Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Program Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun Sebelum Konsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri Inpres Kotaraja, Kota Jayapura Nur, Syaharuddin; Yacob, Anneke; Almira, Faridha; Daulian, Fika; Ilmidin, Ilmidin; Arwimbar, Petrus Yohanes Ismail; Rahmadani, Ulfa; Rupilu, Vrensca; Florensia , Wilma
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 2 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i2.7183

Abstract

The Free Nutritious Meal Program (MBG) in elementary schools aims to improve children’s nutritional status, but its success largely depends on clean and healthy living behaviors (PHBS), especially the habit of handwashing before eating. This community service activity aimed to educate first-grade students at SD Negeri Inpres Kotaraja, Kota Jayapura, about the importance of washing hands with soap before consuming MBG meals. The methods used included simple counseling, demonstration of the six-step handwashing technique, and supporting media such as songs, posters, and educational games. Direct observations were conducted to assess student engagement and behavior changes before mealtime. The results showed that students were enthusiastic in participating and began to develop the habit of handwashing before eating. This program received support from teachers and parents and was considered effective in fostering healthy behavior habits from an early age. This education is expected to support the sustainable success of MBG implementation and increase awareness of PHBS in the school environment.Keywords: Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) Education, Handwashing with Soap (HWWS), Free Nutritious Meal Program (MBG), Elementary School, Child Health Empowerment
Lama Penggunaan Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) dan Disfungsi Seksual Pada Perempuan Usia Reproduktif Daulian, Fika; Emilia, Ova; Wahab, Abdul
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 2 No. 3 (2024): Juni
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63265/jkti.v2i3.93

Abstract

Seksualitas merupakan sebuah domain penting dan kompleks dalam kualitas kehidupan. Aktivitas seksual melibatkan elemen fisik, psikologis, sosial, dan estetik. Hal ini sangat kompleks sehingga rentan mengalami masalah. Jika seksualitas perempuan terganggu, konsekuensi yang terjadi kemungkinan akan berpengaruh terhadap keharmonisan hubungan suami istri dan kelangsungan fungsi reproduksi seorang perempuan. Sejumlah penelitian menemukan efek samping yang ditimbulkan dari lamanya penggunaan suntikan DMPA. Pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dalam jangka waktu yang lama dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya disfungsi seksual. Mengetahui dan menganalisis risiko lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dengan disfungsi seksual pada perempuan usia reproduktif di Kota Kendari. Penelitian observasional analitik menggunakan rancangan cohort retrospective. Subyek dalam penelitian ini adalah semua perempuan usia reproduktif yang menggunakan kontrasepsi DMPA di Kota Kendari Jumlah sampel dalam penelitian ini sebayak 196 perempuan usia subur dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Variabel bebas yaitu lama penggunaan Depo Medroxy Progesterone Acetate dan variabel terikat yaitu disfungsi seksual perempuan. Subjek penelitian ini adalah perempuan usia subur 15-49 tahun pengguna kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesterone Acetate. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi, bivariabel dengan uji Chi-square dan multivariable menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian ini ditemukan dari seluruh responden penelitian sebanyak 39 % perempuan mengalami difungsi seksual. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa prevalensi klien DMPA ? 2 tahun mengalami disfungsi seksual sebesar 58 %. Risiko disfungsi seksual pada klien DMPA ? 2 tahun menggunakan kontrasepsi DMPA ? 2 tahun 2 kali lebih besar dibandingkan klien pengguna DMPA < 2 tahun (RR = 2,1 95 % CI 1,62-2,84). Usia ibu, usia suami dan usia pernikahan merupakan faktor risiko yang cukup penting dalam menyebabkan disfungsi seksual. Pada hasil multivariabel usia perempuan merupakan faktor yang berkontribusi paling besar memengaruhi kejadian disfungsi seksual, pada usia reproduksi yaitu pada kelompok usia 35-49 tahun berisiko tinggi (p=0,001 < 0,05) mengalami disfungsi seksual