Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) & Lingkar Lengan Atas (LILA) di Masa Pandemi: Measurement of Height, Weight & Upper Arm Circumference During a Pandemic Yane Tambing; Mona Safitri Fatiah; Lisda Oktavia Madu Pamangin
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.602 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.821

Abstract

The problem of children's nutritional status in Indonesia is still fairly high, especially in the eastern region. One of the contributors to the high case is Sarmi Regency, Papua Province. The purpose of this activity was to look at the nutritional status of under-five children in Sarmi Regency through height, weight, and upper-arm circumference. This activity was carried out for 2 weeks, from July 5 - 21, 2021, in Siaratesa Village, Tafarewar, Nengke, and Bebon Jaya, Sarmi Regency with the target of this activity was mothers who have under-five children. This activity was carried out by community education methods, data collection, and measurement practices in the form of height, weight, and upper-arm circumference. The results of this activity obtained wasting cases of 54.1% stunting & underweight 24.1%, and the average upper-arm circumference was about 14.40 cm. Thus, it is expected that there are continuous activities carried out by the local health center to complement the activities as an effort to increase maternal knowledge to guide the occurrence of nutrition in under-five children.   ABSTRAK Masalah gizi pada balita di Indonesia masih menjadi topik yang masih hangat yang masih diperbincangkan, dimana kasus tersebut masih terbilang masih sangat tinggi, terutama di wilayah timur Indonesia, salah satu penyumbang kasus tersebut adalah Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melihat status gizi balita di Kab. Sarmi melalui pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) dan Lingkar Lengan Atas (LILA) balita. Kegiatan ini dilakukan selama ± 2 minggu, pada tanggal 5 – 21 Juli 2021, di Kampung Siaratesa, Tafarewar, Nengke dan Bebon Jaya, Kabupaten Sarmi dengan sasaran kegiatan ini adalah ibu yang memiliki balita yang berusia 0 – 59 bulan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pendidikan masyarakat, pengumpulan data dan praktik pengukuran berupa TB, BB dan LILA. Hasil dari kegiatan ini diperoleh kasus wasting sebesar 54,1 persen, stunting & underweight sebesar 24,1 persen serta rata-rata LILA balita sekitar 14,40 cm. Dengan demikian, diharapkan adanya kegiatan yang berkesinambungan yang dilakukan oleh pihak puskesmas setempat untuk melengkapi kegiatan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan ibu dalam upaya menurunkan kejadian masalah gizi pada balita.
Pengaruh Pengunaan Alat Kontrasepsi dengan Kejadian Kematian Neonatal Dini : Effects of Contraceptive Use with the Incidence of Premature Neonatal Death Mona Safitri Fatiah
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v4i2.854

Abstract

Introduction: Early Neonatal Death gave of 2/3 infact death. The purpose this study aim to the effect of family planning with early neonatal death. Methode: This study is a quantitative study with the design of case kontrol research at primary health care in Sarmi on June 1st - November 31st, 2020 with case samples are mothers who experienced early neonatal death of 34 people and kontrol samples are mothers who did not experience early neonatal events of 166 people with a ratio of 1: 5. This study uses medical record data in 2017-2019 Puskesmas Sarmi with logistic regression analysis of risk faktor models processed using STATA 14. Results: The results of this study indicate that there is an effect of using contraceptives on early neonatal mortality after being controlled by confounding variables such as gestational age, gestational age, LILA, Hb levels, and ethnicity (p value 0.0001 with an OR value of 11.4 (95%CI= 4.5 – 29.5). Optimization of care mentoring roles in efforts to increase PUS and WUS participation in the Birth Kontrol Program to prevent and reduce early neonatal deaths.     ABSTRAK Pendahuluan: Kematian neonatal dini menyumbangkan sekitar 2/3 kematian anak. Tujuan: untuk melihat pengaruh penggunaan alat kontrasepsi dengan kematian neonatal dini. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian case kontrol yang dilakukan di Puskesmas Sarmi pada tanggal 1 Juni – 31 November 2020 dengan sampel kasus adalah ibu yang mengalami kejadian neonatal dini sejumlah 34 orang dan sampel kontrol adalah ibu yang tidak mengalami kejadian neonatal dini sejumlah 166 orang dengan perbandingan 1: 5. Penelitian ini menggunakan data rekam medik tahun 2017-2019 Puskesmas Sarmi dengan analisis logistic regression model faktor risiko yang diolah menggunakan STATA 14. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh penggunaan alat kontrasepsi terhadap kematian neonatal dini setelah di kontrol oleh variabel konfoding berupa usia kehamilan, jarak kehamilan, LILA, Kadar Hb, dan suku (p value 0,0001 dengan nilai OR sebesar 11,4 (95% CI= 4,5 – 29,5). Optimalisasi peran pendampingan kader dalam upaya meningkatkan partisipasi PUS dan WUS pada Program KB untuk mencegah dan mengurangi kematian neonatal dini.
KEPATUHAN MELAKUKAN PHYSICAL DISTANCING PADA PENGANTAR IMUNISASI BAYI DI BAWAH TIGA TAHUN (BATITA): COMPLIANCE TO DO PHYSICAL DISTANCING FOR THE FAMILY OF IMMUNIZATION OF INFANTS UNDER THREE YEARS (TODDLERS) Yane Tambing; Mona Safitri Fatiah
Journal of Midwifery Science and Women's Health Vol. 1 No. 2 (2021): JSMWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.328 KB) | DOI: 10.36082/jmswh.v1i2.223

Abstract

Pandemik Covid-19 membuat berbagai pelayanan kesehatan menjadi terhambat, tak terkecuali pelayanan imunisasi pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinan yang paling dominan yang mempengaruhi kepatuhan melakukan physical distancing pada pengantar Imunisasi Batita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian adalah pengantar Batita yang berjumlah 99 orang. Hasil analisis multivariat diperoleh 3 variabel yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan physical distancing yaitu usia pengantar Batita (OR sebesar 7,370 dengan nilai 95% CI=2,270 – 23,93), pengetahuan tentang Covid-19 Batita (OR sebesar 3,729 dengan nilai 95% CI=2,529 – 12,14), dan sikap mengenai physical distancing (OR sebesar 15,35 dengan nilai 95% CI=4,596 – 51,32), sedangkan faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku physical distancing adalah sikap. Penelitian ini merekomendasikan untuk pihak Dinkes kota Jayapura untuk memberikan sanksi tegas kepada pihak fasilitas kesehatan yang tidak memperhatikan atau mengikuti protockol kesehatan dalam pelayanan kesehatan serta, adanya sosialisasi sesering mungkin kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku 3M di Kota Jayapura.
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Amenorrhea Laktasi di Indonesia: Influence of Exclusive breastfeeding behaviour with Lactation Amenorrhe in Indonesia Mona Safitri Fatiah; Yane Tambing; Robani Catursaptani
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 4 No. 3 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v4i3.803

Abstract

Introduction: The long return of menstruation in postpartum mothers is strongly influenced by the exclusive breastfeeding behavior. In Indonesia is still relatively low compared to other countries, where the median return of menstruation in postpartum mothers in Indonesia is 2 months. The purpose of this study was to look at the influence of exclusive breastfeeding on lactation amenorrhea. Methode: This research is a quantitative research with cross sectional research design with research samples are women who have married aged 15-49 years, amounting to 10,143 people. This study uses SDKI data in 2017 with survival analysis. The results of this study do show the influence of exclusive breastfeeding on lactation amenorrhea after being controlled by confoding variables in the form of education, age, parity, residence and the use of birth control (p value 0,048 with an HR value of 2,32 (95% CI=1,98 – 2,49).  The recommendation of this study is the need to increase KIA method related to the intensity and frequency of breastfeeding from mother to baby.
Gambaran Karakteristik Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka panjang (MKJP) dan Non-MKJP di Puskesmas Kasonaweja Mona S Fatiah
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13375

Abstract

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang atau dikenal dengan MKJP merupakan metode yang sedang digandrungi oleh Pasangan Usia Subur (PUS) pada beberapa daerah di Indonesia, hal ini disebabkan karena efektifitas dari MKJP tersebut terbilang tinggi dalam menjcegah kehamilan, berbeda halnya dengan PUS yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Kasonaweja, dimana PUS lebih memilih menggunakan Non-MKJP dalam mencegah kehamilan. Tujuan dari penelitian ini melihat gambaran karakteristik Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non-MKJP di Puskesmas Kasonaweja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kasonaweja selama ? 5 bulan dari Bulan Juni – Oktober 2021, populasi pada penelitian ini ada WUS yang berkunjung ke Puskesmas dari Januari – Desember 2021 sejunlah 157 orang, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah total populasi. Data pada penelitian ini di analisis sampai analisis univariat dengan menggunakan software SPSS 24. Hasil dari penelitian ini menemukan sebagian kecil WUS yang menggunakan MKJP dengan rata – rata usia WUS yaitu 29,2%, median paritas 3 anak, jarak kehamilan 2 tahun, dengan suku terbanya adalah Papua yang sebagian besar tinggal di daerah perkotaan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pendekatan tokoh adat dan tokoh agama dalam membantu mensosialisasikan penggunaan KB pada WUS yang ada di Papua, mengingat masalah kesehatan ibu dan anak di Papua masih tinggi.
The Role of Women's Education and Work on Marriage Patterns from a Pup Perspective in Papua Province Mona Safitri Fatiah
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 18, No 1 (2023): Volume 18. No. 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkmi.18.1.2023.16-20

Abstract

MUKP is still well below the 2020 – 2024 BKKBN Renstra target which wants female MUKP in 2020 by 22 years. The purpose is information aboutthe role of socioeconomic factors on marriage patterns in the perspective of PUP in Prov. PapuaMethod: This study was designed cross-sectionally with a total sample of 414 WUS respondents in Papua Province. This study used DHS 2017. The variabels included were educational level, working status, social economic status, the first age of intercourse & unwamted pregnancy. Analysis of risk logistic regressions in this study.Result: there is an educational role (OR with a score of 0.66 and a score of 95% CI of 0.32-1.38)) and women's employment (OR with a score  of 1.89 & score of 95% CI=0.92 – 3.81) with mating patterns in pup perspective after being controlled with variable confonding (the first age of intercourse). Conclusion: The advice in this study is: the need for cross-sectoral cooperation for the Papua Provincial government with the PUPR Office and the Papua Provincial Education Office to eradicate illiteracy in children in rural Papua
Perbedaan Usia Pernikahan Anak pada Perempuan Pernah Kawin Usia 15 – 24 Tahun di Perdesaan dan Perkotaan Indonesia Mona Safitri Fatiah; Yane Tambing; Apriyana Irjayanti
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v5i1.1276

Abstract

Introduction: early marriage in young women will have long-term impacts both in terms of health, social, and psychological children. The aim this study is to see the age difference in child marriage in women who have married aged 15-24 years in rural and urban Indonesia. Method: This study has a cross sectional design conducted for (3 months, with the location of the study being Indonesia. The population of this study was WUS aged 15-24 years who were not married amounting to 38,936 people while the sample in this study was women aged 15-24 years who amounted to 10,691 people. The dependent variable in this study is child marriage with the independent variable is where to live while the confonding variables are age: education, economic status, knowledge of the fertile period, attitudes towards virginity, exposure to information, marriage decision making, dating behavior and first age of dating. The data in this study were analyzed up to a multivariate analysis in the form of logistic regression risk factor model using STATA 14.  Results: The study found women living in rural areas were more likely to marry before age 21 compared to women living in urban areas.  Conclusion: child marriage if not immediately addressed will have an impact on the quality of Human Resources (HR), so a multifactor approach is needed in overcoming the problem.
ANALISIS PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MEDIA PHET PADA MATERI LISTRIK DINAMIS Adeline Silaban; Muhammad Akbar; Rispah Purba; Siti Hajar; Mona S Fatiah
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpf.v12i1.45391

Abstract

Teknologi dan sains akan memiliki pengaruh besar terhadap dunia pendidikan dengan perkembangan yang sangat pesat. Meningkatkan prestasi belajar perlu adanya tantangan pendidikan. Tujuan penelitian untuk menganalisis penggunaan laboratorium PhET pada materi Listrik Dinamis menggunakan kuesioner angket dan mengetahui penguasaan konsep listrik dinamis melalui wawancara. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif yang hanya memaparkan sesuatu yang diperoleh dari hasil kegiatan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif yang berfungsi untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.  Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Subjek dalam penelitian yaitu mahasiswa angkatan 2021 Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Cenderawasih sebanyak 17 orang. Pengumpulan data digunakan dengan 3 (tiga) cara yaitu tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diperoleh 1) Hasil tes angket dari 3 (indikator), indikator yang pertama melihat keaktifan mahasiswa dalam penggunaan laboratorium virtual PhET dengan kategori kuat dan indikator kedua melihat manfaat penggunaan laboratorium virtual PhET dengan kategori kuat dan indikator ketiga melihat kemauan mahasiswa dalam penggunaan laboratorium virtual PhET dengan kategori kuat dan 2) Faktor yang mempengaruhi penguasaan konsep listrik dinamis yaitu mahasiswa belum memiliki pemahaman konsep serta penalaran secara lengkap
DETERMINAN AKSES MEMPEROLEH KONDOM PADA KALANGAN LELAKI SEKS LELAKI DI INDONESIA Mona S Fatiah
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 14 No 1 (2023): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 14 NOMOR 1 TAHUN 2023
Publisher : IAKMI South Tangerang Branch

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58185/jkr.v14i1.54

Abstract

Abstract Background: Access to condoms is an important intervention in preventing HIV transmission among key populations, particularly Men who have Sex with Men (MSM), as they represent the highest group living with HIV in Indonesia. Objective: To investigate the determinants of access to condoms among MSM. Method: This study employed a cross-sectional design and used data from the 2018-2019 Integrated Biological and Behavioral Survey (IBBS) conducted in 24 provinces in Indonesia. The study population consisted of 4,290 individuals selected using Respondent Driven Sampling (RDS) technique. After data collection, multivariate predictive modeling analysis was conducted using STATA 14 software. Results: The study found that exposure to HIV information (OR: 1.64 with 95% CI: 1.18-2.28), perceived risk of HIV transmission (OR: 1.69 with 95% CI: 1.29-2.20), and consistent condom use (OR: 4.06 with 95% CI: 3.03-5.45) were significant determinants of access to condoms among MSM. The most dominant variable was consistent condom use during sex. Conclusion: MSM who have a good understanding of HIV, perceive their risk of HIV transmission, and consistently use condoms during sexual intercourse are more likely to have access to condoms. The study recommends interventions to increase MSM's knowledge about HIV and the need for monitoring and evaluation by various agencies to ensure the availability and ease of access to condoms for key populations. Keywords: Determinant; Access to condoms; Men who have Sex with Men (MSM)   Abstrak Latar belakang: Akses dalam memperoleh kondom merupakan salah satu bentuk intervensi dalam pencegahan penularan HIV pada kelompok populasi kunci, terutama Lelaki Seks Lelaki (LSL) mengingat LSL merupakan kelompok tertinggi yang hidup dengan HIV di Indonesia Tujuan: melihat determinan akses memperoleh kondom pada kalangan LSL Metode: Desain penelitian adalah desain cross sectional  dengan menggunakan data STBP 2018-2019 dimana penelitian ini dilakukan di 24 provinsi yang ada di Indonesia dengan sampel penelitian adalah total populasi berjumlah 4.290 orang. Teknik pengambilan sampel adalah Respondent Driven Sampling (RDS). Setelah data diperoleh, maka dilakukan analisis sampai dengan analisis multivariat model prediksi dengan menggunakan software STATA 14 Hasil: Hasil penelitian ini menemukan jika keterpaparan informasi tentang HIV (OR: 1,64 dengan nilai 95% CI: 1,18 – 2,28), risiko tertular HIV (OR: 1,69 dengan nilai 95% CI: 1,29 – 2,20) dan konsistensi penggunaan kondom (OR: 4,06 dengan 95% CI: 3,03 – 5,45). Variabel dominan adalah konsistensi penggunaan kondom. Kesimpulan: LSL yang memahami tentang konsep HIV dan memiliki persepsi risiko berisiko tertular HIV serta konsisten menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks akan lebih mudah dalam mengakses kondom. penelitian ini merekomendasikan perlunya upaya intervensi dari segi peningkatan pengetahuan LSL tentang HIV serta perlunya monitoring dan evaluasi dari berbagai instansi untuk menjamin ketersediaan dan kemudahan akses kondom pada kelompok kunci. Kata kunci: Determinan; Akses memperoleh kondom; Lelaki Seks Lelaki (LSL)
The Pengaruh Akses Ketersediaan Kondom terhadap Perilaku Unsafe Sex pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Indonesia Mona S. Fatiah; Yane Tambing
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 06 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i06.2321

Abstract

Immunodefeciency Virus (HIV) di kalangan populasi kunci di Indonesia untuk itu perlu upaya pencegahan, salah satunya berupa akses ketersediaan kondom. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh akses ketersediaan kondom dengan perilaku unsafe sex pada kalangan LSL di Indonesia. Studi ini berdesain cross sectional dengan menggunakan data Survei Terpadu Biologi Perilaku (STBP) tahun 2018-2019 yang dilakukan selama ± 5 bulan (28 Maret - 28 Agustus 2022) dengan lokasi penelitian di 24 provinsi Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah LSL sejumlah 4.290 orang yang tersebar pada 24 provinsi di Indonesia, sampel penelitian berupa total populasi yang diambil menggunakan teknik Respondent Driven Sampling (RDS). Variabel pada penelitian berupa: variabel independen (akses mendapatkan kondom), variabel dependen (perilaku unsafe sex) dan variabel konfonding (usia, pendidikan, status pernikahan, kepemilikan tempat tinggal, pekerjaan, keterpaparan media sosial, persepsi risiko tertular HIV, usia seks intercouse anal dan vaginal). Hasil penelitian menemukan: jika akses ketersediaan kondom merupakan faktor proteksi mencegah terjadinya perilaku unsafe sex setelah dikontrol dengan variabel konfonding (OR: 0,71 dengan nilai 95% CI: 0,66 – 0,76). Penelitian ini merekomendasikan memastikan penyediaan kondom gratis dan memfasilitasi akses ketersediaan kondom pada lokasi yang sering dijangkau oleh LSL.