Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Sikap Toleransi Antar-Agama, Toleransi Antar Suku, dan Toleransi Sesama Agama Pada Mahasiswa Djamaluddin, Mawardi; Eku, Amran; Arifin, Asriyani M; Umar, Suryani Hi; Husaen, Rinelsa R; Agus, Agus; Ilyas, Usman
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 16, No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/foramadiahi.v16i1.1373

Abstract

Rendahnya sikap keterbukaan seseorang dalam menerima perilaku dan keyakinan yang berbeda dari walaupun orang tersebut tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh lain telah berampak pada kedewasaan dalam berinteraksi dengan orang lain terutama berkaitan dengan kemampuan dalam memecahkan mahasalah dalam menghadapi sudut pandang yang berbeda. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat Pengaruh latarbelakang pekeraan orang tua terhadap sikap toleransi antar-agama, toleransi antar suku, dan toleransi sesama agama pada Mahasiswa IAIN Ternate. Menggunakan jenis penelitian komparatif dalam penelitian kuantitatif, data dikumpulkan menggunakan tiga instumen yang berbeda, yaitu skala Toleransi Antar Agama, skala Toleransi Antar Budaya, dan skala toleransi sesama Agama. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis multivariat MANOVA (Multi-variate Analysis of Variansce). Populasi penelitian adalah mahasiswa IAIN Ternate dengan menggunakan teknik sampling yaitu stratified sampling sehingga subjek penelitian dibagi kedalam tiga karakteritistik spesifik terkait dengan latar belakang pendidikan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) perbedaan nilai Toleransi Antar Agama berdasarkan latar belakang pendidikan, yang memiliki perbedaan adalah Sekolah Menengah Atas dengan S1, Ssekolah Menengah Atas dengan S2, dan S1 dengan S2; 2) perbedaan nilai Toleransi Antar budaya berdasarkan latar belakang pendidikan, yang memiliki perbedaan adalah Sekolah Menengah Atas dengan S1, Sekolah Menengah Atas dengan S2, dan S2 dengan S1; dan 3) perbedaan nilai Toleransi sesama Agama berdasarkan latar belakang pendidikan, yang memiliki perbedaan adalah Sekolah Menengah Atas dengan S1, S2 dengan Sekolah Menengah Atas, dan S2 dengan S1. Sikap toleransi yang dimiliki oleh individu sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh orang tua karena pola pendidikan yang diberikan kepada individu dapat membentuk pengalaman individu dalam menilai dan memberikan persepsi kepada orang lainnya yang bebeda dengannya.
Structured Learning Approach Model (SLA) for Assertive Skills Training in Middle School Students Djamaluddin, Mawardi; Canu, Zainab; Arifin, Asriyani M.; Sugianto, Hendi
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 7 No 1 (2020): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/kons.v7i1.6208

Abstract

Communication and social skills are not yet wholly owned by students, so psychological problems often arise, for example, inability to convey wishes to others in a positive way, so that others often ignore matters relating to the rights of students. Therefore, students often place themselves as passive individuals when doing something that is fundamentally incompatible with their needs subjectively. This study aims to develop guidelines for assertive skills training to facilitate junior high school students to develop assertive skills. The research and development model used was adapted from Borg and Gall. Product development has gone through the stages of expert BK assessment and prospective product users. Data were collected using acceptability rating scale instruments. The data analysis technique used is the Inter-Rater Agreement Model. Based on the results of the study, it showed that the assertiveness skills training guide for junior high school students fulfilled the acceptability criteria, which included four aspects, namely the aspects of usefulness, feasibility, accuracy, and compliance.
Rational emotional behavior: How to reduce irrational beliefs in victims post-natural disasters Djamaluddin, Mawardi; Umar, Suryani Hi
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 8 No 1 (2021): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/kons.v8i1.8678

Abstract

Natural disasters that occur over a long period of time and the level of damage that occurs often affect the psychological condition of the individual causing individuals to experience traumatic experiences that are hard to forget. Traumatic experiences experienced as a result of natural disasters also influence one's view of the natural disaster itself. Some people may have rational views while others have irrational views. This irrational view often makes individuals feel even more traumatized by the bad experiences they have experienced. Therefore, this study aims to examine the effectiveness of rational emotive behaviour counselling in reducing irrational beliefs experienced by people experiencing natural disasters. The research method used was quantitative with an experimental design. The research subjects were earthquake victims in Tomara Village, South Halmahera Regency who had irrational beliefs in the high category based on the results of filling in data from the irrational belief scale. The results showed that rational emotive behaviour therapy counselling was effective in reducing irrational beliefs experienced by people experiencing natural disasters.
ASSESSMENT TECHNIQUES IN EDLI-BASED ONLINE LEARNING TO MEASURE THE LEVEL OF STUDENT MOTIVATION AND LEARNING ENGAGEMENT M Arifin, Asriyani; Djamaluddin, Mawardi; Hayati, Ria; Iqmal, Pangeran; Ruslan, Rahmat; Awad, Oba Minarti; Lasamidu, Ridil; Usman, Dahlia
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 2 (2025): Volume 10 No. 2 Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i2.36039

Abstract

Penilaian dalam proses kegiatan pembelajaran daring mutlak harus dilakukan untuk mengukur keberhasilan sistem pembelajaran yang dijalankan oleh dosen. Hampir semua dosen mengalami kesulitan dalam mengembangkan alat penilaian mandiri dalam pembelajaran daring. Kemampuan dosen dalam mengembangkan alat penilaian merupakan salah satu indikator kualitas pembelajaran di perguruan tinggi. Beberapa dosen tidak memahami alat penilaian yang baik dan benar dalam proses akhir kegiatan pembelajaran online, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan tinggi belum mampu mengembangkan alat penilaian secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh teknik penilaian dalam pembelajaran online berbasis EDLI untuk mengukur tingkat motivasi dan keterlibatan belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi-eksperimental dengan desain penelitian satu kelompok pra-tes-pasca-tes, melibatkan 15 dosen di perguruan tinggi di Provinsi Maluku Utara yang melaksanakan kuliah daring pada mata kuliah tertentu. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan meliputi: 1) Statistik deskriptif; 2) Uji asumsi; dan 3) Uji hipotesis. Hasil menunjukkan bahwa panduan teknik penilaian proses perkuliahan berbasis EDLI memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan dosen untuk memberikan penilaian akurat terhadap tingkat motivasi dan tingkat keterlibatan belajar mahasiswa dalam perkuliahan daring, sebagaimana dibuktikan oleh 15 dosen yang mengalami peningkatan skor berdasarkan hasil pengisian skala penilaian dalam perkuliahan daring. Penelitian ini memiliki implikasi bagi sektor pendidikan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan penilaian yang akurat terkait tingkat motivasi dan keterlibatan mahasiswa selama kuliah online yang menggunakan media konferensi video, sehingga penilaian kinerja mahasiswa dalam mengikuti kuliah menjadi lebih efektif.
PELATIHAN PENGUATAN KETERAMPILAN KONSELING BAGI GURU PADA JENJANG SEKOLAH DASAR DI KOTA TIDORE KEPULAUAN M. Arifin, Asriyani; Canu, Zainab; Djamaluddin, Mawardi; Hi. Umar, Suryani; Afrianti Yusuf, Nurul; Yusuf, Nurian; Devi Cahyani, Laili; Ulhusna Siboboy, Asma; Vayya Maghfirah, Fatihah; Nuril Hi. Hasan, Salsa
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 8 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i8.3617-3626

Abstract

Layanan BK di sekolah dasar sangat penting karena tahap ini merupakan fondasi perkembangan anak, baik secara akademik, sosial, maupun emosional. Pada usia sekolah dasar, anak sedang membentuk keterampilan dasar dalam berinteraksi, mengelola emosi, memahami diri, serta membangun kebiasaan belajar yang sehat. Melalui layanan BK, guru dapat membantu siswa menghadapi berbagai permasalahan seperti kesulitan belajar, konflik dengan teman, rasa percaya diri yang rendah, atau masalah adaptasi dengan lingkungan sekolah.. Oleh karena itu, kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Sekolah Dasar dalam memberikan layanan konseling sederhana sebagai bagian dari tugas pembinaan peserta didik. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini terdiri dari Ceramah Interaktif terkait dengan penjelasan dasar mengenai konsep konseling, tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip konseling di SD, Workshop / Pelatihan Keterampilan melalui Guru dilatih secara langsung untuk mempraktikkan teknik konseling, Pendampingan dan Supervisi Konseling. Hasil yang diperoleh meliputi: Peningkatan Pengetahuan Guru yang terlihat dari hasil posttest menunjukkan bahwa pemahaman guru tentang prinsip, etika, dan teknik konseling meningkat dibandingkan sebelum pelatihan. Selain itu, Peningkatan Keterampilan Konseling Dasar yang terlihat dari kemampuan mendengarkan aktif lebih baik, penggunaan pertanyaan terbuka yang lebih tepat, kemampuan memahami perasaan siswa, peningkatan kemampuan membimbing siswa menemukan solusi sederhana. PKM ini berkontribusi secara luas terhadap dunia pendidikan melalui beberapa aspek, yaitu Penguatan Kompetensi Guru yang terlihat dari Hasil posttest menunjukkan bahwa pemahaman guru tentang prinsip, etika, dan teknik konseling meningkat dibandingkan sebelum pelatihan., Peningkatan Kesejahteraan Psikologis Siswa, Pencegahan Masalah Belajar dan Perilaku, Membangun Budaya Sekolah yang Responsif, dan Penguatan Hubungan Guru–Siswa.
Experiential Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Multikultural Mahasiswa Djamaluddin, Mawardi; Lasan, Blasius Boli; Atmoko, Adi
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 3, No. 3
Publisher : citeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims at measuring the effectiveness of experiential learning model for improving the multicultural competence of non-Javanese students in the Malang City. The true-experiment type quantitative study is conducted by using the pretest-posttest control group design. The subjects were 20 non-Javanese students in several universities in Malang City that had low multicultural competence. The Wilcoxon Signed Rank Test was implemented in order to compare the score of the students before and after the treatment. In addition, Mann-Whitney U Test was also implemented in order to compare the level of effectiveness statistically between the control group and the experimental group after the provision of the treatment. The results of the study show that the experimental group has significant mean score of multicultural competence in comparison to the control group. The statement implies that the experiential learning model has been effective in improving the multicultural competence of non-Javanese students.