingginya antusiasme dan komitmen peserta untuk mengembangkan usaha ini menunjukkan bahwa program berhasil meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat sekaligus memperkaya ragam produk cinderamata lokal. Program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan berbasis potensi lokal mendukung pengembangan wisata dan ekonomi kreatif desa.
Pengaruh Penambahan Bestmittel Sebanyak 0,4% dan Pengurangan Air 10% Terhadap Kuat Tekan Beton Novan, Andre; Ermiyati; Morena, Yenita; ‘Audah, Safridatul; Wahyuni, Widya; Gussyafri, Haji; Fakhri
SAINSTEK Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v13i1.310

Abstract

Salah satu aditif pada beton adalah Bestmittel dimana termasuk bahan tambah golongan type E (water reducing and accelerating admixture) yang berfungsi mempercepat pengerasan, mengurangi pemakaian air dan meningkatkan workability. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Bestmittel terhadap kuat tekan beton dan mengetahui persentase kenaikan kuat tekan beton normal terhadap kuat tekan beton Bestmittel dengan nilai koefisien menggunakan Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971). Benda uji berbentuk silinder dan jumlah 30 buah, variasi umur pengujian beton yaitu 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Variasi dosis penambahan Bestmittel yang digunakan 0,4% dari jumlah semen, serta pengurangan jumlah air 10%. Hasil pengujian kuat tekan beton normal pada umur 28 hari sebesar 25,653 MPa dan kuat tekan beton Bestmittel sebesar 29,615 MPa. Persentase kuat tekan beton Bestmittel umur 14 hari sudah mencapai sebesar 96%. Berdasarkan nilai Koefesian PBI 1971 bahwa kuat tekan beton mencapai 100% jika umur beton 28 hari, sedangkan Beton menggunakan bahan tambah Bestmittel pada umur 21 hari dan 28 hari berturut-turut 105% dan 115%. Hal ini membuktikan bahwa dengan penambahan aditif Bestmittel 0,4% dan pengurangan jumlah air 10% meningkatkan kuat tekan beton, dan mempercepat proses pengerasan beton di umur muda dengan arti bahwa Bestmittel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kuat tekan beton.
Predictors Predictors Of Self-Dissatication And Self-Actualization On Learning Success Of Early Adolescent Students Fakhri
Jurnal Pengembangan Profesi Guru dan Dosen Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Pengembangan Profesi Guru dan Dosen
Publisher : Barkah Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63228/jppgd.v2i1.58

Abstract

: Students in the early adolescent phase tend to experience personal instability, identity search, the emergence of fear, and many other adolescent problems that arise in this phase. Such conditions will be very difficult for all students to face. Students are still lacking in self-actualization and students also become dissatisfied with themselves, causing a decline in academic achievement. The phenomenon that occurs in students who have no self-actualization causes a decline in learning and in everyday life. The purpose of this study is to describe the relationship between self-dissatisfaction and self-actualization to student academic achievement at MTsS Darul Ulum. This study uses a quantitative method with a correlation approach. The research sample amounted to 89 students. Data were collected through questionnaires that measured aspects of self-dissatisfaction and self-actualization. Data analysis was carried out using multiple linear regression techniques to test hypotheses regarding the relationship between these variables. After the data was obtained, the data was analyzed using SPSS version 20. Based on the results of the analysis of the research data, the results showed that both variables have a significant relationship to academic achievement. The correlation index of the self-dissatisfaction variable to academic achievement is 0.063. Furthermore, the regression coefficient between self-actualization and student learning achievement was 0.048. This study reports that self-dissatisfaction and self-actualization play a significant role in the learning achievement of adolescent students.
Integration of Multicultural Counseling Theories, Community Assets and Intercultural Communication in Empowering Coastal Children Jarnawi; Fairus; Sulaeman, Arif Ramdan; Fakhri; Nursaady Ibrahim
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 10 No. 01 (2026): January 2026, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling (In Press)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v10i01.8501

Abstract

Empowering coastal children is a complex developmental challenge requiring strategies that address psychological, social, and cultural dimensions within maritime communities. This systematic literature review examined how multicultural counseling, community asset development, and intercultural communication can enhance empowerment strategies. A systematic screening of academic databases over ten years yielded ten relevant studies from an initial 306 articles using strict inclusion criteria. Analysis identified convergence across three key dimensions: culturally sensitive pedagogical approaches, mobilization of community assets through linking resources and raising awareness of local capabilities, and universal communication patterns that transcend cultural boundaries. The integrative model highlighted the effectiveness of peer-led programs and experiential learning in promoting empowerment. Findings indicate that combining multicultural counseling principles, strategic community resource use, and intercultural communication creates a robust framework for coastal children’s development. This approach ensures cultural responsiveness while maintaining universal developmental principles, providing practical, evidence-based guidance for holistic empowerment interventions in diverse maritime settings. Keywords: coastal child empowerment, multicultural counseling, community assets